Ada berbagai macam jenis lantai yang di jual di toko bangunan, dari yang permukaan halus sampai yang bergelombang semuanya ada, tinggal pilih saja sesuai kebutuhan. Dan kebetulan untuk lantai di teras rumah dipilihlah yang agak kasar (seperti yang biasa dipakai di garasi) ini dengan tujuan agar motor saat turun kebetulan jalan ke rumah agak menurun jadi tidak terpeleset dan berjaga-jaga orang yang datang ke rumah biar waktu jalan dan lantainya basah habis kena hujan ataupun di pel tidak licin sehingga bisa bikin celaka yang lewat. Kayak lantai di atas yang memakai tipe halus, tapi saat ngepel malah jadi licin, sampai-sampai pernah beberapa kali terpeleset bahkan adik perempuanku pernah jatuh terpeleset. Jangankan saat ngepel yang ada sabunnya, saat basah saja bisa bikin terpeleset.
Belajar dari kejadian itu makanya lantai di teras dibuat berbeda (sepertinya di tiap ruang juga beda deh...) dicari yang kasar agar keset dan ga licin bila basah. Seperti yang terlihat di foto, itu lantai bukan tidak pernah di pel ya sampai item gunteng. Entah sudah berapa banyak kuman yang menghuni disana, padahal setiap pagi dan sore tak pernah absen di pel tapi bukannya bersih malah jadi item gunteng gitu.
Biasanya untuk membersihkan bapak menggunakan air keras, dengan menggunakan kuas. Perlahan membersihkan sampai terlihat bentuk aslinya. Tapi berhubung kesibukan bapak yang sudah capek saat pulang kerja makanya tidak sempat lagi untuk membersihkan lantai yang item. Melihat lantai kusam gitu sebenarnya gatel juga ingin membersihkan tapi apa daya kalau menggunakan air raksa aku tak berani karena takut terkena kulit.
Berpikirlah cara membersihkan lantai agar kinclong sehingga sedap di pandang tapi lama berpikir belum juka ketemu ide yang pas. Bila menggunakan pembersih kamar mandi, kemungkinan bisa tapi itu terlalu keras ada beberapa merk yang membersihkannya sampai memudarkan motif porselin dan ada juga yang meninggalkan bercak putih yang tak elok di pandang. Belum lagi baunya yang begitu menyengat dan ga hilang-hilang. Lalu teringat waktu membersihkan jalan ke rumah yang mulai licin karena berlumut, maklum musim hujan bikin lumut tumbuh subur. Saat itu aku sudah coba menyikat dengan sikat kawat tapi sampai sikatnya ompong lumut belum bersih maksimal, lalu ibu menyarankan untuk menaburkan pemutih pakaian ke lumut-lumut bandel itu, lalu disuruh nunggu beberapa saat, dan benar saja lumut-lumut itu sudah berubah warna dan mengelupas sendiri, tinggal gosok sedikit sudah hilang bersih tak tersisa.
Berbekal pengetahuan dan coba-coba itu maka aku aku ingin terapin di lantai kusam. Waktu aku bilang ke ibu, ibu ga yakin juga bisa bikin kinclong lantai yang sudah tak berbentuk itu, tapi ga ada salahnya di coba.
Lagi bosan, mumpung inget dan sendirian di rumah, ya sudah aku ambil peralatan perang; pemutih pakaian (aku pakai pemutih karena ibu sukanya pemutih kalau yang merk sarunya bilangnya baunya terlalu tajam, murahan pemutih juga sebenarnya), sikat, pel, ember di isi air, gayung dan dingklik. Sambil setel campur sari di radio biar makin gayeng.
☆ Pertama-tama lubangi tutup botol, tuang pemutih pakaian ke lantai yang sudah di sapu. Tinggal crot-crotin aja disembarang tempat.
☆ Ratakan dengan pel pemutih pakaiannya.
☆ Biarkan beberapa saat. Ini untuk memberi waktu agar obatnya bekerja.
☆ Ambil dingklik, duduk dan sikat dah lantainya.
☆ Bila agak susah, siram dengan sedikit air, bila nodanya masih susah juga tambahkan sedikit pemutih pakaian lalu sukat kembali.
☆ Sikat dengan cara memutar ya, ini lebih memudahkan kotoran terkelupas dibanding jika menyikatnya lurus. Ya di mix aja deh enaknya gimana yang penting terus semangat nyikat.
☆ Siram lantai dengan air bersih dan bisa dilihat hasilnya dengan seketika.
Tak perlu waktu lama untuk membersihkannya dan tak perlu tenaga berlebih untuk menyikatnya lantai sudah kelihatan warna aslinya. Sudah tak item gunteng lagi, sudah bersih bersinar. Oh ya awal-awal aku juga mencoba menggunakan deterjen, ya pikirku biar bersihnya cepat dan maksimal tapi saat melihat hasil akhir saat lantai sudah kering malah kelihatan kaya kulit kering, enggak bagus. Untung saja pakai deterjennya hanya beberapa ubin saja soalnya deterjen yang aku pakai hanya sisa dari ibu (comot dari tempat sabun).
Bisa lihat sendiri kan perbedaannya, lantai yang item gunteng penuh bakteri dan kuman padahal sudah di pel setiap hari dengan lantai yang sudah dilakukan perawatan khusus.
Oh ya ada satu lagi ni, saat mengepel biasanya kan kita menggunakan obat pel yang biasa muncul di iklan-iklan ntu kan. Aku juga gitu, termakan iklan gonta-ganti untuk mendapatkan hasil yang sesuai yang diinginkan, soalnya yang didapat lantainya saat di injak terasa lengket, ada yang malah mudah kotor, licin, bersihnya ga memuaskan, tapi sudah beberapa tahun ini aku menggunakan obat pel gambar pohon cemara tapi yang warna hijau (ga nyebut merk ya) pernah coba yang ada aroma-aromanya menurutku kurang gereget ya cuma dapat agak wangi saja enak yang oriental. Dan beberapa beberapa bulan ini saat ngepel dianjurkan ibu untuk menambahkan pemutih pakaian ini agar lantai lebih keset, semut ga cepat datang saat ada remah-remah di lantai, dan lantai beneran terlihat kinclong. Apapun merk obat pelnya, tambahin pemutih pakaian untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Termasuk lantai di teras bila aku amat-amati jika mengepel menggunakan pemutih pakaian lebih banyak dari obat lantainya, digosok sedikit lebih lama terlihat semburat putih tapi berhubung aku sadarnya sekarang-sekarang ini makanya lantai di teras terlihat buluk terus. Apa lagi tipe lantainya yang seperti ambril, kasar dan seperti mengikat kotoran ya jadilah seperti itu. Sekarang sudah tau solusinya jadi kagak bakal deh lantai di teras sampai jadi buluk item gunteng. Dengan bermodal alat seadanya yang ada di rumah dan pembersih pakaian yang harganya ga sampai 10ribu, lantai item gunteng bisa jadi kinclong kembali. Ga percaya...... Buktikan, dijamin dah ga menyesatkan. Target selanjutnya memberaihlan kerak tieng di lantai..... (01/06/17)