Ketika di sodori sebuah fakta dan realita tentang "cinta beda agama" dulu aku berpikiran kalau memang saling cinta kenapa enggak, toh Tuhan kagak pernah membeda-bedakan siapa dia dan setiap agama mengajarkan hal yang sama yaitu tentang kebaikan dan toleransi. Apa salahnya jika beda agama...., sedangkan urusan ketaatan dan iman itu urusan masing-masing individu antara manusia perorangan dengan Tuhan tidak bisa diwakilkan dan di campur adukkan. Kehidupan itu milik masing-masing individu yang lain tidak bisa melarang ataupun ikut campur, bila sudah mantap dan yakin kenapa enggak bersatu saja.
Ibu pernah berpesan bila mencari pendamping sebaiknya yang seagama waktu aku tanya alasanya ibu hanya bilang agar nanti jika sudah tua dan sudah meninggal ada yang mendoakan, hmmmm... agak sedikit bingung juga mengapa begitu bukankah semua doa selalu sampai kepada Tuhan..?! Setelah berpikir dan mengamati dari sekelilingku akhirnya aku paham mengapa kita lebih baik menikah dengan yang seagama, bukan maksud untuk SARA ya jangan disalah artikan hanya ulasan dari orang awam dan tak ada maksud apa pun hanya sebuah pemikiran dan unek-unek dari coretan semata.
* Jika pasangan kita memiliki kepercayaan yang sama ini lebih memudahkan untuk menegur atau meluruskan bila kita melakukan kesalahan karena senggaknya akan memiliki pemahaman yang mendalam dalam hal kepercayaan. Akan mudah untuk berdiskusi dalam hal agama dan akan lebih nyaman bila bisa menjalankan ibadah bersama-sama tentunya.
* Ketika sudah memiliki keturunan atau anak maka buah hati kita nanti tidak akan bingung untuk memilih agama apa yang akan mereka anut, walaupun kita tahu meyakini sebuah agama adalah hak asasi setiap manusia namun jika di dalam sebuah rumah memiliki penganut keyakinan yang berbeda ini jika orang tua tidak bijak malah bisa membuat bingung si anak. Kadang ada juga orang tua yang egois dan memaksakan agar anaknya menganut kepercayaan sesuai yang di anutnya kalau sudah kaya gini anak juga yang akan menjadi korban dan menjadi labil kepercayaan.
* Bagaimana keduanya bisa bergandengan seirama bila yang satu tangannya mengenadah sedangkan yang satu bersimpuh
Namun ada sisi baiknya juga ketika dalam satu rumah ada beraneka ragam kepercayaan, setiap anggota keluarga akan memiliki toleransi yang tinggi dan itu juga sudah aku buktikan. Dulu ketika simbahku masih ada setiap hari raya idul fitri dan natal tiba semua anak cucu pada kumpul di rumah kakek. Di rumah tanteku juga di sediakan mukena komplit tak jarang kita semua saling mengingatkan ketika waktunya ibadah tiba. Berbedaan yang indah ketika toleransi selalu terjaga dengan baik antara satu dengan yang lain. (L)
Ibu pernah berpesan bila mencari pendamping sebaiknya yang seagama waktu aku tanya alasanya ibu hanya bilang agar nanti jika sudah tua dan sudah meninggal ada yang mendoakan, hmmmm... agak sedikit bingung juga mengapa begitu bukankah semua doa selalu sampai kepada Tuhan..?! Setelah berpikir dan mengamati dari sekelilingku akhirnya aku paham mengapa kita lebih baik menikah dengan yang seagama, bukan maksud untuk SARA ya jangan disalah artikan hanya ulasan dari orang awam dan tak ada maksud apa pun hanya sebuah pemikiran dan unek-unek dari coretan semata.
* Jika pasangan kita memiliki kepercayaan yang sama ini lebih memudahkan untuk menegur atau meluruskan bila kita melakukan kesalahan karena senggaknya akan memiliki pemahaman yang mendalam dalam hal kepercayaan. Akan mudah untuk berdiskusi dalam hal agama dan akan lebih nyaman bila bisa menjalankan ibadah bersama-sama tentunya.
* Ketika sudah memiliki keturunan atau anak maka buah hati kita nanti tidak akan bingung untuk memilih agama apa yang akan mereka anut, walaupun kita tahu meyakini sebuah agama adalah hak asasi setiap manusia namun jika di dalam sebuah rumah memiliki penganut keyakinan yang berbeda ini jika orang tua tidak bijak malah bisa membuat bingung si anak. Kadang ada juga orang tua yang egois dan memaksakan agar anaknya menganut kepercayaan sesuai yang di anutnya kalau sudah kaya gini anak juga yang akan menjadi korban dan menjadi labil kepercayaan.
* Bagaimana keduanya bisa bergandengan seirama bila yang satu tangannya mengenadah sedangkan yang satu bersimpuh
Namun ada sisi baiknya juga ketika dalam satu rumah ada beraneka ragam kepercayaan, setiap anggota keluarga akan memiliki toleransi yang tinggi dan itu juga sudah aku buktikan. Dulu ketika simbahku masih ada setiap hari raya idul fitri dan natal tiba semua anak cucu pada kumpul di rumah kakek. Di rumah tanteku juga di sediakan mukena komplit tak jarang kita semua saling mengingatkan ketika waktunya ibadah tiba. Berbedaan yang indah ketika toleransi selalu terjaga dengan baik antara satu dengan yang lain. (L)
0 komentar:
Posting Komentar