12/03/13

Banjir-banjiran yuuuuuk...

Banjir di Semarang sepertinya sudah menjadi langganan dan semakin menghawatirkan. Dulu daerah tempat aku tinggal tidak banjir tapi sekarang hujan deras sebentar saja sudah bisa dipastikan bila melewati jalan Tentara Pelajar harus menerjang banjir walau gak begitu panjang dan dalam tapi dapat menyebabkan macet dan bila kondisi kendaraan gak bagus serta si pengendara gak siap sudah dapat dipastikan bakal dorong karena mogok.

Hari Jumat
Pagi itu matahari enggan beranjak dari peraduannya, enak seh tidak panas tapi juga agak serem karena langit berwarna putih dengan awan hitam yang berlarian kesana kemari menandakan hujan sewaktu-waktu bisa turun tanpa terduga. Udah gitu angin pun berhembus kencang hingga ketika melihat pohon-pohon yang batangnya gak begitu besar meliuk-liuk terombang-ambing berasa ingin patah. Semakin sore awan-awan semakin menghitam dan seperti hari-hari sebelumnya yang memang masih musim hujan dan hampir tiap sore hujan gak pernah absen mengguyur kotaku. Bagai air yang dituang dari langit hujan begitu lebatnya, saat melihat keatas terlihat langit berwarna putih pekat ini menandakan hujan akan awet, dan benar saja hari ini hujan baru berhenti pagi dini hari.

Hari Sabtu
Hari ini rencana mau jenguk teman yang baru melahirkan, nah hari ini matahari tidak malu-malu lagi bahkan dengan terlihat ceria banget karena sungguh menyilaukan sinar yang dipancarkan. Janjian sama Esti jam 10 tapi aku berangkat lebih awal mau mampir ke baby shop. Setelah didapat dan dibungkus rapi saatnya meluncur menjemput esti. Tak menunggu lama kita pun segera meluncur keburu siang dan semakin panas, namun saat sampai di daerah bundaran bubaan deket pasar johar wah nyali sedikit ciut juga nih, ternyata banjir disana belum surut dan memang susah surut. Nekat aja deh motor segera aku pindah ke gigi 1 agar nantinya di tengah-tengah tidak perlu mengganti gigi karena harus pelan-pelan.

Nah disinilah kesalahan yang sering dilakukan pengendara bermotor saat menghadapi banjir ngoper gigi atau ganti gigi ditengah banjir sebaiknya jangan dilakukan. Bila sudah tahu depan banjir dan mau menerobos banjir sebelum mencapai batas area banjir segeralah pindah persneling ke gigi paling rendah, karena saat ditengah banjir kendaraan akan terasa berat lagian gak mungkin kan melaju kenceng bisa diomeli banyak orang apalagi kita tidak tau medan apakah jalan bagus apa berlubang bisa-bisa masuk selokan malah repot.  Sebaiknya ambil jalan di bagian tengah ya karena biasanya jalan raya di desain bagian pinggir lebih rendah bila dibanding tengah, ini agar air tidak menggenang dan bisa mengalir ke selokan. Lihat kendaraan di depan agar bisa mengukur ketinggian banjir dan bisa memilih jalan yang agak tinggi. Jangan sekali-kali ganti persneling ditengah banjir, karena saat keadaan nol itulah air akan masuk dan menyebabkan mogok kalaupun belum sempat menggoper persneling biarkan saja melaju jangan sampai gas nol. Begitu juga dengan  kendaraan metic saat mau nekat-nekatan jangan mengendorkan gas bila mau selamat. Namun kalau ada alternatif jalan lain sebaiknya hindari banjir karena air sisa banjir biasanya gak semuanya bisa keluar dan bisa merusak mesin ataupun body motor. Apalagi kalau banjirnya karena rob air laut ngalamat mudah keropos dah kalau kena banjir terus 

 Banjir di bundaran bubaan depan pom bensin

Kalau di Bubaan aja udah segini apalagi lebih kesana lagi, pastinya lebih dalam yaa...

 Jalan yang dari stasiun tawang pun menjadi lengang karena banjirnya tinggi.

Mobil dengan kekuatan besar dan tinggi yang berani melenggang menerjang banjir tanpa rasa was-was

 Pemukiman penduduk di daerah sekitar Polder Tawang pun tak ketinggalan terkena imbas banjir. Walaupun  meski gak hujan bila air laut naik juga menjadi langganan rob

Yeeee..., berhasiiil berhasiiil berhasiiiil horeeee..
Sebelum sampai tujuan bergaya merayakan kesuksesan bisa menerjang banjir.
Padahal mas-mas di belakang gi bingung benerin motor mogok kena banjir.
( esti gak tau kalau foto-foto masuk blogku...piiiiiss )

Dan pulangnya pun sekali lagi harus menerjang banjir karena salah perkiraan tak menduga jalan yang mau dilewati juga masih tergenang banjir. Kalaupun lewat jalan lain juga sama banjir dan banjiiiiir hanya ketinggiannya saja yang berbeda.

Suatu mimpi semarang bisa bebas banjir kapan ya, agar lagu yang liriknya "Semarang kaline banjir...." gak terbukti lagi bukan malah menjadi-jadi. Tapi banjir juga menjadi ciri khas kota lumpia ini, nikmati aja deh.

NB: Bila ingin melihat coretan tentang banjir yang lain silahkan klik disini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar