04/09/13

Kerak Telor Singgah di Semarang

Bila dimanapun berada bertanya "apa makanan khas Betawi ? Jawabnya pasti "kerak telor". Bila Anda berkunjung ke Jakarta menemukan dan menikmati kerak telor tentunya menjadi hal yang biasa karena kerak telor merupakan jajanan atau makanan ringan dari Betawi (Jakarta) yang cocok untuk teman bersantai, namun jika menemukan kerak telor dikota lain gimana....

Sekarang kerak telor juga hadir di Semarang, walau hanya beberapa orang yang jualan namun lumayan buat mengobati rasa pensaran dengan yang namanya kerak telor. Makanan khas Betawi yang cara masaknya cukup unik. Ketan yang telah direndam semalaman diambil menggunakan centong diletakkan di atas penggorengan yang panas dan tidak berminyak. Diratakan supaya ketan mendapat sedikit aroma gosong wajan besi yang dimasak dengan menggunakan kompor anglo (kompor yang terbuat darri tanah liat). untuk mendapatkan api yang pas sambil memegangi wajan tangan satunya nipas-nipas menggunakan kipas yang terbuat dari bambu. Bila agak sedikit kering, kemudian ditaburi serundeng (kelapa yang disangrai), udang kering (ebi), sedikit merica, garam, dan telur. Telor yang digunakan biasanya telor bebek namun ada juga yang menggunakan telur ayam kemudian diaduk sampai rata, lalu panci ditutup sebentar hingga warnanya agak kecoklatan. Setelah mengering dan bagian bawah mengerak kemudian adonan dibalik wajan dihadapkan langsing pada bara api tungku agar menghasilkan paduan rasa rasa yang eksotik karena rasa kerak telor akan menyatu dengan aroma asap yang berasal dari arang. Setelah matang, kerak telor dapat disajikan dengan taburan bawang goreng dan serundeng yang telah disiapkan. Kerak telor enak jika dimakan panas-panas karena saat sudah dingin rasa amis dari telur akan terasa sekali dan dimakan rame-rame. Rasanya yang gurih, ada sedikit manis dans edikit asin menyatu dan mampu menggoyang lidah benar-benar khas dan sepertinya belum ada jajanan nusantara yang rasanya mirip-mirip seperti kerak telor ini.

Menurut artikel-artikel yang aku baca di internet racikan kerak telor berawal dari aksi coba-coba pada puluhan tahun yang lalu, ketika Batavia atau Jakarta masih dipenuhi oleh pohon kelapa. Karena hasil kelapa yang melimpah oleh warga Betawi Menteng ini iseng mencampurkan antara ketan, kelapa parut dan bumbu dapur lainnya. Iseng-iseng banyak tetangga yang suka, di tahun 70an mereka pun mulai mencoba peruntungan dengan berjualan kerak telor di daerah Monas. Ternyata dagangan mereka juga laris manis diserbu pembeli.

Kini kerak telorsudah menjelajah ke kota-kota lain di seluruh Indonesia, bahkan di Semarang saja tidak hanya saat event-event tertentu saja baru ada yang jual namun setiap hari juga ada bapak-bapak yang menjual kerak telor. Bila ingin merasakan keunikan rasa nano-nano (manis, gurih, asin,...) kerak telor coba saja berkeliling di kawasan simpang lima bila Anda beruntung maka akan menemukan yang jualan disana. (L)


0 komentar:

Posting Komentar