Menikmati kopi di pagi hari memang manjadi kebiasaan bagi sebagian di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kandungan kafein yang berada di dalam kopi yang dapat membuat kita terasa lebih enerjik dan segar ketika dalam melaksanakan aktifitas. Kopi masuk ke Indonesia di perkirakan saat salah satu gubernur Batavia pada saat itu mencoba menanam bibit kopi yang ternyata dapat tumbuh subur di tanah Indonesia. Hingga pada akhirnya pada tahun 1711 ekspor pertama di kirim dari Jawa ke Eropa oleh perdagangan India Timur yang dikenal dengan VOC. Beberapa biji kopi yang telah mendunia adalah biji kopi arabika dan biji kopi robusta. Biji kopi arabika biasanya memiliki rasa yang lebih kaya dari pada biji kopi robusta. Tapi justru dari biji kopi robusta inilah tercipta salah satu kopi terbaik dunia yaitu kopi luwak. Kopi luwak merupakan kopi yang di proses dan di peroleh dari biji-bijian yang telah di konsumsi oleh luwak dan keluar bersama kotoran mereka.
Awal mula keberadaan kopi luwak di Indonesia terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia yang di buka Belanda pada awal abad ke-18, di koloninya di Hindia-Belanda. Era tanam paksa yang di jalankan oleh Belanda pada masa itu melarang para pekerja perkebuman memetik buah kopi untuk mengkonsumsi sendiri. Hingga pada suatu hari ketika mereka sedang memetik buah kopi mereka menemukan sebuah kotoran binatang yang memakan buah-buahan kopi yang sudah matang. Namun hanya daging buahnya saja yang tercerna sedangkan biji kopinya masih utuh keluar bersama kotorannya. Besarnya keinginan untuk merasakan buah kopi membuat mereka membawa dan membersihkan kotoran binatang ini. Ternyata kopi yang berasal dari kotoran ini memiliki aroma dan rasa yang khas. Kenikmatan kopi yang berasal dari binatang ini pun segera menyebar dan terdengar oleh warga belanda pemilik perkebunan. Dan sejak itu pula lah para petani di wajibkan menyerahkan seluruh kotoran hewan tersebut kepada Belanda bila menemukannya.
Luwak yang memiliki nama ilmiah paradoxurus hermaphroditus ini merupakan hewan menyusui yang termasuk kedalam suku musang. Hewan ini juga memiliki sifat nokturnal atau hewan yang aktif di malam hari untuk mencari makanan. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih biji kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya. Karena sistem pencernaanya yang sederhana, maka makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna dan akan keluar bersama kotoran luwak. Luwak merupakan binatang yang suka dengan kebersihan karena itulah mereka membuang kotoran mereka di atas batu atau di atas ranting-ranting yang baru berjatuhan. Memang proses fermentasi sempurna yang terjadi dalam perut luwak, inilah yang membuat aroma serta cita rasa luwak ini terasa sangat khas.
Daerah penghasil kopi luwak di Indonesia ini tidak hanya berasal dari Jawa Timur ada beberapa daerah lain di Indonesia yang menjadi penghasil kopi. Namun dari Banyuwangi inilah salah satu kopi luwak yang terbaik di produksi. Ada satu kelebihan kopi luwak yang ada di Banyuwangi karena hamparan perkebunan kopi menghadap ke timur sehingga mendapatkan sinar matahari pagi, dan akan mendapatkan sinar dengan waktu yang lebih lama mungkin ini juga yang akan berpengaruh dengan citarasa dari kopi itu sendiri.
Kenikmatan aroma serta rasa kopi luwak ternyata tidak semudah itu di dapatkan, setelah kita menemukan biji kopi yang telah melalui pencernaan luwak tersebut. Ada hal lain yang harus dilakukan dan di perhatikan sebelum kita dapat menikmatinya. Bila pada umumnya orang mensangrai kopi umumnya sampai hitam, kalau sudah hitam yang kita dapat hanya rasa pahitnya saja. Tapi kalau kopi luwak kita sangrai dengan tingkat kematangan yang terlalu hitam itu aroma dengan citarasa luwaknya akan hilag.
Tingginya harga serta permintaan terhadap kopi yang di peroleh dengan produksi binatang mamalia ini membuat sebagian produsen berlomba-lomba memelihara dan membudidayakannya untuk memenuhi permintaan pasar. Kopi kini tak hanya menjadi sebuah minuman berhasiat dan berenergi, dengan keberadaannya kopi luwak menjadi penambah kekayaan variasi kopi asli Indonesia. Setumpuk kotoran berharga emas.
Berawal dari keinginan para petani kopi dalam menikmati biji-biji kopi yang mereka ambil, kini kopi luwak justru menjadi kopi terbaik bagi para penikmat kopi yang ada di seluruh dunia. Keberadannya tidak hanya menjadi suatu komoditas namun justru menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. (L)
Saya minum Kopi Luwak setiap bulan. Kami rakan-rakan parti minggu terakhir setiap bulan dan kita minum Kopi Luwak dengan cookies. Rasanya hebat.
BalasHapus