Gilaaaa...., badan ngambek sampai segininya. Biasanya dari bangun tidur sampai mau tidur tak berhenti ngunyah entah itu makan atau pun jajan-jajan, kadang enggak ada pun sampai di bela-belain ke minimarket hanya untuk membeli jajan tapi sekarang jangankan untuk ngemil buat makan saja enggak ada selera. Herannya juga kenapa cacing-cacing dalam perut tidak protes, mereka tenang tanpa suara seakan tidur panjang menanti musim berganti.
Sudah 5 hari dengan hari ini tak ada minat dengan yang namanya makanan dalam bentuk apa pun. Senin seharian hanya kemasukan segelas teh hangat di pagi hari dan segelas milo ketika menjelang malam pas di kantor. Selasa seharian hanya makan pia dan jenang sebiji oleh-oleh mbak Tami dari Yogja dan segelas hangat milo sudah sampai hari berikutnya. Rabu pagi nyomot secuil ubi cuma buat pengganjal perut untuk minum obat ooh ya sore makan gorengan 1 biji sebenarnya sudah tidak mau nyentuh gorengan tapi mbak Wid nyodorin terus enggak enak buat nolak dan malam masih sisa 1 sayang kalau di buang aku campurin di mie cup yang aku buat walau sebenarnya sudah enggak ingin amakan namun tetap harus dipaksa. Eeeeh malah batuk tambah sering frekuensinya sampai tidur juga kadang terjaga gara-gara batuk. Haaaah sudah kaya nenek-nenek saja selalu mengoleskan minyak kayu putih agar tenggorokan sedikit longgar. Malam juga sudah di kerok ibu yaah mungkin saja masuk angin, memang merah semua seh.
Kemaren sore dipaksain maem sepotong roti buat minum obat tapi pas mas Yoko beli gudeg juga ikut nitip sebenarnya enggak laper tapi kalau kaya gini terus bisa habis ni badan dan kapan juga sembuhnya katanya kan enggak boleh memanjakan penyakit makanya harus dipaksa. Gudeg nasi separo itu pun tak semuanya kemakan namanya juga dipaksakan makan yang penting ada yang masuk namun yang paling menyebalkan malah batuk semakin menjadi mungkin karena ada santan kali ya. Aku coba meredakannya dengan air hangat yang dikasih garam sedikit belum sempat aku minum sudah keburu muntah hikh hikh hikh..... Semuanya keluar untung saja enggak maem pedas kalau enggak hidungku pasti sakit, ga enak banget biasanya sakit enggak sampai mutah, ini sampai habis-habisan. Ketika pulang di jalan juga sudah merasakan mual yang sangat, mencoba menahannya dan benar saja sampai di rumah baru juga memasukkan motor dari perut ada yang mendesak ingin keluar dan mutah lagi. Bisa tidur gara-gara minum obat batuk yang memang bikin ngantuk padahal di kantor juga sudah minum obat tapi tetap saja membandel ya ni batuk
Seringnya sakit malah selera makan bertambah ini sama sekali tak ada niat untuk melirik apa pun, boro-boro melirik, keinginan untuk makan sesuatu saja enggak ada sama sekali. Sepertinya segelas teh hangat sudah cukup untuk perutku. Untung saja perut enggak komplain semuanya tenang dan aman terkendali. Hari ini sudah bisa maem nasi dikit itu pun siang dengan pemaksaan. Biasanya kalau sakit mulut terasa pahit badan lemas ini enggak merasakan pahit dan badan biasa saja cuma memang lagi terjangkiti penyakit malas saja dan memang enggak merasakan lapar sama sekali.
Senin harus, wajib dan mesti sembuh aku ingin ikut donor darah dan semoga saja bisa aaah. Pokoknya harus dan wajib sembuh bagaimana pun caranya. Biar enggak ada lagi yang bilang sakit-sakitan terus. Masa sakit-sakitan harus sudah berlalu dan sekarang sehat teruuuuuus. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar