Tak ada yang bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi ketika pikiran telah terperangkap dalam lingkaran waktu.
Ketika denting dari sebait 'ingin' selalu menyertai, namun semuanya hanya tentang hayalan semata.'Andai' satu kata yang memiliki begitu banyak perumpamaan dari sekedar keinginan setelah semuanya terjadi, itu tidaklah mengenakan bahkan ada beberapa yang sangat menguras energi dan memperdaya agar semuanya terselimuti dengan kalimat "semuanya akan baik-baik saja, tak usah hawatir" walaupun pada kenyataannya tidaklah seperti itu.
Tidak mudah untuk bertahan dalam lingkaran waktu, terlebih sedikit kewarasan yang tersisa.
Kita ada untuk menjadi tongkat keberanian untuk orang lain agar bisa terus melangkah dan tak kembali goyah.
Ada ataupun tak ada luka, akan ada mimpi yang selalu di damba ketika melihat penggalan-penggalan kebahagiaan orang lain yang bila dipersatukan akan menjadi kesempurnaan yang hakiki seperti dalam imaji.
Aku mendamba dari rindu yang menyelimuti jiwa.
Mencoba untuk mengerti, namun sayangnya logika sama sekali tak bisa menerima hal diluar nalar. (05.12.23)