10/02/13

Filosofi Ular


Saya pernah menyaksikan kisah ular yang menarik di acara Animal Planet. Salah satu yang paling menarik adalah melihat bagaimana kisah ular besar disekitar wilayah gurun bersemak-semak di pegunungan di Amerika Latin, itu mengganti kulitnya. Hal paling menderita yang dilakukannya adalah membuat dirinya melewati semak-semak berduri dan membiarkan durinya menusuk tubuhnya lantas menarik lapisan kulit lamanya. Tak jarang, yang lepas bukan hanya kulitnya saja, tetapi sebagian tubuhnya pun terluka penuh baret karena duri-duri tajam tersebut. Dan hal ini berulang kali dilakukannya, hingga akhirnya kulitnya lepas sama sekali. 


Hal ini bisa jadi pelajaran positif buat kita. Kadang-kadang kita terjebak dengan posisi, situasi ataupun kebiasaan lama. Sulit bagi kita untuk melepaskannya serta keluar dari kondisi tersebut. Misalkan saja, ketika seorang karyawan memutuskan untuk menjadi seorang pebisnis. Ataupun, katakanlah yang lebih mudah yakni ketika seseorang yang lajang memutuskan ‘ganti kulit’ menjadi berstatus menikah. Semuanya tidak gampang, dan dibutuhkan keberanian serta pengorbanan untuk mengganti kulit itu. Seperti itu pula saat kita memasuki sesuatu yang baru, fase baru, situasi baru ataupun kebiasaan baru. Ada rasa tidak menyenangkan, rasa sakit, benturan dan gesekan, tetapi semuanya dibutuhkan sebagai bagian dari proses pendewasaan kita menjadi yang baru.

Pembelajaran terpenting kedua yang bisa dipetik dari ular adalah soal gerakannya. Dengan gambaran yang sangat saintifik, di acara Aminal Planet digambarkan bagaimana ular yang tanpa kaki itu bergerak. Ular bergerak dengan dua proses penting, merilekskan lantas mengkontraksikan (menegangkan) ototnya. Ternyata, gerakan inilah yang memungkinkan ular bergerak maju. 

Nah, saya rasa filofosi itu pula yang perlu menjadi pembelajaran dalam kehidupan kita, untuk maju! Rileks melulu, terlalu santai, tidak membuat kita maju kemana-mana. Tetapi, teralalu tegang dan stresspun tidak membuat kita bergerak. Demikianlah, gerakan ular ini memberikan kita inpsirasi bahwa kemajuan hanya terjadi ketika kita sanggup memadukan rileks dan stress kita.


-Anthony Dio Martin 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar