21/09/11

Pemancing Kecil

Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.
Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.
Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. "Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti," kata si paman ramah.
"Tidak, terima kasih Paman," jawab si anak.
"Lho, kalau diperhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang ditawarkan kepadamu, kenapa ditolak?"
"Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?" tanya si anak penuh harap.
"Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya,paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?"

Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup... kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada diujungnya.
Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba.
Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, "Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?"
Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. "Benar, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai."

Sama seperti dalam kehidupan ini, sebenarnya untuk meraih kesuksesan kita tidak membutuhkan teori-teori yang rumit. Semua sederhana saja. Sepanjang kita tahu apa yang kita mau, dan kemudian mampu memaksimalkan potensi yang kita miliki sebagai modal, terutama dengan menggali kelebihan dan mengasah bakat kita, maka kita akan bisa mencapai apa yang kita impikan dan cita-citakan. Apalagi, jika semua hal tersebut kita kerjakan dengan senang hati dan penuh kesungguhan.
Dengan mampu mematangkan kelebihan-kelebihan kita secara konsisten, maka sebenarnya kita sedang memupuk diri kita untuk menjadi ahli di bidang yang kita tekuni. Sehingga, dengan profesionalisme yang kita miliki, apa yang kita perjuangkan pasti akan membuahkan hasil yang paling memuaskan.

Related Posts:

  • Cinta dan SayangSUKA adalah saat kamu ingin memiliki seseorang. CINTA adalah saat kamu akan berkorban untuk seseorang. SAYANG adalah saat kamu ingin membahagiakan Seseorang. Kadang orang yang kita cintai tidak bisa Kita miliki,, Tapi orang… Read More
  • Kamu Pasti BisaCinta adalah ANUGRAH yang berwujud Keluguan Keluguan dalam APA ADANYA Keluguan dalam KETULUSAN Keluguan dalam MEMBERI Keluguan dalam PENGETAHUAN Cinta juga berupa KEBERANIAN.. Berani Dalam membuka HATI Berani Dalam mengkore… Read More
  • Teruslah BerjuangHidup dengan melakukan Kesalahan Akan tampak lebih Terhormat Daripada selalu dalam kondisi benar Tapi tidak melakukan apa-apa.. Ketika Rintangan mulai Mengusik JANGAN pernah berpikir utk BERHENTI...... Karna berhenti hanya … Read More
  • Kurangkan dan Perbanyak Dalam hidup ini... KURANGKAN ucapan yang mendendam, PERBANYAK ucapan yang mengasihi. KURANGKAN kata-kata yang mengejek, PERBANYAK kata-kata yang menghargai. KURANGKAN kata-kata yang melemahkan, PERBANYAK kata-kata yang me… Read More
  • Belajar dari Kegagalan Kita pernah "DILUKAI", pernah juga "MELUKAI"  tapi karena itu kita BELAJAR bagaimana cara menghargai, menerima, dan berkorban. Kita pernah "DIBOHONGI" dan pernah "MEMBOHONGI", tapi dari situ kita belajar tentang KEJUJ… Read More

0 komentar:

Posting Komentar