31/01/14

Abu oh Abu

Sepetinya abu marah gara-gara aku isi premium. Gara-gara waktu itu hari kamis memang bensin sudah mulai kedip-kedip tapi pikirku besok saja lah toh juga masih jarang-jarang kedip-kedipnya. Namun tanpa di duga hari berikutnya aku terpaksa bolos kerja dikarenakan demam yang melanda dan karena tak ada aktifitas abu juga ikut ngendon aja di rumah karena memang yang biasa pegang abu hanya aku dan kebetulan yang lain juga sudah punya motor sendiri-sendiri.

Aku cuma bolos sehari doank hari jumat dan kebetulan juga tempat kerjaku hanya 5 hari kerja jadi aku bisa lebih lama istirahat di rumah. Senin giliran aku masuk pagi, rencana pulang kerja sekalian mampir beli bensin namun melihat antrian yang begitu panjang akhirnya aku urung untuk membeli bensin. Oooh iya aku ingat ada sati lagi pom bensin yang searah perjalanan ke rumah (walaupun agak sedikit memmutar tai tak apalah demi abu) namun sangat di sayangkan bensin pertamax plus (pertamax 95) yang aku cari tidak di jual disana akhirnya aku lanjutkan perjalanan menuju rumah dengan pikiran membeli bensinnya besok saja.

Walau pun bensin sudah berkedip-kedip terus menerus tapi aku tetap menggeber motor hingga ke rumah, di pikiranku aaah cuma 6 kilo doank pastinya masih cukup lah buat besok dulu saja waktu bolang bensin sudah kedip-kedip terus masih bisa berjalan jauh padahal jalannya juga lebih banyak menanjak daripada turunannya dan tidak terjadi apa-apa juga. Seperti hari sebelumnya jam 5.20 pagi sudah berangkat karena masuk kerja jam 6 teng tidak boleh leih walau 1 menit pun. Namun di tengah belum juga sampai di jalan besar abu jalannya mulai tersendat-sendat dan sempat juga berhenti tapi waktu aku nyalain dan aku ajak jalan masih bisa huuuuft... untung deh, dalam hati sambbil berdoa semoga bisa sampai kantor. Hmmmm.... sepertinya doa ku kali ini tidak manjur baru saja sampai jalan besar abu sudah ngadat-ngadat lagi dan kali ini benar-benar tidak mau berjalan. Aduuuuh gimaa ni udah jalan masih sepi dan jauh dari pom bensin pula.

Motor segera aku pinggirkan dan segera kucari HP. Yang kepikiran hanya telpon bapak (waktu berangkat hanya bapak yang sudah bangugn) dengan harapan agar di kirimi motor. Ooo... usahaku kali ini juga gagal karena HP bapak masih mati (ini kebiasaan bapak mematikan hp waktu mau tidur dan baru dinyalakan setelah mandi mau berangkat kerja) aduuuh bagaimana ini udah telpon rumah juga rusak pula dan telpon yang lain juga kagak bisa nyambung, ini yang rusak hpku apa memang gimana seh sampai hp aku restart hingga aku copot batrenya juga sama saja nihil tidak ada yang nyambung hujan mulai rintik-rintik turun pula.

Sempat berpikiran untuk telpon teman yang lain untuk berangkat terlebih dulu tapi apakah mereka sudah bangun selain itu rumah mereka juga jauh. Celingak celinguk mencari pertolongan, di dekatku ada seorang bapak-bapak yang sepertinya sedang menunggu istrinya yang berbelanja di pasar, kebetulan mogoknya juga pas di dekat pasar, otakku mulai berpikir "apa aku minjam bensin bapak ini saja ya sedikit yang penting bisa sampai kantor, tapi apa boleh ya lalu bagaimana coba cara ngisinya kagak ada corongnya juga" sambil terus berusaha telpon kerumah siapa tau ada yang nyambung. Tak ebrapa lama ada seorang bapak-bapak sepertinya sama lagi menunggui istrinya belanja (contoh suami sayang istri bener ya dalam keadaan berimis mengundang dan dengan udara dingin masih saja rela mengantar istrinya ke pasar).

Wah ternyata 2 bapak ini saling kenal, buktinya mereka reoni dadakan di pinggir jalan tuh. Sambil sesekali melihat ke arah mereka dengan tujuan agar di bantu mencari solusi tapi kagak di hiraukan tuh "apa mukaku waktu itu tidak kelihatan memelas ya sampai mereka tidak bertanya ataupun membantu" hiks hiks hiks.... Ya sudahlah daripada kelamaan akhirnya aku bertanya pada mereka "maaf pak disini mana ya yang jualan bensin" nah tidak segera di jawab malah mereka diskusi sendiri dimana-mana saja penjual bensin yang sudah buka sepagi ini. Uuuuh padahal maksud aku suruh ngantar untuk membeli bensin malah pada diskusi.

Lalu salah satu dari mereka bilang "itu mba depan situ jualan bensin" sambil menunjuk sebrang jalan yang memang ada tempat untuk meletakkan botol-botol berisi bensin eceran tapi kan masih tutup dan juga kagak tau rumahnya yang jual dimana, hanya diam sambil memandang seberang jalan habisnya bingung warung tutup gitu. "itu mba yang jual bensin sudah ada coba tanya saja" sambil menunjuk seorang laki-laki yang baru saja keluar dari rumah dan sedang duduk di teras. "Motornya di kunci dulu mba" terdengar teriakan salah satu dari bapak-bapak itu entah yang mana. Masih terdiam sambil mengamati laki-laki itu dan benar saja laki-laki yang di tunjuk bapak itu menghampiri warung, tanpa menunggu lama menuju ke seberang jalan dan menghampiri laki-laki itu "permisi pak, sudah buka belum ya mau beli bensin" tanpa menjawab laki-laki itu hanya membuka pintu warung "berapa liter mba ?" 1 liter saja pak jawabku, seliter juga bisa sampai kantor nanti beli do pom bensin saja tapi nanti kalau mogok lagi bagaimana...., aduuuh "1 liter berapa pak....?" seliternya tuhuh ribu lima ratus kata laki-laki penjual itu sambil menuang bensin dari jeligen ke tempat takar "ya udah pak sekalian dua liter saja" pikirku dariada nanti ada apa-apa di jalan lagian kagak tau takaran kebrosan premium seberapa sudah 3 tahunan tidak menggunakannya.

"Itu pak motornya di sana" menunjuk si abu yang terparkir di pinggir jalan, setelah menuangkan bensin dan membayar tak lupa aku mengucapkan terima kasih kepada laki-laki penjual bensin itu dan kepada kedua bapak-bapak yang masih setia menunggu istrinya belanja tak lupa juga pamitan. Sempat menengok jam di hp menunjukkan angka 5.51, wah ngalamat telat ni aaah kagak mengapa masih 2 kali tidak kena potong. Benar saja sampai kantor jam menunjukkan angka 6.04 huuuft... hari yang mendebarkan.

Hari-hari berikutnya masih terasa sedikit takut kalau-kalau abu mogok lagi, dan entah apa yang salah selama mengendarai abu sepertinya ada yang aneh abu seakan kagak kuat jalan padahal gas sudah aku tarik kencang namun tenaga yang di hasilkan hanya separo bahkan saat berada di jalan agak menanjak abu benar-benar kepayahan tak ada tenaga sampai takut kalau mogok lagi, bahkan ketika berada di lampu merah tak biasanya abu mati. Aduuuh aduuuh benar-benar memiliki efek yang cukup besar ya ni bensin padahal setelah aku isi 2 liter sempet aku isi lagi 1 liter dengan bensin eceran gara-gara pas mengantar ibu belanja bensinnya sudah berkedip-kedip daripada pas berangkat kejadian serupa lagi hayooo.

Namun anehnya waktu bensin tinggal 2 strep dan aku isi dengan pertamax plus (pertamax 95) waktu jalan seakan ada yang beda tarikan abu agak sedikit ringan dan gas juga kagak seberat sebelumnya. Heeee..., abu tau aja ya barang bagus, walau sekarang harga pertamax plus 13.500, yang tadinya tidak lebih dari Rp 1.000 setelah tahun baru menjadi Rp.12.800,- dan sekarang mencapai Rp 13.500,- huuuuft.... tak emngapa lah demi abu, toh kalau di hitung-hitung hanya selisih dikit dengan premium, anggap saja infestasi perawatan abu biar mesinnya awet. (L)

Mimpi Bagai Sepotong Puzzle

Tuhan apa sebenarnya yang terjadi, aku tak mengerti dengan apa yang aku rasakan sekarang ini. Seperti bayang semu yang bermain-main di otakku. Pusing entah mesti bagaimana namun apa yang aku rasakan ini sungguh sedikit banyak menyita waktu tidurku, aku tak tau lagi bagaimana rasanya tidur berkualitas dan tidur sehat. Diri ini seakan terbang diantara awan yang berhembus dan tak jarang aku merasa sesak berada di antara awan hitam yang seakan marah dan menghakimiku. Apa salahku...., apa yang telah aku lakukan hingga membuatnya murka ingin menumpahkan segala kekesalannya kepadaku....??? Sebuah tanya yang tak ada jawab dan aku sendiri tak bisa mengingat apa yang telah aku lalui, mencoba memutar rekaman yang telah otak sampaikan manun semakin mengingat semakin pusing. Hanya penggalan-penggalan film yang diputar tanpa meninggalkan alur yang pasti dan sepertinya memang sangat rahasia hingga saat terjaga dari tidur pun aku tak dapat mengingat walau walau kadang berkelebat di pikiran.

Bila memang ini sudah menjadi sekenario dari Tuhan aku turut segala kehendakNya pastinya ini semua yang terbaik bagiku, namun aku ingin nego sesuatu boleh ya "biarkan aku meyelesaikan segala tugasku disini, aku ingin mewujudkan segala mimpi orang tuaku" itu saja yang aku inginkan. Aku ingin melihat mereka tersenyum bahagia, cerita masa kecil yang keras dan bisa dibilang sedikit pilu penuh dengan perjuangan hidup tanpa kasih sayang orang tua dan aku bisa merasakanya bagaimana sulitnya untuk itu biarkan aku menyelesaikan tugasku terlebih dulu disini, tolong bantu aku Tuhan ulurkan tanganmu agar bisa kuraih dan bisa aku mewujudkan semuanya dalam waktu dekat ini. Biarkan tahun ini menjadi tahun yang penuh berkah buat keluargaku.

Feeling, ya feeling ini mengatakan jika tahun ini ada perubahan dalam hidupku tapi apa itu aku tak bisa menjabarkannya hanya semuanya hingga kini masih berkutat di pikiranku dan membuat otakku berdenyut semakin keras. Aaah aku lelah, mungkin tak sepantasnya aku berkata begitu tapi saat ini aku ingin berhenti sejenak dan bersandar pada satu bahu yang bisa menyamankanku "Tuhan bisa kah engkau pinjamkan bahu yang kuat untukku bersandar saat ini...." tak lama kok hanya sesaat saja karna aku harus secepatnya melanjutkan perjalanan karena tujuanku masih begitu jauh.

Apa seh sebenarnya maksud dari potongan-potongan bayangan abu-abu yang selama ini menghuni mimpi dalam tidur malamku ini. Perasaanku mengatakan ini membuat aku bahagia namun ada sedikit juga rasa bimbang karena masih banyak PR yang belum selesai. Apakah mungkin ini ada hubungannya dengan kata-kata yang aku buat untuk stattus di twitter waktu itu....?! Entahlah (tapi sepertinya iya deh dan aku rasa begitu).

Bila benar bukankah itu yang aku harapkan, tapi apakah aku bisa...., apakah aku sanggup....., dan apakah benar iya begitu adanya....semuanya hanya teka-teki yang terlihat samar lalu bagaimana aku bisa menyatukan potongan-potongan itu bila gambar yang terlihat tak jelas dan sepertinya tak komplit seperti yang seharusnya. Kali ini tak bisa sepertinya diriku meraba dan membuat kesimpulan sendiri, namun berdamai dengan pikiran sepertinya juga tak mungkin karena mimpi ini telah merajai malamku dan menyisakan lelah ketika matahari menjelang. Feeling dan otak sepertinya saat ini berkompromi dan merahasiakan sesuatu dariku.

28/01/14

Maaf..., Ini Bukan Inginku

Siapa seh yang menginginkan seperti ini, kalau aku boleh meminta juga aku ingin di lahirkan sesempurna mungkin tanpa punya sedikitpun kelemahan dan kekurangan. Namun beginilah aku dengan banyak kekurangan dan hanya memiliki sedikit atau boleh di bilang minim kelebihan ini, tapi aku terima dan aku bersyukur dengan apa yang sudah ada.

Tapi maaf beribu maaf bila penyakit alergiku ini sangat mengganggu kalian, mungkin aku bisa mengontrol suhu tubuhku agar tetap stabil tapi bukankah bersinggungan dengan udara di luar yang berbeda-beda kelembapannya tak jarang terjadi cross antara udara di luar dan suhu tubuh ?! inilah yang membuat alergiku kambuh.  Jujur aku juga tersiksa sendiri dengan keadaan ini yang setiap saat ketika merasakan berbedaan udara dari panas ke dingin-dari dingin ke panas langsung saja bersin-bersinku kambuh dan seperti orang flu yang hidung juga ikut-ikutan meler. Apakah salah bila aku bersin-bersin dengan spontan dan menjadi flu...???! Maaf bila suaranya berisik dan mengganggu kalian, sungguh tak ada maksud untuk melakukannya dan aku pun juga merasa 'risih' (malu) ketika tiba-tiba alergi ini mendera.  :(

Aku juga ingin sembuh dari penyakit ini, tapi kata dokter penyakit alergi tidak dapat sembuh 100% hanya di saranin sebisa mungkin untuk menghindari segala hal yang menimbulkan alergi ini kambuh. Pernah di suruh untuk mengikuti terapi tapi itu juga tak bisa membuat sembuh hanya akan mendeteksi apa saja yang membuat alergi mungkin hanya diajarkan meminimalis terjadinya alergi dan mencegahnya saja dan itu juga sekali terapi membutuhkan uang yang tak sedikit (dilihat dari kantongku).

Boleh kalian mengatai aku jorok, menjijikan, atau apa lah terserah kalian, walau sakit akan aku terima karena itu memang kenyataannya. Tak mau menyalahkan siapa-siapa memang garis keturunanku seperti ini dan juga aku tak bisa menjaga kondisi tubuhku agar tetap stabil sehingga kekebalan tubuhku juga tak bisa stabil. Maaf ya sudah mengganggu kalian dengan suara bising yang tak seharusnya ada :( 

26/01/14

Cinta Beda Agama

Ketika di sodori sebuah fakta dan realita tentang "cinta beda agama" dulu aku berpikiran kalau memang saling cinta kenapa enggak, toh Tuhan kagak pernah membeda-bedakan siapa dia dan setiap agama mengajarkan hal yang sama yaitu tentang kebaikan dan toleransi. Apa salahnya jika beda agama...., sedangkan urusan ketaatan dan iman itu urusan masing-masing individu antara manusia perorangan dengan Tuhan tidak bisa diwakilkan dan di campur adukkan. Kehidupan itu milik masing-masing individu yang lain tidak bisa melarang ataupun ikut campur, bila sudah mantap dan yakin kenapa enggak bersatu saja.

Ibu pernah berpesan bila mencari pendamping sebaiknya yang seagama waktu aku tanya alasanya ibu hanya bilang agar nanti jika sudah tua dan sudah meninggal ada yang mendoakan, hmmmm... agak sedikit bingung juga mengapa begitu bukankah semua doa selalu sampai kepada Tuhan..?! Setelah berpikir dan mengamati dari sekelilingku akhirnya aku paham mengapa kita lebih baik menikah dengan yang seagama, bukan maksud untuk SARA ya jangan disalah artikan hanya ulasan dari orang awam dan tak ada maksud apa pun hanya sebuah pemikiran dan unek-unek dari coretan semata.

* Jika pasangan kita memiliki kepercayaan yang sama ini lebih memudahkan untuk menegur atau meluruskan bila kita melakukan kesalahan karena senggaknya akan memiliki pemahaman yang mendalam dalam hal kepercayaan. Akan mudah untuk berdiskusi dalam hal agama dan akan lebih nyaman bila bisa menjalankan ibadah bersama-sama tentunya.
* Ketika sudah memiliki keturunan atau anak maka buah hati kita nanti tidak akan bingung untuk memilih agama apa yang akan mereka anut, walaupun kita tahu meyakini sebuah agama adalah hak asasi setiap manusia namun jika di dalam sebuah rumah memiliki penganut keyakinan yang berbeda ini jika orang tua tidak bijak malah bisa membuat bingung si anak. Kadang ada juga orang tua yang egois dan memaksakan agar anaknya menganut kepercayaan sesuai yang di anutnya kalau sudah kaya gini anak juga yang akan menjadi korban dan menjadi labil kepercayaan.
* Bagaimana keduanya bisa bergandengan seirama bila yang satu tangannya mengenadah sedangkan yang satu bersimpuh

Namun ada sisi baiknya juga ketika dalam satu rumah ada beraneka ragam kepercayaan, setiap anggota keluarga akan memiliki toleransi yang tinggi dan itu juga sudah aku buktikan. Dulu ketika simbahku masih ada setiap hari raya idul fitri dan natal tiba semua anak cucu pada kumpul di rumah kakek. Di rumah tanteku juga di sediakan mukena komplit tak jarang kita semua saling mengingatkan ketika waktunya ibadah tiba. Berbedaan yang indah ketika toleransi selalu terjaga dengan baik antara satu dengan yang lain. (L)

25/01/14

Pengorbanan

Inikah yang di maksud bapak dengan "kerja sampai belorot-belorot badan capek gak di rasakan".

Pengorbanan orang tua sungguh luar biasa besarnya untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Secara teori pastinya sudah paham benar tentang ini semua namun hanya sekedar tau atau bisa di bilang hanya berupa lisan namun sekarang aku baru menyadari makna semuanya dan merasakannya sendiri. Dikala yang lain masih tidur seorang ibu sudah mulai beraktifitas mempersiapkan sarapan untuk bekal maupun sarapan keluarganya, mengurus anak-anak, mengerjakan pekerjaan rumah dan menatanya agar terlihat indah sehingga setiap orang yang ada di rumah ataupun yang singgah akan betah berlama-lama disini, berpikir dalam mengatur keuangan keluarga agar bisa cukup hingga akhir bulan yang kadang dilema juga dengan penghasilan yang tetap sama sedangkan kebutuhan sehari-hari selalu merambat naik dan kian bertambah saja untuk itu seorang ibu dituntun untuk bertindak cermat dalam mengolah keuangan keluarga agar semuanya bisa terpenuhi, mengasuh anak biar anak nurut dan tidak bandel, jika yang bekerja pulang kerja masih harus mengerjakan kewajiban sebagai ibu rumah tangga, ibaratnya dari matahari belum tenggelam ngingga larut malam ada saja kerjaan seakan pekerjaan tidak ada habisnya.

Sedangkan untuk seorang ayah juga tak kalah penting perannya dalam keluarga. Selain sebagai kepala keluarga yang bertugas dalam mengambil keputusan-keputusan penting, memberi komando agar anak istrinya bisa tetap terlindungi dengan aman dan berusaha keras untuk selalu memberikan yang terbaik dengan bekerja keras tanpa kenal lelah. Dari pagi bagun tidur bersiap-siap berangkat kerja tak peduli cuaca panas atau hujan bahkan rela menerjang banjir dan menerobos hujan tetap saja berangkat kerja, bahka sakit pun tak dirasa selama kaki masih kuat menopang tubuh tak ada istilah bolos kerja untuk bermalas-malasan di rumah "sakit itu jangan dirasa dan dimanja, bila sakit dituruti maka tidak akan sembuh malah tambah parah".

Kalau mau makan ya harus kerja, tak ada jaman hanya berdiam di rumah semua kebutuhan terpenuhi mungkin saja bila itu orang kaya dan memiliki warisan yang tak pernah habis sampai tujuh turunan, namun sayangnya kita bukan orang kaya. Kalau buruh ataupun PNS bisa saja bolos kerja atau ambil cuti dan gaji juga tetap full tapi bagaimana dengan pengusaha kalau gak kerja ya gak dapat uang.

****

Ketika berangkat kerja yang memang saat itu mendapat jatah masuk pagi jam 6.00 teng harus sudah berada di kantor, membuatku mau tak mau harus pasang alarm dan bangun sepagi mungkin padahal paling malas kalau pagi-pagi mesti mandi dingin huuuuft..... dan saat berangkat kerja semuanya masih terlelap melanjutkan mimpi yang entah sudah seri keberapa saking lamanya. Walaupun ibu sudah bangun tapi juga belum beranjak dari tempat tidur yang empuk apalagi sekarang lagi musim hujan membuat tempat tidur dan selimut tebal adalah tempat yang sangat sangaaat nyaman namun karena tuntutan dan kewajiban mau tak mau harus menerjang dinginnya pagi menuju ke tempat kerja.

Pagi itu udara sangatlah dingin, mungkin akibat dari hujan seharian kemaren dan pagi ini juga masih sempat hujan mengguyur bumi yang membuat matahari enggan keluar. Tidak seperti biasanya di sepanjang jalan sudah terlihat aktifitas masyarakat memulai hari, kali ini jalan masih terlihat sepi tak terlihat orang-orang yang menunggu mungkin karena hujan yang baru saja reda sehingga orang-orang masih malas untuk memulai aktifitas. Beeeeerrrrr... dingin seakan menusuk tulang hingga membuat gigi bergemerutuk saking dinginnya. Saat di jalan inilah terbesit pikiran "ooh begini ini ya ternyata rasanya..."  beginikah pengorbanan bapak yang tak pernah absen bekerja mencari uang untuk memberi nafkah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, sungguh luar biasa kali ini aku baru menyadari segala omongan tentang teori-teori yang mengisahkan tentang perjuangan orang tua.

Kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala itu mungkin kiasan yang tepat untuk mengungkapkan pengorbanan orangtua demi keluarga. Pernahkah kalian sekali-kali berpikir seperti ini.... (L)


Kado Tahun Baru

Banjir-banjir dan banjir.... itulah tema yang sedang hot akhir-akhir ini di perbincangkan di mana-mana baik di jejaring sosial, televisi maupun media cetak. Setelah merayakan pergantian tahun dengan berpesta pora, hingar bingar rela bermacet-macet ria demi menyaksikan pesta kembang api, dan kini alam juga memberikan kado tahun barunya buat kita semua berupa hujan yang terjadi hampir setiap hari sejak awal tahun yang lalu, curahan air yang melimpah sampai meluap hingga terlalu banyaknya sampai tumpah-tumpah kemana-mana dan jadilah banjir dan ujung-ujungnya juga bikin kalang kabut bagi kita semua. Jalan-jalan seakan menghilang bahkan rumah dan gedung pun tak sedikit yang hanya kelihatan separo atau bahkan hanya terlihat atapnya saja. 


Banjir ada bukan hanya karena curah hujan yang tinggi namun juga adanya andil manusia yang kurang menghargai dan bersahabat dengan alam. Dulu waktu aku masih kecil menjumpai sungai dengan aliran air yang bening dan menyegarkan itu sudah biasa sedangkan sekarang untuk menjumpai sungai yang airnya bisa mengalir saja sudah menjadi hal yang langka karena sungai-sungai sekarang alirannya bukan air melainkan sampah bukan hanya itu saja selokan sudah tergusur dengan aspal kalaupun ada airnya hanya menggenang dan airnya berwarna hijau bercampur sampah.

Bukan itu saja selain sungai-sungai yang penuh sampah, coba lihat dikota-kota banyak berdiri bangunan apartemen, gedung tinggi, mall megah yang dibangun tanpa memikirkan dampak lingkungan. Di Semarang sendiri banyak perbukitan yang awalnya hijau kini di sulap menjadi perumahan, menjadi jalan tol dan wahana wisata. Semakin hari semakin macet karena semakin membeludaknya kendaraan pribadi yang lebih mendominasi di jalan-jalan sedangkan sudah menjadi rahasia umum jika polusi udara dari kendaraan dan pabrik-pabrik juga menjadi salah satu unsur yang mengakibatkan dari hari kehari semakin menipisnya lapisan ozon yang melindungi bumi ini dari sinar matahari sehingga perubahan musim semakin tak menentu dan sukar untuk di prediksi bahkan kini di waktu malam terasa panas dan ddi waktu siang panasnya semakin menyengat ini dikarenakan pohon-pohon yang menjadi paru-paru kota mulai jarang di temui bahkan bisa dibilang jarang.


Daerah resapan kini banyak yang di alih fungsikan menjadi perumahan, bantaran sungai yang seharusnya menjadi daerah resapan juga sekarang berjajar bangunan-bangunan pemukiman penduduk bahkan sekarang laut juga tak sedikit yang di timbun dan pohon bakau pun juga tak kalah menjadi sasaran untuk disulap menjadi pabrik maupun kawasan industri. 

Lalu masihkah pantas kita untuk masih menyalahkan hujan...??? Apakah salah bila alam murka, secara manusia sendiri yang telah diberi kesempatan hidup untuk mengambil segalanya dari alam namun tidak memberi balasan memeliharanya dengan baik malah merusak dan berbuat seenaknya. Ironis memang namun semua kembali lagi kepada ulah manusia bila ingin semuanya menjadi baik maka berbuat baik dan menjaga keseimbangan alam itu mungkin menjadi solusinya namun jika manusia masih mengabaikan dan masa bodoh dengan segala yang sudah terjadi tanpa mau memperbaiki ataupun belajar dari masalalu maka bisa dipastikan akan terjadi hal yang sama di masa mendatang bahkan bisa lebih parah dari sebelumnya.

Mari kita mulai menjaga lingkungan di sekitar kita, tak perlu menyalahkan siapa atau mencari kambing hitam dari semua yang telah terjadi. Untuk menggugah kesadaran yang lain mari kita mulai dari diri sendiri dan dari hal-hal yang terkecil terlebih dahulu, secara tidak langsung lama kelamaan sikap ini akan menular kepada orang-orang terdekat yang akan menjadi semakin meluas kepada yang lain.


Tanpa di sadari ternyata sudah beberapa kali menuangkan coretan tentang banjir, hehehhee....
>> Banjir Datang Menyapa
>> Banjir-banjiran yuuuk
>> Jemuran Sampah
>> ketika hujan tiba






20/01/14

Tak Tahu Arah Kemana

"Banyak jalan menuju Roma" 
Banyak cara yang dapat di usahakan untuk menuju satu tujuan yang diharapkan. Pastinya setiap individu punya tujuan donk yang ingin di capai tapi ada gak ya yang tujuannya itu ke arahku...., mimpi sambil berjalan aja deh dari pada ngarep ampe lumutan, kriiik kriiik kriiiiiik..... Namun jika seseorang itu tidak tau jalan atau bisa dibilang buta jalan bagaimana, apakah pernah terpikirkan sebelumnya...??! Apa iya benar-benar mau pinjam petanya Dora, secara petanya dora dengan tujuanmu belum tentu sama. Sama kaya yang nulis tidak pernah bisa mengingat nama jalan hanya bisa meningat-ingat sepanjang jalan dan memberikan tanda menurut nalarnya sendiri. Bila pergi selalu menggunakan pedoman "bila nyasar tanya tukang becak" kalau enggak gitu demen bener ngikuti kendaraan yang ada di depannya ketika sudah kepentok dengan jalan yang dirasa asing ini. Kalau kendaraan yang di ikuti masuk gang atau menuju rumahnya gimana...???! ya paling-paling beralih mengikuti kendaraan lain yang meyakinkan menurut dia lho ya yang penting pede dan sok yakin ajaaa. Bayangin jika di kota kelahiran yang dari orok ampe segede gentong saja kalau pergi masih suka nyasar sering buat jalan baru yang entah muter sampai mana juga kagak jelas juntrungannya tapi anehnya masih saja banyak yang nanya jalan.

Lalu bagaimana dengan orang yang tau arah dan tujuan tapi malah mencari jalan lain yang jelas-jelas mengarah ke tempat lain yang malah menjauhi tujuannya bagaimana tu ?! Hmmmm...., susah juga menjabarkannya yang pasti menurut aku mungkin dia punya pertimbangan, punya strategi khusus dan tentu sudah mempertitungkan secara detail setiap inci dengan mempergunakan berbagai rumus yang pas untuk mengukur dan menganalisa setiap jengkal jalan yang dilaluinya jadi menurutnya tidak ada yang salah meskipun nanti di tengah perjalanan akan mengubah tujuan awalnya tapi bisa juga malah mendapat gebyar yang tiba-tiba sampai di titik tujuannya "kalau itu aku juga mau".

Jalan setiap manusia tak ada yang sama dan kita juga kagak tau di depan sana ada apa yang pasti yakinilah keputusan yang kau ambil karena itu juga akan ikut andil membuat jalan untuk mencapai tujuan yang akan kau raih. Semuanya sah-sah saja asal jangan sampai menyesal di kemudian hari dan jangan sampai menyusahkan atau bahkan menyengsarakan yang lain. Jalan tak ada yang selalu lurus, selalu berkelok, selalu halus, atau banyak rintangan semuanya sudah terbagi rata tak ada yang lebih dan tak ada yang kurang. 

Namun satu hal yang harus selalu kamu ingat untuk menuju ke tujuanmu kamu tak bisa sendirian selalu ada andil orang lain yang ikut berperan entah kamu sadari atau enggak, kamu suka ataupun tidak.

Berharap selalu ada orang yang mau membantuku ketika ku ada di persimpangan dan membantuku menggantungkan setiap bintang-bintang yang aku buat.


17/01/14

Ketulusan dari Hal Kecil

Seperti sudah menjadi rutinitas dan kebiasaan baru tiap pagi menjelang siang selalu datang sapaan hangat yang datang darimu, sebuah tempat di seberang lautan yang menyempatkan untuk singgah dan menyapaku untuk menanyakan kabar dan sedikit berbincang-bincang.

Namun kali ini aku yang dalam pisisi off, sebenarnya seh meliburkan diri karena terserang flu dan radang tenggorokan yang bisa dibilang parah karena sampai semalam membuatku tidak bisa tidur nyenyak padahal sudah mengkonsumsi obat walaupun hanya obat warung karena belum absen ke pak dokter namun biasanya obat ini sudah bisa mengkondisikan meredam flu yang memang sering menyambangiku karena memang aku ada alergi dan karena cuaca yang ekstrim berubah-ubah ditambah lagi rumah dalam proses renovasi inilah yang membuat alergi ini semakin berkuasa dalam tubuhku.

Sapaan itu begitu nyaring dengan khas keceriaannya namun ketika aku bilang sekarang lagi kena flu dan tidak masuk kerja sepertinya meredupkan semangatnya dan lebih lanjut menanyakan dari kapan flu ini merajaiku mengapa tidak memberitahunya..., walau simple tapi aku merasa sangat-sangat senang karena tanpa aku sadari ada seseorang yang sangat sangaat sangaaaat peduli dan memperhatikanku. Aku hanya bilang flu dari semalam yang aku kirain hanya alergi seperti biasa namun hingga tak bisa tidur, aku mengira responya seperti yang lain yang hanya memberikan wejangan untuk minum obat, maem yang banyak, dan istirahat namun sepertinya perkiraanku salah. 

Tiba-tiba dalam obrolan dia bilang "entah kenapa dengar dirimu sakit aku jadi sedih, dan menitikkan air mata, pas ngapus pake baju narik bajunya kancingnya lepas.... saking mau menghapus air mata. hikkssss. Jangan sakit lagi ya" Antara ingin ketawa namun lebih ke haru membaca jawaban seperti itu. Makasih sayang adeku yang paling cantik dan paling baik hati. Tak bisa berkata-kata hanya bisa menatap membaca dengan lekat tiap kata yang dia ucapkan aku dapat merasakannya. Tenang saja aku baik-baik dan sekarang juga sudah sembuh tinggal sisa-sisa saja. "Kata davi peluk dan cium biar cepat sembuh" aduuuh ponakanku ini pinter banget ya, makasih sayang. 


Big hug buat kalian, makasih ya sayang buat perhatiannya. Sudah ya jangan nangis lagi tar cantiknya hilang di bawa kucing gimana.....??! Ini juga sudah sembuh, adiku cantik juga selalu jaga kesehatan ya jangan sampai telat-telat maem dan yang paling penting smile....
Citra akan lebih cantik bila terenyum, lebih seneng liat senyum dan keceriaan citra, rasanya ingin memeluk erat dirimu yang ada di seberang laut sana. Semoga kita memiliki kesempatan dan Tuhan memberi waktu untuk bertemu kembali ya dan harus lebih lebih lebiiiih lama ketemunya. Makasih ya adiku yang paling cantik buat semuanya, muaaach... peluk cium untukmu.


Walau terpisah dengan lautan luas namun sepertinya tak ada alasan untuk menjauh karena teknologi telah memanjakan kita untuk berbagi kasih


Tak perlu hal besar cukup dengan perhatian-perhatian kecil seperti inilah yang bisa membuat banyak cerita dan kegembiraan, 
bahagia itu simple selama kita paham dan tau caranya.

Angin

Sapaan lembutmu membuatku ingin mengenalmu
Engkau meyapa dalam desiran tak berwujud
Hai siapakah gerangan yang membuatku nyaman ini...

Rasa ingin tahu membawaku mengejarmu
Merasakan setiap sentuhan di kulitku
Namun ku tak temukan siapapun disana hanya suara lirih

Angin....., ya memang dia yang menyeretku hingga kemari
Tak mengerti akan kemana hanya bisa terbuai dalam dekapan lembutnya
Menyusuri jejak yang tak bertuah, menyapa dalam bayang semu
Engkau hadir hanya untuk menyapa bukan untuk singgah selamanya

Aku ingin melihatmu dalam pusaran yang membelengguku
Kemana engkau akan berlalu...
Tak satupun yang bisa aku tuai dalam kehampaan ini

Angin hanya bisa membawaku kemana dia ingin berlari
Kucoba mencari arah datangmu namun engkau mengecohku
Kucoba mengikuti kemana kau melaju langkahku takmampu berlari
Kucoba menentang arahmu namun hanya luka yang aku rasakan

Dan kini aku tersadar, angin tak dapat ku rengkuh
Dia ada karena ingin menyapa dan menghilang jika ingin pergi
Tak ingin lagi tahu apa dan mengapa, cukup merasakan hembusannya
Mungkin juga akan mengabaikan walau angin menyapa


13/01/14

Kangen Naik Kereta

Mengingat ketika di Surabaya sering melakukan perjalanan naik kereta setiap dua minggu sekali, dan ketika sudah pindah Yogyakarta ada rasa kangen naik kereta.

Iseng-iseng ngobrol tentang ingin menghabiskan weekend minggu ini yang sengaja tak mudik berencana menjadi turis sejenak di kota Gudeg ini, bersiap menggemporkan kaki karena tak ada kendaraan kemana-mana mesti menggunakan transportasi umum. Bermalas-malasan di depan televisi setelah sarapan, bercerita tentang masa lalu dengan Prima dan Pipit secara penghuni yang lain entah pada kemana pintu-pintu pada tertutup semua, di sela obrolan keluar juga kalimat kangen naik kereta nostagila ketika salah kereta dan kejadian Prima kena jebakan batman pun terbongkar kembali. Obrolan berlanjut dengan tema kereta prameks yang berujung dengan keinginan untuk merasakan bagaimana kuda besi ini melaju, tapi mau kemana coba naik kereta prameks. Entah dari mana datangnya dan siapa yang mencetuskan kesepakatan untuk main ke kota Solo menggunakan kereta prameks.

Diel berangkat dari kos menuju sattel bus trans Jogja terdekat yaitu di terminal Jombor menuju Malioboro lalu jalan kaki menuju ke stasiun Tugu. Sama sekali tidak ada gambaran, asal saja beli tiket dan naik entah nanti mau berhenti di stasiun mana yang penting sampai kota Solo. Ternyata enak juga naik prameks, tidak begitu penuh sesak mungkin karena sudah agak siang sehingga penumpangnya dikit. Obrolan masih berlanjut tapi kali ini ketika sudah sampai Solo mau kemana...., secara kita walaupun sudah pernah ke Solo namun tak mengerti jalan-jalan di kota Solo. Ada niat untuk menelefon mas Yonni, teman kantor yang asalnya dari Solo namun mengingat istrinya yang cemburuan niat itu pun gugur lagian nanti bukan jawaban yang di dapat pasti interogasi panjang lebar, lalu sms mas agung (teman kantor juga) tapi tidak dapat balasan, dan sms temenku bilangnya dia lagi tidak ada di rumah nah kan repot juga kalau gini.

Sampai stasiun Purwosari. Karena kagak tau jalan dan arah makanya asal jalan tujuan hanya keraton sebab kita tau hanya itu seh :D nanya sama tukang becak, inilah andalan kalau tidak tau, tanya tukang becak pasti di jelaskan secara rinci tapi berhubung tukang becak yang kita temui lagi tidur ya sudah tanya orang yang ada saja. Untuk menuju ke keraton tinggal naik bus kota, berhubung sebelum penjelasan selesai ada bus Damri lewat dan orang yang kita tanya ini menyarankan untuk naik bus Damri dan berhenti di Benteng kita bertiga pun naik bus yang penuh sesak itu. Berdesak-desakan dengan anak sekolah yang barusan pada naik, berpegang sandaran kursi ku lihat ke luar jendela sebelah kiri. Sepertinya jalan ini tak asing, aku pernah melewatinya tapi benarkah... berbicara dengan diri sendiri meyakinkan jalan yang barusan di lewati, ternyata benar jalan ini jalan yang sama yang selama 2 minggu tiap hari aku lewati ketika training waktu awal kerja. Dua minggu penuh kenangan dan pertama kali aku hidup mandiri tanpa orang dan merasakan kehidupan kos.

Turun dari bus menyusuri jalan di kota Solo yang panas menuju PGS (Pasar Grosir Solo), namanya pasar tidak jauh berbeda dengan di kota-kota lain hanya saja di PGS lebih mengacu menjual batik, pakaian dan kain. Tidak langsung masuk ke dalam hanya duduk-duduk di tangga istirahat sejanak melenturkan kaki. Oh ya aku ingat dengan Wahyu, kucoba menghubunginya dan kebetulan dia lagi off dan sudi datang. Menunggu sambil jalan-jalan melihat batik dan pakaian yang ada di kios-kios penjual, tak lama telepon berbunyi, ternyata dari Wahyu yang mengabarkan dia sudah ada di luar. Kita pisah Prima jalan bersama Pipit dan aku dengan Wahyu namun begitu Pipit dan Prima masih ada di belakangku sambil bisik-bisik kagak tau deh ngomong apa karena setiap aku menengok ke arah mereka malah aku disuruhnya melanjutkan obrolan dengan Wahyu. Ya sudah aku dan Wahyu pergi jalan sendiri, kita berdua keluar dari PGS meninggalkan Prima dan Pipit yang lagi muter-muter. Menggunakan motor melaju menuju taman, dan ngobrol-ngobrol disana lumayan juga berada disana, tempatnya nyaman dan rindang sebelum akhirnya balik ke PGS menemui mereka berdua yang sudah menunggu di luar. Wahyu tidak bisa menungguin lama karena dia ada perlu mengantarkan pesanan batik ibunya, memang kalau dia off kerja akan membantu ibunya di PGS berjualan batik. Dari PGS beralih ke BTC (Bantang Trade center) yang hanya bersebelahan. Sebenarnya sama hanya saja disini lebih condong ke batik ketimbang baju-baju biasa.
Selepas Wahyu pergi giliran mereka berdua intrograsi tentang Wahyu dan hubunganku dengannya :P rahasia...., hari sudah mulai beranjak sore dan cacing dalam perut mulai demo minta asupan gizi yang memadai. Bingung mau makan apa dan dimana, terus berjalan menyusuri warung-warung makan yang ada di seberang PGS mencari makanan yang terasa segar dan tidak ramai pembeli kalau menu apa aja deh yang penting makan. Met makan semua....
Perut kenyang sedangkan matahari masih terik, jalan ke keraton tapi beloknya ke masjid untuk absens eben sambil numpang ngadem. Beneran adem lho di masjid liyer-liyer bikin ngantuk. Puas ngadem tiba waktunya menyusuri jalan yang panas kalli ini muter-muter kagak tau kemana asal melangkah dan sampai juga di Pasar Klewer, meskipun hari sudah siang beranjak sore namun pasar ini masih rame. belusuk pasar namun baru di lantai dua kita memutuskan untuk keluar karena berjubel dan panas. Lalu tujuan selanjutnya pulang, bertanya kepada penjual tapi kita juga milih-milih melihat orang yang sekiranya bisa menjawab dan menjelaskan pertanyaan kami tentang angkot menuju ke stasiun. Awalnya kita mau jalan tapi katanya jauh terus ingin naik becak namun bilangnya jaraknya lumayan jauh dan biayanya mahal karena jalannya memutar makanya kita mengikuti saran penjual yang kita tanya untuk naik angkot, kebetulan di dekat sana ada bus kosong yang ngetame menunggu penumpang bilangnya keneknya dirusuh naik langsung jalan tapi bohong lama pake buanget sampai kaya di panggang ni badan berada di dalam bus yang panas, hingga bus penuh masih enggak jalan-jalan menunggu sopir selesai makan dulu haduh mandi sauna bener kalau begini ceritanya. Aku enggak tahan dengan bau solar dari asap yang masuk ke dalam bikin pusing dan mual mudah-mudahan gak sampai mabuk darat.

Memang benar jalannya memutar karena jalannya memutar tidak, aku selalu bingung bila berada di Solo jalannya tembus-tembus selain itu jalan kampung menjadi jalan utama. Inilah petualangan yang aneh tidak ada yang tau jalan hanya ingin melihat mall dikota Solo. Berpesan kepada kernet bus untuk menurunkan kami  di SGM (Solo Grand Mall), sampai di pertigaan jalan besar yang kita lewati kernet sudah berteriak-teriak untuk memperingatkan penumpang yang mau turun, kami bertigapun turun aku kira turun dari bus langsung terpampang nyata mall ternyata perkiraanku salah, jika ingin kesana kalau tidak mau capek mesti oper ke bus lain kalau enggak ya naik becak namun kami memutuskan untuk jalan. Menyusuri trotoar yang rapi, adem dan bebas dari pedagang sehingga menjadikan perjalanan yang menggemporkan kaki pun hanya terasa capek (lah apa bedanya kalau begitu).

tarik napas panjang sambil bersorak, akhirnya sampai juga di mall horeee.... mall yang luas namun bisa dibilang sepi pengunjung dan juga banyak ruko-ruko yang kosong berbeda dengan pasar dan pusat grosir yang aku datengi tadi sebelum kesini, mungkin orang-orang disini lebih suka belanja di pasar ketimbang di mall. Kaki terus terayun menyusuri lantai demi lantai hingga sampai di pujasera banyak pilihan menu makanan yang tersedia disini dan tempatnya juga bersih tapi perut masih kenyang hingga sasaran kita hanya pada es teh yang murah meriah penghilang dahaga setelah perjalanan jauh (hayaaah mulai lebay mode on).




Berdiskusi jika jalan menuju ke stasiun bisa bener-bener gempor ni kaki, jika naik angkot tak mungkin karena tak ada angkot yang lewat pilihan yang tersisa adalah naik becak. Setelah nego dengan tukang becaknya tinggal kita bertiga nangkring duduk manis menikmati suasana sore yang mulai berangsur mempersilahkan malam menggantikan mentari. Satu becak bertiga, tak apalah saat itu badan kita masih kecil-kecil kok :D bapaknya hebat juga mengayuh becak bahkan terkadang ikut nimbrung dengan sukarela menjelaskan tentang kota ini.

Sampai di stasiun, langsung mencari tiket pulang namun berhubung keretanya masih lama sekitar satu jam lagi kita pun pergi sebentar mencari makan, laper. Tak jauh dari stasiun menemukan penjual nasi liwet yang baru siap-siap dan pastinya lama jika kita makan disana sehingga kita pesan untuk dibawa pulang itu juga nunggunya lumayan lama juga. Setelah mendapatkan masing-masing sebungkus nasi liwet kita bertiga kembali ke stasiunm, ternyata keretanya datang terlambat mesti nunggu, di stasiun tak banyak penumpang yang menunggu seperti kami. 

Kereta datang dan membawa kami bertiga kembali ke kota Gudeg ke tempat peraduan dimana kita akan menghabiskan malam ini dengan mimpi-mimpi indah. Keretanya jalan rasanya cepat deh tiba-tiba saja sampai di stasiun Tugu. Dari stasiun mesti berjalan ke halte bus trans Jogja turun ke terminal Jombor lagi-lagi mesti jalan kaki hingga menuju kos yang jaraknya kira-kira 20 menit. Energi sudah terkuras habis untuk hari, untung masih ada nasi liwet yang sudah dingin karena lama di perjalanan untung saja rasanya endang marindang jadi klop sudah semuanya berakhir dengan manis serta gurihnya nasi liwet. >> lain kali lagi aah....

Memory 13.06.2009

12/01/14

Siapa yang Tau...

Teman-teman ada yang tau burung doderep ga ya, penasaran ni sama burung satu ni katanya burungnya kecil kalo bunyi do derep...do derep.....
Minggu kemaren pas nengok pak dhe yang lagi sakit sempet juga berbincang-bincang sama bu dhe nah dalam obrolan itu bu dhe bilang kemaren lihat burung do derep yang katanya bu dhe artinya burungnya menandakan banyak orang yang sakit. Entah bener atau enggak aku juga baru denger sekali ini seh.

Mungkin memang lagi musim pancaroba kali ya jadi memang kebetulan banyak yang sakit. Sempet juga menanyakan pada temen tapi kagak ada yang pernah denger tentang hal ini dan kagak ada yang tau burung yang aku maksud, aku googling juga kagak nemu mungkin eyang google juga bingung ya belum di ceritain sama nenek buyutnya, hahahahha.....

Buat semuanya jaga kesehatan ya jangan sampe tepar dan kondiri drop sementara doping ama vitamin n perbanyak sayur n buah segar kurangi makanan yang berpengawet dan instan. Kesehatan lebih penting dari apa pun karena dengan sehat kita bisa melakukan apa saja. 

11/01/14

Impian Kecil Dalam Hayalan

Ketika membuka kiriman pesan dari teman berupa link pantai baru yang bisa menjadi target bolang selanjutnya terbesit pikiran ini berhayal andai kamu juga ikut berpetualang bersama sepertinya sangat mengasikan. Melihat gambar-bambar dalam blog yang sukses bikin ngeces aja ni. Lalu aku merevisi hayalanku andai aku kesana bersamamu dengan mengendarai abu sepertinya sangat lengkap penjelajahan kali ini. Perjalanan yang bisa dibilang lumayan jauh (ini karena pantainya sekitaran poktunggal dan aku pernah kesana) dan untuk sampai ke pantainya kita meski berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang belum terjamah aspal, pemandangan yang sangat indah dengan pepohonan rindang sepanjang mata memandang dan sudah bisa dipastikan udaranya dijamin sejuk, bau khas rerumputan dan banyak kicauan burung.

Sepanjang jalan pasti akan begitu mengasikan, aku ingin memperkenalkan duniaku berserta teman-teman ketika berpetualang menggila bersama alam ingin tau apakah kamu bisa tahan dengan yang sering aku bilang bolang modal nekat ini. Perjalanan yang sangat mengasikkan aku suka dengan suasana pedesaan yang masih sangat alami, pantainya sangat biru dan sepi hanya segelintir orang saja yang terlihat menyambangi pantai (ini dia yang aku suka pantai yang masih alami dan belum terjamah). Namun aku ingin petualangan ini dilakukan di bulan febuari, hehehehe....., yap bener aku ingin ketika ultah ada di pantai. Keinginan dari tahun kemaren yang belum terealisasi hingga sekarang apalagi bersama kamu (wah begitu special pastinya).

Melihat pantai bersamamu dan ketika malam tiba membuat tenda di tepi pantai, ingin sekali-kali merasakan malam di pantai. Atau kalau enggak mendaki ke Gunung Nglanggeran dan bermalam di bukit. Mendirikan tenda dan ketika malam tiba bersama-sama menghitung bintang satu persatu, membuat perapian untuk membakar singkong dan keesokan harinya menyaksikan mentari terbangun dari peraduannya. Membayangkannya saja sudah membuat aku bahagia dan senyum-senyum sendiri bagaimana bila menjadi kenyataan ya. hehehhee.....

Berpetualang menjelajah pantai dan bila masih ada waktu kita mengambil bonus menyambangi candi, 3 hari berpetualang sepertinya sangat-sangat mengasyikan dan lebih asik lagi bila kamu ada bersamaku. Satu lagi impian kecil sudah aku gantung dalam bentuk burung kertas.

Stop itu Berhenti dan Diam

Mungkin memang aku orangnya ngebosenin, cuek dan seenaknya sendiri parahnya lagi aku juga over cerewet ini kali ya yang membuat semuanya menjadi aneh. Huuuuft.... apa pun yang terjadi aku tak akan pernah menyalahkan mereka yang membuat jarak kepadaku mungkin memang ini yang seharusnya mereka lakukan tapi jangan kamu. Satu persatu mereka silih berganti pergi tinggalkan aku sendiri, aku baik-baik saja karena aku sudah terbiasa dalam kesendirian. Tapi andai kamu juga memutuskan untuk membuat jarak ya gimana lagi, tak apalah setiap orang berhak memilih dan bebas menentukan pilihannya tanpa bisa dilarang ataupun di dikte.

Yang penting aku selalu berpegang dengan prinsip tak menyakiti, membenci atau menyalahkan orang lain namun bila aku sampai marah maaf mungkin itu satu kejadian yang sangat sangaaat mengecewakan hingga aku berbuat begitu namun percayalah aku tak pernah membenci siapa pun. Bila aku cerewet itu karena aku peduli. Aku orangnya pendendam untuk itu aku akan jaga jarak dengan orang-orang yang pernah membuat luka dan bersikap sewajarnya sama halnya bila aku tidak suka dengan seseorang aku akan sedikit pasif dan lebih memilih diam.

Terlalu sensi dan sangat-sangat perasa inilah yang sering menyiksa diriku sendiri karena kepekaanku inilah yang membuat aku seakan-akan bisa merasakan apa yang sedang terjadi dengan orang-orang yang ada di sekeliling aku terutama yang dekat dan ada dalam kehidupanku. Dan parahnya aku selalu menanyakan apa yang sebenarnya terjadi hingga menjadi pikiran dan inilah yang sering membuat mereka marah dan tak sedikit yang mulai jaga jarak hingga ada juga yang menghilang dalam kehidupanku, entah karena aku ini sok ikut campur dengan pikirannya atau mereka seakan tak punya prifasi dan gagal menyembunyikan yang mereka pikirkan. Apakah aku salah....????? Ya kamu salah ell salah besar malah, harusnya kamu tak ikut campur dan sok tau.

Benar juga kata mereka yang mengatakan aku sok tau dan suka menerka-nerka apa yang ada dalam pikiran, Maaaf... maaaf... maaaaf....beribu maaaf aku sampaikan memang seharusnya aku tak melakukan ini. Aku sering menanyakan bila merasakan ada hal yang membuat muram namun anehnya ketika keceriaan itu hadir aku jarang menanyakannya. Tak seharusnya aku menanyakan apa pun yang membuat pengat pikiran atau pun yang membuat sedih bukankah itu masalah mereka kenapa juga aku ikut campur ?! Memang seharusnya begitu. Aku hanya ingin sedikit meringankan beban itu saja karena aku lebih suka melihat senyum-senyum kebahagiaan ketimbang muka masam dan muram. Namun apakah kau tau pikiran itu kadang malah menyiksaku, andai kau tau itu. Pikiran itu seakan menarikku dan ketika tidak menemukan jawab aku akan jengkel, aku marah dengan diriku sendiri bagaikan ada perang batin antara otak kanan denga otak kiri dan ditambah perasaanku yang seakan  ingin berontak. Dan ketika mereka mau berbagi cerita masalahnya juga akan menjadi konsumsi otakku juga. Kedengaran aneh ya tapi memang begini seakan otakku tak pernah berhenti beroperasi.

Seperti halnya saat ini, otakku benar-benar sudah seperti orang tawuran kagak berbentuk dan terarah. Aku sebel dengan diriku sendiri dan ini jelas dan bisa dipastikan membuat sesak napas, ini karena aku tau ada sesuatu yang terjadi denganmu. Bisakah kau berbagi aah lupakan aku tak mau menjadi pahlawan kesiangan cukup, ( tak boleh bertanya macam-macam, tak boleh mengingatkan, tak boleh protes, tak boleh berhayal terlalu tinggi, tak boleh dan tak boleh ) cukup diam dan menerima eeeh ga boleh protes skali lagi enggak boleh protes ok.

Aku kangen pantai, aku ingin teriak dan melihat birunya air laut agar semua yang mengganjal ikut hanyut bersama desiran ombak. Aku kangen sawah, tanaman padi yang hijau dan sangat luas bisa menentramkan hatiku. Biar sesak ini hilang bersama hembusan semilir angin yang menyapu tubuh ini.


Aku akan berjalan menapak pada jejak yang tertinggal inilah jeleknya aku.


10/01/14

Jangan "Kemayu"

#1
P : " Maem sama apa...? Sambil melongok melihat makanan yang sedang di santap"
     " Pecel lagi, sepertinya setiap hari menu sarapan selalu pecel ya"
A : " Tadi dibelikan pecel, namanya nitip ya ngikut yang mau beli"
P : " Cuma pecel saja enggak ada tempe mendoan, atau ayam. Ini beneran cuma makan sama pecel tidak ada lauknya...., melihat dengan seksama untuk memastikan bahwa yang di lihatnya benar tidak ada lauk lain yang ada di piring"
A : " Iya, cuma pecel. Enggak tau dibelikannya ini saja."
     " Seadanya dimakan gak perlu protes."
P : " Lho kecampah, kacang panjang kenapa disisihin enggak di makan...?"
A : " Enggak suka "

P : " Kalau enggak suka kenapa tadi enggak bilang tidak usah pake kecambah sama kacang panjang jadi tidak susah memilah-milah. Padahal pecel isinya banyak kacang panjang sama kecambah terus kalau di buang makan apa....?"
A : " Ini masih ada bayam sama kol, malas ribet aah. Masa nitip mesti pesen enggak pakai ini itu malah bikin pusing yang di titipi. Yang doyan dimakan yang enggak doyan di tinggal beres kan."

P : " Bisa ya maem enggak pake apa-apa, cuma pecel saja tidak ada pendampingnya kalau aku tidak bisa mesti ada ayam kalau enggak tempe."
A : " Dibelikannya seperti ini dimakan saja, tidak usah protes. yang penting makan, kalau mau macam-macam ya berangkat belli sendiri."
P : " Yang jadi suami kamu kelak enak ya, makannya ngirit tidak aneh-aneh."
Maksudnya.....*^%$#@*^&%

#2
C : "Mbakku sayang sudah maksi ?"
     "Menunya apa...."
A : " Sudah, tadi maem sama sambal terasi"
C : "Cuma sambal ??? Hebattttttt...."
A : " Hebat bagaimana maksudnya....."
Obrolan terhenti karena kesibukan pekerjaan.

****&****

Sudah terbiasa dari kecil makan dengan menu seadanya dan juga tidak mengada-adakan yang tidak ada. Mungkin bagi sebagian orang menu seperti ini tidak biasa karena memang sudah terbiasa makan enak dan menu yang beraneka ragam hingga bingung sendiri mana yang akan dijadikan lauk tapi bagi ku menu seperti ini sudah makanan sehari-hari. Yaaa maklum saja hidup di keluarga yang pas-pasan mesti pintar-pintar berhemat yang penting tidak sampai kelaparan dan gizi masih bisa terjaga dengan baik itu sudah cukup.

Sering ibu mengingatkan walaupun sekarang sudah bekerja dan sudah punya uang sendiri bisa beli apa pun yang disuka namun tetaplah yang wajar-wajar jangan karena punya uang langsung merubah kamu, makan harus yang enak dan mahal. Makanan itu bukan dilihat dari harga ataupun tempatnya namun bagaimana kamu menikmati dan merasakan setiap suap makanan yang kamu makan. Jangan "kemayu" sekarang sudah bisa beli makanan mahal lalu makanan yang dulu biasa di makan terlupakan dan tidak doyan lagi, ketika senang jangan melupakan bagaimana rasanya ketika susah.

Jadi walaupun kamu sudah punya uang banyak bersikaplah wajar, seadanya seperti dulu. Boleh sekali-kali memanjakan dengan makanan yang berlebihan. Jangan hanya melihat ke atas tapi lihatlah ke bawah, lihat orang-orang yang  makan saja hanya sekali sehari, makan dengan nasi basi, bahkan ada yang berhari-hari tidak bisa makan kamu harus ingat itu jangan mentang-mentang punya uang lalu memilih-milih makanan. Makan seadanya dan nikmati yang sudah tersaji jangan banyak ngeluh. Hidup terus berputar mungkin saat ini kamu berada di atas tapi ketika suatu saat ketika kamu berada di bawah tidak kaget karena kamu juga pernah merasakan di posisi itu. 


07/01/14

Entah sampai Kapan

Memang benar adanya jika ada yang bilang "waktu akan menjawab semuanya" dan kini sedikit demi sedikit mulai terkuak segala keraguan yang membuat kebimbangan diri ini. Kesabaran akan menuntun untuk memberikan potongan demi potongan puzze yang kita butuhkan dan waktulah yang akan menyusunnya menjadi satu cerita untuk sebuah jawaban dari pertanyaan yang selama ini hanya menggantung dalam pikiran.

Entah harus bagaimana sampai detik ini pun aku belum bisa membuat satu keputusan pasti, apakah aku mesti berdiam diri ataukah memutuskan untuk berlalu, kedua-duanya memiliki alasan yang sangat kuat untuk di pertahankan. Keberanian bersikap itulah yang aku butuhkan saat ini tapi aku tak bisa, sungguh tak bisa terlalu lemah diri ini untuk mengatakan "TIDAK" aku tak mau menyakiti yang lain dan lebih memilih diri ini yang sakit biar tak mengapa dengan segala permasalahan yang ada. Apakah aku harus menunggu bintang jatuh atau menyerah begitu saja...?!!

Entah sampai kapan aku juga tak tahu jawabnya, hanya bisa menyerahkan kepada waktu. Terlalu banyak harapan dan impian indah yang aku rangkai hingga aku tak bisa melihat lingkaran hitam yang sewaktu-waktu bisa menikam dan meleburkan diriku menjadi butiran pasir yang lenyap ketika angin menerpa. Indah tak hanya sekedar mimpi namun ingin mewujudkan dalam kisah yang sebenarnya, kisah dari cerita novel yang sering aku baca ataupun dalam cerita sinetron yang beraktir dengan senyum kebahagiaan buat semuanya.


Jangan hanya berharap dengan bintang jatuh 
namun coba ciptakan pelangi kita sendiri 
dengan merajut setiap peluang maupun celah sempit
serta harapan-harapan kecil hingga menjadi satu gambar 
yang begitu nyata dengan warna-warna yang cantik.


01/01/14

Langkah











Seperti Bintang

Baru saja kita melewati detik-detik pergantian tahun dari 2013 ke 2014. Menjelang sore jalan-jalan menjadi macet, orang-orang berbondong-bondong bersama teman, tetangga, sodara, pacar bahkan juga sekeluarga untuk menuju pusat acara kemeriahan menyambut pergantian tahun. Pergantian tahun yang identik dengan pesta kembang api dan tiup terompet, seperti semacam tradisi yang selalu ada dari tahun ke tahun yang keberadaannya tidak pernah terlewatkan. Bahkan sekarang banyak jenis kembang api denganwarna-warna yang sangat indah saat bertaburan di langit.

Seperti tahun yang sudah-sudah setiap tahun baru hanya melihat letupan-letupan dari pesta penyambutan pergantian tahun di rumah mungkin sudah bosan kali ya dengan pesta dan keramaian yang sama tiap tahunnya. Tidak perlu berdesak-desakan hanya untuk melihat kembang api karena dari jalan depan rumah juga sudah kelihatan malah dari segala penjuru kelihatan entah dari daerah semarang bawah, semarang atas, pelabuhan semuanya terpampang nyata. Namun berhubung sekarang sudah banyak rumah berdiri maka sudah tidak bisa lagi melihat dari depan tapi aku bisa lihat dari jendela, malah lebih seru bukan tidak perlu kemana-mana. Bahkan tahun ini kemeriahan lebih dari tahun kemaren karena aku melihat orang-orang yang dari wilayah lain juga banyak yang melihat dari kampungku dan menyalakan kembang api yang tak kalah heboh dengan yang di kawasan pusat kota.

Yaaah sekali-kali tak apalah ikut nyumbang dengan kerusakan ozon sebagai pelindung bumi, namun karena bakar petasan kagak kira-kira dan udara berhembusnya pas ke arah rumahku ngalamat bau belerangnya sampai menusuk hidung bahkan hingga mata ini pedih. Kalau kata putra asapnya seperti kebakaran karena begitu pekatnya. Inilah enaknya punya rumah di dataran tinggi kagak perlu bersusah-susah untuk melihat pemandangan tinggal melongok jendela atau jalan hingga ke persimpangan jalan juga sudah bisa menikmati pemandangan. Dari pemandangan pegunungan, jalan tol, perumahan-perumahan hingga mercusuar juga kelihatan kalau pas beruntung tidak tertutup awan, gimana pada tertarik silahkan saja berkunjung dan buktikan sendiri tapi bawa bekal sendiri-sendiri ya. Mau numpang bakarjagung ataupun bakar singkok juga boleh. Seperti dulu ketika samping rumah belum berdiri perumahan bila pohon singkong sudah pada gede bisa bakar-bakar singkong hmmmm nyami.

Dari jam 11 malam kembang api sudah mulai menyala dan saat waktunya hitung mundur pergantian tahun, suara letusan kembang api semakin bersahut-sahutan berkumandang memecahkan keheningan malam dan langitpun tampak berkerlap-kerlip sungguh indahnya. Suasana gelap, langit mendung karena dari pagi hujan gemericik tak berhenti menambah pekatnya malam kian terasa namun itu menjadi keindahan tersendiri karena kembang api yang membumbung tinggi seakan lebih memancarkan sinarnya bagai bintang yang bertaburan dan berkerlip di langit. Apa lagi melihat kembang api dari hotel yang bangunanya termassuk tertinggi di kotaku hmmm...., lumayanlah ada seni baru dalam menyalakan kembang api. Pergantian tahun baru kali ini benar-benar indah dan puas dengan pesta kembang api yang terlihat dari berbagai penjuru. 

Tentunya begitu banyak harapan dan impian-impian baru yang ingin kita wujudkan dalam perjalanan di tahun yang baru ini, selain itu ada juga tugas dan langkah-langkah yang di tahun kemaren yang mesti kita lanjutkan hingga finis. Semoga pergantian tahun ini membawa kita kedalam perubahan yang lebih baik, tidak hanya dalam pribadi kita namun juga terhadap orang-orang yang ada di sekeliling kita. Pacu semangat untuk lebih berkarya demi masa depan yang gemilang.

NB: video amatir pesta kembang api menyusul ya.



Selamat tahun baru dan semoga sukses dapat kita raih
kedepan bisa lebih...lebih...lebih baik dari segala hal
Ga jaman lagi GALAU yaaa....
saatnya berpikir ke depan dan berkarya sebaik-baiknya 
buat diri kita dan untuk keluarga

Saya bisa... Harus bisa.... dan Pasti bisa.....