Menikah itu bukan ajang adu cepat, bukan siapa yang duluan dialah yang 'laku'.
Menikah adalah sebuah ikatan, penyatuan 2 kepribadian untuk berkomitmen dalam melangkah menuju tujuan yang sama dan berdua merajut mimpi untuk masa depan yang parut diwujudkan.
Menikah itu butuh kesiapan. Bukan hanya persiapan 'siap' namun juga kematangan pikiran dan kesadaran untuk merendahkan ego dan mengedepankan apa yang menjadi prioritas utama dalam berpikir dan bertindak.
Menikah itu tentang kesiapan lahir batin, konsisten dari sebuah pilihan yang sudah dinputuskan.
Menikah bukan hanya tentang hidup berdua dan memiliki keturunan, namun juga sebagai ajang pembuktian dari sebuah komitmen yang sudah dibangun dan tetap memegang teguh dari rasa cinta dan sayang yang tak akan memudar bahkan akan semakin bertambah setiap harinya.
Menikah adalah rasa memiliki seutuhnya, menjaga, mengedepankan dan menjadi memberi prioritas didepan dibanding untuk diri sendiri.
Menikah adalah satu kesatuan. Menjadi pelengkap, pengendali, pengontrol dan sekaligus menjadi pemeran.
Menikah itu tak mudah, namun menjalaninya pun juga tak sulit asal tau posisi meskipun berdiri sejajar. Tau tugas, tanggung jawab dan selalu menjaga juga sadar bahwa aku adalah kamu-kamu adalah aku.
Menikah itu tentang pendewasaan dari komitmen yang sudah disepakati dan di ikrarkan untuk selamanya.
Menikah adalah pembuktian yang terus menerus setiap harinya dari apa yang sudah menjadi ditempatkan menjadi bagian diri bahkan sebagian hati. (08/06/18)
0 komentar:
Posting Komentar