Kosong. Apa sebenarnya yang terjadi, ketika diri ini mulai bisa menerima Semua yang terjadi tiba-tiba saja hati ini merasa sakit. Apakah ini pertanda bahwa aku belum benar-benar iklas melepasmu dengan segala kenangan yang berada di dalamnya... ? Bagaimana cara melepaskan diri dari belenggu masa lalu yang seharusnya sudah aku tinghalkan sejak lama.
Sebenarnya aku sudah paham benar jika ini akan menyakiti diriku sendiri tapi tolong bantu aku, hai tuan tunjukkan padaku bagaimana caranya kau dengan mudahnya melupakanku, mengubur segala kenangan itu. Harusnya kau bawa juga semua kenangan itu pergi bersamamu. Aku tak ingin mengusikmu, bila pun kau telah bahagia aku turut senang. Namun apakah kau tak pernah sedikitpun mengingatku...?! Aaaah tentu saja tidak ya, apalah aku bagimu hanya seorang perempuan manja yang tak bisa apa-apa dan hanya bisa menyusahkanmu saja, MAAF...
Mungkin benar kata orang jika kau mengenalnya dengan menjadi sosok yang sempurna, sebenarnya kau tak benar-benar mengenalnya. Namun buatku tuan adalah sosok sempurna dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena selama denganmu tak pernah kurasakan sedikit pun kecewa ataupun sedih, kau selalu hadirkan keceriaan, damai dan nyaman itu untukku.
Berharap itu sakit. Karena tak semua yang kita inginkan bisa berjalan seperti yang kita harapkan dan menjadi nyata. Matikan semua harapan tentangmu yang sudah tak pernah mengharapkanku. Biarkan waktu yang mengobati luka, biarkan waktu yang menyimpan segala kenangan berharga saat ini hingga suatu saat kenangan itu hanya menjadi sepenggal cerita yang membuatmu tertawa dan berlihat "konyol" bila mengingatnya.
Penggalan kisah untuk cerita dimasa yang akan datang. Proses pendewasaan yang tak mudah untuk menjadikanmu pribadi yang berkarakter seuruhnya.
0 komentar:
Posting Komentar