Masker. Benda satu ini sudah setahun belakangan ini menjadi primadona, bahkan tanpa di sadari sudah menjadi bagian dari keseharian sampai ada peraturan yang mengikat dan mengharuskan untuk tetap memakainya. Padahal dulu hanya orang-orang tertentu saja yang mengidolaknnya tapi sekarang semua orang membutuhkannya.
Ya akibat wabah corona yang tak kunjung usai, bahkan bisa saja tak akan pernah usai bila individu tak pernah menyadari bahkan mengabaikannya. Menjengkelkan, ya tentu saja tapi coba di lihat dari sudut pandang yang lain. Menurutku pandemik ini seperti peringatan untuk kita kembali ke jeman dulu ya entah di abad ke berapa yang pasti ini teguran untuk lebih peduli dengan kebersihan diri sendiri.
Aku ingat betul dulu waktu masih kecil, setiap bapak pulang kerja sebelum menggendong ataupun mendekati kami selalu akan berucap "cuci tangan dulu, ini kotor", bapak tidak hanya cuci tangan sampai siku. Di sekolah juga di ajarkan kebiasaan mencuci tangan, tapi perlahan kebiasaan itu mulai terkikis bahkan ada yang sangat-sangat mengabaikan kebiasaan yang sebenarnya patut untuk tetap di pertahankan. Ini adalah suatu titik balik dari peradapan baru, mungkin ini juga yang disebut ... (Skip) -ga usah di katakan ya, arena bila menimbulkan banyak perdebatan tak berkesudahan apa lagi dengan mereka yang berpikiran praktis dan lempeng kaya pohon bambu.
Sosialisasi selalu gencar berkumandang, bahkan sampai ke pelosok dan spanduk pun terpampang di sepanjang jalan hingga gang kecil, mungkin di awal banyak yang merasa takut dan mengikuti aturan, namun seiring waktu indahan itu hanya seperti iklan yang sepintas lalu bahkan kini di lihatpun enggak sepertinya sudah banyak yang menghafal warna dan kata hingga abai. Di awal salut, benar- benar patut di acungi jempol mereka taat bahkan sampai jika melintas di jalan raya pun tak melihat batang rokok terselip diantara jari tapi sekarang....., pemandangan indah itu kembali menjadi angan-angan belaka. Entahlah.
Himbauan 3M sepertinya perlu di tambah dengan mencuci muka. Ya ini menurutku saja seh ya, orang yang sudah patuh dengan protokol kesehatan bahkan mengganti masker setiap hari pun masih bisa kena, bisa saja kan tangan yang sudah bersih lalu menyentuh muka yang sebagian tak terlindung dan tanpa di sadari lalu mengkonsumsi makanan, mengucek mata, ataupun mengorek hidung siapa yang tau jika tangan sudah terkontaminasi mengingat ukuran virus yang tak terlihat oleh mata bahkan bisa dibilang cercik nyalip sana sini untuk bisa masuk ke dalam tubuh.
Biasakan membuka masker terlebih dahulu sebelum mencuci tangan sebatas pergelangan tangan selepas bepergian, akan lebih baik lagi jika mandi dan mengganti pakaian yang bersih. Jangan memegang masker yang sudah di pakai di bagian depan, pegang di bagian tali ya.
Akan lebih baik lagi selain mencuci tangan juga mencuci muka dan kaki langsung tdr, hahahaha.... ga deng ya itu seh abaikan yang terakhir. Tapi cuci kaki juga bisa seh untuk tetap menjaga agar tetap bersih dan tidak bau. Oh ya ada lagi, minum air putih jangan lupa sebanyak yang tubuh butuhkan,
"Itu seberapa... 8 gelas se hari kah..... "jangan mematok ukuran sama rata karena kenyataannya kebutuhan air untuk tubuh setiap individu itu berbeda-beda ga mungkin kan kebutuhan minum anak kecil, orang yang aktifitasnya banyak, dan orang gemuk sama butuh 8 gelas sehari...., jika ingin tahu seberapanya googling ya, maap karena untuk hal satu ini ga bisa kasih contoh, boro-boro 8 gelas, segelas se hari aja sering kelewat hehehehe.....
Ya intinya pintar-pintar lah menjaga diri karena kalau bukan kita yang menjaga siapa lagi yang lebih tahu keadaan badan ya diri sendiri..., dengan menjaga diri bukannya secara tak langsung ikut andil menjaga orang-orang di sekitar kita dan itu membuktikan arti 'peduli' kalau dengan badan aja peduli apa lagi dengan pasangan. Eaaaaaa...., berati yang nulis ga peduli ama pasangan donk, hahahahaha.... sebodo amir deh aaaah, sekate kalian ajah. (06/03/21)
Ya akibat wabah corona yang tak kunjung usai, bahkan bisa saja tak akan pernah usai bila individu tak pernah menyadari bahkan mengabaikannya. Menjengkelkan, ya tentu saja tapi coba di lihat dari sudut pandang yang lain. Menurutku pandemik ini seperti peringatan untuk kita kembali ke jeman dulu ya entah di abad ke berapa yang pasti ini teguran untuk lebih peduli dengan kebersihan diri sendiri.
Aku ingat betul dulu waktu masih kecil, setiap bapak pulang kerja sebelum menggendong ataupun mendekati kami selalu akan berucap "cuci tangan dulu, ini kotor", bapak tidak hanya cuci tangan sampai siku. Di sekolah juga di ajarkan kebiasaan mencuci tangan, tapi perlahan kebiasaan itu mulai terkikis bahkan ada yang sangat-sangat mengabaikan kebiasaan yang sebenarnya patut untuk tetap di pertahankan. Ini adalah suatu titik balik dari peradapan baru, mungkin ini juga yang disebut ... (Skip) -ga usah di katakan ya, arena bila menimbulkan banyak perdebatan tak berkesudahan apa lagi dengan mereka yang berpikiran praktis dan lempeng kaya pohon bambu.
Sosialisasi selalu gencar berkumandang, bahkan sampai ke pelosok dan spanduk pun terpampang di sepanjang jalan hingga gang kecil, mungkin di awal banyak yang merasa takut dan mengikuti aturan, namun seiring waktu indahan itu hanya seperti iklan yang sepintas lalu bahkan kini di lihatpun enggak sepertinya sudah banyak yang menghafal warna dan kata hingga abai. Di awal salut, benar- benar patut di acungi jempol mereka taat bahkan sampai jika melintas di jalan raya pun tak melihat batang rokok terselip diantara jari tapi sekarang....., pemandangan indah itu kembali menjadi angan-angan belaka. Entahlah.
Himbauan 3M sepertinya perlu di tambah dengan mencuci muka. Ya ini menurutku saja seh ya, orang yang sudah patuh dengan protokol kesehatan bahkan mengganti masker setiap hari pun masih bisa kena, bisa saja kan tangan yang sudah bersih lalu menyentuh muka yang sebagian tak terlindung dan tanpa di sadari lalu mengkonsumsi makanan, mengucek mata, ataupun mengorek hidung siapa yang tau jika tangan sudah terkontaminasi mengingat ukuran virus yang tak terlihat oleh mata bahkan bisa dibilang cercik nyalip sana sini untuk bisa masuk ke dalam tubuh.
Biasakan membuka masker terlebih dahulu sebelum mencuci tangan sebatas pergelangan tangan selepas bepergian, akan lebih baik lagi jika mandi dan mengganti pakaian yang bersih. Jangan memegang masker yang sudah di pakai di bagian depan, pegang di bagian tali ya.
Akan lebih baik lagi selain mencuci tangan juga mencuci muka dan kaki langsung tdr, hahahaha.... ga deng ya itu seh abaikan yang terakhir. Tapi cuci kaki juga bisa seh untuk tetap menjaga agar tetap bersih dan tidak bau. Oh ya ada lagi, minum air putih jangan lupa sebanyak yang tubuh butuhkan,
"Itu seberapa... 8 gelas se hari kah..... "jangan mematok ukuran sama rata karena kenyataannya kebutuhan air untuk tubuh setiap individu itu berbeda-beda ga mungkin kan kebutuhan minum anak kecil, orang yang aktifitasnya banyak, dan orang gemuk sama butuh 8 gelas sehari...., jika ingin tahu seberapanya googling ya, maap karena untuk hal satu ini ga bisa kasih contoh, boro-boro 8 gelas, segelas se hari aja sering kelewat hehehehe.....
Ya intinya pintar-pintar lah menjaga diri karena kalau bukan kita yang menjaga siapa lagi yang lebih tahu keadaan badan ya diri sendiri..., dengan menjaga diri bukannya secara tak langsung ikut andil menjaga orang-orang di sekitar kita dan itu membuktikan arti 'peduli' kalau dengan badan aja peduli apa lagi dengan pasangan. Eaaaaaa...., berati yang nulis ga peduli ama pasangan donk, hahahahaha.... sebodo amir deh aaaah, sekate kalian ajah. (06/03/21)
::
Coretan yang terabaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar