27/07/14

Selamat Hari Lebaran

Dan hari kemenangan itu pun tiba. Setelah berpuasa selama 1 bulan lamanya semoga mendapat hikmah yang sangat luar biasa dari pembelajaran tentang arti dan manfaat puasa. Puasa yang diartikan sebagai bulan penuh hikmah dimana umat muslim belajar merasakan arti kesederhanaan. Bukan hanya ajang untuk menahan lapar dengan tidak makan dari terbit matahari sampai tenggelamnya sang surna namun dimana dengan berpuasa itu mengajarkan tentang arti kesabaran dan berbagi. Kita tentu tau jika orang yang lapar akan cepat marah dan disitulah seninya agar kita bisa menahan emosi meredam segala amarah, ego, pelit, dan segala macam penyakit hati merubahnya untuk saling berbagi kepada sesama. Selain itu di bulan yang suci itu menjadikan manusia agar bisa semakin lebih dekat kepada Tuhan.

Lebaran bukan sebuah kebebasan setelah berpuasa selama 1 bulan lamanya namun mari kita instruspeksi diri apakah kita benar-benar menang....???! Sejatinya seorang pemenang sejati adalah dia yang bisa mempertahankan segala yang telah dipelajari dibulan ramadan bahkan harus lebih baik. Jangan hanya saat ramadan saja kita berbuat baik dan bisa slow menahan segala macam kegalauan didalam hati tapi di bulan-bulan lainpun harus bisa sama seperti bulan penuh berkah ini (ramadan).

Ada tradisi-tradisi unik disetiap lebaran tiba, hmmmm.... Apa lagi kalau bukan tradisi masak ketupat lebaran, mudik kekampung halaman untuk berkumpul bersama sanak keluarga yang sehari-harinya berpencar di berbagai kota bahkan di negara orang. Tradiri sungkeman ini sebagai simbul untuk kita meminta maaf baik kepada keluarga maupun orang-orang yang kita kenal atas segala kesalahan yang kita perbuat selama ini baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja. Namun jangan mentang-mentang hari ini sudah minta maaf lalu hari berikutnya kita berpikir "berarti boleh dengan sengaja melakukan kesalahan hingga membuat orang lain sakit hati toh saat lebaran juga akan bermaaf-maafan lagi dan tentunya orang yang dimintai maaf juga senang hati akan memaafkan" bukan itu tujuannya namun bagaimana kita tetap mempertahankan agar tidak membuat sakit hari dan marah orang lain itulah pemenang sejati walaupun sebagai manusia tak ada kesempurnaan yang luput berbuat dosa namun bagaimana kita meminimalis menyakiti perasaan orang lain. Apakah ada jaminan bila kita akan bertemu bulan ramadan berikutnya....?!

Acara berkumpul dengan handai tolan yang sudah lama tak bersua bukan untuk ajang pamer dengan segala keberhasilan yang didapat selama setahun belakangan ini namun jadikan ajang berkumpul ini sebagai wadah mempersatukan dan mempererat tali persaudaraan dimana generasi muda agar bisa mengetahui urutan silsilah keluarga dan lebih kenal dengan sodara-sorara yang masih ada hubungan darah dengannya.

Selain itu jangan jadikan hari lebaran ini untuk balas dendam setelah mengontrol makanan selam satu bulan penuh, jangan mentang-mentang di rumah banyak tersaji makanan maupun kue-kue lezat yang menggugah selera lantas menjadikan kita kalap. Jangan sia-siakan pelajaran mengendalian diri yang sudah dipelajari selama satu bulan penuh, harusnya ketika lebaran tiba itulah start dimulainya aturan baru.

Kemenangan sesugguhnya bukan ketika lebaran tiba tapi ketika setelah lebaran kita masih bisa mempertahankan apa yang kita lakukan seperti di hari ramadan bahkan kalau bisa lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar