Siapa seh yang gak tau arisan, kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang pada periode tertentu lalu di undi deh untuk menentukan siapa yang dapat. Nilainya bisa macam-macam dari yang puluhan ribu sampai puluhan juta rupiah, mulai arisan dari tingkat RT, arisan keluarga, sampai arisan jeng-jeng sosialita. Ngomongin soal kegiatan yang satu ini memang seru ya sampai-sampai dibuat film-nya segala. Film yang pertama kali di rilis pada tahun 2003 ini berkisah tentang masyarakat urban yang menjadikan arisan sebagai ajang berkumpul dan pamer kemapanan hidup, padahal dibalik itu semua mereka punya masalah pribadi yang di tutup-tutupi, seperti perselingkuhan, karir dan orientasi seksual.
Di sutradarai oleh Nia Di Nata film arisan berhasil menyabet banyak penghargaan pada festival film Indonesia (FFI) 2004 bahkan arisan 2 laris manis waktu di rilis pada akhir tahun 2011. Ini membuktikan kalau arisan memang sudah akrab banget dengan masyarakat Indonesia. Jadi siapa bilang arisan cuma ajang hura-hura saja, bukannya apa-apa tak sedikit lho yang berpandangan negatif dengan kegiatan ini, katanya seh cuma buang-buang duit.
Tak jarang dari jeng-jeng sosialita mengikuti lebih dari satu arisan, bahkan ada juga yang ikut sampai 32 arisan, bayangin 32..., sedangkan rata-rata dalam sebulan saja hanya ada 30 hari. Meski sibuk datang dari satu arisan ke arisan lain namun mesti paham betul kalau urusan keluarga tetap nomor satu. Karena ikut banyak arisan juga harus pintar-pintar bagi waktu soalnya tak jarang jadwal arisan berlangsung pada hari yang sama, belum lagi uang yang harus disediakan kalau satu kali arisan nominalnya terbilang 2 juta rupiah aja tinggal dikaliin tu berapa dana yang dikeluarkan dalam sebulan belum lagi pakaian yang wajib di pakai saat arisan mulai dari tema warna tertentu dari tema baju batik, kebaya, sampai tema baju india.
Kalau dulu arisan dijadikan sarana untuk biar bisa menabung sekarang nilai-nilai tersebut telah bergeser terutama yang tinggal di kota-kota besar arisan menjadi ajang aktualisasi diri bahkan tak jarang arisan menjadi ajang bisnis sesama peserta. Jaman sekarang arisan tidak melulu soal uang, sudah banyak macamnya, ada arisan emas, arisan berlian, arisan barang elektronik, motor bahkan sampai arisan sapi. Selain dijadikan ajang menabung dan silaturahmi ada juga yang memanfaatkan arisan sebagai investasi. Investasi memang banyak macamnya, gak harus logam mulia atau properti, juga ada arisan dolar. Memang sih nilai dolar terhadap rupiah selama ini terbukti selalu lebih tinggi sayangnya arisan dolar tidak selamanya untung apalagi nilai mata uang asing cukup fluktuatif, kalau nilai dolar terhadap rupiah sedang tinggi maka yang dapat sedang untung tapi kalau pas arisan beli dolarnya mahal pas dapat harga dolar ternyata lagi turun gak bisa dibilang untung juga.
Ketika arisan itu di ubah menjadi arisan emas, arisan berlian, atau arisan reksadana atau apa pun sebenarnya yang menariknya adalah kemajuan orang ketika bisa di beliin barang sebagai infestasi yang bermanfaat niatnya bener tapi pada praktiknya yang banyak malah belok, jadi awalnya 100 ribu lama-lama menjadi 500 ribu kalau jumlah kecil seh masih wajar, lama-lama ada yang iurannya bisa jadi 1 juta, 5 juta, 10 juta dan karena semua temannya ikut dia juga ikutan, bahayanya disini. Saatnya kocok arisan..., ini nikmatnya arisan, bukan saja kumpul-kumpulnya yang di tunggu-tunggu tapi ngocok arisannya itu lho menjadi tempat tersendiri karena memacu adrenalin. Ikut arisan memang nyenengin ya tapi kalau ngadain arisannya di tempat yang mewah rugi ga yaaa, belum lagi peserta arisannya pada bawa dagangan mulai dari tas, perhiasan, dan sepatu kalau gak kuat iman dompet bisa jebol. Harus bisa bedain ya mana yang nabung dan mana yang infestasi, satu lagi ni hati-hati cari bandar berlian karena gak sedikit yang tertipu gara-gara arisan palsu.
Pengen untung tapi malah buntung, coba deh yang suka arisan kita hitung-hitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk satu kali arisan, menyiapkan konsumsi, menyiapkan lokasi sampai menyiapkan baju yang akan dipakai sesuai tema arisan belum lagi uang yang didapat dari arisan tidak berimbang. Ternyata lebih banyak biaya diluar nominal arisan itu sendiri. Tapi kalau pintar ikut arisan bisa menguntungkan sebagai ajang sosialisasi, bisnis, sampai proses merencanakan keuangan, hati-hati juga ada yang mengikuti arisan untuk menipu. Idealnya arisan diikuti oleh orang-orang yang saling mengenal dan ada satu orang yang ditunjuk sebagai bandar alias ketua, bandar biasanya bertanggung jawab mengumpulkan uang para peserta arisan tapi kalau arisan raib dibawa si bandar gimana coba....??! Biar gak sembarangan ikut arisan merki kenal baik dengan bandar tapi tetap hati-hati namanya juga doit.
Ada lagi arisan yang perlu di waspadai yaitu arisan online, bentuknya gak berbentuk bukan arisan seperti kita setor ke sekian orang diatas kita kemudian kita cari sekian orang dibawah kita untuk menyetor kepada kita itu bukan arisan jadi perlu diwaspadai dengan bentuk arisan semacam ini. Misal Anda cukup menyetorkan 30-150 ribu rupiah jadi deh peserta arisan online sementara pembayaran dilakukan melalui transfer anjungan tunai mandiri (ATM) nominal uang dengn jumlah menggiyurkan lagi-lagi menjadi iming-iming menggiyurkan bagi para peserta arisan online. Pintarnya money game yang berkedok arisan. Mereka pakai angka yang tidak terlalu besar yang bisa membuat orang berpikir ya sudahlah kalau hilang ya sudahlah cuma 30 ribu, itulah pintarnya money game yang berkedok arisan. Tidak menggunakan nominal terlalu besar yang bisa membuat orang merasa ya sudahlah gak banyak-banyak amat kalau gak untung juga gak kenapa-kenapa.
Biar gak tertipu ada tipsnya ni arisan yang aman, kalau ada arisan itukan urusannya dengan uang, kepercayaan orang belum tentu semua orang seperti kita bisa dipercaya dengan uang, tapi yang paling penting kembali lagi seleksi kita di arisan kita harus meyakini bahwa semua anggota arisan itu memiliki motivasi visi dan misi yang sama untuk arisan dan kalau memang kurang yakin, sama bandarnya pun harus kita kenal. Yook kita seleksi memilih arisan ya...,
:: Ide dari film Arisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar