Beberapa literatur bakmi Jawa asalnya dari jogjakarta dan berkembang ke daerah seperti semarang, solo, magelang dan beberapa tempat di sekitarnya. Salah satu makanan semarang ini memiliki cita rasa yang sarat dengan bumbu rempah dengan kesegaran saat penyajiannya. Beda dengan mie yang biasa Anda santap, bakmi Jawa ini menggunakan mie basah yang ukuran mie lebih tebal dan agak tebal dari mie yang biasa.
Bakmi pertama kali dikonsumsi sekitar 206 SM pada saat pemerintahan Dinasti Han. Bakmi atau mie, pada awal mulanya disebut disebut "Pia", yang dalam bahasa mandarin disebut "Bing" (dibaca: Ping). Cara memasaknya pun masih sama dengan jaman sekarang yaitu dicelupkan ke dalam air mendidih, lalu diangkat dan dimakan bersama dengan kuah yang telah dibumbuhi dengan bumbu-bumbu rempah yang khas.
Biasanya menu yang disajikan diwarung bakmi Jawa adalah bakmi godhok (rebus), bakmi goreng, bihun goreng, bihun rebus, nasi goreng serta magelangan atau nasi ruwet yaitu campuran nasi dan mie goreng. Mie Jawa dimasak di atas angko, yaitu tungki yang terbuat dari tanah liat dan pemanasannya menggunakan api dari arang. Dengan menggunakan bara api arang selain untuk mendapatkan kematangan yang lebih merata juga agar mendapatkan bau yang khas.
Bakmi pertama kali dikonsumsi sekitar 206 SM pada saat pemerintahan Dinasti Han. Bakmi atau mie, pada awal mulanya disebut disebut "Pia", yang dalam bahasa mandarin disebut "Bing" (dibaca: Ping). Cara memasaknya pun masih sama dengan jaman sekarang yaitu dicelupkan ke dalam air mendidih, lalu diangkat dan dimakan bersama dengan kuah yang telah dibumbuhi dengan bumbu-bumbu rempah yang khas.
Biasanya menu yang disajikan diwarung bakmi Jawa adalah bakmi godhok (rebus), bakmi goreng, bihun goreng, bihun rebus, nasi goreng serta magelangan atau nasi ruwet yaitu campuran nasi dan mie goreng. Mie Jawa dimasak di atas angko, yaitu tungki yang terbuat dari tanah liat dan pemanasannya menggunakan api dari arang. Dengan menggunakan bara api arang selain untuk mendapatkan kematangan yang lebih merata juga agar mendapatkan bau yang khas.
Penyajian mie Jawa selain menggunakan sayuran juga dilengkapi dengan telur itik atau telur ayam dan suwiran ayam kampung tak ketinggalan taburan bawang goreng diatasnya, sehingga memberikan rasa yang diciptakan semakin special. Disini ayam yang digunakan dipilih ayam kampung selain menambah citarasa lebih enak daging ayam kampung juga lebih gurih. Makanan ini lebih enak bila disantap saat masih hangat, sambil menikmati suasana malam yang ada di pinggiran jalan.
Biasanya ayam yang digunakan dipilih ayam kampung namun yang betina dan masih produktif yang sudah uritan atau sedang akan bertelur. Jika telah dimasak, butiran telur yang belum bercangkang ini menambah gurih sekaligus mempertajam rasa kaldu. Karena sedikitnya bahan uritan yang didapat sehingga penjual hanya menggunakannya bila ada pembeli menanyakan dan memintanya saja, jadi jika Anda ingin mencicipi yang namanya uritan sebelum memesan sebaiknya tanyakan saja dahulu kepada penjual apakah menyediakan uritan atau tidak.
Bila Anda penasaran silahkan mecoba saat berkunjung ke Semarang ataupun ke kota Yogjakarta. Namun selain mie Jawa menu lain seperti nasi goreng dan nasi goreng ruwet juga ga kalah enaknya, jadi tunggu apa lagi....... jangan segan-segan untuk mencicipinya ya. Selamat berburu kuliner. (L)
Biasanya ayam yang digunakan dipilih ayam kampung namun yang betina dan masih produktif yang sudah uritan atau sedang akan bertelur. Jika telah dimasak, butiran telur yang belum bercangkang ini menambah gurih sekaligus mempertajam rasa kaldu. Karena sedikitnya bahan uritan yang didapat sehingga penjual hanya menggunakannya bila ada pembeli menanyakan dan memintanya saja, jadi jika Anda ingin mencicipi yang namanya uritan sebelum memesan sebaiknya tanyakan saja dahulu kepada penjual apakah menyediakan uritan atau tidak.
Bila Anda penasaran silahkan mecoba saat berkunjung ke Semarang ataupun ke kota Yogjakarta. Namun selain mie Jawa menu lain seperti nasi goreng dan nasi goreng ruwet juga ga kalah enaknya, jadi tunggu apa lagi....... jangan segan-segan untuk mencicipinya ya. Selamat berburu kuliner. (L)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar