07/08/15

Barisan Semut


Sore itu ketika kembali ke kamar untuk bersih-bersih tiba-tiba saja melihat barisan semut yang sangat banyak sudah membuat jalannya hingga ke dinding kamar dan setelah di telusuri ternyata si semut masih berpesta makanan ringan yang belum habis aku makan. Pikirku karena jajan rasanya gurih cenderung asin dan penutupnya sudah rapat pastinya aman sehingga hanya aku taruh di lantai begitu saja. Ketika aku angkat kaleng di bagian atas diantara tutupnya sudah penuh dengan semut. Aku perhatikan hingga kepikiran "paling isinya aman, tidak bisa masuk" namun ketika tutupnya aku buka di dalamnya sudah penuh semut.

Dan beberapa saat setelah melihat kejadian itu, ada hal yang bisa aku tangkap dan bisa dijadikan renungan ataupun di jadikan contoh.
* Dimanapun berada semut bisa menemukan makanannya. Yang artinya dimanapun kita berada tak perlu hawatir kelaparan karena selama kita mau berusaha niscaya akan menemukan cara agar bisa makan untuk bertahan hidup. Selama ada kemauan dan tekat kuat dimanapun makanan (rezeki) itu akan luluh dan bisa kita dapat.
* Meskipun sudah tertutup rapat namun semut masih bisa menerobos masuk. Ketika kita merasa sudah tak bisa lagi berpikir untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan maka saatnya menggunakan pikiran untuk membuat celah meskipun itu hanya kecil namun dari sanalah akan menemukan pencerahan. Dari hal kecil kita akan meraih sukses.
* Tak pernah mengenal kata menyerah, ketika sudah di usir dengan mengusik apa yang dikerumuninya atau dengan mengetuk-ngetuk bahkan meniup agar gerombolan semut-semut itu cepat pergi namun semut akan berusaha kekeh untuk berada disana hingga merasa tak sanggup bahkan terkadang rela mengorbankan nyawanya untuk secuil rempah-rempah yang didapatnya untuk makan koloni juga ratunya, kalaupun pergi akan membawa rempah-rempah seberapapun dia bisa dapatkan. Selalu mencari dan menjaga apa yang sudah di dapat dengan sebaik-baiknya.
* Mencari makan untuk ratunya. Sementara kita berjuang untuk orang-orang yang kita sayangi selain untuk diri sendiri tentunya.
* Ketika mendapatkan sumber makanan akan memberi tahu temannya yang lain. Sebaiknya kita ga pelit berbagi kebisaan ataupun berbagi rejeki kepada orang-orang di sekitar kita.
* Ketika mendapat rempah-rempah yang cukup besar melebihi badannya mereka akan tetap berusaha dengan menggelendingkan atau bekerja sama mengangkatnya dengan teman yang lain. Pekerjaan akan terasa lebih ringan dan lebih menyenangkan jika dikerjakan bersama-sama.
* Saat berjalan dan berpapasan dengan temannya mereka akan saling menyapa. Tentunya dengan bahasa dan cara semut, kita pun juga begitu jika lewat ada orang lagi duduk-duduk minta permisi, menanyakan kabar atau sekedar say hello kepada orang yang dikenal.
* Semut tak pernah lelah mencari makanan dan menimbunnya. meskipun persediaan makanan di sarangnya sudah banyak tetap mencari persediaan makanan untuk kelompoknya.
* Ketika jalan yang mereka lewati di hadang maka mereka akan mencari jalan lain dan menandai dengan baunya agar teman-teman yang lain tahu jalan yang aman dilalui. Jika sudah tak bisa lewat maka mereka akan mencari sumber makanan lain, ini sama saja mereka ga mau mengambil resiko membahayakan teman-temannya yang lain.

Tak ada salahnya bukan untuk belajar dari semut, makluk dengan ukuran kecil yang memiliki solidaritas tinggi, tak kenal menyerah dan putus asa, berjuang untuk kelompoknya. Masih mau mengeluh dan bermalas-malasan....., ga malu dengan semut ell. bagai toyoran di jidat dan membentur tembok... sedikit keliyengan dah. (04/07)

0 komentar:

Posting Komentar