Sebagian manusia lebih suka melihat ke atas, itu karena sebagian besar
yang berada di atas terlihat berkilau dari dan menawarkan banyak
keindahan yang entah menyilaukan atau memanjakan mata yang melihat.
Keindahan
langit bertaburkan kerlip bintang bersama awan yang seputih kapas
berarak-arakan menjelajah langit biru, wajah rupawan yang mempesona dan
berkarisma, kesuksesan dalam meraih impian, orang-orang hebat yang
terkenal dan rupawan, dan lain sebagainya...
Dalam hidup manusia
kebutuhan pokok atau primer ada 3 yaitu; sandang berupa pakaian, pangan
atau makan, dan papan atau tempat tinggal namun karena kemajuan
teknologi dan perkembangan jaman yang menuntut manusia untuk semakin
konsumtif terlebih adanya ego dari ambisi dari masing-masing individu
yang ingin selalu update dan tak mau ketinggalan dari teman-teman
atau orang-orang yang ada di sekitarnya menjadikan manusia yang
diperbudak dengan segala hal untuk menunjang keindahan penampilan.
Tak
ada masalah bagi orang-orang tajir yang berlimpah materi, tapi
bagaimana dengan yang hanya mempunyai pengahasilan pas-pasan hanya cukup
buat mencukupi kebutuhan pokok saja...??! Ini juga sudah di pikirkan
oleh para pengusaha untuk mengeluarkan produk-produk yang memasang
target untuk kalangan menengah ke bawah. Jadi walaupun hanya mempunyai
pendapatan yang pas-pasan namun tetap bisa mengikuti mode yang saat ini
lagi in.
Sifat manusia yang enggak pernah puas bila sudah bisa
mendapatka yang di inginkan akan berusaha mendapatkan yang lain atau hal
sama namun yang lebih baik itu adalah manusiawi yang dimiliki setiap
individu. Yang menjadi persoalan adalah bisa enggaknya tiap individu
mengontrol setiap keinginan akan sesuatu yang sebenarnya tidak
penting-penting amat bila tidak mau dibilang emosi sesaat untuk
mendapatkan sesuatu yang menjadi impiannya.
Bila menuruti
keinginan ngalamat akan gali lubang tutup lubang untuk meng up-date
penampilan agar tetap gaya dan bisa berada dalam lingkungan
pergaulannya. Golongan ini akan lebih memilih memuaskan keinginan
sesaat. Ada juga yang konsumtif cuma agar dapat masuk dalam satu
kelompok pergaulan yang di inginkannya. Bahkan bisa menghalalkan segala
cara demi sebuah kepuasan batin semata. Padahal semua itu hanya
membuang-buang hasil jerih payahnya demi hal yang tak begitu bermanfaat.
Namun bagaimana bentuknya pilihan ada di tangan kita masing-masing. Tak ada yang dapat melarang ataupun menggurui sebab kebiasaan sudah masuk kedalam sifat manusia yang kedua jadi apapun keputusan kembali ke masing-masing individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar