06/03/17

Micin untuk Mawar Merahku

Lihat bunga mawar yang sudah merekah. Sebenarnya ga ada yang aneh dari bunga mawarku. Ya walaupun tidak seperti pendahulunya dimana bunganya banyak belonteng putihnya, kalau yang sekarang putihnya hanya saiprit dominan merah, dua sudah rontok bunganya.

Biasanya jika membeli bunga, saat berbunga pertama bakal indah dengan kelopak yang besar dan berbunga banyak tapi semakin lama bunganya bakal kecil bahkan bantat (seperti roti saja ya). Ya begitulah kira-kira, setelah beberapa kali berbunga hasilnya mengecewakan, begitu juga dengan tanaman buah yang ditanam semakin lama malah mengecil. Begitu juga dengan nasip bunga-bunga di rumah termasuk mawar merahku, eh milik bapak deng aslinya. Awal beli bunganya banyak dan kelopaknya gede lalu semakin lama udah jarang berbunga, bunganya dikit trus kelopaknya keriting kecil-kecil kaya kerupuk bantat pokoknya.

Suatu ketika di pagi ketika mengamati setiap bunga, sedikit memberi waktu yang ijo-ijo untuk mata biar seger gitu mindah pot dari sini kesono-kesitu-kesene, menggesernya agar mendapat tampilan yang pas, mencabuti rumput liar disekitar bunga, juga merapikan daun dan memotong ranting kering. Lalu bapak ikut-ikutan tu. Menceritakan bunga yang disukai sampai usaha mendapatkannya.

Mengganti pot, menyiangi tanah, menambah tanah yang sudah dicampur pupuk trus menanam dua macam tunas bunga secara bersamaan agar terjadi persilangan dan mendapat bunga dengan warna dan bentuk yang lebih bagus.

Bapak menyuruhku untuk mengambilkan micin atau penyedap rasa di dapur. Lalu disuruhlah menaburkannya sedikit di sekitar bunga mawar. Kata bapak untuk mendapatkan bunga dengan kelopak besar dikasih micin, itu ilmu di dapat dari penjual bunga. Hmmmmm...., kalau setau aku yang pernah dikasih tau teman untuk memberikan nutrisi kepada tanaman memang dikasih micin tapi bukan menaburkannya secara langsung melainkan micin dicampur ke air yang digunakan untuk menyiram tanaman, dan itu sudah aku praktikkan di bunga kaktusku dulu sebelum punah. Ya memang kaktusku sempat berbunga dan beranak pinak, tapi aku kagak tau perubahannya seperti apa, apakah itu karena micim yang aku semprotin atau memang sudah saatnua berbunga dan beranak pinak. hehehehe....

Tapi sekarang ini aku percaya. Bunga mawar yang diawal beli bunganya gede perlahan bunganya semakin jarang, berbunganya lama, warnanya ga tajam, juga kerdil tapi setelah dikasih perangsang bunga dan micin mulai deh sering berbunga dengan kelopak yang besar warna yang tajam, kelopaknya tidak mudah rontok dan itu tidak hanya di bunga mawar, juga diterapkan di bunga anggrek juga beberapa bunga yang lain. Temanku sampai sekarang juga masih menerapkan hal tersebut di tanaman bunga dan tanaman sayurnya.

Lalu suatu ketika disuruhlah aku menaburkan micin lagi ke bunga mawar yang baru akan berbunga, ya sekalian saja aku kasih semua bunga taburan micin entah itu tanaman yang berbunga atau yang hanya berdaun saja. Biar warnanya menjadi tajam jadi bapak senang. (06/03/17)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar