Hari minggu pagi saat jalan-jalan ke Simpang Lima aku melihat ada sebuah atraksi topeng monyet. Topeng monyet merupakan sebuah atraksi yang mempertontonkan monyet yang melakukan berbagai atraksi seperti naik sepeda, mengendarai motor, mendorong gerobak, pergi ke pasar dengan memakai payung, membawa pikulan dan masih banyak lagi atraksi-atraksi si monyet ini tergantung atribut yang dibawa sang pawang. Dengan irama dari tabuhan genderang si monyet mulai beraksi mengikuti intruksi sang pawang, tentu saja monyet-monyet ini sudah terlatih sebelumnya hingga saat pentas sangat cekatan dan piawai menjalankan atraksi dengan barang-barang properti yang disediakan.
Atraksi topeng monyet memberikan keceriaan tersendiri kepada anak-anak yang melihat dengan bentuk kagum kepada monyet yang bisa melakukan berbagai atraksi, namun saat melihat si monyet kasihan juga ketika si monyet berjalan agak jauh dengan sang pawang, tidak mengindakan perkataan sang pawang, si pawang tanpa pikir langsung menarik rantai yang mengikat di leher monyet. Miris lihatnya, untuk mendapatkan beberapa lembar rupiah mengekploitasi dan melakukan pemaksaan kepada binatang, apalagi saat melihat liputan di televisi bagaimana monyet-monyet itu dilatih agar piawai menggelar pertunjukan di jalan-jalan sangat sadis dan tak punya pri kehewanan. Banyak penyiksaan-penyiksaan disana, pemaksaan agar si monyet jera dan mengikuti segala perintah dari sang pelatih.
Miris ya lihatnya disatu sisi pertunjukan topeng monyet bisa memberikan penghiburan bagi orang-orang yang melihatnya namun disisi lain terjadi eksploitasi si monyet untuk mendatangkan rezeki bagi sang pawang.
0 komentar:
Posting Komentar