Andai menenggak racun di perbolehkan, mungkin aku akan memilih cara singkat itu. Aku bosan dengan semua kepura-puraan, aku lelah dengan segala yang sudah terjadi. Jalan yang tak pernah aku lihat ujungnya semua yang terlihat dekat kini semakin aku mendekat perlahan mulai terlihat jauh dan seperti halusinasi, sudah mencoba bertahan dengan luka, kesendirian dan dengan kepura-puraan tapi ku tak mampu. Aku benci diriku sendiri yang tak pernah bisa aku pahami. Mengapaaaaaa....?????! Manusia itu menyeramkan, terlebih diriku ini menyeramkan dan menyedihkan.
Tolong dorong aku ke dalam jurang sekalian biar tak merasakan sakit. Andai tak memikirkan orang-orang di sekelilingku mungkin aku akan memilih pergi, pergi ke tempat dimana kaki akan berhenti melangkah, dimana tak ada seorangpun yang mengenalku. Masihkah ada guna hidup ini bila yang lain saja sudah menyangsikan termasuk diriku sendiri.
Ampuni aku TUHAN bukan inginku mempertanyakan segala rencanaMu untukku namun bisakah Engkau berikan aku pegangan, jangan biarkan hati ini menjadi batu. Apakah selamanya aku akan seperti ini? Apakah ada ending bahagia seperti di senetron dan yang lainnya.
Terlampau besarkah kesalahanku, hingga terjadi seperti ini. Tolong bantu aku, pertemukan aku dengan mereka yang terluka oleh ulahku, biarkan aku bisa meminta maaf menebus semua salahku meskipun aku tak yakin akan di maafkan.
Aku bosan dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama, mengapa mereka tak bosan menanyakan hal yang sama, muak dan membosankan. Apakah aku harus menceritakan semuanya baru kalian akan menutup mulut rapat-rapat lalu setelah tau apakah kalian akan berubah mengasihaniku, memasang muka iba, begitukah..., aaaaah LUPAKAN omongkosong itu bisa dipastikan ujung kalimat akan berakhir dengan kata SABAR. Klise...
Sungguh aku lelah, aku tak tau apa lagi yang bisa aku perjuangkan, apa lagi harapan-harapan baru yang bisa aku pupuk bila semuanya sudah hambar tak berbentuk tak ada daya untuk apa pun.
Aku... Aku hanyalah robot hidup sekarang.(21/9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar