Bagi yang suka petualangan dan pecinta alam pastinya tidak boleh melewatkan kawasan Gunung Api Purba atau biasa dikenal dengan nama Gunung Nglanggeran untuk dikunjungi. Ada banyak alasan tempat ini wajib dikunjungi salah satunya adalah ekowisata yang unik san langka.
Gunung Nglanggeran terletak di desa Nglanggeran, kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul. Berada dikawasan Baturagung di bagian utara kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl dengan suhu udara rata-rata 23° C - 27° C, jarak tempuh 20 km dari kota Wonosari dan 25 km dari kota Yogyakarta.
Ada 2 jalur jalan untuk menuju lokasi, jika dari arah Wonosari melewati Bundaran Sambipitu, ambil kanan arah ke dusun Bobung/kerajinan Topeng, kemudian menuju Desa Nglanggeran. Jika dari arah Jogjakata ke arah Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM belok kiri kira-kira 7 km (arah desa Ngoroioro, pemancar stasiun transmisi), menuju desa Nglanggeran.
Gunung Nglanggeran tidak mengeluarkan asap hanya diselimuti kabut pada pagi hari dan embun yang menguap ketika terkena matahari karena menurut penelitian Gunung Purba ini sudah tidak aktif. Gunung ini memiliki ciri khas yang berupa sekumpulan bukit-bukit menjulang tinggi yang hanya ada dalam satu kawasan, lebih uniknya lagi bukit-bukit tersebut bukannya batu kapur yang biasanya terdapat di kawasan Gunungkidul tetapi batuan vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas gunung api yang terjadi selama jutaan tahun yang lalu dan itu pula yang membuat desa Nglanggeran menjadi desa yang subur sehingga apa saja yang ditanam bisa tumbuh dengan baik. Gunung Nglanggeran berukuran sangat besar dan luas sehingga dapat dibayangkan kondisi erupsi gunung api ini sangat besar pada saat itu.
|
Area Hotspot |
Hal lain yang mendukung daya tarik wisatawan adalah adat 'kejawen' yang hingga saat ini masih kental di lestarikan oleh masyarakat sekitar. Kegiatan ritual-ritual ini biasanya dilakukan di goa-goa yang dianggap keramat oleh masyarakat desa Nglanggeran. Kegiatan ini dilakukan untuk keselamatan dan keberkahan warga desa, kegiatan ritual juga dilakukan untuk menyambut bulan-bulan sakral dalam kalender jawa.
Dan keistimewaan lain yang ditawarkan di kawasan wisata Gunung Api Purba ini memiliki fasilitas area Hotspot jadi meskipun berada dilereng gunung tetap bisa menjelajah dunia melalui internet.
Bila dilihat dari bawah Gunung Nglanggeran terdiri dari 5 (lima) bukit yang menjulang tinggi mirip seperti jari sehingga ada yang menyebut pula Gunung Lima Jari.
Berikut potensi wisata di Bukit Nglanggeran antara laian;
|
Batu Besar yang menyerupai Goa |
1. Lokasi ini oleh masyarakat sekitar disebut Song Gudel (Kandang Anak Kebo), berupa batuan besar yang ditumpu oleh batuan yang lebih kecil dikanan kiri dan membentuk sebuah goa, yang menyerupai kandang. Dengan pohon-pohon dan semak belukar yang ada disekitarnya.
2. Lokasi yang kedua disebut Zona Senthong (celah dua bukit), lokasi ini berupa jalan kecil dan sempit yang berada diantara dua tebing yang menjulang tinggi yang harus dilalui bila mau menuju lokasi selanjutnya. Untuk melaluinya haruslah hati-hati bila tidak mau tergelincir karena jalannya menanjak dan untuk melaluinya digunakan anak tangga yang terbuat dari kayu dan agak licin karena lembab, jangan lupa amankan kepala bila tidak mau benjol karena ada batu yang berada di atas kepala. Dari Zona Senthong ini lah petualangan yang memicu adrenalin mulai teruji, kalo tidak percaya buktikan sendiri.
|
Saung atau pos 1 |
Sebelum menuju ke lokasi ke 3 (tiga) wisatawan bisa beristirahat sejenak dan menikmati pemandangan alam yang mempesona di selter saung (berupa bangunan menyerupai gubug) yang disediakan oleh pihak pengelola dan cukup nyaman ditambah angin yang berhembus bisa membuat ngantuk bila berlama-lama disana.
3. Lanjut menuju perjalanan lokasi ke 3 yaitu Tlatar Gedhe. Jalur yang di tempuh cukup menantang, melewati semak belukar dan batuan vulkanik tetapi jangan menyerah dulu karena lokasi ini menyuguhkan panorama yang begitu indah.
|
Bukit Nglangringan |
4. Dari Tlatar Gedhe selanjutnya perjalanan menuju ke lokasi ke 4 yaitu Gunung Kelir, dinamakan Gunung Kelir karena bentuk gunungnya datar menyerupai kelir dalam pewayangan yang merupakan kain putih latar dimana wayang dimainkan.
Mitos yang berkembeng dimasyarakat jika ada pertunjukan wayang di sebelah barat laut atau membelakangi gunung ini diramalkan akan terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Oleh karena itu masyarakat sekitar selalu menghindari hal-hal tersebut. Dilokasi ini pula terdapat himpitan 2 bukit yang mau tak mau harus dilewati agar bisa sampai ke lokasi selanjutnya yaitu 'sumber comberan' yang dimana setelah melewati celah tersebut kita akan sampai pada sebuah yang terlalu luas didalam, dan terdapat sumber mata air di puncak. Dilokasi sumber Comberan ini biasanya juga digunakan sebagai tempat ritual bagi mereka yang percaya akan dunia mistis untuk mendapatkan wahyu dan keberhasilan apa yang diinginkan.
|
Puncak Gunung Gedhe |
|
Pemandangan dari atas bukit |
5. Lokasi selanjutnya yang tak kalah menarik yaitu Puncak Gunung Gedhe. Perjalanan yang lumayan panjang bakal terbayar dengan pemandangan yang mempesona dan sangat mengesankan. Kita bisa melihat alam sekitar yang begitu hijau dan langit yang begitu biru membuat betah untuk berlama-lama dilokasi ini sangat cocok untuk diabadikan.
6. Beralih kelokasi selanjutnya yaitu pemandangan Bukit Wayang Abimayu. Dilokasi ini juga menyuguhkan keindahan dari Sang Pencipta berupa puncak-puncak bukit yang menjulang tinggi dan memiliki relief yang begitu menakjubkan.
7. Lokasi selanjutnya adalah Goa Kliwiyu, goa ini belum di buka untuk umum sehingga wisatawan hanya bisa sampai kemulut goa saja.
8. Lokasi yang terakhir adalah pemandangan air terjun musiman. Dari namanya sudah bisa ditebak bahwa air terjun ini keluar waktu musim hujan saja melewati celah-celah batuan. Ditempat ini juga sering digunakan untuk panjat tebing bagi pengunjung yang ingin menguji adrenalinnya. Lokasi ini cukup dekat dengan pendopo Joglo Kalisong (tempat peristirahatan yang dibangun oleh pengelola).
0 komentar:
Posting Komentar