28/12/13

Sepatu oh Sepatu

Saat lihat-lihat foto menemukan pic sepatu yang penuh cerita ini di salah satu folder, dan tiba-tiba kisah tentang sepatu ini pun sedikit membuat keki dan banyak menyebalkannya, huuuuuft... kagak lagi-lagi deh coba-coba yang berujung keapesan.

Awal kisah aku sama adeku yang cewek pergi ke pasar Johar, ini salah satu pasar yang ada di kotaku dan juga menjadi pusat perdagangan di kota atlas ini (sepertinya begitu kalau tidak salah  baca dan menafsirkan). Waktu masih kecil suka di ajak nenek ke pasar ini namun beranjak dewasa sudah malas berkeliaran di pasar ini, bukan karena banyak mall yang berdiri ya ini hanya karena sekarang tempatnya yang seakan menjadi kumuh dan sering banjir entah karena hujan ataupun air rob yang memang kebetulan letaknya dekat dengan pelabuhan yang sudah menjadi langganan banjir.

Kembali ke permasalahan semula. Kita berdua ke sana bukan untuk belanja hanya ingin mencari rak sepatu gantung yang terbuat dari pelastik. Sudah sampai di Pasar gak ada salahnya donk sekalian berkeliling sekedar melihat-lihat. Menjelajah isi pasar initinya seh seperti itu, dari toko baju, tas, sepatu yang pastinya jumlahnya tidak sedikit ya..., tapi tenang saja tidak semua toko mendapat kesempatan untuk berjumpa dengan kami hanya toko-toko yang lumayan besar dan barang-barangnya terlihat bagus dan banyak saja yang kita datangi. Keluar masuk dari toko ke toko tanpa membawa bungkusan sampai kaki pegel, dan saat bertandang ke toko sepatu yang lumayan rame dan koleksinya juga bisa dibilang banyak kami pun ikut melihat dan mencoba-coba satu dua sepatu yang memikat mata.

Dari hasil coba-coba dan memang dasar perempuan yang selalu lapar mata bila bepergian inilah akhirnya kepincut juga dengan 1 sepatu flat, ya lumayan lah untuk model dan juga bisa digunakan buat kerja selama tidak menyalahi aturan. Namun sekali-kali jangan ditanya alasan lain ya, cukup pegang saja buat ganti-ganti titik karna kalau masalah yang lain yaaa tau sendirilah harga barang di pasar. Masa dengan harga segitu minta yang aneh-aneh, ingat ada harga ada rupa walaupun jika bisa memilih juga bisa mendapatkan barang yang bagus tak kalah dengan di toko-toko pusat perbelanjaan. 

Saat si embak penjaga lagi mencarikan nomor sepatuku aku masih celingak celinguk melihat-lihat dan akhirnya pandangan mata tertuju ke rak sepatu dengan hak yang tinggi-tinggi. Sambil melihat dan membayangkan bagaimana cara pakainya, apa enggak takut jatuh bila jalan. Dari sekedar memegang-megang, melihat dan lama-lama mencobanya, huuuft..., sukses juga memakainya lalu saatnya mencoba berjalan dan bergaya di depan cermin. Praaak....belum sempat melangkah kakiku sudah tergelincir untung cepat di bantu adeku jadi tidak sampai tersungkur ke lantai, aduuuuh..., untung kaki kagak ikut keseleo. Awalnya aku kira tak ada apa-apa semuanya aman dengan gesit dan tanpa menunggu lama si embak yang tau kejadian itu langsung mendekati dan alamaaak sepatunya rusak pinggirannya sedikit terkelupas. Hiks hiks hiks.....

Yang punya toko seneng deh seperti mendapat durian runtuh, seperti di toko-toko lain yang selalu memajang tulisan "barang rusak ganti". Dan secara tidak langsung itu menandakan aku di suruh membayar sesuai harga sepatu, nah lho sama saja dengan beli sepatu kapal ini kan. Dengan muka manyun karena protres pun kagak bakalan di gubris ini sudah harga mati. Padahal uang di dompet juga tinggal selembar itu juga buat hidup selama seminggu eh malah dirampok ama barang yang tidak penting ini. Ya sudah mau tidak mau di bayarlah sepatu yang rusak itu, sebelum membungkusnya si pemilik sempet membenarkan sepatunya dengan mengoleskan lem nah kan tambah sebel saja kan kalau cuma lem kaya gitu di rumah juga ada. Mungkin untuk membesarkan hatiku yang masih gondok si pemiliknya berkata "sepatunya sudah di lem dan gak apa-apa di gunakan kuat kok, ini sepatu bermerk", padahal cuma di lem kirain perbaikinya dengan memaku, di sol atau di apain gtu, kalau cuma ngelem saja aku juga bisa bu. Ya udah terpaksa beli barang yang tidak di butuhkan dengan tanpa penawaran pula. Lagian kalau sepatu bermerk ga mungkin harganya segitu pasti bisa 2x lipat, tapi kalau KW ya ga tau juga. 

Sepatunya hingga detik ini juga masih terbungkus rapi di kotaknya tanpa pernah tersentuh sedikitpun. Sepatu setinggi itu mau buat apa coba, buat pergi malah bikin kaki capek. Iya kalau sepatu bermerk bisa di jamin kenyamanan saat di pakai kalau yang ini....., bayangin sendiri aja deh. Ya sudahlah memang ini memang cerita lampau, ambil pelajaran saja dari ini semua, agar tidak ceroboh dan asal-asalan.


Kadang untuk mendapatkan sebuah pengalaman kita harus membayar mahal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar