Ku merasa kebahagiaan bagai embun yang menguap seiring pagi menyapa
Rintangan demi rintangan memborgol, membelenggu kebebasanku
Seakan jalan di depan mata gelap gulita tanpa cahaya lentera yang menyala
Wahai bintang malam mengapa kau memutuskan tuk pergi dari hatiku ini
Dan meninggalkanku terpuruk sendiri di dalam sunyi
Walai teman dimana kalian, mengapa meninggalkanku setelah pesta berlalu
Bagai orang asing kalian pergi tanpa sepatah kata bahkan tiada mau menyapa
Ku teriak namun tiada seorangpun mendengar
Seakan ku terjebak dalam hutan belantara yang bisa menyesatkan
Namun Tuhan masih berikan kesadaran untukku agar tetap terjaga
Lelah batinku, namun kakiku harus terus melangkah walau tak terarah
Diri ini inging berontak menghancurkan segala pakem kehidupan
Kusadar tak ada yang bisa dipersalahkan
Hingga ku hanya bisa menghukum diriku atas semuanya
Hingga ku hanya bisa menghukum diriku atas semuanya
Mencaci perasaanku sendiri untuk menempanya agar kuat
Aku tidak galau, hanya sanggahan tentang apa yang ku lakukan
Yang sejatinya untuk menutupi jiwaku yang rapuh
Tuhan, aku percaya kuasaMU dan kuyakin engkau mengasihiku
Saat ku tak berdaya tanpa seorangpun mata yang mau menatap
Engkau berikan setitik cahaya yang jauh di ujung sana
Dan ku kini bisa berdiri, memiliki jiwa baru dan lebih baik dari yang lalu.
Senyum untuk hariku yang baru, dan ku siap lanjutkan perjalananku
0 komentar:
Posting Komentar