01/05/14

Hujan Menyapa Cintanya

Dari jendela ini kupandangi hujan yang menyapa cintanya (tanah)
Mencurahkan kerinduan mendekap dalam kedamaian
Kunang-kunang besi mulai berjajar menyemarakkan nuansa malam
Angin menyapa menyapu peluh menghalau lelah

Ingin rasanya berada diantara ribuan tetesan hujan yang datang malam ini
Menyatu melebur bersama hujan agar hati ini merasakan keteduhannya juga
Pohon-pohon mendendangkan lagu dari hempasan angin yang menyapa
Semuanya bersuka ria berpesta pora, meluapkan kegembiraan

Ingin berlari ditengah hujan berdendang dan menari bersama
Suara lantang halilintar tak ketinggalan meyuarakan gaung kebebasan
Bisakah aku ikut andil menyuarakan kebebasan hatiku dari belenggu bayang semu

Tak terasa dari sudut mataku pun turun titik-titik hujan
Hujan yang datang di musim kemarau dalam hatiku
Gersang..., sepi tak berpenghuni

Aku raih cucuran air yang menetes dari atap jendela
Dingin namun menghangatkan tubuhku

Mataku menerawang kedepan mencoba menerobos hujan
Aku menemukannya, sesosok bayangan yang aku kenal
Menemukanmu bukan diantara ribuan tetesan air hujan yang turun
Namun dalam imajinasiku karena kau memenuhi rongga-rongga otakku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar