11/11/17

Melawan keterbatasan

Kebuntuan datang dan memilih untuk menggunakan bantuan namun pada kenyataannya tetap saja kalah.

Bagaimanapun kita sendiri yang menjalani, orang lain hanya bisa melihat dan memberi saran ini-itu namun untuk mengikuti atau enggaknya saran yang diberikan itu balik lagi kedalam diri kita sendiri, apakah mau menerima atau tidak.

Mungkin saran itu membantu, atau hanya penyemangat saja untuk kita bisa melaluinya tanpa memberi andil mengurai keruwetan pikiran. Bisa saja bantuan itu dibutuhkan untuk sekedar penenang saja bila masih ada orang yang peduli, berdiri disamping kita itu juga terkadang sudah membantu ketimbang memberikan wejangan panjang x lebar x tinggi yang malah menambah keruwetan pikiran dan bikin emosi meningkat.

Berikan bantuan sesuai porsinya. Lebih baik lihat sikon sebelum mengulurkan bantuan apakah benar-benar membutuhkan teman untuk memberi solusi, sebagai pendengar, atau hanya teman dalam keheningan saja. Jadilah teman yang baik untuk dia.

Tapi aku ga ngerti teman baik itu seperti apa. Katanya teman yang selalu ada disaat dibutuhkan, dan itu tak selalu aku lakukan meskipun dibutuhkan tapi aku ga datang mendekat malahan pergi menjauh.
Teman yang baik adalah yang mengerti melebihi diri kita sendiri, tapi aku ga benar-benar mengerti/paham bagaimana mereka. Laah aku ga masuk kategori donk, itu berarti aku bukan teman yang baik ya, bukan orang yang pas untuk dijadikan teman. Hmmmmm...., bisa jadi seperti itu.

"Booom..."
"Kita berteman ya..."
"Ga mau. Aku ga mau jadikan kamu temanku, kamu kan belahan hatiku"
"&#:÷%#_;$&÷%@%@%×^-;;#^÷^";:(×^$_
(bahasa planet) sambil cengar cengir kaya orang dapat undian permen telor cicak"
"Aaaaah kaaaaamu..... hehehehehe" (10/11/17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar