Secara kebetulan aku Dan Citra mengunjungi kota yang sama. Walau beda keperluan, aku yang bertujuan liburan sedangkan Citra dengan urusan keluarganya. Hari pertama berada di kota ini ingin ketemuan tapi berhubung sama-sama gak tau jalan Citra enggak tau kos sedangkan aku memang enggak bisa kalau di suruh menghapalkan nama jalan. Ngalamat hanya bisa chatting saja deh malam ini, lagian juga Citra lagi sibuk-sibuknya dengan acara dengan keluarga besarnya.
Minggu sehabis makan jagung bakar di Janti setelah setengah hari bermain dengan teman-teman kos, Citra tiba-tiba saja menghubungi dan mengajak ketemuan. Saat itu posisinya ada di Malioboro ya berhubung Janti dan malioboro tidak begitu jauh lagian juga belum malam-malam banget maka setelah berpamitan dengan yang lain aku dan Nhana meluncurlah ke Malioboro untuk menemui Citra. Ternyata Malioboro mengalami banyak perubahan namun kenangan tiap sudutnya masih bisa aku rasakan, terlalu banyak cerita terukir di tempay ini.
Celingak celinguk mencari namun tidak ada tanda-tanda yang dicari. Tumben hari libur tapi parkiran masih banyak yang kosong. Daripada celingak celinguk seperti orang hilang mending memarkir motor dan tunggu saja di depan pintu pusat perbelanjaan, sekalian ngadem walau kucel tetep masabodo lah toh gak ada yang tau sudah mandi apa belum. Tereeeeeet....., oh ternyata yang di tunggu sedang asik kuliner di samping pusat perbelanjaan. Ayo ayooo pada salam-salaman dulu, biar tambah akrab. Menyusuri jalan malioboro diantara hirul pikuk antara pembeli dan penjual berbaur menjadi satu, selalu sigap dengan barang bawaan jangan sampai terlena dan memberi celah pada oknum yang mengatas namakan kepepet demi tuntutan hidup yang tak lain dan tak bukan si tangan panjang alis maling.
Beberapa pedagang sudah mulai merapikan dagangan untuk beranjak pulang. Citra ngidam pengen borong tas buat oleh-oleh sekampung katanya hahahahaha..... Sebuah tas lukis menjadi incaran dari awal turis lokal dari Bali (lirik Citra....), bilangnya aku di suruhnya nawar eeeh malah dianya yang jago nawar dan tak menunggu lama tas lukis sudah ada dalam kantong kreseknya, aduuuh pengen juga lihat tasnya tapi buat apa sedangkan aku gak begitu suka tas pundak lebih suka tas serempang. Jadi dilema deh antara ingin dan enggak, gak usah aja deh.
Karena hari sudah beranjakl malam Citra pamitan untuk pulang, yaaah....cuma sebentar doank ketemuannya belum sempat ngerumpi ala ibu-ibu. Ya sudahlah Citra juga pastinya capek lagian kasihan si cantik Davi di tinggal mamanya kelayapan. Walau sebentar tapi sudah seneng bisa ketemu semoga lain waktu bisa ketemu lagi dan bisa ngobrol sampai pagi ya sayang. Citra pun berlalu namun aku sama Nhana masih ngendon di malioboro nyambangi musik jalanan, seorang cowok menari dengan gemulai di iringi beberapa alat kesenian tradisional, ada juga beberapa penonton yang ikut nimbrung menari bersama. Karena lagi buming goyang cecar makanya joget satu ini juga ikut meramaikan keceriaan malam, dengan kompak walau sedikit nyeleneh mereka berjoget ala cecar. Asik juga nonton pertunjukan kaya gini dan bila berada di malioboro waktu malam hari tak pernah aku melewatkan untuk melihatnya walau hanya sebentar. Malioboro, banyak kenangan yang berawal dari tempat ini. (L)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar