Seseorang yang terbakar api cemburu kerap merasa harga dirinya terinjak-injak, rasa amarah yang memuncak menjelma menjadi dendam hingga berujung pada tindakan sadis. Jika korban dianggap merendahkan harga diri , nilai martabat dari pelaku ini kemudian memberikan respon dengan cara cemburu. Umumnya ketika harga dirinya direndahkan maka umumnya alternatifnya bisa dengan cara mutilasi atau melakukan tindak kekerasan terhadap pasangannya, entah sebagai ekspresi rasa dendam, rasa amarah yang luar biasa yang kemudian dilakukan proses mutilasi ini yang terparahnya.
Pelaku mitilasi seakan ingin memperlihatkan kekuatannya. Menunjukkan sikap agresifitas yang sangat luar biasa karena merendahkan dirinya kemudia amarahnya adalah menunjukkan saya adalah orang "iih bukan bapak saja yang bisa melakukan seperti itu..." Itu merupakan bentuk-bentuk yang menimbulkan rasa takut dan kejahatan.
Sejumlah kasus mutilasi membuktikan sang pelaku adalah pasangan hidupnya padahal seharusnya suami istri bekerjasama dalam mengarungi segala problematika rumah tangga. Selalu mengingat janji suci pernikahan dan selalu berkomunikasi jikalau terjadi masalah menjadi kata kunci untuk mengusir rasa kecewa dan emosi.
JOMBANG - Polisi menggali lahan sawah di Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tempat potongan tubuh Suyitno (55) dikubur oleh istrinya, Siti Mujanah (45). Lokasi penemuan potongan tubuh hanya berjarak sekira 500 meter dari rumah tersangka.Perasaan cemburu dan sakit hati bisa mendorong seseorang bisa berbuat sadis, tidak memandang jenis kelamin. Bahkan SM seorang istri warga Jombang Jawa Timur memutilasi suaminya menjadi 8 bagian usai memutilasi SM mengubur tubuh sang suami ke 4 titik berbeda. SM nekat melakukannya aksi kejinya lantaran sakit hatinya lantaran suaminya sudah tidak menafkahi dirinya selama 2 tahun. Dalam reka ulang SM melakukan 26 adegan pembunuhan disertai mutilasi saat memotong-motong tubuh suaminya SM mengaku dalam keadaan sadar. Biasanya ketika mereka melakukan itu justru dalam kondisi tenang sekali, karena mereka tahu ini adalah sesuatu yang ingin mereka capai, ini pastinya sudah direncanakan cukup lama.
Di lokasi, petugas menemukan potongan kaki yang dibungkus karung dan dikubur 40 sentimeter di dalam tanah.
Potongan kaki tersebut langsung dibawa ke RSUD Jombang untuk dikumpulkan dengan potongan lainnya dan dikirim ke Puslabfor Polda Jatim di Surabaya guna dilakukan tes DNA.
Sebelumnya, polisi juga menggeledah rumah korban. Hasilnya, petugas menyita sebilah pisau yang diduga dipakai pelaku memutilasi Suyitno. Ditemukan juga kain sarung milik korban yang telah dibakar dan ditanam di samping rumah dekat kandang sapi.
Dengan penemuan tersebut, saat ini hanya tinggal potongan tangan Suyitno yang belum ditemukan.
Dari pemeriksaan terhadap pelaku dan penggalian diketahui, setelah dibunuh tubuh Suyitno dipotong menjadi lima bagian. Kelima potongan tubuh tersebut dikubur secara terpisah.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Doni Setiawan Handaka mengatakan, dari pemeriksaan terhadap korban terungkap pelaku membunuh dan memutilasi korban karena cemburu buta.
Mujanah curiga Suyitno menjalin hubungan asmara dengan tetangga mereka. Tak hanya itu, pelaku kesal karena sudah setahun tidak dinafkahi. Polres Jombang masih mengembangkan kasus ini.(Mukhtar Bagus/Sindo TV/ton)(sumber:http://news.okezone.com tanggal 22/12.2011)
Sejumlah kasus mutilasi membuktikan sang pelaku adalah pasangan hidupnya padahal seharusnya suami istri bekerjasama dalam mengarungi segala problematika rumah tangga. Selalu mengingat janji suci pernikahan dan selalu berkomunikasi jikalau terjadi masalah menjadi kata kunci untuk mengusir rasa kecewa dan emosi.