30/11/14

Ada Apa Dengan Tubuhku

Beberapa bulan ini aku sering merasakan detak kencang dari jantungku yang melebihi biasanya. Tepatnya setelah demam ketika selesai kakiku yang bengkak dipijat, entah sudah berapa kali aku mengalami dag dig dug yang ga karu-karuan seperti ini. Rasanya melebihi ketika kencan pertama setelah jadian atau berpapasan dengan orang yang kita sukai.

Napas menjadi berat, detak jantung lebih cepat dan kencang, itu membuat pernafasan ga stabil udara yang masuk seperti tertahan dan hanya separuh dari kapasitas seharusnya yang bisa aku hirup. Mirip seperti orang kena asma tapi ini masih bisa napas normal ya.

Ada apa gerangan, semoga ini pertanda baik. Aku juga pernah mengalami hal seperti ini beberapa tahun yang lalu, bahkan itu lebih parah dari yang sekarang. Rasanya aah seperti mau mati saja napas sudah seperti orang lari ribuan kilo ga nemuin air, ditambah jantungnya berdetak kencang dan tak beraturan. Mungkin jika di kartunnya jantung sudah detak detuk bikin bergetar seluruh tubuh kali ya.

Napas sesak, deg deg-an dan badan menjadi lemas. Benar-benar lemas tak bertenaga dan sudah tak ada minat untuk melakukan kegiatan apa pun bahkan untuk melangkah juga sudah malas sepeti tak ada tebaga yang tersisa. Bahkan ketika memejamkan mata sepertinya aku bisa merasakan degup jantungku sendiri. "Perbanyak istifar" sepertinya itulah satu-satunya cara yang bisa aku lakukan. Ada apa dengan tubuhku...  Selalu ada rahasia dibalik semua yang terjadi (30/11)

29/11/14

Cerita Ketika Hujan Datang

Pegi menjelang siang, matahari masih saja malu-malu memancarkan sinarnya. hari ini ada janji untuk ke salon sekedar merapikan rambut yang sudah mulai panjang namun kabar tak jua datang untuk memastikan janji yang sudah di buat beberapa minggu yang lalu. Entah lupa atau punya kesibukan lain yang membuat janji akhirnya hanya menguap begitu saja. Ini bukan salahku ya karena aku bilang nanti kabari tapi ga ada kabar kan.

Kalau janji tidak jadi bagaimana jika ngendon saja di kios buku, ada beberapa buku yang ingin aku beli. Carinya jangan di toko buku melainkan di kios buku saja yang lebih murah, anggap saja biar ngirit jadi bisa dapat banyak buku. Hehehehe...

Namun sudah beranjak siang langit masih saja bermuram durja, apakah ini akibat sisa galau kemaren (baca hujan) atau memang benar-benar mendung ya. Kata ibu ketika musim hujan untuk memastikan apakah hari akan hujan atau enggak ketika langit sudah gelap tunggu hingga siang bila masih gelap pertanda hujan segera datang tapi bila langit berangsur terang maka hujan pending datang.

Ingin pergi tapi mendung, tunggulah sebentar sampai jam 1 siang. Tapi sebelum jam yang di tunggu datang, bresss hujan seketika datang tanpa memberi aba-aba terlebih dahulu. Sedikit kerepotan juga mindahin burung, apalagi sangkarnya berat di gantungnya tinggi pula. Resiko dari orang yang tingginya pas-pas an :(

Hujan hari ini menggila, dari jendela aku niatnya ingin menikmati hujan namun alamak jadi keder sendiri liatnya. Aku melihat angin yang datang kencang terlihat mencoba memerangkap hujan di dalamnya. Jadi ketika di lihat hujan seperti jalan mengikuti angin yang sangat kencang. Tengak tengok dari kamar ke kamar siapa tau ada yang bocor, bingung juga "air selalu punya cara untuk membuat alirannya sendiri" aman, dan untuk waspada barang penting sudah aku pindah ke tempat yang ga mungkin terjangkau air.

Mungkin saking derasnya hujan bercampur angin yang menggila membuat lampu yang aku nyalakan untuk menerangi bergoyang disco redup mati...redup mati, wah kacau ni PLN. Niat awal ingin mandi sekalian sholat namun setelah berada di kamar mandi mendengar suara angin yang kencang hingga terdengar sampai dalam maka aku urungkan niat karena takut. Melongok ke arah jendela, ampun dah anginnya kenceng bahkan atap seng yang ada di sebelah rumah pun sampai keangkat-angkat bahkan aku melihat secuil seng yang terbang, entah itu penutup rumah siapa yang melarikan diri. Aneh juga biasanya aku yang deg deg an bila mendengar suara seng terkena angin ini hanya sedikit berkidik tanpa dag dig dug. Namun lama-lama serem juga lihat angin membawa hujan dan membuat atap seng keangkat-angkat.

Ternyata ibu juga mengurungkan niatnya untuk mandi, malah sudah berada di luar. Inilah kebiasaan ibu jika hujan tiba memilih berada di teras karena takut. Sebagai penikmat hujan aku suka melihat hujan cuma ga suka jika datangnya bersamaan dengan angin dan petir. Aku menceritakan apa yang aku lihat sebelum mematikan listrik dari meterannya, lha habisnya listriknya disco bisa rusak semua perabotan elektronik di rumah ini.

Mengontrol ruangan-ruangan di rumah ini dengan berbekal senter di tangan sarot sana sini melihat apakah ada yang bocor guna sebagai laporan nanati sore ketika bapak menanyakan kondiri rumah ketika hujan tiba. Oh ya baru nyadar selama melihat-lihat setiap ruangan ibu mengikuti di belakangku, ga tau deh kenapa. Tapi ya karena banyak fentilasi maka air hujan juga pada masuk dari sana secara ujannya ganas. Dan yang paling menggelikan ternyata ketakutan ibu sampai mengurungkan mandi dan lebih memilih menahan kencing daripada mesti ke kamar mandi sendirian. Yeees kali ini aku menjadi pahlawannya ibu, karena aku yang mengantar dan menungguinya. Hahahahah....

Ruangan bawah aman, kembali ke atas melihat ulang kamar-kamar yang ditinggal penghuninya. "Sendirian berani..." Tanya ibu ketika aku mengatakan akan melihat ke atas. Ya beranilah bu. Waah sedikit kerja keras, ni karena air ga pandang bulu masuk ke makar-kamar tanpa permisi udah gitu pas yang punya pada ga dirumah pula. Sempat juga berpikir apakah rumah-rumah tetangga yang lain aman ga ada yang bocor kaya rumahku ya, kenapa mereka sepertinya tenang-tenang saja secara aku dari hujan turun sudah ribet sendiri. Coba aku cari tau kapan-kapan, jadi penasaran juga.

Karena gelap akhirnya aku putuskan untuk menghentikan kegiatan mensurve dan bersih-bersihnya. Biarin saja nanti sekalian pas ngepel, lagian masih hujan bisa kerja dua kali nanti, nunggu hujan reda baru di beresin. Yang penting barang-barang yang sekiranya penting sudah diamankan. Lebay deh padahal cuma rempesan dari dinding saja bukan bocor yang gimana-gimana. Hehehehe... Sekali-kali mendaramatisir keadaan biar terlihat heboh donk.

Ga ada cemilan, mangga yang di petik adiku tadi pagi pun jadi. Hmmmm.... Darimana nyambungnya ya hujan dan mangga, mana cocok. Makan mangga sambil corat coret dan mendengarkan suara rintik hujan 'romantis' dan minumnya es teh. Hahahahaa... Baru niat tapi udah di gertak ibu, ya sudah berhubung milo nya habis boleh donk minum white coffe kali ini karena teh hangat sudah habis 2 gelas hari ini, cari suasana berbeda meskipun dengan imbas malam ga bisa tidur. Menikmati segelas kopi di teras sambil corat coret dan menunggu hujan reda. Belum juga kopi habis hujan perlahan berhenti, menengok jam sudah menunjuk ke angka 3:30 sore saatnya bersih-bersih menyapu jalan yang penuh dengan daun yang berguguran tak kuat menahan kencangnya angin yang berhembus.

Aku kalah..., jalan di depan rumah-rumah tetangga yang lain sudah pada bersih sedangkan aku baru saja memegang sapu, semuanya curaaaang... Kenapa ga bareng-bareng saja membersihkannya kan asik. Perlahan namun pasti daun-daun itu terkumpul. Tapi sebelum mengangkatnya malah kepotong obrolan dengan tetangga yang ingin mencari mangga jatuh di kebon orang. Dan tak hanya disitu obrolanpun berlanjut kali ini membahas tentang penyakit kista, ia bercerita bagaimana penyakit itu terdeteksi hingga pengangkatan kedua rahimnya. Obrolan belum selesai ibu sudah teriak mencari karena kotoran di depan rumah belum juga disapu malah membersihkan jalan depan rumah orang dan terpaksa deh obrolan terhenti sampai disana.

24/11/14

Loading ~ Melatih Konsentrasi

Kalau ngelatih biar bisa konsen gimana caranya
Coba latihan fokus dengan misalnya memperhatikan benda-benda yang ada disekitar aja. Misalnya yang ada dikamar sendiri. Disana ada baju, almari, ranjang dll. Cobalah ingat-ingat semua mulai dari bentuk, warna, bahannya dll. Sederhana saja kok melatih fokus dan konsentrasi. Pastinya hafal betul kan dengan benda-benda milik sendiri. Okay. Lihat dan amati dalam keadaan mata terbuka (ini bagian termudah). Lalu setelah dirasa betul-betul sudah ingat, hafal semua benda itu...cobalah pejamkan mata. Apakah masih ingat bentuk, warnanya, namanya dll. Jika didalam pikiran tidak ada gambaran atau penangkapan rekaman atas benda-benda tersebut artinya konsentrasinya tidak bisa diandalkan.
Ok tak coba, tapi kalau akhirnya konsentrasi ga bisa diandalkan gimana. Masalahnya otak demen jalan-jalan, ga bisa diam
Iya dicoba dan terus dicoba sampai bisa. Soalnya tidak ada cara lain yang bisa diandalkan.
Lagipula itu adalah cara yang alamiah dan mudah dipahami.
Siaaaap, bakal terus di coba meskipun tau ga mudah karena otakku kagak bisa diam, ada aja yang jadi bahan pikiran kadang masalah orang saja ikut-ikut mikirin padahal oranknya juga kagak mikir.

Kalau otak blank gimana ngembaliin nya
Tarik nafas dalam-dalam, kemudian keluarkan cepat-cepat untuk memulihkan kesadaran dan konsentrasi normal. Lakukan berulang-ulang sampai tercapai kondisi pulih.
Semua dilakukan lewat hidung apa tarik napasnya dari mulut
Hidung.
Atau mana yg paling nyaman.
Nah lho, yang mudah / cepet berhasil yang mana
Hidung, karena setiap hari lebih banyak bernafas melalui hidung daripada melalui mulut.

Loading ~ Meredam Emosi

Mau nanya lagi tiba-tiba saja muncul dalam pikiran. Apakah benar jika seseorang yg mencoba meredam emosi yang memuncak dalam dirinya tak jarang malah bisa melukai diri sendiri.
Perlu diperhatikan bahwa "meredam" dalam hal ini adalah bukanlah "menahan" agar emosi tidak keluar. Jika yang dilakukan adalah menahan-nahan emosi maka semakin ditahan semakin tidak karuan. Dan juga ibarat tanggul bendungan dapat saja menjadi jebol/retak dan pecah. Jika yang seperti itu maka jelas melukai diri sendiri.
Akan tetapi "meredam" dengan alternatif lain yaitu menyalurkan suatu emosi sehingga menjadi bentuk lain (mengubahnya) maka tidak akan melukai diri sendiri. Contohnya adalah mengalirkan kelebihan emosi dari emosi negatif menjadi bentuk lain justru lebih baik. Cara yang benar adalah ini mengalirkannya keluar diri dengan membiarkan saja tanpa menilai oleh pikiran. Pikiran sadar tidak perlu banyak melakukan daya upaya. Hanya mengamati pergerakannya seperti mengamati air sungai yang keruh. Jika pikiran ikut campur maka air akan justru semakin keruh. Tapi dengan cara membiarkan tanpa menilai justru akan terjadi pengendapan. Dimana air yang keruh akan mengendap kedasar dan perlahan menjadi jernih. Ini sama dengan air didalam gelas. Biarkan mengendap dengan sendirinya tanpa perlu capek-capek ikut campur. Sehingga tanpa capek-capek berusaha, pikiran keruh/emosional keruh akan mengendap dan jernih dengan sendirinya. Cara ini tidak melukai diri sendiri.
Itu juga termasuk bujuk setan ga ya. Masalahnya setelah akhir-akhir ini aku mengingat segala kejadian kok sepertinya kalau pas emosi, lagi marah sama orank malah imbasnya diriku yang luka, meskipun dari hati ada yang bilang sabar agar bisa kontrol. meskipun masih bisa dinalar juga kenapa terlukanya, tapi tiba-tiba saja otak berpikir bahwa semua ada kaitannya.
Tapi susah, sampai sekarang belum berhasil sepenuhnya mengontrol emosi. Selalu pikiran langsung beradu argumen, itu bikin pusing dan hati belum bisa melerai biar pikiran slow. Padahal sudah coba mengalihkan pikiran juga
Setan? Hehehe. Ketahui dulu apa itu setan. Jadi biar tidak selalu mengkambing hitamkan dan menyalahkan setan. Yang dimaksud dengan setan adalah semacam asap hitam yang mengalir bersama aliran darah. Terbentuk oleh banyak sebab (dari makanan/minuman yang haram, yang subhat tidak jelas kadar unsurnya dan dari berbagai makanan-minuman halal yang ketika memakan/meminumnya tidak menyebut nama Allah/tuhan yang pengasih dan penyayang). Dari sini jelas bahwa di dalam diri manusia ada mengalir di dalam aliran darah masing-masing. Sehingga "setan" dalam wujud manusia dan jin itu terbentuk.Yaitu manusia-manusia yang tidak memahami tentang hal-hal seperti ini. Jin juga makan dan minum serta berkembangbiak sebagaimana halnya manusia. (keterangan ini jelas dlm qur'an). Singkatnya, pikiran negatif, emosional berlebih dan berbagai aneka dosa terkait dengan diri sendiri. Dosa adalah segala hal yang membuat pikiran, hati dan jiwa tidak tenteram.
Apakah semua orank yang melakukan perbuatan jahat itu mengalami ketidak tenangan dalam hidupnya
Tentu saja. Seorang penipu, maling, perampok, penjudi, peminum minuman beralkohol/miras, narkotika, pelaku perzinahan/prostitusi-pelacuran dan perselingkuhan, pelaku kriminal, korupsi dsb. Seluruhnya mengalami ketidak tenangan dan ketidak tenteraman pikiran, hati dan jiwa. Berbohong pun sebenarnya ada rasa tidak nyaman, tidak tenang, tidak tenteram. Akan tetapi orang kadangkala "menyembunyikan" dan cenderung menutup diri tidak membicarakan hal-hal tsb. Tidak menceritakannya kepada orang lain. Masing-masing memendamnya sebagai beban emosional, beban mental dan psikologis.
Ooow gtu, inikah yang disebut topeng kehidupan. Temanku pernah bilang bahwa manusia itu menyeramkan gimana pendapat mas
Topeng kehidupan? Hohoho. Sebagian berpendapat bahwa dunia ini hanyalah panggung sandiwara. Sebagian beranggapan yang lain lagi. Semua itu kita kembalikan ke masing-masing diri, terserah masing-masing orang menilai dan beranggapan tentang kehidupan. Manusia bisa saja menyeramkan, bisa saja tidak. Semua juga tergantung pada situasi, kondisi, domisili dan individu yang bersangkutan. Lagipula kita semua tidak sepenuhnya mengetahui isi pikiran dan hati seseorang. Adanya rantai penderitaan yang terus menerus tanpa henti adalah lebih disebabkan karena pikiran. Senang, sedih, bahagia, menderita adalah pikiran. Tidak jauh-jauh dari pikiran. Penderitaan muncul karena ada pikiran. Salah dan benar masih setahap di alam pikiran. Pikiran inginnya begini, inginnya begitu, maka melahirkan berbagai penderitaan.
Pikiran yg kalut dpt mendorong pada pemikiran yang salah, pemikiran yang salah dapat muncul menjadi perkataan dan perbuatan yang salah waktu, salah tempat dan salah keadaan. Bersama orang yang kurang tepat juga dapat mengakibatkan masalah dan penderitaan yang berkepanjangan tanpa henti. Itu fakta dan berbagai realita diseputar kita para manusia. Semua orang berharap hidup berbahagia. Mencari dan berupaya apapun untuk mencapai bahagia. Akan tetapi sesungguhnya kebahagiaan tidak kemana-mana. Ia ada di dalam hati dan pikiran sendiri-sendiri disetiap insan. Benci, kecewa, dongkol dan berbagai hal akan seiring sejalan dengan senang, kerelaan, keikhlasan. Sebagaimana siang dan malam silih berganti. Hanya seperti itu, dan keseluruhannya ada hukum aksi-reaksi, sebab-akibat yang menjadi dasar hukum keseimbangan alam. Sesuai dengan pentakdiran masing-masing manusia oleh sang pencipta.

Loading ~ Memahami Insting

Cara beda in kepekaan perasaan dari hasutan setan sama yang bukan itu bagaimana ya....
Kalau konteksnya adalah hasutan makhluk lain (dalam hal ini adalah makhluk halus) maka jelas ada semacam bisikan yang bukan dari diri sendiri (diluar diri). Yang diluar diri biasanya tidak mudah untuk dikontrol. Sedangkan bisikan yang dalam diri sendiri itu dibedakan dari bisikan yang ada di dalam kepala adalah pikiran (otak depan, kiri, kanan atau tengah). Sedangkan perasaan atau nurani atau naluri itu berada diantara dada dalam (kiri, kanan atau tengah). Soal kepekaan ini sama seperti ketika merasakan panasnya api atau dinginnya es (alamiah). Jadi cobalah bedakan melalui penjelasan saya tesebut. Mudah-mudahan bisa dipahami dengan mudah dan jelas supaya tidak was-was atau khawatir tentang perbedaannya.
Kenapa yang dari dalam masih di sekat-sekat seperti dalam pikiran (otak depan, kiri, kanan, tengah) begitu juga dengan naluri
Iya sebab memang berbeda antara pikiran yang satu dengan pikiran yang lain. Ibarat satu rumah masing-masing punya ruang dan kamar sendiri-sendiri. Pikiran sendiri tidak hanya satu suara. Makanya sedetik bisa berpikir ini dan sedetik berikutnya bisa berubah pikiran. Bahkan pada kondisi tertentu dalam kepala itu bisa ramai seramai pasar swalayan, apabila sedang kacau atau terjadi pergulatan dalam diri.
Sedangkan perasaan hati atau nurani antara kanan dan kiri itu berbeda namun satu cabang dan tujuan.Yang disebelah kiri lebih dekat ke jantung, yang sebelah kanan lebih dekat ke organ hati. Apabila sedang terjadi perasaan tidak enak semisal "trataban" itu datangnya ditengah dekat dengan ulu hati.
Bisikan yang tidak mudah dikontrol adalah yang datang dari luar diri. Contoh mudahnya adalah apabila seperti dibisikin dari telinga sebelah kanan atau kiri. Ketika bisikan direspon masuk oleh belahan otak maka jadilah kepikiran. Dalam hal ini pikiran tempat berpikir-pikir. Apapun akan dipikirkan karena memang tugas pikiran adalah berpikir-pikir. Lalu hati atau perasaan nuranilah yang menimbang rasa. Apabila ada bentrok antara pikiran "bernalar logika" dan kondisi tidak logika/diluar logika. Maka yang terjadi adalah kebingungan, was-was, kekalutan dan ataupun ketakutan-ketakutan atas bayang-bayang. Seketika seseorang bisa saja berhalusinasi. Karena dirinya sendiri menciptakan imagi atau gambaran-gambaran negatif/pikiran negatif dan perasaan tak menentu. Bisa saja halusinasi seperti itu justru lebih dipercayai sebagai insting padahal bukan.Efeknya menjadi mimpi buruk dikehidupan nyata maupun mimpi buruk dikala sedang tidur.
Dalam jangka waktu lama dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologis seseorang. Dan perubahan mendasar satu-satunya terlihat dari kharakter/temperamen sehari-hari yang menjadi berbeda. Berbeda perasaan, beda dipikiran dan beda dalam ucapan maupun tindakan/perbuatan. 
Berati kepekaan ku termasuk di dalamnya ga mas, secara terkadang bisa merasakan emosi lawan bicaraku, kadang juga ada pertentangan tapi selama ini sepertinya enggak ke arah negatif seh bahkan tak jarang kaya mengarahkan ke arah yang baik, kaya ga boleh jahat sama orang lain, kaya ada tuntunan gitu.
Menilik dari kondisi tesebut, nampaknya wajar saja. Akan tetapi hanya perlu pengontrolan aja. Sehingga tidak menimbulkan efek berlebih. Dalam hal ini saya hanya menyarankan agar kamu lebih menguasai diri sendiri.
Menguasai diri sendiri seperti apa mas
Melawan ketakutan-ketakutan dan bayang-bayang diri sendiri. Karena kadangkala sengaja atau tidak justru itu memicu adanya kecenderungan menutup diri. Takut pada bayang-bayang dan angan-angan atau gambaran-gambaran buruk tentang yang akan terjadi atau tentang was-was. Jangan jangan.... (misalnya kayak gitu).
Kalau pikirku malah susahnya ngontrol emosi ya. Ketakutan dan bayang-bayang diri sendiri tu misalnya seperti apa
Emosi, prasangka adalah bagian dari pikiran (bagian atas yaitu kepala). Ketakutan dan bayang-bayang misalnya takut gagal, takut tidak berhasil, takut ditanya macem-macem dll.
Trus ngatasinya gimana mas
Ngatasinya adalÀh cobalah bersantai dan mulai berdamai dengan diri sendiri. Menikmati suasana dan mulai menerima apapun kondisinya. Supaya tidak terjadi pergolakan didalam diri. Menghirup nafas dengan kebebasan dan kelonggaran.
Buat dirimu senyaman mungkin.
Lalu kalau perbincangan antara naluri dengan otak gimana tu.... Iya, kadang ada kehawatiran yang berlebihan dari sesuatu hal seh tapi akhirnya bisa kontrol, biasanya kaya ada peredam gitu
Naluri dan belahan otak kadang tidak sepaham. Jadi kadang sering terjadi kesalah pahaman. Apabila terjadi perdebatan antara pikiran dan naluri maka bisa salah dalam mengambil tindakan atau kurang tepat dalam memutuskan suatu perkara.
Seringnya perdebatan hal yang ga begitu penting seh mas, dalam menyikapi masalah yang masih jadi ganjalan. Kalau ambil keputusan insyaallah masih bisa dipertanggung jawabkan ga ada unsur ragu. Sering juga kaya ada dorongan suruh ini, itu ga ada penjelasan buat apa tapi suatu ketika terjawab. Kaya mimpi juga gitu seringnya mimpi berupa potongan-potongan tapi kadang mimpi itu terjadi nyata.
Iya itu, makanya pinter-pinter mengontrol diri sendiri. Bawa relaks, enjoy aja.
Yeeee emang gitu, kadang juga heran sendiri kok. Udah rileks tapi sering datang juga. Trus kadang juga kaya tiba-tiba otak nangkap sesuatu dan itu juga bisa terjadi. Kalau kaya gini gimana mengontrolnya...
Yang datangnya tiba-tiba tanpa dipelajari anggap aja sebagai anugerah "kepekaan atas isyarah bathin". Jadi lebih enjoy dan bukan bagian dari suatu beban moralitas ataupun beban pikiran. Sehingga lebih bisa menikmati hidup dalam arti yang bebas dan merdeka, seutuhnya menjadi diri sendiri.
Hu um, lha kalau ga jadi diri sendiri mau jadi siapa, emang mau ada yg diajak tukeran (piisss).

Penyesalan

Sore itu ketika menuju ATM pulang kerja untuk mengambil uang, ya iyalah ke ATM tujuannya mengambil uang masa iya beli nasi kucing. Di depan tangga pintu masuk perbelanjaan yang ada di samping kantor aku melihat sosok kakek dengan bakul dan plastik sebagai penutup dagangannya. Kakek penjual kacang rebus dan tape ketan, duduk di salah satu anak tangga dengan harapan ada pengunjung yang menengok dan membeli dagangannya. Keluar dari ATM ada pikiran untuk mampir dan membeli beberapa tape ketan dagangan kakek biar cepat habis dan bisa pulang mengingat hari sudah mulai gelap.

Tape ketannya enak, udah gitu murah pula, dulu aku pernah membeli ketika habis dari belanja, sebenarnya hanya jalan-jalan menghilangkan bosan dan melemaskan kaki. Waktu itu hanya beli tape ketan saja, tapi juga mau beli kacang rebusnya tapi pikirku buat apa hari sudah malam kalau dibawa pulang siapa yang mau makan, secara aku sampai rumah juga sudah larut malam kalau menunggu pagi iya kalau masih enak dimakan, kalau basi gimana...? Pikiran itulah yang membuatku sedikit menjadi ganjalan meskipun ada rasa iba, tak tega melihat kakek yang sudah berumur jam segini ( baca sudah larut malam) tapi masih ada di luar rumah menjajakan dagangan. Tak tega saja melihatnya, dalam pikiranku langsung membayangkan andai ini kakekku, walaupun sebenarnya aku sudah tidak punya kakek tapi tetap saja rasa iba menguasaiku atau membayangkan bapak di masa tuanya, enggak... Jangan sampai, biar bapak menjalani masa tuanya banyak bermain dengan cucu-cucunya saja.

Rasa takut dan ga tega bahkan untuk menghampirinya saja ada rasa ketar-ketir, dag dig dug jantungku, aku merasakan detaknya lebih cepat. Kalau dulu aku menyesal mengapa tidak membeli kacang rebus yang tinggal sedikit malah membeli tape ketannya saja. Sebenarnya kan bisa memborong kacang dan membeli beberapa tape ketannya. Ini pemikiran pas pulang ketika melihat satpam di pos. Bodohnya... Tadi bisa beli kacang kalau berpikir di rumah tidak ada yang makan bisa sikasih bapak satpam buat teman minum kopi. Seperti halnya hari ini pas di parkiran terbesit pikiran kenapa anggaran yang buat beli manik-manik buat beli kacang dan tape ketan saja biar kakek yang jual bisa cepat pulang dan beristirahat di rumah. Ingin balik tapi rasa takut membuatku berpikir "besok lagi saja kalau ketemu"

Dari kecil aku memang takut melihat orang-orang yang sudah tua tapi masih berkeliling menjajakan dagangannya. "Ternyuh" ya itu tadi membayangkan kalau ia kakekku bahkan dulu lebih suka menyingkir ketimbang melihatnya dan untuk membeli saja tak berani, padahal orang-orang seperti merekalah yang patut di teladani dengan usia yang sudah tak muda lagi masih bekerja yang mungkin memang mereka menjadi tulang punggung keluarga atau di masa tuanya ia tidak mau menyusahkan anak-anaknya hingga memilih menggunakan sisa-sisa tenaga untuk mencari uang dengan berjualan, hidup bukan hanya meminta-minta mengharap belas kasihan orang-orang yang lewat atau ditemuinya.

Di hari tuanya yang seharusnya digunakan untuk menikmati hidup, bersantai, bermain dengan cucu-cucu malah memilih bekerja untuk mendapatkan uang. Bahkan tak jarang mereka di usia senya yang masih bekerja ini mereka lakukan karena tak tega bila suatu ketika cucu-cucunya meminta uang untuk jajan namun ia tak dapat memberikannya. Tapi apakah anak-anak mereka tak ada yang melarang untuk berjualan dengan menjajakan dagangannya, menempuh perjalanan berkilo-kilo dengan mengandalkan sisa tenaga di waktu muda. Kalaupun ingin punya kegiatan alangkah baiknya yang tak melakukan aktifitas perjalanan jauh, mungkin membuka kios, atau berjualan di rumah sehingga si kakek tak begitu capek dan bila rasa capek melanda bisa langsung istirahat.

Dari orang-orang seperti merekalah kita seharusnya malu, di usia senja mereka masih melakukan kegiatan yang bisa dibilang berat. Tak mau berpangku tangan ataupun meminta-minta hanya berharap belas kasihan dari orang lain. Namun ia gigih dan tetap bertahan baik itu dari cuaca panas, hujan dengan harapan dagangannya habis dan pulang membawa hasil penjualan. Usaha dari kerja keras, mereka tidak ingin dikasihani ataupun diberi, jadi bila anda kasihan melihat orang-orang tua yang masih jualan cobalah untuk membeli dagangan mereka agar dagangannya cepat habis dan ia bisa pulang untuk beristirahat. (18/11)


Coretan lama yang belum sempat tayang

20/11/14

For U ...

Hai Tuan bagaimana kabarmu disana, masihkah Tuan menyempatkan mampir sekedar melihat coretanku diantara kesibukan setumpuk file dan tugas lain yang harus segera Tuan selesaikan. Mungkin Tuan akan bertanya-tanya, "mengapa sekarang otakku tak seproduktif dulu..., dimana coretan-coretan yang mengatas namakan hati yang banyak bertebaran disini seperti biasanya... Mungkin juga Tuan akan berpikir jika aku perlahan sudah melupakan Tuan" benarkah sepintas terbesit pertanyaan seperti itu dalam benak tuan.

Hmmmm... Bisa jadi pikiran tuan itu benar jika melihat isi coretan di blog krisanputihku karena sudah jarang bahkan bisa dibilang minus bercerita tentang Tuan, tapi bukankah di coretan sebelum-sebelumnya sudah aku sebut jika sudah mendapat tempat baru untuk menerjemahkan rasa dari sekeping hati, ya di bias hujan disana tak henti merangkai abjad dengan coretan hanya berkisar tentang Tuan... Tuan.... dan tuan.... Yang lain bagai iklan, numpang lewat.

Tuan apakah pesan-pesan singkatku sudah diterima dan dibaca..., bila benar pasti tuan mengerti dan bisa merasakan apa yang saat ini terjadi. Ketika ada pesan masuk di hp-ku selalu berharap itu dari tuan, tapi setelah aku buka hanya kecewa karena pesan itu bukan dari tuan. Pesan singkatmu selalu aku tunggu, kehadiran Tuan selalu kunanti.

Tuan... Tuan... Tuaaaaaaaaaaaaaaaaaan... Aku ingin cerita. Berharap mendapat sapaan khas darimu, masihkah bisa aku dapatkan hal seperti itu... Bisakah Tuan berikan satu pelukan hangat saat ini aku lelah tak tau kemana langkahku mesti melangkah. Selalu ingat apa pun tentang Tuan dan itu membuatku bertambah KANGEN sekangen-kangennya.

Ini sudah pertengahan november dan sebentar lagi awal desember tiba, apakah tuan akan datang seperti sebelumnya. Menyapa dan membuat kenangan tapi kali ini menetaplah aku mohon. Janji ga akan cerewet asal tuan menyelesaikan hukuman, ingatkah burung kertas dan vcd koleksi drama korea yang tuan janjikan, ingatkah janji itu ketika malam tiba waktu masih di kota Jogja.

Jika tuan tidak ingat tak apa, akan aku ingatkan semuanya meskipun aku yakin ingatan tuan lebih tajam dariku paling juga tuan hanya pura-pura lupa, permainan psikologi seperti biasanya. Tuaaaaaaaaaaaaaaaan, miss u so.... (21/11)


Siang menunggu alaram berbunyi persiapan kerja

19/11/14

Tetaplah Baik Karena Cerminan Dirimu

" Ga mau aku ingin jadi orang jahat saja, sudah bosan baik sama orang"
" Eeh, mba ga boleh begitu, kita mesti baik kepada semua orang"
" Enggak aah. Yang lain juga jahat, sekarang jadi orang jahat saja "
" Ini orang, enggak boleh. Meskipun orang lain jahat tapi mba kudu tetap baik ... "

Sepenggal percakapan yang aku ingat di suatu sore. Sadar bila berbuat jahat itu tidak baik namun karena satu kekecewaan ditambah aku yang belum bisa menerima kenyataan dengan suatu ujian dari Tuhan yang datang sehingga membuatku kehilangan arah dan berontak kepada diri sendiri. Meskipun sudah tau dan sekali lagi mendapat 'wejangan' dari suatu obrolan yang tanpa sengaja itu namun akan tetap sama, tidak mau lagi baik-baik kepada siapa pun. Jadi memutuskan menjadi orang jahat masih berlanjut.

Jujur ternyata berbuat jahat itu capek. Tiap hari harus beradu argumen dengan hati nurani, harus memberikan alasan dengan apa yang aku perbuat kepada otak malah terkadang masalah sudah selesai namun masih saja kepikiran. Bukan perkara mudah untuk berontak kepada diri sendiri dan imbasnya kalut, dilema, galau dan beberapa teman sejawatnya bukannya berangsur membaik malah semakin terpuruk, jauh terperangkap ke dalam black hole, permasalahan yang seharusnya mudah malah dirasa semakin kusut dan bercampur menjadi satu sampai kepala rasanya ingin pecah, capek.

Namun setelah menyendiri itu juga tidak seketika, ada beberapa kejadian baik yang aku alami, rasakan, maupun yang aku lihat langsung perlahan mengubahku. Berbicara dengan diri sendiri ketika malam tiba, ketika berada di bawah pancuran membuat pikiranku terbuka. Aku mencoba mengkoreksi apa yang selama ini salah dan dari renungan itu aku sadari ternyata banyak yang salah. Aku yang tak bisa menerima kenyataan, iklas yang tertutup egoku, kini perlahan mulai mengendur.

Apa yang aku dapat jika berbuat jahat kepada orang lain...? Ga ada yang kamu dapat karena yang ada hanya masalah, mungkin masalah tidak timbul antara diriku dengan orang lain namun masalah yang menjadikan pikiranmu semakin kalut. Rasa bersalah dan hati ini yang bisa dipastikan akan selalu berontak dan meraung-raung mendemo perbuatan yang sudah aku lakukan. Tidak hanya itu, karena aku tipe orang pemikir apakah mungkin apa yang sudah kamu perbuat, sikap cuek kepada orang lain bisa aku telerir..., aku rasa ga mungkin yang ada malah otak, hati akan bersatu dan menyalahkan tubuh yang tak berdaya ini dan jika itu terjadi maka bersiaplah untuk menuju gerbang kegelisahan dalam siang dan malammu.

Yaa, memang seharusnya aku tak merugikan orang lain. Biarkan orang-orang itu berbuat jahat kepadaku, biarkan mereka menganggapku lemah, biarkan mereka mencoba menindasku namun jangan pernah kau menyakiti orang lain. Karena biarpun kamu yang terluka, kamu yang tersiksa, kamu yang sengsara namun sejatinya kamulah pemenang yang sesungguhnya. Mungkin mereka puas bisa berada di atasmu, mempecundangimu namun kepuasan itu adalah lubang yang di buat untuk mereka sendiri. Ingatkan dengan pepatah, apa yang kita taman itulah yang akan kita tuwai, jika menanam semangka apakah mungkin bisa berbuah mangga enggak kan..., begitu juga bila menanam keburukan/kejelekan maka suatu saat mereka akan merasakan sakitnya dari buah perbuatan mereka sendiri.

Tak ada yang mudah, dan kelemahanmu adalah ujian kesabaranmu. Ingat kesabaran tak ada batasnya, manusialah yang memberi batasan itu. Tetaplah menjadi orang baik ya, jangan ikut-ikut mereka, keteguhan prinsipmu lah yang bisa menjadi tameng dan semuanya akan indah pada waktunya, tidak perlu mencari keindahan, ataupun memperindah yang sudah indah. Nikmati dan resapi dengan bersyukur atas segala yang sudah kau raih di dalam hidupmu. (sept)

Raket Nyamuk ~ Luka

Rutinitas pagi jika berangkat kerja agak siang, bersih-bersih rumah lalu menikmati segelas teh hangat sambil melihat film kartun di televisi sebelum drama korea yang di tunggu tayang. Karena sekarang sudah memasuki musim penghujan meskipun bisa di bilang telat hingga membuat nyamuk-nyamuk mulai mencari mangsa di pagi hari. Ya mungkin karena awal-awal hujan kali ya sehingga nyamuk-nyamuk itu meluapkan kegembiraan dengan mencari mangsa di pagi hari.

Duduk manis (menurut fersiku ya) di depan tv, berhubung kipas angin ga dinyalakan sehingga membuat nyamuk mulai mengintai. Pikirnya karena badan bulatku adalah mangsa terlezat buat sarapan kali ya hingga beberapa nyamuk mulai mengincar menunggu ku terlena baru mencuri darah segar milikku. Mata tajamku (cieeeee...) mulai mengincar nyamuk yang perlahan mendekat, kagak tau apa kalau tanganku sigap, sekali tepuk nyamuk gepeng di jari lentikku (lebay pooool) padahal jari-jarinya bantet kaya lengkuas (hahahahaaa...).

Mengambil raket nyamuk adalah solusi terhebat yang pernah aku dapat. Sekarang berarti acaranya menikmati segelas teh hangat nonton kartun sambil mencari nyamuk. Satu per satu nyamuk mati terpanggang dalam jeruji yang dialiri listrik. Nyamuknya juga pintar sukanya mepet-mepet ke kaki membuat sedikit susah untuk menangkapnya. Pleteeeek.. Pleteeeek... Pleteeeeek... Nyamuk mulai pada mati di tanganku, tapi ooow ooow... Ada satu kejadian yang bisa menjadi pelajaran dan mengubah pemikiranku, apakah itu...

Ketika ingin menangkap nyamuk dengan raket nyamuk yang sudah aku persiapkan, tanpa sengaja jari kelingking kakiku kena. Aku ga tau bagaimana kejadiannya karena terlalu cepat. Aku ga merasakan sakit hanya kaya tersenggol gitu saja seh tapi ketika aku lihat jari kakiku kulitnya terlihat putih. Aku mikirnya paling kulit ariku terkelupas, ya maklum saja kulitku tergolong tipis bisa dibilang kulit kentang jadi tersenggol benda yang keras dikit langsung lecet atau luka. Pas aku pegang juga ga sakit, juga ga aku temukan kelupasan kulitnya, mungkin putih karena melepuh kulitnya pikirku seh begitu namun dipegang ga ada tanda-tanda melepuh juga. Karena ga sakit sudah ga aku pikir lagi kan, mulai konsen dengan televisi yang menayangkan darama korea.

Namun ketika kembali mengincar nyamuk yang datang lagi, aku melihat ada darah keluar dari luka dari senggolan raket nyamuk agak banyak darah yang keluar. Spontan ingin mencari kapas dan betadin, namun yang dicari kagak ada yang ketemu menuju ke kamar ibu hanya menemukan kapas dan revanol, ya sudah pakai itu saja. Aduuuh susah juga buka tutupnya butuh sedikit tenaga dan keahlian khusus, huuuft... berhubung revanol tinggal dikit sehingga harus hati-hati dalam meuangkan ke kapas agar tidak tumpah dan tidak membasahi semua bagian kapas, meskipun kapas yang digunakan hanya kecil. Ketika ingin meletakkan kapas di atas luka tadi aiiiih... Darahnya sudah menetes di lantai, seperti ketika terkena sayatan pisau yang darahnya keluar tanpa bisa menunggu. Aku buat jalan pikirku mencari tempat yang agak terangan dibanding kamar ibu yang sedikit gelap tapi darahnya malah kemana-mana, langsung tempel bagian luka dengan kapas yang sudah dilumuri revanol dan membersihkan darah yang bercecer di lantai sebelum kering. Enggak sakit di tempel revanol, ya mungkin karena lukanya juga tidak dalam kali ya, eeh ga tau dalam atau enggak lukanya karena yang terlihat hanya putih saja.

Aku ga menyangka kalau raket nyamuk bisa membuat luka hingga mengeluarkan darah yang banyak. Pikirku raket nyamuk itu ga bahaya, kalaupun dialiri listrik tapi paling juga kecil. Ya memang benar pas kena tidak merasakan apa-apa tidak separah ketika tersetrum kabel (pengalaman dari kecil sering tersetrum ketika menyalakan televisi, tersetrum ketika benerin atau tanpa sengaja menyenggol antena televisi dan ketika mencoba benerin kabel dari peralatan rumah tangga yang rusak meskipun terkadang ga berhasil malah tambah rusak) rasanya sedikit pegal dan kesemutan di bagian yang tersengat tapi ini enggak ada rasanya, tiba-tiba saja jari putih gitu saja.

Padahal di awal-awal jaman pertama kali punya raket nyamuk (sepertinya sekarang sudah tiga kali ganti) itu anggapanku ga menyakitkan dan ga bahaya tapi ternyata bisa membuat luka juga, hehehhehe.... Jadi hati-hati ya dalam penggunaannya jangan di buat main-main dan jangan coba-coba iseng. Gunakan sesuai fungsi dan kegunaan. (05/11)

Rasa yang Menjadi Emosi

Chat di suatu hari, bagaimana mungkin aku tau masalah yang sedang ia hadapi karena aku tak punya kemampuan lebih untuk melihat hati maupun pikiran seseorang, andai itu ada sudah dari dulu kali tak mengalami galau yang berkepanjangan seperti ini dan si tuan itulah target sasaranku yang pertama. Aku hanya bisa merasakan, seperti ada tarikan dari sebuah hati yang bersedih. Ga tau ya kesedihan semacam apa namun ada sesuatu berat yang sudah terjadi.

"Semoga hari-hari mbak semakin menyenangkan dan bermanfaat bagi orang lain... :)
"Aamiin, makasih mas. Meskipun ga ngerti maksud dari kata-kata mas"
"Dan semoga ga lagi ketemu orang seperti saya.. :D
"Terserah mas aja lah..."

Mendengar kata-katanya barusan membuat emosiku mulai tersulut, apa coba maksud dari ucapannya itu. Bukankah selama ini aku baik-baik sama dia, aku juga ga aneh-aneh meskipun dia terkadang aneh dan nyeleneh. Mencoba memahami, mungkin masalah berat yang belum terselesaikan membuatnya menjadi seaneh ini. Namun yang pasti aku akan berusaha menjadi teman baik bagi siapa pun, bila butuh teman berbagi cerita silahkan itu yang selalu aku katakan padanya.

( Gpp.. G usah maksa untuk memahami.. )
"Aku mikirnya kaya aku punya salaah besar sama mas, dan jadi pelampiasan kesalahaan dari kejengkelan mas yang ga aku tau sama siapa"
"Hahaha... Mbak terlalu sensitif dalam berimajinasi... :)
"Enggak, coba saja baca lagi kata-katanya. Ada penekanan setiap kata dari emosi yang dicoba diredam"
"'Radar' mbak begitu dalam menjangkau ke relung hati orang.. Saya tidak pinter menelaah kata demi kata yang tertulis."
"Aku juga ga bisa hanya merasakan saja kalau mas saat ini lagi emosi, mencoba meredam dan salahnya itu kata ditujukan padaku. Kata yang penuh emosi dan sarat makna"

"Ohh.. Gitu ya.."
"Ya yang tau seh mas, benar enggaknya"
"Ahli dalam tata bahasa"
"Terserah mas lah"
X_X ( wah.. Harus berpikir 3-4x nih kalau mau nulis.. :D .. Ntar jadi salah semua... ) I love.. A woman like you.. terasa kehadirnnya dalam setiap kata.. Tanpa harus menyatakan bahwa apa yang terjadi adalah sebuah 'sebab akibat'...
( Mungkin hny bahasa "hati" yg bisa mbak pahami... Sayangnya.. Hati saya udah g berbentuk.. :D )
"meskipun ga berbentuk masih ada rasa, karena masih bisa berdetak dan masih memiliki arti"
"Hanya orang tertentu yang masih bisa merasakan ... bahkan menganggapnya memiliki arti"
"Kalau diri mas sendiri udah merendahkan dan ga percaya sama diri sendiri trus gimana mas bisa meyakinkan orang lain. Bangkit mas jangan hanya menyalahkan diri sendiri, rubahlah yang salah dan tempatkan di tempat yang benar. Bangkit mas. Bangkit demi diri mas sendiri juga demi elva putri kesayangan mas"

"Tergantung kerelaan seseorang"
"Kok bisa gtu..."
"Ya.... Begitu..."
"Ga mudeng"
"Sudah biasa dan tdk terlalu berharap lagi ada "mudheng"..... :)
( Pasti setelah mbak review semua chat kita.. Akan lebih paham.. ) Give me a ({}) .. :D
"Ga paham. Aku benar ga bisa memahami mas. Sepertinya mas punya 2 karakter yg berbeda 1 sisi lemah, 1nya lg menguatkan"
" trus apalagi?"
"Setauku cuma itu"
"Semua orang pasti punya 2 sisi itu kan.."
"Tapi mas dalam 1 waktu dipake semua sedangkan yang laen satu persatu"
"Hahaha.... Multitasking dong"

"Ga bingung to mas kaya gtu"
"Yang bingung yang diajak chat.. :D
"Hehehheheee..."

Huuuuuft... Daripada semakin bingung dan obrolan semakin panas mending tidur. Biarkan dia sendiri dengan segudang permasalahannya besok juga sudah aneh lagi, terkadang seseorang membutuhkan waktu untuk sendiri agar bisa menenangkan diri, berpikir dan mereview semua kejadian, menjabarkan setiap kejadian yang dialami untuk mengambil sikap dan menimbang langkah yang harus di ambil.

by ms Jojo

Ranting Kering

"Morning mas..."
"Siang mba.. maaf kemaren off.. dari dieng.. Hehehehe..."
"Siang juga mas. Mana oleh-olehnya
"Oleh-olehnya lagi ga baguus.. kabut turun.."
Tak berapa lama ia mengirimkan sebuah gambar sebuah pohon tua yang tak ada satu daunpun yang tersisa.

"Malah terlihat keren, kaya ada misterinya. Dinginnya kaya apa tu"
Membayangkan ketika malam tiba di musim penghujan, pastinya membutuhkan jaket dan selimut tebal juga perapian dengan segelas wedang jahe untuk menghangatkan kebekuan malam.

"Sana ujan mas..."
"Misteri apaan.. Dinginq beerrrrrrr *Brrrr* Hujannya sore sampe malam.."
"Misteri kesunyian, lihat aja tu rantingnya seperti bercerita. "Wiiiih... dinginnya kayaa apa tu ga bisa bayangin. Tapi ini mas sehat kan"
"Bercerita tentang kesunyian yang mencekam.."
"Hu um
"Ga usah dibayangin. Malah udah q rasain.. Sebuah keberanian dalam kesendirian tapi masih bisa tersenyum. Sehat. Cuman capek.."
"Tak henti menanti mentari datang. Ya udah to mandi trus rehat. Udah makan belum ni"
"Hingga tak tersadar, daun pun enggan bersandar. Makan udah.. tapi mandi lom.. heheh"
"Biarkan daun menghilang karena selalu akan ada tunas-tunas harapan yang bermunculan
"Makasih mba"

Satu kebiasaan meminta oleh-oleh kepada teman yang bepergian. Selain ranting dalam kesunyian ini aku juga pernah mendapat oleh-oleh 

Ketika napak tilas (25/10)
Sunres di bukit ketika muncak bersama teman-temannya waktu menggalau (29/10)

Meskipun hanya gambar namun ini adalah wujud nyata keindahan alam yang tak pernah ada duanya, selalu bisa membuat mata terpana tanpa berkedip serta membawa hayalan kita ketika berada di tempat yang seindah ini. Sunggh sempurna.

by ms Momu

Proses Pengenalan Diri

Sudah dua hari ini aku sedikit disibukkan dengan pikiranku yang mulai tersadar dengan keanehan tentang feeling yang sekarang lebih sering aku rasakan kepada orang lain, bahkan dengan feeling ini juga tak jarang membuat perbincangan langsung menjadi hambar karena orang yang aku ajak ngobrol merasa tersinggung dan seperti berpikir kalau aku sok tau. Dan sekarang lagi mencoba menutup mulut rapat-rapat dan belajar mengontrol emosi yang terkadang malah menyakiti diriku sendiri.

"Mas bisa tenang gimana caranya. Maksudnya bisa kontrol emosi"
"Heheee...maksudnya tenang dan kontrolnya bagaimana dik. Dalam hal apa"
"Dalam hal emosi..."
"Ooh begitu dik...konsepnya adalah kesabaran serta selalu dengarlah suara hati...daripada selalu menuruti kemauan fikiran (logika) yang kadang terlala linier"
"Susah..."
"Maksudnya gimana"
"Sabar...selalu dengarlah hati nurani"
"Kalau hati nurani yang berontak..."
"Hati nurani selamanya akan benar... Dan tidak mau diajak bohong dan yang lainnya. Karena hati nurani adalah bertempatnya ruh yang tercipta dari percikan Nur Illahi Robb yang ditiupkan kepada setiap umat manusia...."
"Gtu ya..." Sebenarnya sedikit ga ngerti karena penjelasan tak seperti yang aku inginkan, sepertinya melenceng dari pembicaraan.
"Iya dik...fikiran or logika kadang masih dusta...karena syaitan bisa menyelianap ke dalamnya"
"Tapi kenapa tak jarang hati menjadi lemah"
"Iya memang...ketika timbul keragu-raguan setiap melangkah/melakukan sesuatu...sebenarnya tirjadi pergumulan hebat...antara hati dan logika/fikiran...hanya tinggal menang mana. Rata-rata di menangkan fikiran, hati menjadi kalah lantaran jarang tersentuh oleh kalam Illahi. Manejemen Qolbu...itulah jawabannya...hati digerakkan melalui dzikrulloh...setiap saat dengan memahami keridhoaanNYA"
"Kalau feeling itu lebih condong kemana"
"Feeling yang bagamana dulu...lebih condong manfaatnya atau mudhoratnya..."
"Bedanya dimana..."
"Semua produk neg adalah besutan syaitan...kalau Pos dari hati nurani"
"Apakah feeling seperti bisa merasakan apa yang orang lain rasakan itu termasuk besutan setan"
"Sepanjang itu produk hasilnya Neg....Iya"
"Maksudnya..."
"Syaitan itu menggiring kedua belah pihak untuk berbuat salah...Baik melalui apa saja.. tapi kalau gagal dan menuju yang Pos...itu tandanya di menangkan oleh hati"
"Ooow gtu..."
"Insya Allah iya..."
"Tapi bukanya syetan juga suka menghasut hati buat jahat"
"Syaitan tidak akan pernah sanggup masuk ke hati nurani. Hati nurani itu intinya daripada hati.. Syaitan bisa merangsek ke seluruh organ tubuh manusia..tapi untuk hati nurani tidak. Harusnya yang mengusai seluruh tubuh manusia itu hati nurani atau Ruh... ketika ditiupkan pertama x ke janin yang baru berusia 4 bulan, bukan sebaliknya syaitan"
"Nah kok malah nyampe janin segala. Malah bingung"
"Biar njenengan jelas...ruh itu pertama x ditiupkan ke manusia adalah ketika usia 4 bulan... Dan saat itulah menjadi mahkluk hidup..."
"Ooow gtu"
"Alam itu terbagi empat..Alam rahim..Alam Fana...Alam Barzah..Alam kebangkitan"
Berhubung aku sudah semakin tak pahan memilih untuk menyudahi pembicaraan ini, pura-pura jelas aja semuanya daripada dilanjut juga malah tambah puyeng.

by ms Dion

18/11/14

Menyapa Yongsa 2

Ting tong... Yooooooo
"Maap baru pegang hp. Ada apa gerangan?"
"Hehehheee Kangen"
"Sini-sini duduk manis"
"Pengen nyender"
"Sini sini... Kelelahan apa yang membuatmu kepingin bersandar"
"Kangen saja dan pengen manja-manja"
"Aahhaa!-) Sepertinya ada sesuatu. Curiga aku"
"Beneran yo. Sebenernya dari kemaren mau nyender tapi kayanya lagi sibuk makanya ga jadi"
walaupun sebenarnya kecurigaan dia benar kalau ada sesuatu tapi berhubung sudah di pal begitu aku urungkan untuk bercerita

"Iya iya, bercanda kok"
"Gi apa"
"Welah. Ooiiaa gimana kabar kamu, gimana keadaan kamu? Gi nonton pelem"
"Alhamdulillah sehat, meskipun sedikit agak kurusan ga bulet lagi kaya dulu. Kamu gimana sehat kan"
"Syukurlah. Tapi kayaknya (harusnya kata --> meskipun) itu juga termasuk sesuatu yang disyukuri deh. Eh maap. Alhamdulillah baik dan sehat. Diluar pekerjaan, sibuk apa nih?"
"Iya. Ga ada kesibukan masih nyaria-nyari belum dapat"
"Bukankah agak kurusan gak bulet itu termasuk dambaanmu dan sebagian besar wanita. :D
"Enggak, kalau aku yang penting sehat" 
Mengingat aku seringnya sakit, ga bisa fit 100% dalam jangka waktu lama. Tapi sekarang sudah mendingan ga sakit-sakitan lagi.

Oh~
"Lalu mengisi keluangan waktu dengan apa? Siip siip siiip..."
"ampun..."
"Ga ngapa-ngapain. 2 bulan disibukkan dengn masalah ga penting"
"Hmzz..."
"Kenapa..."
"Masalah gak penting? Maksudnya?!"
"Biasalah cinta dan kofliknya"
"Mungkin bukan disibukan kali, tapi menyempatkan diri untuk menyibukan sesuatu itu"
"Ga tau juga tepatnya gimana"
"Welah."

"Eh yooo percaya feeling ga..."
"Maksudnya?"
"Iya kamu pernah ga merasakan sesuatu sama orank lain. Seperti ini sambil chat kamu bisa merasakan keadaanku saat ini, bisa kan.."
"Walaupun gak sering, tapi aku pernah."
"Oh gitu to~ Pernah, pernah. Lalu kenapa?"
"Sekarang itu sering aku rasakan"
"Bukankah dari dulu kamu seperti itu, maksudku kamu kan memang sensitip soal feeling"
"Iya tapi sekarang lebih. Aku pikir-pikir sekarang juga nambah kalau aku marah sama seseorang ujung-ujungnya badanku sendiri yang sakit, secara kamu tau sendiri kan aku masih susah mengendalikan emosi"
"Ko' bisa lebih? Memang susah mengendalikan emosi, terkadang bahkan tidak bisa. Emosi juga termasuk anugrah kita tidak bisa menghidarinya. Yang harus kita lakukan adalah cara menyikapi reaksi dari emosi itu sendiri dengan sebijak mungkin."
"Trus aku harus gimana..."
"Pribadi masing² mempunyai cara tersendiri, carilah."
"Belum nemu. Sadar kaya gini saja baru-barusan ini setelah berada di posisi sulit"
"Itulah kebanyakan orang. Tapi masih untung setelah kejadian terjadi bisa sadar. Yang lebih parah jauh setelah kejadian itu berlangsung belum sadar juga."
"Kayanya dari kejadian ini kepekaanku bertambah"
"Harus ada komunikasi antara sekumpulan otak dan hati, ketika sedang mengalami kejadian"
"Lalu apa lagi"
"Kepekaan bertambah tapi hasil dari kepekaan itu apa jika masih marah melampiaskan emosi?"
"Marahnya ga separah dulu tapi meredamnyaa yang agak susah"
"bukan diredam, tapi cara menyikapinya"
"Belum tau caranya. Masalahnya klo aku diam coba kontrol emosi tetap saja tubuhku sakit malah seperti ada kekuatan yang tambah besar"

by Che

Menyapa Yongsa 1

Sudah lama ga saling sapa, hanya dengan diam namun begitu kita masih saling menjaga, dia masih memberikan genggamannya seperti janjinya dulu sama sekali ga melepaskannya hingga aku menemukan orang yang tepat baru dia akan menyerahkan sendiri untuk digenggamnya. Itulah janji yongsa, cermin yang sudah lama menemaniku dan kini yongsa sudah mulai tumbuh dewasa sudah tidak mau dibilang cowok katanya sekarang sudah masuk ke fase laki-laki.

"Ting tong"
"Giman kabar kamu ?"
"Coba tebak gimana kabar... Iiih kangen sudah lama ga debat"
"Aku gak jago tebak. Kalau fisik mungkin baik, tapi kalo hati masih seperti dulu..."
"Hahahahhaaaa... Kamu gimana kabar..."
"Iya sudah lama ga perang. Alhamdulillah baik dan sehat"
"Kamu seh sibuk terus"
"Ko' ketawa ? Berarti bener dong tebakan ku ? Hatimu masih gak karuan, ngegalau mulu. Duuh duuh duuh"
"Iya deh, kan kamu yang mengerti aku <3<3

"Sibuk apa sekarang"
"Gak sibuk apa-apa"
"Malas..."
"Abis bantuin emak sama bapak bongkar atap rumah. Baru saja kelar 2 hari yang lalu. Kamu sibuk apa ?"
"Ooow, Katanya tadi kagak sibuk. Sibuk sama pikiranku yang ruwet kayanya"
"Bukan malas yoo. Gak ada ruang untuk rasa malas"
"Tadi bilangnya ga ngapa-ngapain makanya yang jelas :p
"Ya kan akhir-akhir ini gak ada kesibukan, kemarin-kemaren mah iya"
"Katane bongkar atap baru selesai 2 hari lalu, memang itu ga sibuk"
"Lah kok sibuk sama pikiran sendiri ? Itu bukan sibuk namanya tapi menyibukan sendiri."

Mungkin bisa jadi seperti itu karena ga ada kerjaan hingga mencari kesibukan dan mengkonsumsi permasalahan yang ga penting dan sebenarnya sudah tidak masuk kedalam wilayah sendiri. Melanggar batas yang sudah di tetapkan dan itu malah bisa menjadi bumerang diri sendiri. Bahkan malah bisa membahayakan diri sendiri atau jadi sasaran empuk untuk dijadikan tumbal.

"Lha gimana lagi ga ada yang bisa di kerjain ya mending nyetrika urat-urat di otak biar lancar"
"Iya (pura-pura) sibuk, (ˆ́▿ˆ̀")>
"Lha habisnya kamu sibuk kan ga ada yang nemenin"
"Kalau cara nyetrikanya kek gitu ya kemungkinan malah kaku. Masak ? Pan ada banyak kontak bb kamu, jadi banyak yang nemenin"
"Harusnya gimana. Hp sering nganggurnya, paling cuma 1-2 ornk cuma say hello udah"
"Permasalahan dari sesuatu yang ruet itu apa ? Besok aku bbm kamu deh dengan helloooow, biar nambah jadi 3 orang"
"Enggak tau. Ga mau cukup kamu aja"
"Aahhaa <3<3
"Nah itu diya, ruwet semrawut acak kadul ora karuan. Pan harusnya otak yang menguasai pikiran, bukan pikiran yang menguasai otak."

Sepertinya ini kata-kataku dulu waktu nyeramahin dia tapi kenapa kata-kata ini balik lagi kepadaku...

"Nah makanya itu efek lama ga berantem"
"Lah emang gak ada temen duel apa ?"
"Ga ada"
sejak aku dan yongsa ada sedikit salah paham sampai detik ini ga ada yang memancing otakku untuk berpikir, ga ada pertanyaan ajaib seperti yang sering ditanyakannya dulu. Untuk mencari arti 1 kata saja bisa debat sanpai malam ga segera menemukan titik temu apalagi selalu ada kata dan pertanyaan lain yang mengikuti di belakang. Dari 1 kata bisa mengupas segalanya, seperti bawang merah yang memiliki kulit berlapis-lapis ketika mengupas.

"Ada 1 kalau sudah di eyeli malah ngalah"
"Aahha!-)
"Kenapa..."
"Masih ngikuti anak jaman ya selfie dengan wajah bermurung durjani."

Komentar yang sering kita gunakan untuk mengkritik foto selfi ketika di basang sebagai identitas. Dan kali ini aku yang kena karena ditengah obrolah aku mengganti foto, awalnya untuk mengetahui apakah pic bisa keluar karena beberapa hari ini ada troble dari operator tertentu yang membuat tampilan ID ga terlihat hanya blank.

"Ada janji makanya pasang"
"Kenapa gak sekalian selfie dengan tetesan air mata ? Pan lebih greget. Ampuun" *sungkem*
"Ga mau, tar malah kmu ketawain"
"Jiiiaaah janji sama siapa ? Hayooo ?!" *kesel* :]x
"Kalah taruhan (ˇ▽ˇ)-c<ˇзˇ)
"taruhan ??"
"Maap, gi apa"
"Taruhan pake poto ? Duuh duuh duuh. Gak seru ah. Lebih baik jangan taruhan, meski bukan dengan uang. Apapun itu bentuknya. Kalau kalah mending dihukum aja. Suruh buat coretan kek, apa kek, jadi kan kesannya kreatip. Gitu~ Lah ko' maap ? Pan kamu gak ada salah ke aku. Kamu tuh wanita aneh, tapi yoo jangan aneh-aneh dalam hal gituan to." *tampol*
Membaca tulisannya sedikit kaget juga ternyata dia benar-benar sudah dewasa dan ini seperti tamparan buatku (suka-sukaaa), lihat juga dia menyebutku wanita, mungkin bagi sebagian orang ga ada bedanya cewek, wanita, perempuan tapi bagi yang mengerti pasti tau bedanya. Yeeees pengakuan.

"Lha dia ga bilang awalnya"
"Gi rebahan. Lumayan terkuras tenaga fisik ini.
"Kamu juga aneh"
"Kenapa... Ini niih membela diri dengan berbagai alasan."
"Enggak yo. Beneran"
"Abis bongkar pasang instalasi listrik rumah.
"Emang bisa"
"Pertama pembelaan yang kurang klasih kedua mengelak. Masih ada yang ke3 kah ? " *siapin tongkat*
"Iya ngaku salah ;;)

Aku sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, gila ni anak sekarang galaknya minta ampun. Kelewat tegas dan dengan sadisnya membantaiku hingga tak bisa ngeles lagi. Tapi memang harusnya mengakui kesalahan secara kesatria daripada ngeles yang membuat lebih ga berbobot dan malah terlihat oon-nya (aku kan ga oon)

"Kamu ngaku salah ? Emang kamu salah apa ?"
"Yaa katanya alasan. Kan alasanku ga di terima"
"Bukan krena alesan itu, tapi penyebab dari timbulnya alasan itu."
"Kan sudah kejadian. Lha habisnya kamu ga pernah ada"
Masih mencoba berkelit, sedikit mencari celah agar tak menjadi runyam. Gawat juga ternyata sekarang urusan sama dia"

"Hmz, ooooo apa yang terjadi terjadilah, yang diya tau hanyalah menyebar poto *kemudian nyanyi* =)) Tuuh kan diberondong alasan lagi. Duuh duuh duuh"
"Aduuuuuh sekarang galak bener yaaah. Enggak kok, kalau yang 1 ni kenyataan"
"Galak piye to.. Kalem ngene ko' ;;) Arti dr --> sejati itu apa to ?"
"Sejati rokok bukan" sedikit becandain biar ga kena marah lagi
"Bukan. -____-
"Menurut kamus artinya sebenarnya"

by Che

Kiriman Kutipan Kata Untukku

Jarang-jarang weekend adik kesayanganku ni muncul. Kalau ga ada yang penting, dan benar saja dia datang membawa sesuatu untuk ku.
Baru nonton masterchef australia dpt kutipan ini:

Entah berapa kali dlm hidupmu kau merasa terpuruk, jangan biarkan orang lain untuk membangkitkanmu, walau berapa lama pun kau akan terdiam disitu, hanya dirimu sendirilah yang harus bisa membangkitkanmu lagi.

Dia menyapa hanya untuk berbagi sepenggal kata yang baru di dapatnya dan ia suka kepadaku. Terima kasih sayang (big hug)

Sebenarnya kutipan kalimat itu seperti kisah sebuah kepompong yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Dalam kisah yang pernah aku baca kepompong akan berusaha sendiri untuk keluar dari cangkang, mengembangkan sayapnya hingga bisa di gerakkan dan siap terbang, ketika proses pembebasan dari cangkang, sebuah kepompong bila di bantu malah akan mengalami ketidak sempurnaan, bisa jadi malah kepompong itu tidak dapat terbang dengan sayap-sayap cantiknya.

Makasih sayang
By. Citra

Kesehataan Aset Hari Tua

Akhir bulan adalah waktunya untuk melengkapi kebutuhan yang sudah mulai menipis. Belanja, baru juga gaji masuk rekening tapi sudah mendesak untuk pergi lagi, yaaa inilah kebutuhan, tak bisa dihindari. Baiklah mari kita belanja, ambil barang ini itu penuhi keranjang belanjaan dengan beraneka ragam kebutuhan sehari-hari. Meskipun masih tinggal dengan orang tua namun kebutuhan sehari-hari biasanya aku yang belanja, bukan permintaan ibu namun ini hanya salah satu trik yang aku gunakan untuk mengontrol ibu membeli barang-barang yang asal.

Tubuh kita adalah aset masa depan bila sembarangan dimasuki benda-benda yang kualitas rendah lalu bagaimana nantinya, efeknya tidak langsung terasa namun nanti ketika organ yang ada di dalam tubuh sudah mulai tidak elastis, sudah kehilangan kejayaannya baru menyadari pentingnya kuwalitas dari bahan makanan yang kita makan, apalagi sekarang ini yang semua-semuanya penuh rekayasa banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab hanya mencari untung sebesar-besarnya namun tidak menghiraukan bahayanya kepada orang lain, harus benar-benar selektif dalam hal makanan. Tapi juga tidak langsung menjadi parno dengan apa saja yang dijual di luar sana, hanya saja coba selektif.

Boleh kita makan makanan yang di jual di luar sana, karena jika kita tidak membeli lalu mendapat uang dari mana mereka untuk kelangsungan hidupnya dan keluarga, demikian juga dengan kita yang juga masih tergantung orang lain untuk memenuhi kebutuhan. Namun sebelum membeli selektiflah jangan beli di tempat yang kebersihannya tidak terjaga, jangan hanya berpikir murah dapat banyak lalu kita melupakan tentang kualitas dari makan. Untuk soal rasa tak ada kata mahal, makanan mahal belum tentu enak dan sesuai dengan lidah kita begitu juga sebaliknya, yang harus diperhatikan adalah kebersihan, jika yang buat atau tempatnya saja jorok sudah bisa dipastikan makanan yang tersaaji jauh dari kata layak dikonsumsi. Lebih baik mahal sedikit tapi mendapatkan kepuasan dari segi rasa dan kebersihan daripada murah namun hanya bisa mengunyah, lidah tanpa bisa merasakan kenikmataan dari setiap suap dari makanan yang masuk.

Ada baiknya membikin sendiri makanan di rumah agar bisa mengontrol bahan-bahan yang dicampurkan juga tentang kebersihan dari setiap bahan namun jika kesibukan menyita seluruh waktu tak ada salahnya juga membeli. Boleh makan apa saja asal ga berlebihan. Sayangi tubuh anda, nikmati hidup anda dengan membiasakan hidup sehat. Kesehatan itu mahal maka jagalah tubuh anda mulai dari sekarang.

Kembali Membangun Benteng

Sudah Ell sampai kapan kamu akan mengikuti hatimu, memanjakan otakmu, sudahi semuanya jangan kau siksa dirimu sendiri, biarkan dan terima apa yang sudah menjadi keputusannya. Sampai kapan pun kamu gak bisa melarangnya, ataupun menahannya untuk tetap berada disini. Lihatlah kursi itu, sudah mulai lapuk menemanimu. Biarkan... Relakan dan doakan yang terbaik untuknya.

Kamu hanya menyakiti diri sendiri, apakah dia peduli padamu dengan perasaanmu...dan apakah dia pedulu dengan ketulusanmu... Dia tak menganggapmu ada Ell.

Tapi aku tak bisa..., apakah kau sudah mencoba..., bukankah kau sudah memberikan toleransi kepada hatimu dan pikiranmu untuk melakukan segala hal sesukanya. Dan saat inilah perjanjian itu tiba. Saatnya kamu ambil tindakan dan menghentikan segala tindakan yang dilakukan hati dan otak, baik suka ataupun tidak, kamu harus tegas, ini hidupmu kamu punya kuasa penuh terhadap dirimu. Jangan berlama-lama memanjakan hati dan pikiran, waktu mereka sudah habis saatnya kembali ke realita kehidupan nyata. Ingat waktu terus berputar, waktu tak bisa menunggu dan kamu juga mesti berproses dan bermetamorfosis. Biarkan organ berfungsi seperti yang semestinya, jangan pilih kasih dan jangan berhenti terlalu lama bila tidak mau tergilas roda-rosa tajam sang waktu.

Hidup itu perubahan dan bergerak, kamu tak bisa hanya diam dan meratapu apa yang sudah terjadu, itu bukan sifat kamu Ell. Ayo bangun dan berproses, ingatlah tujuanmu hidup, ingatlah dengan mimpi-mimpi mereka, bila kamu hanya diam termangu lalu siapa yang mambantu menggantungkan mimpi-mimpi mereka.

Ell ingatkah kamu cerita-cerita anak-anak itu...dan masih ingatkah kamu dengan semangat mereka, waktu mereka tak banyak tapi mereka selalu tertawa tak pernah meratapi dan tak menyalahkan takdir. Masih ingatkah kamu dengan tawa-tawa lucu itu, kamu juga mesti bisa seperti itu. Kamu berharga Ell, bahkan sangat berharga hingga Tuhan pun memberikan banyak kemudahan bukan, lalu mengapa kamu tak menghargai dirimu sendiri... Berikanlah yang terbaik dan berbagilah dengan yang kamu miliki. Biarkan semua mengalir apa adanya tidak perlu di ada-adakan.

Berikan cintamu kepada-Nya, dan berikan kasihmu kepada mereka. Oh ya, kamu ingat ga kata-kata yang mengatakan bahagiakan orang lain dan kamu akan bahagia, namun bila kamu hanya ingin membahagiakan orang lain lalu apakah kamu tega melihat yang lain menderita...? Cukupkan waktumu untuk mengikuti apa kata hati dan pikiran ini saatnya kamu berkreasi, tapi bagaimana caranya...

Kamu tau caranya, coba tanyakan pada dirimu sendiri apa yang harus dilakukan pasti secara refleks tubuh dan jiwamu akan bergerak mengejar segala ketertinggalan, namun dengan catatan sudah ada kesepakatan ya biar ga setengah-setengah yang nantinya hanya akan menghasilkan kesia-siaan dan malah semakin menambah beban dalam dirimu. Pastikan semua bekerja sesuai fungsinya masing-masing, bersikaplah keras untuk hal ini tak lama, hanya sementara saja dan semuanya akan baik-baik saja.

Lebih baik sakit sekarang daripada menyesal selamanya.
Kalimat yang sering kamu bagikan dan selalu kau gunakan dan kali ini kamu juga mesti menggunakannya. Keras demi kebaikan itu lebih baik dari pada menjadi pengikut alay. Seorang minoritas selalu siap dalam segala medan, membuat terobosan dan tak memiliki jiwa lemah apa lagi kerdil, tinggal kamu ingin tetap berada di golongan mayoritas atau minoritas. Pilihanmu tanggung jawabmu.

Sepenggal Motivasi Diriku

Ya sudahlah, mungkin waktu itu memilih keputusan yang salah namun itulah hati, tak selayaknya aku menuntut atau menyalahkan karena memang 100% aku yang salah. Hingga kini belum bisa menuruti apa omongan bapak untuk mengontrol perasaanku sendiri hingga mudah terombang-ambing apalagi sering terlihat bodoh dengan gampangnya termakan orang-orang yang pandai bermain sandiwara dengan memasang wajah iba.

Bukan saatnya untuk penyesalan yang berlarut-larut karena itu juga tiada guna, harusnya bisa mengambil hukmah dan belajar dari kesalahan-kesalahan yang sudah aku perbuat sebelumnya. Terima kasih untuk semua yang sudah hadir dalam kehidupanku dan mengajakku belajar, memahami dan mengingatkan yang menjadikanku kuat dan mencambukku untuk terus maju.

Menyapa

Sapaan pagi yang terkadang datang, bila kadang bisa dibilang pas ingat dan ga sibuk sering datang baik itu ketika pagi, siang ataupun malam. Ya sekedar menyapa dan kadang mengingatkan keberadaan masing-masing itulah gunanya teman. Meskipun kadang jawabnya lama bahkan beberapa hari setelahnya hehehehee....

M ; "Met istrht mba.."
I ; "Met pagi mas"
M ; "Pagi juga mba..."

I ; "Primisi... Ting tong.... Spadaaaa...."
M ; "Heheh ya mba.. mo cari sapa mba.. :)
I ; "Mauh cari yang punya rumah, ada ga ya"
M ; "Iya ada dsini.. Hahaha
I ; "Mana manaaa manaaa"
M ; "Ini mba ell.. ;)
I ; "Manaaa ga ada"

Tak jarang dalam obrolan sifat ngeyelku keluar dan kalau sudah begini pasti deh ujung-ujungnya bakal ada yang mengalah dan sedikit manyun karena ulah usilku.

M ; "Ga q maafin.. hehehe..."
I ; "Yaaaaaah :(
M ; "Xixixi.. ada syaratnya"
I ; "Apa..."
M ; "Kabulkan 2 permintaanq.. hehe"
I ; "Apa dulu"
M ; "Deal dulu donk"
I ; "Apa dulu tar kena jebakan batman gimana"
M ; "Kan q bukan betmen.. Ga njebak kok.."
"Deal.."
I ; "Lha ya apa dulu"
M ; "Lah ntar ga dkabulin.."
I ; "Ya apa dulu"

Masih saja ngotot karena kadang ada jebakan-jebakan yang membuatku tak bisa berkutik akibat sudah deal, dan sekarang ga bakal lagi terpancing dan kena jebakan batman yang sepertinya akan terlihat konyol dan bagai menyudutkanku.

M ; " 1. Pundak n bahunya jangan dikasih wat senderan orang laen.. Heheh"
I ; "Lalu..."
M ; "Yang kedua ya nanti.. rang lom dikabulin.."
Sedikit berpikir, kalau deal berarti ada kesepakatan, itu artinya aku sudah ga bisa meminjamkan pundak ataupun berbagi dengan siapa pun yang membutuhkan. Lalu suatu saat jika ada someone trus bagaimana..., pemikiran itulah yang membuatku sedikit bingung karena deal itu namanya sudah janji dan janji adalah hutang sedangkan hutang wajib di bayar kan.

I ; "Trus kalau ada yang pinjam berarti ga boleh donk, kalau oranknya butuh banget gimana..."
M ; "Ya dah deh.. berarti ga terkabul.. Heheh"
I ; "Yeeee bukan ga terkabul. Gini deh aku ga bisa janji karena itu terlalu berat, janji urusan aama Tuhan soalnya, tapi tak usahain n priorotas mas gimana. Kan sama aja to"
M ; "Ga juga gpp kok.."
I ; "Tuh kan ngambek"
M ; "Hahaa... Ga ngambek kok.. Kalau iya pun.. q egois nantinya"
I ; "Ketawanya hambar. Ya sekali-kali egois ga masalah seh menurutku"
M ; "Belum dibumbuin c.. hehe"
Sepertinya ada makna yang terkandung dari kata-katanya namun aku tak paham dan ga ngerti. padahal sebelumnya pas mau pinjam pundak saja dibilang jangan tergantung aku sekarang malah mau menguasai pundak gimana seh

I ; "Mas bisa minta tolong ga. Tolong cubit aku"
M ; "Boleh.. Sudah terasa lom.."
I ; "Belom. Tapi bsok aja ya cubitnya aku udah ngantuk. Besok ingetin.

Terkadang aku butuh seseorang yang berani bicara benar dan terbuka, dan dia sering lakukan itu. Kata-katanya ga kasar, juga ga keras namun pas. Tapi berhubung kadang pemilihan kata yang salah dan terlalu lembut hingga membuatku bingung dan ga mengerti makna yang ingin di sampaikannya.