24/11/13

Lebih Baik dari generasi Sebelumnya

Pedoman ayah sebagai orang tua adalah akan memberikan yang terbaik buat anak-anaknya, hidup tidak perlu bermewah-mewah dan di ada-adakan karena memang kami bukan orang kaya yang penting cukup, syukur-syukur masih ada sisa buat tabungan, tapi untuk masalah pendidikan akan sungguh-sungguh di usahakan walau harus bekerja dari pagi hingga malam menjelang, karena orang tua tidak dapat memberikan apa-apa selain pendidikan. Jika memberikan harta berapa seh yang di dapat, paling-paling hanya bisa untuk bertahan hidup selama 1-2 bulan setelah itu bagaimana..., jika pun dengan warisan yang melimpah tanpa pendidikan tentunya juga akan habis untuk hanbur-hamburan bahkan bisa saja kena tipu orang yang lebih pandai. Hidup sekarang semakin keras.

Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dengan baik dan mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya bahkan lebih baik dari hidup orangtuanya makanya mereka berusaha mendidik budi pekerti dan memberi pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Warisan yang tepat untuk anak bukanlah kelimpahan harta namun pendidikan. Seenggaknya sampai universitas agar kelak hidupnya tidak seperti orang tuanya bisa lebih baik tentunya dan berharap dengan ilmu yang di dapat itulah dia bisa membiayai hidupnya. Jika hanya di wariskan harta itu sama saja memberikan ikan tanpa mengajarka bagaimana mendapatkan ikan, hingga suatu saat ketika ikannya habis anak itu tak tahu bagaimana untuk menyambung hidup demi hari esok. Beda halnya jika si anak diberikan pancing dan di ajarkan bagaimana memancing yang baik untuk mendapatkan ikan yang banyak namun juga tidak merusak lingkungan maupun merugikan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Jika seorang anak hanya diberi kemudahan maka selamanya tak akan tahu bagaimana capeknya bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu jika memberikan pengasuhan yang baik dan bekal pendidikan yang cukup sehingga ketika sudah masuk dalam kehidupan sebenarnya diharapkan ilmu menjadi senjata untuk melawan kerasnya kehidupan. Bila anak terbiasa hidup enak maka saat dihadapkan dengan kerasnya persaingan hidup tak ada semangat untuk maju hanya dapat mengeluh dan mengeluh bila menemui sedikit kerikil dalam perjalanan, padahal selama nafas masih berhembus kita akan menemui banyak rintangan tak hanya kerikil kecil bahkan kita juga akan meanemui batu besar, jalan buntu, jurang, gunung yang sulit terdaki, bahkan sungai yang kita sendiri tak tahu apakah alirannya deras atau enggak. Semuanya terasah dengan diri kita sendiri sesuai berjalannya waktu yang terlalui. Bila bisa belajar dari masalalu atau dari pengalaman orang lain dan bisa mengambil hikmah untuk diterapkan dalam kehidupannya setiap kejadian maka kita akan cepat bisa menuju ke puncak namun jika hanya berkeluh dan hanya melihat ke orang lain tanpa ada tindakan walau tahu apa yang harus di lakukan maka selamanya akan jalan di tempat. Sama halnya saat kita sudah merasa nyaman dengan zona yang kita tempati sekarang bergegaslah untukmelompat ke zona selanjutnya agar kita dapat berproses.

Hidupmu kamu yang jalani, orangtua hanya bisa mendoakan dan mengarahkan yang terbaik bagi anak-anaknya maka setiap keputusan yang kita ambil maka kita pulalah yang akan mempertanggung jawabkan dengan pilihan kita itu entah itu baik atau kurang pas. Namun tahukah jika setiap tindakan kita selalu ada nama baik keluarga di belakangnya, jika anak berbuat salah orangtualah yang disalahkan dan jika si anak memiliki prestasi dengan sendirinya nama orang tua ikut harum. 

Mendidik anak itu tak mudah, anak membutuhkan figur seorang ayah untuk belajar tentang ketegasan, pantang menyerah dan bekerja keras sedangkan dari seorang ibu anak akan belajar tentang kasih, kesabaran dan ketelatenan. Mereka mengajarkan bagaimana arti kasih, pengorbanan, dan ketulusan. Dari dua figur ini jika mereka bisa bekerjasama maka akan mendapatkan anak-anak yang baik dan manis sedangkan jika salah satunnya tak berfungsi dengan baik maka si anak akan mencari figur lain di luar. Selain itu lingkungan juga berpengaruh sehingga usahakan bergaul dengan orang-orang yang baik biar tak tergilas arus pergaulan yang salah.

Jadi sejak kecil ajari anak utuk hidup sederhana dan jangan memanjakan anak, berikan tanggung jawab dan jangan pilih kasih antara anak satu dengan yang lainnya. Pantau pergaulannya di luar dan terangkan setiap larangan yang diberikan dengansebuah alasan yang tepat, jangan hanya melarang dan melarang tanpa ada penjelasan pasti mengapa ada larangan itu daripada nantinya dia akan mencari penjelasan di luar, bisa saja malah mendapatkan penjelasan dan penafsiran berbeda. Anak, ayah dan ibu adalah satu unsur yang tak dapat di pisah-pisahkan dalam keluarga. Terlepas dengan semuanya yang terjadi aku menyayangi mereka semuanya dan juga tak ketinggalan si kecil pupu. (L)


20/11/13

Sesimple itukah Hidupmu

Ada satu teman yang aku sangat suka untuk menjahilinya. Saat masih satu kantor kita belum saling kenal namun saat dia sudah pindah ke cabang lain baru deh kita mulai dekat, walaupun masih ada rasa canggung seakan membuat jarak agar tak terlalu dekat mungkin kali mungkin juga ini hanya perasaanku semata. Tapi dia curang jika menyapa duluan di media sosial (BBM) selalu aku tanggapi walau ujung-ujungnnya juga aku isengi seh namun kalau aku yang menyapa duluan seringnya enggak di gubris, jahat kan itu namannya makanya aku malas untuk menyapa duluan.

Seorang cowok yang menginginkan kebebasan namun masih manja, maklum saja dia anak orang kaya hanya dua bersodara kakaknya sudah menikah pula jadi ya enak-enak saja hidupnya. Semalam di sela-sela obrolan aku bilang
aku     : "Gak pulang mas tu mamah kamu kangan...?"
mas'e  : "Susah sekarang, harus cuti"
aku     : "Wah jangan-jangan sudah betah disana ya"
mas'e  : "Mamah kemaren habis kesini juga"
aku     : "Wah salut, benar-benar anak kesayangan"
aku     : "Jangan-jangan sekarang sudah mulai berkaca-kaca siap mewek.., hayooo bawa tisu enggak tu."
mas'e  : "Hahahaha...., emangnya apa an...."
aku     : "Tuh kan sudah mulai mewek, cuuup cuuup ga boleh rewel ya"
mas'e  : "Aku mewek kalau gak punya duit mbak"
aku     : " Masak kerja gak punya doit, dompet sampai gak bisa di tutup gitu bilang gak punya doit"
mas'e  : "Kerja tapi doitnya dikit"
aku     : "Segitu dibilang dikit, trus yang kerja di pabrik bagaimana bilangnya coba....?"
Hanya mendapat balasan simple sebuah emot not interested
aku     : "Berarti dirimu kerja cuma buat kesibukan saja ya mas...?!
mas'e  : "Lha memang buat apa mbak...."
aku     : "Biasanya orang kerja sebagai tuntutan"
mas'e  : "Belum ada tuntutan, memang kamu nuntut apa kerja ini....?"
aku     : "Memangnya enggak butuh makan dan menuruti opsesi. Tuntutan buat hidup"
mas'e : "Ya makan berapa sih mbak seharinya, kalau aku makan apa saja 10 ribu saja sudah kenyang banget"
aku     : "Terus nuruti kepuasan bagaimana... pastinya keinginan selalu ada terus donk"
mas'e  : "Ya karena gak ada yang harus di kejar santai saja mbak. Kalau ada doit untuk beli ya beli, kalau gak ya sudah diam"
aku     : "Memangnya bisa....., kalau cuma kebutuhan primer gampang mas cuma makan sandang papan tapi kalau kebutuhan sekundernya yang susah ngerem"
Hanya dapat balasan emot senyum, kalaiu sudah begini tandanya dia sudah enggak minat untuk ngobrol serius.
Suka bener aku godain cowok yang satu ini sepertinya kalau di usilin melihat muka yang manyun-manyun gak karuan, hahahhahaa....

Simple bener ya mas hidup kamu, kerja penghasilan buat senang-senang sendiri kalau kurang bisa minta orang tua, hidup di kota orang sudah punya rumah walau dibelikan orang tua, kasih sayang yang begitu berlimpah :) seakan hanya senang senang dan senang yang  ada dalam hidup kamu. Mungkin kamu sudah mendapatkan kunci emas untuk membuka gerbang kebahagiaan dalam hidup hingga tak merasakan apa yang namanya perjuangan. Semua kamu lakukan dengan senang menjalaninya dengan iklas tanpa keluh kesah. Ingin rasanya bisa seperti itu namun hingga sekarang aku belum bisa menemukan kunci emas yang tersembunti entah dimana, hmmmm..., buat melangkah ke anak tangga selanjutnya saja masih sering terdengar keluhan-keluahan seakan sangat sulit :(

Aku pasti juga bisa menemukan kunci emas itu, 
Yakin Bisa....,
Harus Bisa.... dan 
Harus Bisa.....

:: maz kabz


Semua Karena Setiti


Bila berpikir tentang kebutuhan sehari-hari dan keinginan manusia sering merasa pusing sendiri apalagi bila melihat isi kantong yang semakin menipis ketika menuju tanggal tua (di hitung selepas gajian). Bagi yang berpendapatan dengan mengandalkan gaji itu menjadikan mesti berhati-hati jangan sampai salah menghitung tanggal agar isi kantong bisa sampai pada hari gajian lagi, sedangkan yang berpenghasilan tak menentu alias wirausaha mesti pintar-pintar memutar otak untuk mencukupi hidup karena pendapatan yang tak menentu tiap harinya.

Kadang waktu ngobrol-ngobrol sama teman disela kesibukan kerja merasa bingung mengapa selepas gajian uang bagai numpang lewat langsung masuk pos-pos tinggal menyisakan receh untuk hidup selama sebulan itu pun merti ngirit agar bisa bertahan hingga gajian. Dan setelah mengingat isi dompet yang tak pernah bisa bertahan lama lagi-lagi helaan napas panjanglah yang seakan bisa kita lakukan untuk menyambung rasa pusing dengan ketimpangan antara pendapatan melawan pengeluaran, yang ada besar pasak daripada tiang hingga menyebabkan kapal oleng di tengah lautan. Hehehehe...., perumpamaan yang terlalu di dramatisir ya (ngikut anak-anak jaman sekarang yang menyebutnya galau-dilema).

Lalu ujung-ujungnya melihat kehidupan orang lain, kadang heran juga melihat mereka yang sama-sama kerja dengan pendapatan bisa di bilang ada di bawahku namun bisa menggunakan perhiasan emas komoplit dan lengkap, baju yang sering ganti-ganti (maksudnya di sini sering belanja baju), bisa bangun rumah, bisa beli motor bahkan ada juga yang bisa beli mobil, woooow.... hebat ya. Heran bagaimana mereka mengolah keuangannya sehingga bisa mencukupi kebutuhan bahkan bisa menabung juga.

Tak hanya sekali dua kali keheranan itu muncul dalam obrolan-obrolan singkat, semakin di pikir dan di cermati yang aku dapat kesimpulan mereka menggunakan uangnya sebagian untuk di tabung, tidak mementingkan makan dalam arti mereka makan seadanya tidak bermewah-mewah dan mungkin jajan di luar atau sekedar membeli cemilan untuk di rumah menjadi barang langka, sedangkan kita-kita yang biasa hidup boros ini bagaimana....???! Walaupun tidak menggunakan gaji untuk shooping membeli baju ataupun bersenang-senang memanjakan diri ke salon, membeli barang-barang yang masih in saat ini namun untuk membeli cemilan dan makan seakan menjadi kegiatan wajib. Membeli jajan untuk cemilan di rumah ataupun makan di luar menjadi kebiasaan agenda rutin setelah gajian, sedangkan jika ditelaah membeli jajan saja tak cukup satu atau dua macam namun beraneka makanan ringan menjadi penghuni keranjang belanja dan begitu juga dengan makan di luar sudah pasti uang yang keluar lebih banyak dan kalaupun memutuska untuk memasak sendiri di rumah maka tak cukup hanya memasak sayur bayam atau sup tanpa tambahan yang lain, lauk tambahan(tempe tahu, ikan ataupun daging) dan buah sudah tentunya juga tersaji nah berapa doit yang keluar untuk semua itu....???!!

Bila ingin bisa membeli barang-barang dan memiliki tabungan coba saja hidup seperti mereka. Caranya simple dan gak rumit cukup dengan "setiti" dalam arti kata saat gajian langsung di pos-poskan bagi yang punya tanggungan hutang, biaya hidup sehari-hari, dan jangan lupa untuk tabungan. Usahakan buat satu tabungan yang gak di otak-atik atau jangan di ambil apapun keadaannya dianggap uang yang masuk tabungan uang hilang (tidak ada) jadi jangan di masukkan perhitungan ya. Saat berbelanja belanjalah hanya sesuai kebutuhan saja, seakan menutup mata dengan godaan dari barang-barang di mall ataupun di supermarket sehingga terhindar pernyesalan ketika sampai di rumah atas barang yang sudah dibeli. Uang yang keluar mesti benar-benar kita kontrol, sebaiknya tau kemana dan untuk apa uang itu keluar. Ini tidak mengajarkan untuk pelit ya, hanya saja agar kita lebih bijaksana dalam mengelola keuangan. Ya anggap saja demi kebaikan kita juga nantinya di masa depan.

Bagaimana bila ingin membeli suatu barang...?! Belilah dengan uang kebutuhan sehari-hari dan bila tidak ada dana tersisa maka buatlah pos atau anggaran baru untuk membeli barang yang di inginkan asal jangan mengambil uang dari tabungan yang sudah di rencanakan. Jangan terlalu menuruti ego dan keinginan karena sebagai manusia pastinya selalu punya keinginan-keinginan yang mendorong kita untuk lebih konsumtif. Intinya yang tidak ada jangan di ada-adakan dan mencoba menikmati apa yang kita miliki sekaligus memberi rem terhadap keinginan-keinginan yang tak kita butuhkan. (L)


Mie Ayam Kejutan

Hari ini sepertinya menjadi hari makanan buatku. Pagi-pagi sudah sarapan dengan sayur sup yang dimasak ibu dengan cara berbeda antara sayur dan kuah di pisah, katanya agar sayurannya tidak "medok" apa ya bahasa bakunya "medok" mungkin bisa di ibaratkan sayurannya tidak lembek ya semacam itu lah. Like it dengan begini aku tidak perlu bersusah-payah untuk memilah-milah agar wortel tidak terangkut olehku (tidak suka wortel). Walau sudah kenyang namun kebiasaan ngemil tidak bisa absen, meskipun perut sudah kenyang bila belum ngemil berasa ada yang kurang selalu mencari-cari cemilan apalagi di rumah juga selalu tersedia cemilan ya maklum saja keluargaku memang semuanya suka ngemil, seperti gayung bersambut bukan. Kalau begini mana bisa kurus coba, mungkin kurus hanya menjadi impian yang tergantung di surut kamar kali ya cuma di lihat tanpa usaha untuk meraihnya.

Sesampainya di kantor terdapat seloyang pizza dan aku juga mendapat bagian katanya seh dari bu Devi bagian online, alhamdulillah datang-datang sudah dapat rejeki walau hanya dapat bagian satu potong tapi cukup untuk mengganjal perut buat sementara. Sore hari melihat mba Tami membuka dompet yang katanya ingin beli obat buat radang tenggorokannya di supermarket atas, heran ya kerja masih bisa kelayapan ke supermarket ini karena kantorku masih satu atap dengan salah satu supermarket, jangankan ke supermarket kelayapan ataupun muterin kota juga gak ada masalah asal di bagianku ada orang (tidak kosong) menunggu. Setelah sedikit berpikir dan menimbang keputusan akhir aku nitip roti pisang untuk makan malamnya, buat jaga-jaga kalau hujan jika tidak bisa beli makan diluar. 

Segelas kopi dan sebungkus roti pisang keju menemaniku main game dan untuk menghangatkan tubuh dari udara dingin dikarenakan hujan yang turun, berharap juga agar ngantuk ini pergi biar mata bening seperti televisi yang mendapatkan sinyal full. Hmmmm....sambil berbincang-bincang dengan mba Tami dan mas Agung, Pak Bowo datang memberi bak pao, masih panas seh tapi perut juga masih kenyang dengan segelas kopi dan roti, tak berapa lama Prima yang dari sholat datang membawa jajan katanya diberi Esti, nah kan dapat makanan lagi tapi bagaimana makannya coba sedangkan perutku masih kenyang. Bakpao bila sudah dingin sudah enggak enak, kalau jajan masih bisa disimpan buat anak pagi, mau dikasihkan orang juga tidak enak masa diberi malah diberikan ke orang lain lagi, gak sopan itu namanya.

Nah dari sinilah cerita aneh ini bermula. 

Karena  lapar dan memang sudah jam makannya lalu mba Tami menyuruh pak Yus yang memang di kantor menjabat sebagai office boy (OB) untuk membelikan makan pilihan menu jatuh ke mie ayam jakarta, ini juga karena mba Tami lagi gak enak badan kalo sehat pastinya sudah berangkat sendiri dah. Saat menerima uang pak Yus seperti ragu sampai-sampai menerawang uang Rp. 20.000,- Setelah menyelesaikan cucian pak Yus pun bergegas pergi. Yah mesti sabar bila menyuruh pak Yus sudah di jamin pasti lama karena jalannya pelan-pelan. Setelah beberapa saat menunggu akhirnya pesanan datang juga tapiiiii.... sambil menyerahkan bungkusan plastik hitam pak Yus bilang "uangnya tidak kurang" aku dan mba Tami saling pandang karena di dalam kantong plastik itu ada dua bungkus mie. 
Mba Tami   : "Pak Yus, mienya kok dua...." Jelas saja bingung karena yang beli cuma mba Tami akunya enggak.
Pak Yus       : "Uangnya enggak kurang, pas" Sambil berlalu ke belakang untuk menyelesaikan pekerjaannya
Mba Tami    : "Belinya kan satu kok ini ada dua ya...??!
Pak Yus       : " Enggak apa-apa..."
Terang saja aku sama mba Tami bingung bercampur bingung, mungkin dikiranya pak Yus aku juga pesan seperti biasanya padahal kali ini aku enggak pesan. Karena sudah di beli ya terpaksa yang satunya aku yang makan, walau masih agak kenyang.

Saat mengintip bungkusan alangkah terkejutnya mba Tami karena mie ayamnya ada pangsitnya, waah kurang donk uangnya, masih mengingat-ngingat harga mie ayam pake pangsit sepertinya Rp. 12.000,- aduh nombok dan mba Tami memberikan uang Rp 6.0000,- kepada Pak Yus, awalnya menolak dan masih kekeh kalau uangnya pas enggak kurang namun dengan sedikit paksaan akhirnya mau juga menerima. Dan ketika mie sudah siap di racik kedalam mangkuk tererereeet tereeeeet...... waaah ternyata isinya bukan hanya pangsit namun ada bakso dan telor separo, waaah ini namanya mie ayam komplit harganya pasti lebih mahal. Kita mengira-ngira harganya Rp 15.000, saat browsing mencari harga mie juga mendapati harga yang sama. Kurang lagi...., mba Tami kembali menyerahkan kekurangan uang kepada pak Yus Rp 5.000,- Lunas.

Masih ngedumel dengan tingkah pak Yus yang nyentrik dan penuh inisiatif ini, dan ini terjadi bukan hanya saat ini namun sudah banyak orang mengalami ide spontan pak Yus. Ini jika yang membeli yang lain pastinya akan melihat harganya dulu bila uangnya tak cukup pastinya akan balik dulu dan bilang uangnya kurang atau kalau enggak akan dibelikan sesuai uang yang di bawa, lha ini bukannya membeli mie ayam biasa malah dibelikan yang komplit jelas saja uangnya kurang udah gitu dibelikan dua pula untung saja ini ga pake lama biasanya bisa ampe lumutan kali nunggu makanan datang. Memang kalau minta tolong membelikan sesuatu kepada pak Yus mesti di tulis untuk mempermudah dan menghindari hal yang tidak di inginkan yaitu keliru. Ya maklum saja Pak Yus sudah tua seharusnya sudah pensiun, dan asal tahu saja ya Pak Yus itu kaya lho ia punya warung nasi kucing di beberapa tempat, punya usaha sarang burung walet, sekarang malah akan membuka usaha lagi warung mie ayam ceker. Walaupun OB ia punya beberapa motor bahkan mobil, hebat kan tapi ya itu hampir seluruh hidupnya untuk bekerja. Bayangin saja bila masuk siang pulang kerja langsung ke warung nasi kucing hingga pagi, di rumah masih membantu istrinya jualan dan sesekali pergi ke suatu tempat untuk mengambil hasil panen sarang burung walet, lalu istirahatnya kapan....?! Istirahatnya waktu di kantor, biasanya di tengah-tengah pekerjaan yang belum beres ia akan tidur hingga kadang hampir waktunya pulang kerjaan belum beres semua sampai kadang kena semprot namun tetap saja begitu tidak berubah.

Karena masih kenyang mie aku makan pelan-pelan biar bisa masuk semua, kasihan kalau di buang tar makanannya nangis. Sambil nonton televisi sesuap demi sesuap perlahan namun pasti, menengok ke mba Tami ternyata mie sudah ludes tak tersisa mungkin karena mba Tami laper kali ya makanya cepat habis. Walau agak lama akhirnya mie ayamku habis juga cuma menyisakan telur ini bukannya enggak suka namun rasa telurnya agak aneh. Perut sudah terisi super full. Ketika Pak Yus ke ruanganku untuk mengambili sisa-sisa gelas-gelas kotor ia menyodorkan secarik kertas sambil berkata "tadinya mau berbohong tapi tidak bisa" mba Tami yang menerima melihat secara seksama kertas itu dan memperlihatkannya kepadaku ooo..., ternyata bill dari pembelian mie ayam dan di situ tertera angka Rp 32.000,- waaaah uangnya masih kurang Rp 1.000,- Sungkan juga memberikan uang sisa kekurangannya, sudah monta tolong malah bayarin dulu, gak enak sendiri deh. Pak Yus juga gitu kurang tidak minta malah bilang kalau uangnya pas :(

Lucu juga seh, sebungkus mie ayam memberi kejutan dari salah order hingga mendorong kita untuk berspekulasi harganya. Untung kita tahu kisaran harga mie ayam kalau enggak pak Yus bisa nombok. (L)


18/11/13

Suara Ilalang



Waktu masih kecil rumput liar dan tanaman berduri mudah di jumpai di sepanjang jalan, di tanah lapang maupun di sekitar pekarangan rumah. Seakan ilalang menjadi tempat yang paling paling aman untuk bersembunyi saat permainan petak umpet, ataupun untuk mencari belalang, mengumpulkan bunga rumput untuk dirangkai menjadi bando, mengejar kupu-kupu dan binatang-binatang kecil lainnya, bermain prosotan dari pelepah pisang yang di dapat dari kebun entah milik siapa. Semua yang bisa di gunakan untuk bermain seakan sudah tersedia di alam. Permainan yang sederhana namun bisa membuat semuanya bergembisa tertawa lepas hingga melupakan waktu maupun meninggalkan makan siang mereka.

Banyak permainan yang menggunakan benda-benda yang ada di alam dan setelah lelah bermain biasanya untuk melepas lelah kita rebahan di atas rumput atau memanjat pohon yang berbuah. Nuansa kedamaian dalam kesederhanaan dari bocah-bocah polos yang berpikiran simple. Melihat rumput ilalang yang tumbuh membawaku ke masa lalu yang sarat dengan tawa dan kebandelan dari tingkah anak keci,l namun semakin dewasa semakin punah pula ilalang maupun tempat-tempat bermain kita dulu, semuanya berubah menjadi pondasi. Bahkan menemukan ilalang yang tumbuh di pinggir jalan saja menjadi hal yang sangat jarang bisa ditemui, ilalang kini sudah terganti oleh aspal dan istana-istana mewah.

Kenangan masa lalu dari sekelompok anak kecil tentang keceriaan bersama alam kini hanya tinggal kenangan yang sudah terdesak dengan semakin bertambahnya jumlah populasi manusia. Namun aku bersyukur seenggaknya aku masih bisa merasakan keindahannya tak seperti anak-anak kecil sekarang yang hanya mengenal mesin yang membuatnya menjadi pribadi individu. (L)


17/11/13

Susahnya Memaafkan

Aku tipe orang yang sangat sensitif dan paling susah memaafkan. Bila ada orang yang sudah menyakiti hati ini sampai kapanpun akan selalu ingat, ibarat luka yang tak bisa hilang meskipun sudah kering namun bekasnya akan tetap ada, dan itu berlaku untuk siapa pun. Padahal kita kadang tanpa sengaja saat berinteraksi dengan orang lain melakukan hal-hal yang gak mengenakkan yang melukai orang lain entah itu dalam wujud ucapan maupun kontak langsung. Tak jarang pula saking sensitifnya perlakuan atau perkataan yang biasa (hanya bersifat candaan) bisa langsung menghujam jantung dan berujung pada rasa amarah dan tidak suka.

Bukan hanya interaksi terhadap diriku namun perasaan sensitif ini juga memperlakukan ku terhadap orang lain juga sama. Kadang sehabis melontarkan kata-kata yang sekiranya kasar ataupun pedas hati ini akan berkata "mengapa aku tadi berkata seperti itu..." Menyesal selalu datang belakangan ya, ketika sudah terjadi baru bisa merasakan bahawa perbuatan itu salah dan tak sepantasnya dilakukan. Tapi seperti halnya diriku kadang kata-kata yang sebenarnya biasapun saat sudah keluar dari mulut ini juga bisa memberikan rasa penyesalan tersendiri, padahal orang lain menganggap omonganku biasa-biasa saja tak ada yang salah apa lagi menyakiti.

Yaa namanya juga orang sensitif yang memiliki hati kecil jadinya mudah tersinggung dan sangat perasa dengan segala sesuatunya serta tak bisa di kasar sedikitpun. Jangankan interaksi kadang mendengarpun juga bisa membuat asumsi sendiri. Misalnya ada orang ngobrol mungkin bahasa atau kata-kata mereka memang begitu: keras, sedikit kasar atau bisa di bilang bebas namun buat aku yang mendengar langsung memberikan penilaian dan asumsi lain " orang itu kasar..." Padahal gaya bergaul mereka memang begitu. Asumsi yang salah, memang tapi itu bukan merk yang aku berikan buat mereka hanya saja ucapan yang aku dengar itulah yang membuat bandrol tersendiri dengan pembicaraan yang sedang terjadi.

Walau pendendam namun aku gak pernah melakukan tindakan yang menyakiti orang lain seperti balas dendam atau semacamnya, bila ada yang gak berkenan dari omongan atau perilaku orang lain aku hanya akan diam, memendam dalam hati rasa tidak sukaku. Meskipun bertemu atau berinteraksi dengan orang tersebut namun hanya diam membisu berbicara hanya sewajarnya dan tak mau menyapa duluan tapi bila di ajak bicara juga masih mau jawab walaupun dengan kata-kata singkat gak nyerocos seperti petasan kaya biasanya. Hanya kondisi yang berubah tadinya interaksi dan komunikasi dua arah kini hanya satu arah dan aku akan jaga jarak agar tidak banyak bersinggungan dengan mereka.

Bukannya orang bisa memilah dalam penggunakan bahasa mereka saat berbicara atau berinteraksi dengan orang satu dan yang lainnya. Namun kini setelah mengetahui dunia luar yang keras tidak hanya sekedar hapalan teori setiap orang tak ada yang sama karena kini aku bisa membuktikan sendiri melalui interaksi dan bertemu banyak manusia di luar sana yang memiliki beraneka ragam sifat dan karakteristik berbeda antara satu dan yang lain inilah telah membukakan mataku. Sedikit semi sedikit kecil hati mulai terkikis dan belajar legowo atau iklas, yaaah lumayan sudah ada perubahan mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda ajalah. Belajar positif thinking...  (L)


Bila anda tipe orang yang pendendam dan sulit memaafkan orang cara untuk menghilangkan sifat ini
» Mencoba untuk ikhlas dan percaya ada Tuhan pasti akan mengurangi rasa dendam kamu, dendam terus malah ngerugiin kamu sendiri


Kota Lama Semarang


Kota Semarang Jawa Tengah telah berkembang menjadi salah satu pusat kekuatan ekonomi di nusantara. Letaknya strategis, membuat ibu kota propinsi Jawa Tengah ini menjadi salah satu kota terpenting sejak Zaman pemerintah kolonial Belanda. Saat menyusuri kota ini jejak kejayaan masa lampau terekam sangat jelas. Perkembangan kota Semarang dipengaruhi oleh fungsinya sebagai kota pelabuhan sejak Zaman kolonial. Terjadi akulturasi budaya antara pendatang dengan pribumi. Akulturasi ini tampak jelas di kawasan kota lama, kawasan cagar budaya peninggalan pemerintah Belanda masa silam.

Dahulu kota lama merupakan pemukiman para pendatang yang ingin masuk ke Indonesia. Di awali oleh bangsa Portugis pada abad ke-17. Perkembangan kota lama di awali dengan perjanjian antara VOC dengan Sunan Amangkurat (masa kerajaan Martaram) tahun 1678. Belanda pun mulai membangun kawasan kota lama ini, kota lama pertama kali di tata sebagai sebuah kota secara modern. Penataan oleh orang-orang Belanda sudah menerapkan pembagian kota, peraturan, administrasi semua itu di tata dengan benar yang dimulai dari kota lama.

Untuk mengobati rindu pada kampung halaman, orang-orang Belanda yang membangun kota lama ini pun membangun kawasan sesuai dengan negara mereka. Kawasan kota lama pada abad 18 lalu merupakan pusat perdagangan sekaligus benteng pertahanan Belanda. Konsep bangunannya yang mengadopsi seni arsitektural negeri kincir angin, membuat kawasan ini di juluki Little Netherland.

Dengan banyaknya pembangunan, banyak penataan arsitektur terhadap gedung-gedung serta penataan kotanya. Penerapan kota dengan titik central yang biasanya di tandai dengan keberadaan gereja atau istana. Kota lama menghadirkan Gereja Immanuel sekarang di kenal dengan Gereja Belenduk di tengah kota. Ciri lain dari adaptasi arsitektural gaya berupa menara-menara gereja belenduk yang pada awalnya di rancang lebih tinggi dari pada bangunan di sekitarnya. Perpaduan arsitektur juga dapat dilihat dari bentuk-bentuk bangunan serta daun-daun pintu, pilar-pilar dan jendela-jendela yang ada di kota lama. Arsitektur di kota lama banyak merupakan suatu percampuran antara arsitektur dari gaya portugis dengan gaya melayu.

Dengan pesatnya laju perekonomian di kota lama, kawasan ini menjadi padat. Satu persatu para penghuninya yang jengah dengan kepadatan mulai meninggalkan kota lama untuk mencari tempat tinggal di luar kota lama dengan melintasi jembatan berok yang menjadi batas kota. Dari waktu ke waktu semakin banyak warga yang pindah dari kota lama sampai pada akhirnya kawasan ini hanya menjadi kawasan perkantoran dan perindustrian yang ramai di siang hari. Karena banyaknya warga yang keluar dari kota lama, di tambah pembangunan alun-alun baru secara perlahan pusat kota pun berpindah ke kawasan simpang lima.

Saat ini kawasan kota lama hanya menjadi tempat bangunan-bangunan peninggalan kolonial yang kosong. Bangunan ini di jadikan obyek wisata bagi mereka yang ingin berfoto, atau sekedar menikmati suasana kolonial zaman dulu. Kini sisa-sisa kejayaan kota lama menjadi pusat kota hanya dapat kita lihat dari tugu nol kilometer yang ada di seberang kantor pos.

Kurangnya perkembangan dalam pengelolaan perdagangan dan perekonomian wilayah kota lama membuat sebagian pemilik bangunan yang ada di wilayah ini pergi meninggalkan bangunan mereka dan membiarkannya kosong. Bangunan-bangunan yang dahulunya megah dan berada di pusat kota, kini hanya menjadi bangunan kumuh yang tak berpenghuni.(L)


Sejarah Kopi Luwak

Menikmati kopi di pagi hari memang manjadi kebiasaan bagi sebagian di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kandungan kafein yang berada di dalam kopi yang dapat membuat kita terasa lebih enerjik dan segar ketika dalam melaksanakan aktifitas. Kopi masuk ke Indonesia di perkirakan saat salah satu gubernur Batavia pada saat itu mencoba menanam bibit kopi yang ternyata dapat tumbuh subur di tanah Indonesia. Hingga pada akhirnya pada tahun 1711 ekspor pertama di kirim dari Jawa ke Eropa oleh perdagangan India Timur yang dikenal dengan VOC. Beberapa biji kopi yang telah mendunia adalah biji kopi arabika dan biji kopi robusta. Biji kopi arabika biasanya memiliki rasa yang lebih kaya dari pada biji kopi robusta. Tapi justru dari biji kopi robusta inilah tercipta salah satu kopi terbaik dunia yaitu kopi luwak. Kopi luwak merupakan kopi yang di proses dan di peroleh dari biji-bijian yang telah di konsumsi oleh luwak dan keluar bersama kotoran mereka.

Awal mula keberadaan kopi luwak di Indonesia terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia yang di buka Belanda pada awal abad ke-18, di koloninya di Hindia-Belanda. Era tanam paksa yang di jalankan oleh Belanda pada masa itu melarang para pekerja perkebuman memetik buah kopi untuk mengkonsumsi sendiri. Hingga pada suatu hari ketika mereka sedang memetik buah kopi mereka menemukan sebuah kotoran binatang yang memakan buah-buahan kopi yang sudah matang. Namun hanya daging buahnya saja yang tercerna sedangkan biji kopinya masih utuh keluar bersama kotorannya. Besarnya keinginan untuk merasakan buah kopi membuat mereka membawa dan membersihkan kotoran binatang ini. Ternyata kopi yang berasal dari kotoran ini memiliki aroma dan rasa yang khas. Kenikmatan kopi yang berasal dari binatang ini pun segera menyebar dan terdengar oleh warga belanda pemilik perkebunan. Dan sejak itu pula lah para petani di wajibkan menyerahkan seluruh kotoran hewan tersebut kepada Belanda bila menemukannya.

Luwak yang memiliki nama ilmiah paradoxurus hermaphroditus ini merupakan hewan menyusui yang termasuk kedalam suku musang. Hewan ini juga memiliki sifat nokturnal atau hewan yang aktif di malam hari untuk mencari makanan. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih biji kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya. Karena sistem pencernaanya yang sederhana, maka makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna dan akan keluar bersama kotoran luwak. Luwak merupakan binatang yang suka dengan kebersihan karena itulah mereka membuang kotoran mereka di atas batu atau di atas ranting-ranting yang baru berjatuhan. Memang proses fermentasi sempurna yang terjadi dalam perut luwak, inilah yang membuat aroma serta cita rasa luwak ini terasa sangat khas.

Daerah penghasil kopi luwak di Indonesia ini tidak hanya berasal dari Jawa Timur ada beberapa daerah lain di Indonesia yang menjadi penghasil kopi. Namun dari Banyuwangi inilah salah satu kopi luwak yang terbaik di produksi. Ada satu kelebihan kopi luwak yang ada di Banyuwangi karena hamparan perkebunan kopi menghadap ke timur sehingga mendapatkan sinar matahari pagi, dan akan mendapatkan sinar dengan waktu yang lebih lama mungkin ini juga yang akan berpengaruh dengan citarasa dari kopi itu sendiri.

Kenikmatan aroma serta rasa kopi luwak ternyata tidak semudah itu di dapatkan, setelah kita menemukan biji kopi yang telah melalui pencernaan luwak tersebut. Ada hal lain yang harus dilakukan dan di perhatikan sebelum kita dapat menikmatinya. Bila pada umumnya orang mensangrai kopi umumnya sampai hitam, kalau sudah hitam yang kita dapat hanya rasa pahitnya saja. Tapi kalau kopi luwak kita sangrai dengan tingkat kematangan yang terlalu hitam itu aroma dengan citarasa luwaknya akan hilag.

Tingginya harga serta permintaan terhadap kopi yang di peroleh dengan produksi binatang mamalia ini membuat sebagian produsen berlomba-lomba memelihara dan membudidayakannya untuk memenuhi permintaan pasar. Kopi kini tak hanya menjadi sebuah minuman berhasiat dan berenergi, dengan keberadaannya kopi luwak menjadi penambah kekayaan variasi kopi asli Indonesia. Setumpuk kotoran berharga emas.

Berawal dari keinginan para petani kopi dalam menikmati biji-biji kopi yang mereka ambil, kini kopi luwak justru menjadi kopi terbaik bagi para penikmat kopi yang ada di seluruh dunia. Keberadannya tidak hanya menjadi suatu komoditas namun justru menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. (L)


10/11/13

Penyimpangan Perilaku

Bila melihat pemberitaan di media masa maupun elektronik sekarang banyak sekali penyimpangan perilaku pelecehan seksual yang dilakukan orang-orang yang seharusnya bisa mengayomi dan melindungi namun tindakan tak senonoh malah sering terjadi oleh orang terdekat. Miris memang bukan hanya di lingkungan terdekat namun sekarang di tempat umumpun tak jarang terjadi pelecehan-pelecehan. Sungguh ironis entah apa yang ada di pikiran pelaku hingga tanpa ada rasa sungkan melakukan tindak perbuatan yang tak terpuji. Tanpa mempedulikan rasa malu dan lebih menuruti ambisi  dan menuruti nafsu yang sedang menguasai dirinya.

Masa lalu seseorang sangat berpengaruh dengan kepribadian orang itu di masa depan. Masa lalu yang sering disakiti baik secara fisik maupun sikologi mendorong seseorang berperilaku menyimpang dalam kehidupan seks-nya. Biasanya masa kecil dari orang-orang yang maniak seks itu adalah mereka yang dulunya dianiaya secara fisik itu sekitar 72% kemudian yang dianiaya secara seksual 81% dan yang dianiaya secara emosi 97% ini yang secara bawah sadarnya dia ingin membalas dendam dan dia mendapatkan kepuasan dengan melihat orang-orang yang menderita akibat perbuatannya.

Biasanya orang-orang yang seperti ini selalu merasa kurang dan kurang, jadi dia merasa kebutuhannya perlu di tambah lagi lebih berat lagi, nah itu puncak-puncaknya adalah penyimpangan, jadi berhubungan seks pada anak-anak.

Pengaruh dari alam bawah sadarnya yang di luar logika membuat maniak seks tidak dapat berpikir jernih karena luapan keinginan yang tak terkendali. Biasanya dia adalah orang yang tertutup dan tak pandai bergaul, sehingga luapan emosi menjadi salah satu ciri seorang maniak, hal lain yang dapat dilihat adalah kurang sopannya terhadap wanita. Biasanya maniak ini memiliki sorot mata yang tajam terhadap wanita. Mereka terkadang di ikuti dengan tindakan yang aneh ada beberapa yang misal suka ngintip, atau beberapa yang punya kelainan memperlihatkan kelamin, dan ada juga yang menyakiti pasangannya ketika berhubungan seks.

Maniak seks merupakan gangguan jiwa karena perilaku seksualnya yang menyimpang dan tak terkendali. Hukuman berat dan sangsi sosial dari masyarakat ketika si maniak melakukan pelecehan atau pemerkosaan harus dilakukan untuk memberikan efek jera. (L)


Mahasiswa gak mau Repot

Hari selasa kemaren ada 7 mahasiswa dari universitas negeri di semarang datang ke rumah guna minta izin (ayahku ketua pengurus kampung alias RT makanya minta izinnya ke tempatku) yang ingin mengadakan survai tentang luas bangunan dan pendapatan tiap keluarga di kampungku.
Karena siang ayah masih kerja yang ada hanya ibu, mereka bertanya-tanya sedikit sebelum memberikan segepok formulir yang diberikan kepada ibu untuk di isi. Ibu tak mengerti hanya menerima formulir itu untuk diberikan ke ayah. Aku yang ada di kamar mendengar obrolan langsung keluar namun hanya menemukan ibu dengan kertas-kertas di tangan.
"Ngobrol sama siapa bu" tanyaku saat mendekati ibu.
"Itu tadi ada mahasiswa yang ingin mengadakan survai dan memberikan kertas-kertas ini untuk di isi ayahmu", balas ibu sambil memperlihatkan segepok kertas dalam tangannya.
Lalu aku bertanya kepada ibu, "mana surat pengantar dari universitas...?"
"Wah tadi hanya memberikan kertas-kertas ini, katanya suruh di edarkan untuk di isi dan besok hari minggu mau di ambil", jawab ibu yang memang tidak tahu menahu masalah seperti ini. 
Biasanya memang kalau ada mahasiswa yang ingin survai di kampungku langsung menemui ayah saat pulang kerja.

Segepok formulir yang tersusun rapi itu di taruhnya di meja. Penasaran aku lihat formulir-formulir itu isinya mengenai berapa luas bangunan berapa luas tanah, berapa pendapatan dan pengeluaran per bulan, ya sedikit banyak seperti itu tapi aku melihat kolom dan tulisannya kecil-kecil " kalau ini di edarkan untuk di isi masing-masing individu apa bisa, sedangkan kolomnya kecil-kecil gini apalagi di kampungku rata-rata pendidikan hanya sampai SMU sudah pada tua-pula pastinya susah untuk menulis kecil-kecil" pikirku lalu aku teliti lagi ternyata ada keterangan abjad yang di gunakan untuk mengisi, jadi tidak perlu menulis "tapi apa warga di sini mengerti bagaimana caranya..., berarti nanti ayah pas nyerahin satu persatu ke warga mesti memberitahu bagaimana cara mengisinya waaah susah bener ya.... merepotkan" Masih berkutat dengan pikiranku sendiri.

Dan ternyata benar apa yang aku pikirkan, ayah tidak mau mengedarkan " bila mau survei silahkan tapi jika aku yang hasus mengedarkan dan mendata sorry saja, ini kerjaan mereka kenapa mesti aku yang harus bersusah-susah sedangkan mereka hanya terima jadi". Formulir-formulir itu masih terbendel rapi di meja seperti semula, hingga hari minggu sore mahasiswa-mahasiswa itu datang kerumah dengat niat ingin mengambil hasilnya tapi kecewa yang di dapat hanya formulir kosong dan juga bantahan-bantahan dari ayah. 
"Jika mbak-mbak dan mas-mas mau mengadakan survei di wilayah saya silahkan saya beri izin, dan ini denah warga di RT sini, hanya satu gang ditambah satu baris ke belakang tidak banyak hanya 40an kepala keluarga. Bukannya tidak mau bantu tapi alangkah baiknya jika adik-adik ini langsung terjun ke lapangan biar tahu kondisi sebenarnya ini juga nantinya akan bermanfaat saat adik-adik nanti menjadi pejabat... Jika mau mensurvai sekarang silahkan jika minggu-minggu gini semua ada di rumah tapi jika hari kerja belum tentu adik-adik bisa ketemu masalahnya warga di sini hampir semuanya buruh ada yang masuk pagi, malam bahkan ada juga yang luar kota. Jumlahnya juga tidak banyak, jika di mulai sekarang paling-paling 1 jam juga sudah selesai. Warga disini baik-baik dan saya juga sudah memberi tahu jika akan ada survai..." Dengan omongan ayah 6 mahasiswa itu tidak dapat berkomentar hanya "ooo dan iya-iya" jawaban yang keluar dari mulut mereka, tak ada bantahan hanya ngikut dan menyimak. Tak berapa lama mereka pamitan.

Menurut kalian apa yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa itu dengan tugas-tugasnya yang belum terjamah sama sekali....??! Pastinya pada berpikir jika mahasiswa-mahasiswa itu akan berkeliling mulai mendata satu persatu dari rumah ke rumah iya kan, itu sama dengan perkiraanku... Tetoooot jawaban anda salah besar. Mereka malah pergi gak tau deh entah pulang atau jalan-jalan kagak ngerti tapi tapi tapi....

Jam 8 malam mereka datang lagi ke rumah kali ini hanya ber-5 namun kali ini mereka membawa pak RW, hahahha..... Mungkin gara-gara di tolak lalu mencari dukungan kali ya.
"Begini pak adik-adik ini kesini ingin mengadakan survai dan hanya RT sini saja yang belum mengumpulkan data sama sekali, sekiranya bapak membantu adik-adik ini untuk membuat pendataan buat tugas mereka" kata pak RW yang dianggapnya sebagai pahlawan.
"Saya akan bantu, saya sudah membuatkan denah warga disini dan memberitaku kepada warga saya jika akan ada survai, tinggal mbak-mbaknya ini datang, mereka akan membantu". Bantah ayah saat di sudutkan dengan bapak RW.
"Data yang belum komplit daerah mana saja...." tanya bapak RW kepada mahasiswa
Mahasiswa itu memberikan penjelasan RT mana saja yang belum lengkap menyerahkan formulir yang mereka kasih.
"Apa pak RT mengumpulkan kartu keluarga warga di sini biar adik-adik ini yang mengisi sendiri..." Inisiatif pak RW yang mencoba mencari jalan keluar
"Kalau kartu keluarga saya punya semua tapi ada yang gak lengkap karena ada anggota keluarga yang belum tercantum dalam kartu keluarga (KK), kalau pun saya meminjamkan kk lalu bagaimana dengan data-data yang lain apakah mau di karang sama mbak-mbaknya....," timpak ayah gak mau kalah
"Jika dari tadi sore mbak-mbaknya ini dari sini langsung mendata sekarang saya rasa sudah selesai enggak perlu muter-meter kayak gini..." Lanjut ayah yang tak mau di bodohi mahasiswa-mahasiswa tersebut.
"Kita ada banyak tugas pak, tidak hanya tentang pendataan ini dari tadi pagi saja kita sudah dari daerah-daerah lain mengurusi tugas yang lain dan hingga sekarang belum selesai" salah satu mahasiswa mulai memberikan pembelaan.
"Ya makanya jika dari tadi mbak-mbak sore tadi memulai pasti sekarang sudah selesai, biar mbak-mbak bisa interaksi langsung dengan warga disini. selama ini jika ada mahasiswa mengadakan survai mereka juga langsung terjun sendiri mendatangi warga satu persatu saya hanya memberikan izin dan menunjukkan wilayah RT sini sampai dimana saja." Ayah mulai memperjelas
"Bapak RT bisa bantu mereka...." kata bapak RW yang mash kekeh membela mahasiswa tersebut.
"Saya bantu sebisa saya pak, dengan memberikan izin dan memberikan denah warga disini itu juga sudah membantu tinggal adik-adik ini melakukan pendataan, jka dilakukan dari tadi sekarang juga sudah selesai. Apa sekarang saja mulai mendata paling-paling jam 10 juga sudah selesai" Ayah mulai geram dengan pembicaraan yang muter-muter dari tadi
"Gimana apa mau dimulai sekarang atau gimana terserah adik-adik," lanjut pak RW yang sudah tidak bisa menimpali perkataan ayah. Memang dari sekian banyak RT hanya ayah yang suring membantah perkataan pak RW yang dirasanya tidak pas dan gak logis, makanya itu pak RW sungkan dengan ayah dan jika ada apa-apa pak RW datang ke rumah dan minta pertimbangan ke ayah.
"Ya sudah pak kita mulainya dua minggu lagi saja soalnya senin besok kita sudah mulai UTS". kata mahasiswa dengan pasrah

Dan merekapun pamitan untuk pulang. Setelah mereka berlalu ayah masih emosi dengan mahasiswa-mahasiswa yang enggak mau repot.
"Anakku saja kuliah maunya yang bisa terjun langsung ditawari yang instan tidak mau (kuliah yang asal kuliah masuk boleh enggak juga tidak mengapa, namun sudah ada jaminan mendapatkan ijasah dan gelar) mereka maunya hanya terima jadi bagaimana  nanti. Aku mau di bodohi gak bakalan bisa, walaupun aku tidak sekolah tinggi seperti mereka tapi gak bakalan bisa dikelabuhi anak-anak kecil kaya mereka. Belum jadi apa-apa saja sudah main perintah-perintah apalagi nanti jika sudah jadi pejabat... Aku sudah hapal trik-trik seperti itu, katanya tugas mereka juga membantu pendataan untuk pemerintah, waaah pemerintah yang mana jika untuk kepentingan pemerintah pastinya bukan lewat mahasiswa tapi lewat lembaga yang memang berwenang, data yang mereka perolah nantinya juga akan mereka olah sendiri demi kepentingan kelulusan ataupun nilai tugas mereka bukan untuk pemerintah. Mahasiswa apa itu yang maunya enak tidak mau bersusah-susah hanya ingin terima jadi". Aku hanya mendengarkan dan sekali-kali menimpali omongan ayah yang masih gedek dengan urusan formulir, tapi aku sepaham dengan ayah dulu saja aku mencari data sendiri langsung terjun ke lapangan. Padahal saat itu juga banyak tugas-tugas dari dosen lain dan segera harus dikumpulkan, ya pintar-pintar bagi waktu donk di sela-sela kuliah sekalian ngerjain tugas siang atau sore melakukan pendataan (menunggu petugas datang atau menunggu yang pada pulang kerja bila yang terjun ke masyarakat) malamnya melakukan pengolahan data atau mengerjakan tugas yang belum selesai, bila mengeluh kapan tidurnya itu namanya cemen mahasiswa itu sudah biasa begadang bila ada tugas ataupun saat berkutat dengan skripsi.

Bukannya mahasiswa itu bisa membagi tugas untuk pendataan per wilayah dan membagi-bagi tugas tidak semuanya mesti bareng-bareng bergerombol kaya ayam ngekor induknya saja. Dengan membagi tugas juga lebih cepat selesai, tak perlu menunda siapa yang tidak sibuk dia berangkat mendata biar malam bisa di olah data yang masih mentah itu iya kan...., mengapa mereka tak ada inisiatif begitu, ya mungkin ada sebagian pengurus kampung yang mau-mau saja melakukan pendataan dengan alasan dengan membantu mendata berarti sudah membantu pemerintah. Heloooooo....., jika memang itu dari pemerintah pastinya sudah ada orang-orangnya sendiri dan jika tugas itu di lempar orang lain pastinya ada dana yang keluar untuk mendapatkan data dan setiap data ada harganya, baru tahu kan...., aku juga sebenarnya baru tahu dari ayah.

Intinya jika ingin menjadi mahasiswa yang baik berlakulah baik, kerjakan yang bisa di kerjakan jangan hanya ingin ongkang-ongkang dan kerjaan sudah kelar di hadapan, hidup itu keras bila anda terbiasa bermanja-manja dengan fasilitas maka anda tak akan bisa maju dan bila anda tak terjun ke lapangan anda juga tak akan tahu apa yang terjadi di lapangan bisa-bisa nanti jika menjadi pemimpin hanya akan di bodohi anak buah sendiri. Bagaimanapun kalian adalah generasi penerus bangsa jadilah seseorang yang bukan hanya pintar tapi juga cerdas tidak menggantungkan segala sesuatunya kepada orang lain. Jika tidak turun langsung ke lapangan bagaimana nanti bisa memutuskan sebuah kebijakan apakah tolak ukur hanya ada pada anda seorang tanpa melihat langsung keadaan di lapangan.... wah bisa hancur semuanya. (L)

03/11/13

Benarkah UFO itu Ada

Fenomena UFO atau yang dikenal orang sebagai piring terbang. Banyak berita-berita yang membahas tentang kemunculan benda ini, banyak yang mengklaim benar-benar pernah melihatnya. UFO Unidentified Flying Object atau benda terbang tidak di kenal. Orang dulu menterjemahkan juga dengan BETA (Benda Terbang Aneh). Kalau dilihat dari artinya, benda terbang tidak di kenal atau UFO itu ada dan bentuknya bisa bermacam-macam mulai dari awan, atau migrasi sekelompok burung yang terkena cahaya lampu yang awalnya memang tidak dikenali itu benda apa.

Menurut prof.Dr. Thomas Djamaluddin dari lapan, tidak benar jika UFO di gambarkan sebagai suatu kendaraan elien atau makluk luar angkasa. Jadi UFO atau piring terbang yang kita lihat di film-film hanya hasil imajinasi dan kreatifitas saja. Pemahaman yang seperti di film disebut sebagai pseudosains atau sains semu.

Jika dikaitkan UFO itu sebagai kendaraan makluk luar angkasa itu tidak benar, yaitu yang secara astronomi sering di sebut sebagai pseudosains atau sains semu, karena orang mengait-ngaitkan dengan sains tapi sesungguhnya itu bukan saintifik (bukan ilmiah). Selama ini memang belum ada penelitian ilmiah yang bisa menunjukkan terang-terangan akan keberadaan UFO.

Satu peristiwa yang terkenal berkaitan UFO namun sarat teori konspirasi adalah laporan jatuhnya UFO di Roswell New Mexico pada tanggal 4 juli 1947. Insiden Roswell ini ditemukan sebuah serpihan yang dianggap sebagai serpihan kapal ruang angkasa setelah badai menerjang. Konon di dalamnya terdapat 4 elien, angkatan udara Amerika Serikat kemudian mengautopsi ke empat tubuh elien tersebut dan mengumpulkan serpihan-serpihan UFO yang meledak tanpa meninggalkan bekas. Tapi hingga kini peristiwa tersebut masih menjadi misteri yang belum terkuak kebenarannya. 

Kalau masih gak percaya coba kalian cari berita-berita tentang penemuan UFO atau piring terbang. Tapi yang menemukan harus astronom ya, karena merekalah yang selalu mengadakan patroli langit. (L)