27/11/12

Hanya Sebuah Pelarian

Mungkin memang aku picik dan tidak bisa terima kenyataan, memang sejak awal aku ga suka kamu dengan dia dan mungkin sampai kapanpun ga akan pernah bisa terima dia bersanding di sisihmu.
Maaf beribu-ribu maaf bila sikapku kekanak-kanakan
Namun yang aku lihat bukan cinta, tapi pemaksaan dan pengalihan sebuah hati
Bersamanya kau tidak menjadi dirimu yang sesungguhnya, karismamu telah mati

Kau jatuh hati pada wanita yang kau sadari tak mungkin kau dapati.
Hingga kau cari sosok dia dalam diri wanita lain, dan kini kau dapatkan.
Apakah kau bahagia bersamanya.....??!, apakah kau benar-benar mencintai dia.....???!
Jangan kau korbankan hidupmu wahai pujangga, ingatlah dan cobalah berpikir untuk sekian kalinya.
Sebelum semuanya terlambat, bagai kayu yang berubah jadi abu dan hanya bisa menjadi pembersih pantat panci belaka. Ooh no.....

Bila mau jujur, lantang mengakui dan secara tegas berbicara bukankah cinta sejatimu telah terbawa bersama masalalumu...????
Hingga detik ini hanya masalalumu yang bisa mengerti kamu , selalu mengalah saat ego berkuasa.
Hanya karena satu perbedaan sebuah mimpi hancur dan kamu tak mau memperjuangkannya dalam hidupmu
Aku mohon, pertimbangkan keputusanmu wahai pujangga
Lihatlah selama bersama dirinya sekarang ini apa yang kau dapat....,

Jangan kau sampai salah tafsir tentang rasa yang selama ini ada
Kadang sebuah feeling bisa menipu mata, kadang pikiran bisa membutakan logika
Jujur hingga detik inipun aku tak bisa terima dia apa pun alasannya tetap saja tak ada alasan yang bisa mematahkan penilaian dan anggapanku tentangn perempuanmu

Namun ku bisa berbuat apa....,
Ini hidupmu..., masa depanmu tak ada seorangpun yang bisa mendikte ataupun ikut campur apalagi aku
Baik buruknya kamu sendiri yang tanggung, kamu yang jalani dan kamu juga yang rasakan,
Walau kau benci aku tak akan bisaku menerima dia bersamamu
Maaf....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar