M ; "Pingin teriak kenceng....."
"Dan.... Aaaakkkkkkkhhhhhhhhhhh"
I ; "Hahahhaaaa. Teriak aja sekencang-kencangnya"
"Enak pas di pantai teriak gtu.
"Ada apa mas... Cup cuup cuuuuuuuuup ({})
M ; "Gapapa.. *Tear*
I ; "Kemaren pas muncak ga sekalian teriak"
"Mas gi apa"
M ; "Kapan q muncak.. itu mah foto lama dan sama tamu pertama q di prau.."
"Ni lagi dirumah sama temen lagi pada mampir"
I ; "Minggu kemaren. Yang bareng teman-teman kamu itu lho mas"
M ; "Ga muncak. Ow.. ya belum galau lah itu.."
I ; "Haalah yang penting naik"
M ; "Jarang q teriak-teriak di puncak malah.."
I ; "Lah bilangnya muncak ngademin pikiran trus pulang malah bilang udah aku buat santai ga tak pikir gtu lho ya"
I ; "Knapa..."
M ; "Ya itu masalah laen lah.. Gpp lah.."
I ; "Kalau ga pas manjat-manjat to teriak, siapa tau dapat lemparan panci kan lumayan"
Memang pecinta alam itu seringnya kerja juga tak jauh-jauh dari hobby. Seperti mas yang satu ini, kerjanya kalau ga di air ya di gunung dan terkadang juga manjat-manjat tower. Hebat ya, selalu kagum dengan orang-orang yang bisa menghargai alam.
I ; "Perasaan masalah terus deh. Mau aku pinjemin sapu tangan. Apa hanya perlu aku genggam aja tangan mas ({})
M ; "Ga sampai segitunya pake sapu tangan lah mba.. Cukup nyender ajah"
I ; "Boleh boleeeh sini"
M ; "Makasih mba..."
I ; "Kalau aku di bilang gitu aku pilih tangan mas trus bakal aku cubit-cubit kalau perlu aku gigit :D
"Kembali kasih mas'e"
M ; "Bilang gimana maksudnya mba.. Salah q apa kok digigit tanganya.. 3-|
I ; "Ya tadi pinjami sapu tangan apa genggaman, aku piih genggaman biar bisa aku cubit-cubit :D
"Hehehehe..., kan misal aku yang ditawari"
M ; "Ow gtu to.. ada-ada aja mba ini.. Tapi q ga mau nawarin lah.. Natar yang ada q digigit.."
I ; "Hehehheee..."
Ketika sesak di dada mulai mendesak hingga membuaat diri bagai terhimpit, teriak sekencang-kencangnya itu seperti mengeluarkan segala beban yang menghimpit dalam dada dan ketika dirasa cukup, legalah sudah rongga-rongga seperti kosong kembali, walaupun ganjalan masih tetap ada namun setidaknya tak ada desakan lagi. Seperti bisul, lama-lama akan membesar dan nyut-nyutan bahkan kadang sampai membuat panas dingin namun ketika sudah waktunya meletus (boooom...) Dan sudah usai semua ngilu, nyut-nyutan, bengkak dan panas dingin.
M ; "Mbaaaa.."
I ; "Ya mas... Gi apa mas"
M ; "Ni lagi dirumah sepupu.. ngibril-ngibril.."
I ; "Halaaah ngerumpi terus. Mesti lho maen terus tar rumahnya dibawa lari keong gimana tu"
M ; "Ya bukan ngrumpi lah.. sebelah rumah kok.. Dari pada dirumah boring.."
I ; "Oooow. Kirain rumahnya jauh"
M ; "Ga kok.. La mba lagi ngapain.."
I ; "Gi nonton tv"
M ; "Ga ndengerin tapi to.. ˆ⌣ˆ ✗ϊ✗ϊ✗ϊ ˆ⌣ˆ
I ; "Dengerin yo"
Karena sudah hafal kebiasaanku jika aku suka nonton tv namun juga telinga di sumpal dengan aerphone mendengarkan lagu sambil ketak-ketik. Bingung kan, aku sendiri saja suka heran apa lagi kalian :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar