20/11/13

Sesimple itukah Hidupmu

Ada satu teman yang aku sangat suka untuk menjahilinya. Saat masih satu kantor kita belum saling kenal namun saat dia sudah pindah ke cabang lain baru deh kita mulai dekat, walaupun masih ada rasa canggung seakan membuat jarak agar tak terlalu dekat mungkin kali mungkin juga ini hanya perasaanku semata. Tapi dia curang jika menyapa duluan di media sosial (BBM) selalu aku tanggapi walau ujung-ujungnnya juga aku isengi seh namun kalau aku yang menyapa duluan seringnya enggak di gubris, jahat kan itu namannya makanya aku malas untuk menyapa duluan.

Seorang cowok yang menginginkan kebebasan namun masih manja, maklum saja dia anak orang kaya hanya dua bersodara kakaknya sudah menikah pula jadi ya enak-enak saja hidupnya. Semalam di sela-sela obrolan aku bilang
aku     : "Gak pulang mas tu mamah kamu kangan...?"
mas'e  : "Susah sekarang, harus cuti"
aku     : "Wah jangan-jangan sudah betah disana ya"
mas'e  : "Mamah kemaren habis kesini juga"
aku     : "Wah salut, benar-benar anak kesayangan"
aku     : "Jangan-jangan sekarang sudah mulai berkaca-kaca siap mewek.., hayooo bawa tisu enggak tu."
mas'e  : "Hahahaha...., emangnya apa an...."
aku     : "Tuh kan sudah mulai mewek, cuuup cuuup ga boleh rewel ya"
mas'e  : "Aku mewek kalau gak punya duit mbak"
aku     : " Masak kerja gak punya doit, dompet sampai gak bisa di tutup gitu bilang gak punya doit"
mas'e  : "Kerja tapi doitnya dikit"
aku     : "Segitu dibilang dikit, trus yang kerja di pabrik bagaimana bilangnya coba....?"
Hanya mendapat balasan simple sebuah emot not interested
aku     : "Berarti dirimu kerja cuma buat kesibukan saja ya mas...?!
mas'e  : "Lha memang buat apa mbak...."
aku     : "Biasanya orang kerja sebagai tuntutan"
mas'e  : "Belum ada tuntutan, memang kamu nuntut apa kerja ini....?"
aku     : "Memangnya enggak butuh makan dan menuruti opsesi. Tuntutan buat hidup"
mas'e : "Ya makan berapa sih mbak seharinya, kalau aku makan apa saja 10 ribu saja sudah kenyang banget"
aku     : "Terus nuruti kepuasan bagaimana... pastinya keinginan selalu ada terus donk"
mas'e  : "Ya karena gak ada yang harus di kejar santai saja mbak. Kalau ada doit untuk beli ya beli, kalau gak ya sudah diam"
aku     : "Memangnya bisa....., kalau cuma kebutuhan primer gampang mas cuma makan sandang papan tapi kalau kebutuhan sekundernya yang susah ngerem"
Hanya dapat balasan emot senyum, kalaiu sudah begini tandanya dia sudah enggak minat untuk ngobrol serius.
Suka bener aku godain cowok yang satu ini sepertinya kalau di usilin melihat muka yang manyun-manyun gak karuan, hahahhahaa....

Simple bener ya mas hidup kamu, kerja penghasilan buat senang-senang sendiri kalau kurang bisa minta orang tua, hidup di kota orang sudah punya rumah walau dibelikan orang tua, kasih sayang yang begitu berlimpah :) seakan hanya senang senang dan senang yang  ada dalam hidup kamu. Mungkin kamu sudah mendapatkan kunci emas untuk membuka gerbang kebahagiaan dalam hidup hingga tak merasakan apa yang namanya perjuangan. Semua kamu lakukan dengan senang menjalaninya dengan iklas tanpa keluh kesah. Ingin rasanya bisa seperti itu namun hingga sekarang aku belum bisa menemukan kunci emas yang tersembunti entah dimana, hmmmm..., buat melangkah ke anak tangga selanjutnya saja masih sering terdengar keluhan-keluahan seakan sangat sulit :(

Aku pasti juga bisa menemukan kunci emas itu, 
Yakin Bisa....,
Harus Bisa.... dan 
Harus Bisa.....

:: maz kabz


Tidak ada komentar:

Posting Komentar