Melihat tantangan yang sudah menanti di depan mata, mulailah timbul gejolak di dalam otak "apakah bisa melewatinya..., apakah ada peluang memenangkan pertarungan sementara sebelumnya sudah mencoba dan gagal. Apakah kali ini bisa bisa berhasil....". Semoga
Niat hati menyerah, walau belum mencoba kembali namun melihat bagaimana sulitnya langkah yang harus dimainkan dan gagal sebelumnya itu membuat nyali ciut hingga sementara waktu memilih untuk menyelesaikan yang lain walaupun itu bukan misi sesungguhnya. Ya, aku memilih untuk menyelesaikan yang aku anggap mudah dan membuka hal yang baru ketimbang menyelesaikan misi, walaupun pada akhirnya apa yang aku kerjakan juga ada manfaat dan masih ada hubungannya namun tetap saja bisa merugikan karena yang aku kejar pencapaian, bukan keberhasilan. Padahal seharusnya berproses untuk bisa berhasil hingga tercapai apa yang menjadi pengharapan.
Pola pikirnya tidak salah tapi juga tidak dibenarkan, karena bila pencapaian yang dikejar, maka apa yang dicari akan aku bayar lebih mahal dari yang seharusnya. Tapi jika proses itu aku kerjakan setahap demi setahap sesuai alurnya ya yang didapat lebih baik dan bisa saja lebih besar dari yang diharapkan. Karena proses itulah yang akan mengajarkan bagaimana menyelesaikan setiap rintangan yang hadir. Hmmmm... benar juga seh, karena ketika aku ingin melengkapi untuk membuka level baru berasanya mudah saat mengerjakan, ya walaupun kadang masih saja gagal tapi seperti sudah tau celah bagaimana untuk menyelesaikannya. Sudah kagak kebingungan seperti di awal-awal yang harus putar otak bolak-balik agar bisa mendapatkan strategi yang pas menggempur rintakan dengan sisa kekuatan/amunisi yang ada.
Menganalisa/mempelajari dari kegagalan sebelumnya itu harus, agar bisa jauh lebih baik. Ingin menyerah walau masih beberapa kali langkah, namun tidak ada salahnya untuk mencoba; pergolakan dua sisi di dalam pikiran. Pantang menyerah sebelum berperang, hingga amunisi terakhir perjuangan teruslah dilanjutkan. Satu persatu mencoba formula baru, mencari cara agar bisa menyelusup. Tak perlu melihat masih seberapa banyak amunisi yang ku punya, cukupkan untuk terus menggempur dengan perhitungan. Perlahan-lahan dan akhirnya ada celah juga untuk bisa menyelesaikan misi. Keuletan yang berbuah manis dengan bisa memenangkan pertandingan, itu menjadi semangat tersendiri untuk menaklukkan setiap rintangan yang ada. (20/11/17)
Niat hati menyerah, walau belum mencoba kembali namun melihat bagaimana sulitnya langkah yang harus dimainkan dan gagal sebelumnya itu membuat nyali ciut hingga sementara waktu memilih untuk menyelesaikan yang lain walaupun itu bukan misi sesungguhnya. Ya, aku memilih untuk menyelesaikan yang aku anggap mudah dan membuka hal yang baru ketimbang menyelesaikan misi, walaupun pada akhirnya apa yang aku kerjakan juga ada manfaat dan masih ada hubungannya namun tetap saja bisa merugikan karena yang aku kejar pencapaian, bukan keberhasilan. Padahal seharusnya berproses untuk bisa berhasil hingga tercapai apa yang menjadi pengharapan.
Pola pikirnya tidak salah tapi juga tidak dibenarkan, karena bila pencapaian yang dikejar, maka apa yang dicari akan aku bayar lebih mahal dari yang seharusnya. Tapi jika proses itu aku kerjakan setahap demi setahap sesuai alurnya ya yang didapat lebih baik dan bisa saja lebih besar dari yang diharapkan. Karena proses itulah yang akan mengajarkan bagaimana menyelesaikan setiap rintangan yang hadir. Hmmmm... benar juga seh, karena ketika aku ingin melengkapi untuk membuka level baru berasanya mudah saat mengerjakan, ya walaupun kadang masih saja gagal tapi seperti sudah tau celah bagaimana untuk menyelesaikannya. Sudah kagak kebingungan seperti di awal-awal yang harus putar otak bolak-balik agar bisa mendapatkan strategi yang pas menggempur rintakan dengan sisa kekuatan/amunisi yang ada.
Menganalisa/mempelajari dari kegagalan sebelumnya itu harus, agar bisa jauh lebih baik. Ingin menyerah walau masih beberapa kali langkah, namun tidak ada salahnya untuk mencoba; pergolakan dua sisi di dalam pikiran. Pantang menyerah sebelum berperang, hingga amunisi terakhir perjuangan teruslah dilanjutkan. Satu persatu mencoba formula baru, mencari cara agar bisa menyelusup. Tak perlu melihat masih seberapa banyak amunisi yang ku punya, cukupkan untuk terus menggempur dengan perhitungan. Perlahan-lahan dan akhirnya ada celah juga untuk bisa menyelesaikan misi. Keuletan yang berbuah manis dengan bisa memenangkan pertandingan, itu menjadi semangat tersendiri untuk menaklukkan setiap rintangan yang ada. (20/11/17)