04/12/17

Menggenggam mimpi

Setelah beberapa kali mencoba dan mendapatkan hasil yang tidak sesuai keinginan dan entah berapa kali gagal akhirnya komplit sudah apa yang dicari.

Untuk menyempurnakan dan melaju ke tingkat selanjutnya bukanlah hal yang mudah. Butuh perjuangan keras agar apa yang menjadi pengharapan, yang menjadi mimpi menjadi pencapaian yang gemilang. Tak hanya waktu yang ekstra panjang dengan berbagai macam formula yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang sepadan, perjuangan dan kegigihan adalah salah satu cara untuk berproses. Berat memang, hingga tak jarang dilanda kejenuhan sampai rasa frustasi yang membuat kemunduran mental sampai-sampai ingin berhenti saja namun apa jadinya jika segala usaha, jerih payah yang sudah dilakukan selama ini hanya menjadi sia-sia belaka. Mengapa bermimpi bila hanya sekedar mimpi, bagaimana bisa menggenggam berlian jika tak mampu melalui rintangan hanya karena lelah dan tak segera melihat ujung dari pengharapannya.

Sukses butuh kerja keras, pemikiran yang matang dan ketangguhan fisik agar dapat melewati segala kesulitan. Jangan bangga dengan hal kecil yang mudah diraih karena nikmatnya tidaklah seberapa, tapi banggalah karena bisa melewati segala kesulitan dan masih bisa tetap berdiri tegak hingga saat ini, karena yang sudah dilewati bisa menjadi cerita dan pemacu semangat untuk keturunan kita nantinya.

Terus bergerak, terus berproses, terus berusaha dan terus berjuang untuk mewujudkan mimpi. Buang segala macam lelah dan keputus asaan. Pupuk terus mimpi, semangat dan optimis diri bahwa semuanya akan indah pada waktunya, perjuangan tak akan mengecewakan hasil yang sudah dilakukan selama ini. Hambatan adalah teman agar kita menjadi kuat dan bisa bertahan hingga akhir. Selama ada niat, kesungguhan, kemauan keras, dan konsisten dengan yang sudah dikerjakan, berusaha sekuat tenaga segalanya bisa kita wujudkan. (04/11/17)

21/11/17

Membangun pondasi diri

Melihat tantangan yang sudah menanti di depan mata, mulailah timbul gejolak di dalam otak "apakah bisa melewatinya..., apakah ada peluang memenangkan pertarungan sementara sebelumnya sudah mencoba dan gagal. Apakah kali ini bisa bisa berhasil....". Semoga

Niat hati menyerah, walau belum mencoba kembali namun melihat bagaimana sulitnya langkah yang harus dimainkan dan gagal sebelumnya itu membuat nyali ciut hingga sementara waktu memilih untuk menyelesaikan yang lain walaupun itu bukan misi sesungguhnya. Ya, aku memilih untuk menyelesaikan yang aku anggap mudah dan membuka hal yang baru ketimbang menyelesaikan misi, walaupun pada akhirnya apa yang aku kerjakan juga ada manfaat dan masih ada hubungannya namun tetap saja bisa merugikan karena yang aku kejar pencapaian, bukan keberhasilan. Padahal seharusnya berproses untuk bisa berhasil hingga tercapai apa yang menjadi pengharapan.

Pola pikirnya tidak salah tapi juga tidak dibenarkan, karena bila pencapaian yang dikejar, maka apa yang dicari akan aku bayar lebih mahal dari yang seharusnya. Tapi jika proses itu aku kerjakan setahap demi setahap sesuai alurnya ya yang didapat lebih baik dan bisa saja lebih besar dari yang diharapkan. Karena proses itulah yang akan mengajarkan bagaimana menyelesaikan setiap rintangan yang hadir. Hmmmm... benar juga seh, karena ketika aku ingin melengkapi untuk membuka level baru berasanya mudah saat mengerjakan, ya walaupun kadang masih saja gagal tapi seperti sudah tau celah bagaimana untuk menyelesaikannya. Sudah kagak kebingungan seperti di awal-awal yang harus putar otak bolak-balik agar bisa mendapatkan strategi yang pas menggempur rintakan dengan sisa kekuatan/amunisi yang ada.

Menganalisa/mempelajari dari kegagalan sebelumnya itu harus, agar bisa jauh lebih baik. Ingin menyerah walau masih beberapa kali langkah, namun tidak ada salahnya untuk mencoba; pergolakan dua sisi di dalam pikiran. Pantang menyerah sebelum berperang, hingga amunisi terakhir perjuangan teruslah dilanjutkan. Satu persatu mencoba formula baru, mencari cara agar bisa menyelusup. Tak perlu melihat masih seberapa banyak amunisi yang ku punya, cukupkan untuk terus menggempur dengan perhitungan. Perlahan-lahan dan akhirnya ada celah juga untuk bisa menyelesaikan misi. Keuletan yang berbuah manis dengan bisa memenangkan pertandingan, itu menjadi semangat tersendiri untuk menaklukkan setiap rintangan yang ada. (20/11/17)

17/11/17

Kebersamaan

Seorang ibu akan melindungi, proteksi kepada anaknya. Sementara ayah akan melindungi, merengkuh erat anak dan istrinya. Sementara sang anak akan merasakan kehangatan, nyaman, dan terlindungi dari dekapan mereka. Sebuah kasih sayang yang dipancarkan dari naluri, kedamaian dan ketenangan hati untuk satu rasa memiliki dalam kebersamaan yang utuh. (16/11/17)

Perjuangan akan berbuah manis

Kita tak boleh lepas dari usaha sebagaimanapun beratnya, bagaimanapun sulitnya jalan/proses yang kita lalui terus saja lanjutkan perjuangan, meskipin terkadang apa yang sudah kita lakukan tak membuahkan hasil sama sekali. Hingga timbul keputus asaan, namun teruslah bergerak karena masih ada asa tersisa didalam sisa-sisa kekuatan/tenaga yang ada dari dalam diri kita.

Berharap pada keajaiban/keberuntungan hadir untuk membuka jalan menyelesaikan segala proses menuju kearah yang lebih baik. Berhasil tidaknya itu bukan sebuah ukuran, namun mampu/sanggup menyelesaikan hingga akhir itulah pemenang yang sesungguhnya.

Hasil itu bonus dari apa yang sudah kita lakukan. Walaupun pada akhirnya tak mendapatkan bonus tersebut, setidaknya ada pembelajaran ketika melewati tahap demi tahap proses yang dilaluinya. Pembelajaran yang bisa kita gunakan untuk menganalisa dan bekal ketika kita memulai lagi. Mencoba dan terus mencoba hingga menemukan hasil yang sesuai kita harapkan. Jangan putus asa, jangan menyerah karena saat kita berhenti sebelum akhir itu sama saja menyia-nyiakan kesempatan/pengharapan yang sudah ada di depan mata.

Pastikan diri bahwa kita akan berhasil suatu saat nanti. Saat ini teruslah berproses, dan terus bergerak lanjutkan perjalanan. Jangan terkalahkan dengan keputus asaan untuk menyerah. Hancurkan lelah yang terus saja membayangi dibelakang kita untuk membujuk agar kita berhenti saat ini. (16/11/17)

15/11/17

Harus memilih

Ketika dihadapkan dengan beberapa pilihan dan harus memilih salah satu maka pertimbangkan; langkah, kesiapan dalam menghadapinya, serta tentang apapun yang akan disajikan setelahnya. Setelah memilih tak boleh mundur, berbalik ataupun ke lain arah dan harus memilih, "karena segala hal di dunia ini adalah pilihan" maka pilih salah satu yang dianggap benar-benar bisa mewakili apa yang sudah kau miliki.

Ketika kartu terbuka, aku ga tau apakah ada banyak kejutan disana yang akan membuka banyak jendela yang tertutup, atau hanya langkah kecil yang memang dibutuhkan kesabaran dan pikiran ekstra agar dapat menghabiskan semua penghalang dalam membuka jendela tanpa kehabisan waktu ataupun tenaga.

Apapun yang menjadi pilihan tentunya sudah dipertimbangkan, siap menghadapinya lengkap dengan resiko dan yakin bisa melewatinya.

Mungkin saat ini banyak pilihan yang tersedia, namun bagaimana jika pilihan itu hanya satu yang tersisa...? Ya walaupun sebenarnya itu bukan pilihan melainkan keharusan yang mau ga mau harus dijalani. Bisa jadi masih banyak pilihan namun yang terlihat jelas olehku hanya satu dan itulah yang akan aku jalani, karena ga mungkin pilihan itu jatuh ke hal yang semu. Yang sama sekali tak bisa dibayangkan, dipikir dan tak tampak. Tak perlu meng-adakan hal yang ga ada, hanya perlu adakan yang sudah ada untuk menyempurnakan. (Main game saja bisa galau gini yah....) (14/11/17)

12/11/17

Kesalahan ya diperbaiki

Kesalahan tak mungkin bisa dihapus, hanya saja kesalahan yang sudah terjadi bisa diperbaiki dengan mencari celah agar bisa tetap menyelesaikan atau bila tidak bisa di otak-atik agar sama, maka terpaksa dengan mengulangnya dari awal.

Bukan sebuah kebodohan ketika kesalahan itu hadir, hanya saja ketidak telitianlah yang menyebabkan yang seharusnya tidak dilakukan malah terjadi.

Perbaiki kesalahan itu, yaah walaupun pada akhirnya akan mengulang namun jika itu sungguh-sungguh akan menjadi baik kembali bahkan bisa jauh lebih baik dari sebelumnya dan misipun bisa diselesaikan. (11/11/17) 

11/11/17

Candu game online

Main game itu seperti candu yang akan terus menerus dimainkan tanpa mau berhenti. Tak jarang aku katakan setelah ini kalau kalah selesai besok lagi mainnya, eeeeh... bukannya menang tetep saja kalah dan main lagi. Ada rasa penasaran untuk menaklukkan, tapi jika menang juga akan tetap terus main. Bahkan sampai kadang mata sudah 3watt pun kekeh menyelesaikan. Dibela-belain menahan ngantuk hanya untuk game, dibela-belain sampai larut malam hanya demi game. Padahal jika mainan flanel, mainan kayu sudah menguap sekali langsung deh peralatan diberesi lalu tarik selimut dan tidur.

Aku baru sadar jika selama ini game yang aku mainkan cenderung simple. Liat aja tu kebanyakan puzzle yang ga banyak trik. Ga tau kenapa suka aja dengan game-game seperti itu, ya mungkin aku ga suka ribet kali ya makanya pilih game yg gampang. Kalau main game puzzle lebih santai dan aku juga bisa membagi pikiran.

Cieeeee.... cieeeee.... asal jangan membagi hati ya. Aaah abang bisa aja, tenang aja bang hati neng udah penuh abang seorang. *sambil kibas-kibasin rambut ala model shampo. Hahahaha....

"Membagi pikiran gimana maksudnya...?" Ya main game tapi pikiran bercabang, bisa dengan bicara dengan diri sendiri, berpikir cari solusi atau cari ide juga bisa. Begitulah, coba aja sendirilah kalau penasaran.

Aku pernah berpikir kenapa game ada batas/amunisi/energi. Sempet sebel saat energinya habis dan harus menunggu penuh untuk main kembali padahal lagi seru-serunya. Ya itu karena agar si pemain bisa berkedip. Hahahaha..., setidaknya ada jeda istirahat. Bayangkan saja jika energinya ful terus bisa ampe berhari-hari main game terus dan semua kegiatan dan kewajiban bakal kocar-kacir, malah bisa jadi akan seperti orang yang hidup di goa yang ga mau kemana-mana walaupun untuk ke kamar kecil sekalipun karena ga tega ninggalin game yang masih on.

Pernah baca ada seorang kekasih yang memutuskan hubungan hanya karena si pacar lebih asik dengan game ketimbang dengan kekasihnya. Ada juga yang asik dengan game walaupun ada orang di sebelah yang ngajak ngobrol, kalau itu aku bakal aku diemin diajak ngobrol tapi ga memperhatikan mending ngibrol ama tembok sekalian deh.

Aku mah maunya main game bareng kamu aja, kita main game berdua ya yo, kita tanding. Tapi jangan game balap ya kalau mau yang masih berbau mobil/motor ya game markir-in mobil aja gimana.  Dan kamu selalu kalah. Hahahahha....

Aduuuuh...., pokoknya main game harus mulai dikurangi dan dibanyakin mainan flanel, mainan kayu dan mainan kaktus ajah biar lebih eksis. Cuuuuuus nyalain radio trus ngerjain pesanan duyuu. Ayok yang mau ikutan order produk kreasi homemade, dijamin unyu deh kreasinya kaya yg buat hahahahaha.... (10/11/17)

Mimpi-mimpi dalam tujuan pasti


Memiliki petapun belum berarti tidak kesasar. Perlahan namun pasti selesaikan misi satu persatu. Sudah disediakan petunjuk, sudah ada aneka macam bantuan, namun masih saja sampai sekarang belum bisa menyelesaikan semua level.
Semakin bertambahnya level semakin banyak tantangan yang perlu ditaklukkan, semakin banyak kesulitan, makin banyak barang yang dicari dan tidak mudah untuk mendapatkan.

Perjalanan hidup yang panjang. Tujuan hidup digunakan agar kita menjalaninya bisa lebih terarah, apa yang ingin kita raih/dicapai/diinginkan. Semakin bertambahnya usia menjadikan kita semakin dewasa dalam menyikapi setiap persoalan yang datang. Masalah yang datang silih berganti, tidak serta merta kita diamkan masalah pergi sendiri melainkan haruslah diselesaikan, dicarikan solusi agar tidak membesar karena untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginan kita itu butuh perjuangan, kesabaran, kerja keras, dan terkadang sampai jatuh bangun (kristina) untuk bisa mendapatkan.

Selesaikan semua permasalahan dan rintangan satu-persatu untuk membuka jalan menuju level selanjutnya. Lengkapi levelnya, capai dan perjuangkan apa yang menjadi impian. Kedewasaan bersikap, berpikir untuk bermain logika yang secara tidak langsung membantu menjadi senjata dalam melalui perjalan hidup hingga nafas terakhir.

Berproses untuk suatu tujuan pasti yaitu kedewasaan, kesuksesan serta pencapaian dalam suatu kepastian. Mimpi jangan hanya sekedar bermimpi, karena hidup terus berjalan maka selesaikan misi agar mimpi-mimpi itu berubah menjadi reward nyata yang bisa diraih dalam genggaman tanganmu. (10/11/17)

Melawan keterbatasan

Kebuntuan datang dan memilih untuk menggunakan bantuan namun pada kenyataannya tetap saja kalah.

Bagaimanapun kita sendiri yang menjalani, orang lain hanya bisa melihat dan memberi saran ini-itu namun untuk mengikuti atau enggaknya saran yang diberikan itu balik lagi kedalam diri kita sendiri, apakah mau menerima atau tidak.

Mungkin saran itu membantu, atau hanya penyemangat saja untuk kita bisa melaluinya tanpa memberi andil mengurai keruwetan pikiran. Bisa saja bantuan itu dibutuhkan untuk sekedar penenang saja bila masih ada orang yang peduli, berdiri disamping kita itu juga terkadang sudah membantu ketimbang memberikan wejangan panjang x lebar x tinggi yang malah menambah keruwetan pikiran dan bikin emosi meningkat.

Berikan bantuan sesuai porsinya. Lebih baik lihat sikon sebelum mengulurkan bantuan apakah benar-benar membutuhkan teman untuk memberi solusi, sebagai pendengar, atau hanya teman dalam keheningan saja. Jadilah teman yang baik untuk dia.

Tapi aku ga ngerti teman baik itu seperti apa. Katanya teman yang selalu ada disaat dibutuhkan, dan itu tak selalu aku lakukan meskipun dibutuhkan tapi aku ga datang mendekat malahan pergi menjauh.
Teman yang baik adalah yang mengerti melebihi diri kita sendiri, tapi aku ga benar-benar mengerti/paham bagaimana mereka. Laah aku ga masuk kategori donk, itu berarti aku bukan teman yang baik ya, bukan orang yang pas untuk dijadikan teman. Hmmmmm...., bisa jadi seperti itu.

"Booom..."
"Kita berteman ya..."
"Ga mau. Aku ga mau jadikan kamu temanku, kamu kan belahan hatiku"
"&#:÷%#_;$&÷%@%@%×^-;;#^÷^";:(×^$_
(bahasa planet) sambil cengar cengir kaya orang dapat undian permen telor cicak"
"Aaaaah kaaaaamu..... hehehehehe" (10/11/17)

Selesaikan proses hingga akhir

Kelihatannya mudah. Namun kenyataannya tak bisa menyelesaikannya. Begitu juga tak jarang saat melihatnya, di dalam pikiran kita itu susah tapi kenyataannya malah dapat kita selesaikan dengan baik dan cepat.

Jangan menakar segala sesuatu dengan apa yang kita lihat, namun kearah pastikam bahwa di dalam pikiran tertanam bahwa 'aku' bisa melewati/ menyelesaikan dengan baik. Jangan mengecilkan/ memudahkan segala sesuatu tanpa menjalani/ melewatinya terlebih dahulu, karena apapun yang digampangkan maka dalam menjalaninya tidak akan sungguh-sungguh dan memiliki, sehingga pada saat proses/ misi selesai tidak ada reward untuk diri sendiri, tidak ada kebanggan/ kepuasan /kegembiraan karena sudah melewati/ menyelesaikan semuanya. Berasa biasa saja dan bisa jadi malah ada rasa sombong dan hambar.

Berbeda dengan ketika kita megerjakan dengan sungguh-sungguh tanpa paksaan ketika proses/ misi/ tugas itu selesai ada rasa puas. Seperti ada kebanggaan tersendiri karena 'aku' bisa menyelesaikannya dengan baik. Tanggung jawab bisa dijalankan sebaik-baiknya.(10/11/17)

Segelas milo hangat di sore hari

Diluar hujan. Sepertinya musim penghujan mulai datang maka dari itu siapkan tubuh agar tetap fit biar tak mudah diterjang virus batuk pilek yang biasa datang dimusim pancaroba.

Habis mandi untuk menghangatkan badan buat milo. Lagi coba menghilangkan ketergantungan minum teh, ya sekarang sudah lumayan namun setiap pagi teh hangat cenderung panas masih wajib ada, kalau tidak dalam hitungan jam bisa langsung pusing melanda. Takaran pun juga harus bener, boleh lebih ga boleh kurang. Telat saja kepala langsung kliyengan.

Dan entah kenapa ya setiap buat minuman selalu saja tidak bisa menakar dengan takaran yang pas. Dalam artian seperti ini, sebungkus milo ukuran 18 gram airnya segelas penuh itu gelasnya bukan gelas imut untuk menyajikan kopi ataupun teh di kedai ya. Selalu saja seperti itu, setiap buat minuman tidak pernah puas bila hanya dengan air separo. Selalu takaran air penuh dan gelas besar. Hahahahaha...., kalau yongsa bilang airnya se-ember, kalau simbok bilang airnya se-drem.

Hmmmmm...., soal rasa jangan ditanya ya karena rasanya seperti minum air putih yang berwarna, blas kagak berasa coklatnya sama sekali. Ini bukan lantaran aku yang ga doyan coklat lho ya, minum kopi pun juga begitu 1 saset kopi instan airnya segelas gede dan penuh. Aku bukan orang yang bisa menukmati rasa dari setiap minuman yang tersaji, aku orang yang hanya menuruti 'ingin' yang penting sudah keturutan dan bisa menurutinya. Beginilah caraku menghapus dahaga. 'Seng penting warek', walaupun pada akhirnya bisa kembung kebanyakan digelonggong air. (10/11/17)


::Bahasanya ngaco, harap dimaklumi kagak nemu kata yang tepat dan perbendaharaan katanya mulai berkurang.

Sigap dalam bertindak

Disaat terdesak, tengok kanan-kiri tidak ada bantuan yang bisa dijadikan pijakan, sementara kita sudah angkat tangan tidak tau lagi mengakali/ menyelesaikan misi maka itulah saatnya kita untuk mengikuti kemana arah akan membawa kita. Tak perlu melawan/gusar tak juga untuk pasrah, cukup jalankan semuanya seiring angin akan membawamu. Siapa tau ditengah perjalanan ada ranting untuk berpegang, ada keajaiban datang yang akan membawamu kearah yang lebih baik hingga bisa menyelesaikan misi dengan tepat. (10/11/17)

Bijak dalam bersikap

Terkadang disaat kita sudah menyelesaikan semuanya, dan saatnya untuk memulai lagi dengan hal baru disaat itulah kita dihadapkan oleh tantangan baru yang kita sendiri tidak tau bagaimana harus menyelesaikan apakah nantinya akan berhasil seperti yang sudah-sudah tau harus mengulang dari awal karena gagal, dan bisa juga ditegah-tengah nanti kita membutuhkan bantuan ketika merasa mengalami kebuntuan langkah.

Bantuan akan ada, bisa jadi malah datang dari beberapa sumber tapi alangkah baiknya untuk menimbang apakah kita benar-benar membutuhkan bantuan itu ataukah tidak. Dan jika kita membutuhkan bantuan, sebaiknya tidak ngasal. Jangan asal ada lalu digunakan, sebaiknya bijak untuk menentukan pilihan mana yang pas dan dirasa bisa menyelesaikan semua dalam sekali tarikan.

Meskipun ada beberapa macam bantuan yang bisa kita gunakan namun tidak harus semuanya digunakan. Sebisa mungkin selesaikan semua misi tanpa bantuan, jika memang dibutuhkan pilih salah satu saja itu sudah lebih dari cukup dan selebihnya gunakan kemampuan sendiri untuk mengakali bagaimana agar misi/ permasalahan ini bisa terselesaikan dengan baik.

Menimbang sebaik-baiknya apakah perlu bantuan untuk menyelesaikan misi ataukah tidak. Terkadang kita harus menyerah dengan keadaan dan memulainya kembali dari awal, ini bukan karena ada bantuan ataukah tidak namun lebih bijak dalam menyikapi setiap gerak dan memperkirakan kemampuan juga langkah; apakah bisa diteruskan tanpa bantuan bisa berhasil, harus menggunakan bantuan dan akan berhasil, atau memilih untuk menyelesaikan semua sebisa mungkin bisa menyelesaikan misi dan akan memulainya lagi dari awal karena merasa menggunakan bantuanpun juga misi tidak akan berhasil sehingga berpikir bijak untuk tidak menggunakan bantuan dan menyelesaikannya semampu yang bisa dilakukan. (10/11/17)

10/11/17

Nyamuk bergaya Ala atlit renang

Ini ceritanya pas makan di warung tenda. Warung yang sudah beberapa kali aku datangi karena ini warung langganan yongsa, ga ada yang istimewa sebenarnya, warung yang buka sore hari dengan menu utama penyet ada juga sayur yang tiap hari ganti tergantung istrinya lagi mood pengen masak apa karena suaminya hanya mengeksekusi lapangan saja.

Makan disini harus ekstra sabar karena yang jual kalau ngebuatin pesanan seperti orang bingung, ya bisa dibilang lama sebenarnya. Tapi yang jadi spesial adalah harganya yang bisa dibilang murah meriah dan bikin perut kenyang dengan masakan yang bisa dibilang lumayan enak.

Sebelum kami sudah ada 2 orang, satu orang selesai dan pulang, datang lagi seorang bapak- bapak. 2 orang bapak-bapak duduk bersama kamu (meja cuma satu) sepertinya sudah langganan atau karena rumahnya sekitaran warung. Bapak yang duduk di samping aku dari pertama kali dia duduk ngomong terus, cerita tentang pengalaman-pengalamannya.
"Walaupun begini aku termasuk golongon orang yang takut pada istri. Aku malah senang punya istri galak, soalnya seorang pria kalau dibiarkan dan tidak bisa kontrol waaah sudah bablas. Jadi istriku galak itu demi kebaikanku juga. Kalau aku pas kumpul-kumpul gitu ya liat istriku keluar rumah hingga ke jalan, aku langsung pulang. Dia cuma bilang 'kenapa pulang' dalam pikiranku ga pulang nanti malah rame. (Itu namanya malas ribut, pikirku)".
Pas aku jaman dinas di surabaya pun tak bela-belain pulang seminggu 2 kali biar istri senang ga kepikiran.

Dia terus saja cerita tentang kejadian-kejadian yang menjadi orang disegani. Walaupun sesekali aku ga ngerti apa yang dibicarakan, aku hanya diam dan mendengarkan. Sampai suatu ketika ada seorang pria lewat membawa tas di punggungnya. Yang menjadi perhatian kami yang ada disana pegangan raket yang terlihat dibalik tas ranselnya. Dan mulai lagi cerita dari si bapak, kali ini tenyang raket nyamuk.

"Sekarang menggunakan raket nyamuk sama saja. Nyamuknya ga berkurang. Di rumah aku gunakan raket nyamuk tapi ya tetap saja nyamuknya banyak. Tiap 'namplek' meleset terus lama-lama aku amati ternyata nyamuknya terbangnya kaya orang renang. Cuuuuuus...., jadi badannya lurus makanya dari tadi tidak ada yang kena, nyamuknya terbang kaya orang renang bisa menelusup disela-selanya" sambil memperagakan kedua tangannya lurus didepan dada seperti orang renang.

Tawapun pecah, dan parahnya seletika itu juga kubayangkan bentuk nyamuk yang terbang lurus seperti orang renang itu seperti bagaimana, ya ga nemu-nemu gambarannya karena selama ini sering menggunakan raket nyamuk dan kena sampai nyamuknya kadang kebajar di raketnya. Jangankan pake raket nyamuk, nepok nyamuk pun sering kena ga pernah mengamati dengan jelas terbangnya nyamuk seperti apa kecuali ukurannya yang berbeda. Dan saat nulis inipun masih aku bayangkan nyamuk meluncur dari sela-sela lubang raket dengan gaya renang itu seperti apa????? Tolong kamu camkan itu (dengerin mp3; nyanyi ala virgon-bukti)hahahahaa.... (09/11/17)

09/11/17

Tulisan di dinding sekolah

Tadi ketika mengambil barang ke sekolah, ya karena yang menyewa guru disana. Katanya biar ngambilnya lebih dekat, ketimbang ke rumah yang memang lunayang jauuuh apa lagi jalannya masih di perbaiki.

Ga ada yang spesial sebenarnya. Hanya gedung sekolah dasar yang sudah sepi mungkin sudah pada pulang yang masuk pagi sedangkan yang masuk siang baru pelajaran. Teringat kembali saat jaman masih pakai seragam putih merah, sesaat pikiran mulai kembali kemasa itu sesekali tersenyum mengingat masa kecil yang penuh kegembiraan. Saat mau pulang, ketika selesai merapikan barang bawaan agar mudah mengendarai motornya tiba-tiba saja seperti ditunjukkan tulisan di dinding. Emang dasar kebiasaan ya, mata kalau ada deretan abjad selalu ada naluri untuk membacanya.

Tulisan itu biasa saja "Tuhan akan menjawab setiap usaha dan perjuangan kita" tapi setelah selesai membaca hati brasa tenang. 'Ceeeeeees...' seperti mendapat suntikan semangat baru untuk terus merjuang/ berusaha melanjutkan apa yang saat ini sudah dijalankan. Terus semangat membangun pondasi untuk memperkokoh masa depan dalam mewujudkan semua harap dan cita.

Kekuatan kata yang walaupun terlihat biasa saja namun tak jarang bisa menjadi penyejuk hati. (08/11/17)

06/11/17

Berjuang Hingga Akhir


Terkadang kita dihadapan pada hal sulit, dimana untuk lanjut tidak ada amunisi untuk memperkuat gerak sedangkan berbalik dan kembalipun sangatlah tidak mungkin. Dan disaat-saat seperti inilah yang kita butuhkan strategi. Berpikir bagaimana bisa terbebas dari himpitan yang tidak memungkinkan ada solusinya, namun demikian selama amunisi belum habis, timeout belum menyala teruslah gempur, taklukkan sebanyak mungkin musuh/ persoalan/ kepungan lawan.

Tidak ada kata menyerah sampai semua level terlewati karena pemenang sejati adalah mereka yang berjuang sekuat tenaga dan pikiran untuk melampaui batas yang bisa ia dilakukan (05/11/17)

Note daur ulang



Awal mula ingin membuat buku corat-coret, meskipun sudah ada applikasi notebook yang memudahkanku untuk bermain kata, namun ada kalanya kangen juga untuk menulis secara manual di buku seperti dulu dimana selalu saja ada coretan saat salah memilih kata. Sudah ada buku yang menemaniku bertahun-tahun tapi ingin saja buat dari kertas-kertas bekas yang lumayan banyak dan belakangnya masih kosong (untung kagak ketahuan simbok, bisa di kiloin dituker ama cabe keriting diwarung). Mulai deh dipotong-potong jadi 2 biar kagak terlalu besar. Lalu disatukan dan buat sampulnya deh.

Nah saat buat sampul inilah berpikir lumayan lama. Ingin buat dari kain flanel kaya yang sebelimnya tapi sayang kainnya (perpaduan pelit, ngirit, perhitungan). Lalu keinget punya bungkus milk (ngambil dari tempat yongsa) ya udah otak-atik. Dapatnya aku potong-poyong memanjang dan di anyam. Tapi berhubung hanya 3 mau ngambil lagi kelupaan keasikan ngobrol. Nganyam juga bingung mau dibikin gimana dikarenakan panjangnya yang serba pas-pasan ya akhirnya aku akal deh pake sisa kertas kado. Siiiiip, mulai di lem sana-sini. Karena pakai lem tembak sedangkan objeknya kertas ya jadi menggumpal (aneh), obrak-abrik meja nemu dah lem putih lanjut beraksi dan jadi meskipun sudah salah motong tapi lumayan lah.

Dan saat aku lipat, taraaaaa.... di bagian lipatan malah sobek. Bingung bercampur kaget. Lalu aku amati lagi adakah yg salah dari semua yang sudah terjadi dan memang salah. *Masih basah sudah dilipat, *kertasnya terlalu tipis, *salah penggunaan lem, ... ya sebenarnya ga terlihat jelas seh tapi menurutku kurang bagus juga. Lihat kanan kiri ada kertas sisa, ya sudah aku templokin ajah untuk menutup retakan, hahahahaha.... aneh seh dilihatnya tapi ya sudahlah biar nambah warna. Daaaan bagian dalamnya untuk menutupi kardus aku gunakan sampul undangan yang sudah ga terpakai. Hahahahaha.... bener- bener ga modal yaah.

Liat hasilnya bikin ngakak. Udah isinya tebal pake buanget, sampulnya dari kertas-kertas sisa. Jian ga modal blas blaaas blaaaaas.... hahahahaha
-&-

[ ] Tak jarang apa yang direncanakan sudah terkonsep dengan detail di pikiran, akan mendapat hasil yang berbeda saat dalam prosesnya hingga jadi.
[ ] Ada hal-hal tertentu meskipun itu kecil, namun bisa merubah hasil.
[ ] Meskipun sudah berhati-hati dengan penuh kesabaran, akan tetapi selalu saja ada celah yang membuat semua berjalan tak semulus seperti yang dibayangkan.
[ ] Jangan hanya berfokus dengan satu atau dua warna, beranilah untuk bermain warna. Walaupun kontras tapi itu akan memberi jiwa baru yang membuat lebih berwarna dan membawa keceriaan bagi yang melihat.
[ ] Tidak perlu mengadakan, hanya perlu berpikir untuk memadu-padankan agar menjadi sesuatu yang terlihat apik.
[ ] Dengan sedikit tambal sulam dari sesuatu yang kita milikipun akan memberikan sesuatu yang indah, karena pada dasarnya di dalam setiap individu memiliki jiwa seni yang terkadang tak disadarinya.
[ ] Barang bekas tidak harus menjadi penghuni tempat sampah. Cobalah diperbaiki. Kalaupun tidak bisa, jadikan sesuatu yang baru.
[ ] Dan ketika akhir proses hasil mulai terlihat, tapi tak jarang akan menemui kegagalan saat eksekusi. Itu bukanlah akhir, namun kembali mencoba, boleh juga untuk memberikan sedikit sentuha  modif dari hasil yang tak sesuai itu agar tetap terlihat cantik tanpa mengurangi dari fungsi sebenarnya. Memberi warna beda untuk terus bereksperimen.
[ ] Eksperimen itu dibutuhkan dalam proses bila ingin mendaptkan hal baru yang lebih seru. (05/11/17)

Terus melangkah walau apapun yg terjadi

 Dan saat kita salah dalam memilih langkah, entah itu disengaja ataupun tidak maka bagaimanapun bentuknya haruslah dihadapi. Selesaikan sampai akhir, tak perlu sibuk memikirkan hasil akhir yang didapat. Cukuplah untuk berfikir menyelesaikan semuanya sebaik mungkin dan sebisa mungkin selesaikan sendiri tanpa bantuan.

Mungkin kita berpikir yang kita pilih itu salah. Tapi apakah tau kedepannya seperti apa...? Bisa jadi pilihan yang dianggap salah inilah yang justru membawa kita pada hal baru menjadi salah satu cara untuk menambahkan poin untuk kita belajar, dan keluar dari zona nyaman sekaligus pematah ketakutan yang sedari awal hadir menghampiri.

[ ] Takut pada mode tengkorak.
Saat pion tengkorak aku geser disisi tengkorak yang lain (min 3 pion yang sama) agar membentuk garis dengan tujuan membuka kotak warna eh eh eeeh..., bukannya menambah kotak yang terbuka malahan menutup kotak yang sudah terbuka. Padahal jalan mengurangi jumlah pion tengkorak ya menghilangkannya, maka dari itu membuat garis dari pion lain namun bagaimana pion tengkorak juga bisa terbasmi dengan sendirinya. Tapi disaat-saat tertentu aku membutuhkan pion tengkorak ini untuk membuka jalan.
Nah itu tandanya bagaimanapun bentuknya yang tidak aku sukapun bisa berguna bahkan menjadi senjata ampuh untuk membasmu musuh dan memenangkan peperangan.

:: Aku tidak membenci kok, tidak juga menghindar. Hanya menyimpannya, memilih disaat dibutuhkan karen diantara semua jenis pion hanya tengkirak ini yang garang. Bukannya itu lebih efektif. Logika jalan untuk bisa memilah dan memposisikan di tempat yang tepat (ngeles cara halus...) (05/11/17)

26/10/17

Nasi jagung


Siang menuju sore mendapat semangkuk nasi jagung, waaaaah langsung perut jadi lapar liat semangkuk nasi jagung di depan mata. Entah kenapa suka ama makanan-makanan tradisional gini. Enak banget dah pokoknya.

Sebungkus nasi jagung seharga 3000 rupiah (kalau ga salah ingat, pokoknya ga lebih dari 3ribu deh) yang dibeli ibu di tukang sayur yang lewat tadi pagi. Nasi jagung lengkap dengan urap (sayur plus bumbu) namun karena ibu lupa kalau tadi pagi beli jajan dan baru ketahuan siang mendekati sore ketika ibu mau memasak ya kudapan yang digunakan untuk makan nasi jagungnya sudah basi.

Ibu mah kagak kehabisan ide, sama ibu diparutin kelapa yang masih setengah tua, rasanyaaaaa joooos.... Makan secara perlahan  dan dengan suapan kecil agar tidak cepat habis, hehehehehe.... Enaak bener dah. Pengen nambah tapi ibu cuma beli 2; satu aku makan dan satunya dimakan ibu.

Dijaman secanggih ini masih ada yang jual makanan tradisional dengan harga yang sangat-sangat terjangkau bahkan bisa dibilang murah pake banget dan yang terpenting rasanya endes juga mengenyangkan. Makanan yang sudah jarang di jumpai dijaman yang serba instan ini. Eh pernah menjumpai yang instan jadi kalau mau buat tinggal kukus tapi ga minat untuk coba, enk yang udah jadi selain ga ribet juga aromanya lain. (25/10/17)

12/06/17

Mengurai benang kusut

Dan ketika benang sudah tersangkut, saling melilit dan membuatnya kusut maka sejenak keasyikan menjahitpun menjadi terhambat untuk mengurai benang agar bisa digunakan lagi tanpa harus memotongnya. Butuh kesabaran, ya tentu saja... dan itu bukan hanya kesabaran tapi kejelian mata dan kecekatan tangan untuk bisa melepas sampul yang tanpa sengaja dibuat benang saat berproses.

Sebenarnya mudah saja mengatasi benang yang kusut, tinggal potong selesailah sudah. Tapi tahukan dengan memotong benang itu bukanlah solusi terbaik karena setelah itu harus memulai dari awal lagi;
* Memasukkan benang ke jarum, iya kalau benangnya langsung bisa masuk lah kalau mata sudah mulai buram ya ngalamat kagak masuk tu benang, malah bikin emosi.
* Bagaimana nasip benang yang sisa dalam jahitan, apakah mau disimpilin atau menyambungnya dengan benang yang baru..., jahitan malah kagak kelar-kelar karena setiap langkah akan terhambat oleh simpul yang nyangkut- nyangkut di kain dan kain pun bisa rusak.
* Bagaimana jika benang yang kusut itu banyak dan panjang....???! Itu sama saja pemborosan. Membuang yang sudah ada dan mengganyikannya dengan yang baru.

Alangkah baiknya jika benang yang kusut untuk di urai secara perlahan, walaupun butuh waktu dan kesabaran penuh namun selepasnya menjahit akan lebih enak dan ga buang-buang benang. Kalau sudah tau triknya gampang saja mengurainya dan ga butuh waktu lama. (11/07/17)

11/06/17

Kreasi Kain Flanel

Tadi pagi waktu mainan flanel, liat-liat pic ketemulah ama gantungan kunci bentuk kepala mickey, lucuuu.... menurutku sempurna diantara pic mickey dari kerajinan yang pernah aku lihat dan aku buat. Pokoknya lucunya dapet dah, ngegemesin gitu picnya. Lalu teringatlah ama tas batik kucel yang sudah bertahun-tahun lamanya nemenin ketika pergi main. Yang namanya suka walaupun sudah ada sobek di beberapa bagian dan warnanya juga sudah pudar tetap saja dimanjah. Tetep di sayang dan selalu di hati, ihiiiir.... (kumat dah efek banyak coretan yg belum kelar)

Tas yang sudah dibilang lumayan tua, ya kira-kira ada 5 tahun lebih lah nemenin aku (bukan ga punya tas lain ya tapi yg paling praktis kecil namun muat banyak barang ya itu, makanya suka) dan sobekan bertambah ketika aku terjatuh dari motor saat perjalanan ke kota sebelah. Membuat Sobekan bertambah, tadinya aku biarin saja pergi pake tas buluk ga masalah (jujur sedikit agak ga enk juga kalau di lihat orang, takut dinyinyirin) tapi waktu bagian depan yang tadinya ada sedikit jahitan untuk penyekat kini hilang tergerus aspal menjadikan saat menaruh uang disana untuk persiapan parkir uangnya kabur, ini udah beberapa kali aku alami dan baru sadar ketika melihat sendiri ada kertas terbang di sampingku. Uangku terbang, walaupun hanya selembar dua ribuan tapi itu kan berharga. Ada juga kertas (entah kertas parkir apa nota belanjaan atau kertas atm ya) juga ikut kabur.

Nah dari kejadian itu aku coba analisa kenapa uang dan juga kertas yang sudah dilipat-lipat bisa terbang, padahal tas juga kalau naik motor aku pangku di depan tapi kenapa bisa ada angin yang menyusup masuk dan menerbangkan kertas di dalamnya.

Dan akhirnya ketemu permasalahannya, karena sudah tidak ada sekat. Dulu ada jahitan kecil di tengah itu mungkin sebagai penahan barang-barang yang ada di dalam dan sekarang setelah tidak ada sekat ya bebas makanya pada kabur. Aku ada ide untuk menambal lubang di tas itu dengan kain flanel karena aku masih suka dengan tas ini dan masih sering tak pake walaupun sudah seharusnya di musiumkan. Ya kalau hanya di jahit bakal kelihatan aneh dan ga enk dilihat makanya inisiatif untuk menambalnya dengan menambahkan wajah mickey di tas ini. Membuat gambar untuk menutupi, ide itu sudah datang sejak lama tapi untuk eksekusi tarsok (entar-besok) terus. Dan hari ini mumpung ingat dan ada kemauan maka aku buatlah gambar mickey dengan kain flanel.

Mengukur agar ga kegedean ataupun kekecilan, lalu menggunting dan mengelim (hal yang paling bikin deg-degan saat mainan flanel ya saat mainan sama lem tembak, sehati-hati apapun pasti kena 'yoooos...' rasanya nano-nano) dan jadilah wajah mickey yang imut. Ada pemikiran bila kali ini aku bisa membuat gambar mickey dengan baik tanpa bantuan sketsa maka lulus ujian, hehehehe.... dan aku bisa. Sebelum di tempel aku jahit kecil dulu tengahnya biar ga ada yang terbang kertasnya, baru deh di tempel. 

Hmmmm.... lumayan rapi dan lucu hasilnya, seneng liatnya tapi terlalu sepi. Lalu aku buatlah bintang-bintang sebagai penghias di sekelilingnya, nah yang ini belum lulus uji. Ternyata belum bisa rapi kalau disuruh menggunting pola bintang dan bunga. Ya sudahlah, dapat dua buah bintang walaupun guntingannya ga karuan ini juga sebenarnya aku tempel untuk menutupi lubang kecil, hehehehe.... Yang pasti hasil akhirnya aku suka, imut dan lucu. 

Ayoo siapa yang mau pesan bisa di order lho (promosi), bisa untuk tempelan baju, atau buat tempelan untuk kerajinan yang lain misal buket bunga, kotak tisu, hiasan kamar, dsb. Bisa pilih model lain juga, kalau dibuat souvenir juga cocok. Pokoknya sudah lumayanlah untuk langsung gunting flanelnya, dijamin rapi dah. (11/06/17)

09/06/17

Menghilangkan Kerak di Penggorengan

Bagi buibuk yang terbiasa bermain di dapur pastinya tidak asing dengan gambar penggorengan seperti di ini. Kerak dari sisa masakan yang melekat erat di penggorengan tak jarang membuat permasalahan tersendiri pada buibuk, gimana tidak kerjaan masih banyak ditambah harus membersihkan kerak membandel di penggorengan. Belum lagi jika penggorengannya ingin dipakai lagi aaaah bikin capek pikiran mencari cara agar kerak membandel ini bisa putus dengan penggorengan (pasangan yang tak diharapkan, hehehehe...).

"Bagaimana cara menghilangkan kerak di penggorengan dengan cepat dan tanpa melukai penggorengan....????"
Bila cara menghilangkannya dengan merendam dengan air terlebih dahulu sebelum di cuci bakal memakan waktu yang lumayan lama, itupun juga tidak bisa sepenuhnya mengelupas. Butuh tenaga untuk menggosoknya lagi saat mencucinya. Kalau pakai spon kasar bisa menggores penggorengan, kalau pakai spon halus sampai kapan coba bersihnya.

"Lalu bagaimana cara mengatasinya...."
Mau tau caranya...., sebenarnya gampang saja dan ga perlu tenaga ekstra keras untuk memberaihkan kerak membandel di penggorengan. Bila buibuk mengalami hal sepeti ini coba saja buibuk taruh penggorengan yang sudah dikasih air di atas kompor yang menyala (diperjelas, siapa tau ada yg hanya menaruhnya di atas kompor mati) ngasih airnya lumayan banyak ya, kira-kira sampai menutup kerak lah sambil di aduk-aduk (ceritanya ini lagi menggoreng air). Aduk... aduuuuk... terus aduk sampai airnya menjadi keruh dan keraknya mulai terkelupas. Bila menggorengnya lama kerak bisa keangkat semua tapi jika penggorengannya akan dipake lagi ya ga perlu mengelupas sampai bersih karena bila dicuci keraknya sudah bisa terangkat semua, penggorengan kembali bersih dan siap dipakai kembali. Selamat mencoba... (09/06/17)

01/06/17

Membersihkan Lantai Kusam

Ada berbagai macam jenis lantai yang di jual di toko bangunan, dari yang permukaan halus sampai yang bergelombang semuanya ada, tinggal pilih saja sesuai kebutuhan. Dan kebetulan untuk lantai di teras rumah dipilihlah yang agak kasar (seperti yang biasa dipakai di garasi) ini dengan tujuan agar motor saat turun kebetulan jalan ke rumah agak menurun jadi tidak terpeleset dan berjaga-jaga orang yang datang ke rumah biar waktu jalan dan lantainya basah habis kena hujan ataupun di pel tidak licin sehingga bisa bikin celaka yang lewat. Kayak lantai di atas yang memakai tipe halus, tapi saat ngepel malah jadi licin, sampai-sampai pernah beberapa kali terpeleset bahkan adik perempuanku pernah jatuh terpeleset. Jangankan saat ngepel yang ada sabunnya, saat basah saja bisa bikin terpeleset.

Belajar dari kejadian itu makanya lantai di teras dibuat berbeda (sepertinya di tiap ruang juga beda deh...) dicari yang kasar agar keset dan ga licin bila basah. Seperti yang terlihat di foto, itu lantai bukan tidak pernah di pel ya sampai item gunteng. Entah sudah berapa banyak kuman yang menghuni disana, padahal setiap pagi dan sore tak pernah absen di pel tapi bukannya bersih malah jadi item gunteng gitu.

Biasanya untuk membersihkan bapak menggunakan air keras, dengan menggunakan kuas. Perlahan membersihkan sampai terlihat bentuk aslinya. Tapi berhubung kesibukan bapak yang sudah capek saat pulang kerja makanya tidak sempat lagi untuk membersihkan lantai yang item. Melihat lantai kusam gitu sebenarnya gatel juga ingin membersihkan tapi apa daya kalau menggunakan air raksa aku tak berani karena takut terkena kulit.

Berpikirlah cara membersihkan lantai agar kinclong sehingga sedap di pandang tapi lama berpikir belum juka ketemu ide yang pas. Bila menggunakan pembersih kamar mandi, kemungkinan bisa tapi itu terlalu keras ada beberapa merk yang membersihkannya sampai memudarkan motif porselin dan ada juga yang meninggalkan bercak putih yang tak elok di pandang. Belum lagi baunya yang begitu menyengat dan ga hilang-hilang. Lalu teringat waktu membersihkan jalan ke rumah yang mulai licin karena berlumut, maklum musim hujan bikin lumut tumbuh subur. Saat itu aku sudah coba menyikat dengan sikat kawat tapi sampai sikatnya ompong lumut belum bersih maksimal, lalu ibu menyarankan untuk menaburkan pemutih pakaian ke lumut-lumut bandel itu, lalu disuruh nunggu beberapa saat, dan benar saja lumut-lumut itu sudah berubah warna dan mengelupas sendiri, tinggal gosok sedikit sudah hilang bersih tak tersisa.

Berbekal pengetahuan dan coba-coba itu maka aku aku ingin terapin di lantai kusam. Waktu aku bilang ke ibu, ibu ga yakin juga bisa bikin kinclong lantai yang sudah tak berbentuk itu, tapi ga ada salahnya di coba.

Lagi bosan, mumpung inget dan sendirian di rumah, ya sudah aku ambil peralatan perang; pemutih pakaian (aku pakai pemutih karena ibu sukanya pemutih kalau yang merk sarunya bilangnya baunya terlalu tajam, murahan pemutih juga sebenarnya), sikat, pel, ember di isi air, gayung dan dingklik. Sambil setel campur sari di radio biar makin gayeng.
☆ Pertama-tama lubangi tutup botol, tuang pemutih pakaian ke lantai yang sudah di sapu. Tinggal crot-crotin aja disembarang tempat.
☆ Ratakan dengan pel pemutih pakaiannya.
☆ Biarkan beberapa saat. Ini untuk memberi waktu agar obatnya bekerja.
☆ Ambil dingklik, duduk dan sikat dah lantainya.
☆ Bila agak susah, siram dengan sedikit air, bila nodanya masih susah juga tambahkan sedikit pemutih pakaian lalu sukat kembali.
☆ Sikat dengan cara memutar ya, ini lebih memudahkan kotoran terkelupas dibanding jika menyikatnya lurus. Ya di mix aja deh enaknya gimana yang penting terus semangat nyikat.
☆ Siram lantai dengan air bersih dan bisa dilihat hasilnya dengan seketika.

Tak perlu waktu lama untuk membersihkannya dan tak perlu tenaga berlebih untuk menyikatnya lantai sudah kelihatan warna aslinya. Sudah tak item gunteng lagi, sudah bersih bersinar. Oh ya awal-awal aku juga mencoba menggunakan deterjen, ya pikirku biar bersihnya cepat dan maksimal tapi saat melihat hasil akhir saat lantai sudah kering malah kelihatan kaya kulit kering, enggak bagus. Untung saja pakai deterjennya hanya beberapa ubin saja soalnya deterjen yang aku pakai hanya sisa dari ibu (comot dari tempat sabun).

Bisa lihat sendiri kan perbedaannya, lantai yang item gunteng penuh bakteri dan kuman padahal sudah di pel setiap hari dengan lantai yang sudah dilakukan perawatan khusus.

Oh ya ada satu lagi ni, saat mengepel biasanya kan kita menggunakan obat pel yang biasa muncul di iklan-iklan ntu kan. Aku juga gitu, termakan iklan gonta-ganti untuk mendapatkan hasil yang sesuai yang diinginkan, soalnya yang didapat lantainya saat di injak terasa lengket, ada yang malah mudah kotor, licin, bersihnya ga memuaskan, tapi sudah beberapa tahun ini aku menggunakan obat pel gambar pohon cemara tapi yang warna hijau (ga nyebut merk ya) pernah coba yang ada aroma-aromanya menurutku kurang gereget ya cuma dapat agak wangi saja enak yang oriental. Dan beberapa beberapa bulan ini saat ngepel dianjurkan ibu untuk menambahkan pemutih pakaian ini agar lantai lebih keset, semut ga cepat datang saat ada remah-remah di lantai, dan lantai beneran terlihat kinclong. Apapun merk obat pelnya, tambahin pemutih pakaian untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Termasuk lantai di teras bila aku amat-amati jika mengepel menggunakan pemutih pakaian lebih banyak dari obat lantainya, digosok sedikit lebih lama terlihat semburat putih tapi berhubung aku sadarnya sekarang-sekarang ini makanya lantai di teras terlihat buluk terus. Apa lagi tipe lantainya yang seperti ambril, kasar dan seperti mengikat kotoran ya jadilah seperti itu. Sekarang sudah tau solusinya jadi kagak bakal deh lantai di teras sampai jadi buluk item gunteng. Dengan bermodal alat seadanya yang ada di rumah dan pembersih pakaian yang harganya ga sampai 10ribu, lantai item gunteng bisa jadi kinclong kembali. Ga percaya...... Buktikan, dijamin dah ga menyesatkan. Target selanjutnya memberaihlan kerak tieng di lantai..... (01/06/17)


17/05/17

Arti Andeng-andeng

Tuhan membentuk kita menjadi seorang pribadi yang berbeda-beda, dengan ciri dan bentuk yang tak sama persis antara satu dengan yang lainnya. Kita adalah makhluk yang memiliki banyak keistimewaan yang Tuhan ciptakan.

Cerita ini aku dapat dari seorang teman yang sudah seperti saudara buatku. Awal kisah saat aku main kerumahnya, ya namanya teman pastinya ngobrol ngalor ngidul ceritanya lalu sampailah ketika ia berkata padaku.
"Mba andeng-andengnya (tahi lalat) di muka banyak ya". Aku yang mendengar itu hanya tersenyum, karena tidak hanya kali ini mendengar kalimat seperti itu.
"Hehehehe....."  Ga ada kata yang bisa aku katakan untuk membalas mbaku yang satu ini.
"Sama mba, saya juga banyak, berati kita sama ya mba"
"Iya mba, punyaku banyak banget". Balasku sambil melihat dengan seksama andeng-andeng yang ada di wajah seorang wanita cantik di depanku. Ya walaupun ga sebanyak punyaku seh kayanya.

"Dulu waktu masih sekolah, pas naik bus ada seorang kakek bilang sama aku. Ndok andeng-andengmu akeh ya, berati koe orangnya sabar"
"Maksudnya sabar gimana mba....??? Tanyaku, karena aku bukan tipe orang yang sabar dalam beberapa hal seh.
"Kata kakek itu andeng-andeng yang tumbuh di muka itu menandakan orang itu sabar dalam menjalani setiap ujian yang Allah kasih. Allah banyak memberikan ujian untuknya."
"Oooow, begitu to. Padahal andeng-andeng yang ada di wajahku banyak banget mba, kayanya ada deh 13 an"
"Itu berarti mba sabar".
"Mba juga donk, kan kita sama"
"Iya mba. dan anehnya andeng-andeng itu akan bertambah jumlahnya."
"Iya benar. Itu kenapa mba bisa begitu....???"
"Ya artinya itu seperti pertanda bahwa mba sudah bisa melewati satu ujian dari Allah."
"Oooow, gtu. Andeng-andengku banyak ik mba. Ga hanya di muka di lengan juga ada, bahkan di jadi pun ada".  Ceritaku sambil memperlihatkan andeng-andeng yang ada di jari kelingking kananku.
"Enggak mba. Yang dimaksud hanya andeng-andeng yang ada di muka saja".
"Tak kirain di tempat lain juga termasuk"
"Enggak mba. Kalau andeng-andeng mba banyak yang ada di muka itu tandanya mba orangnya sabar. Itu tanda dari Allah mba."
"Iya mba. Mba juga sama sabar dan baik banget".

Entah kepana percakapan ini sering terngiang di pikiranku, dan rasanya gatal ingin membuat coretan tentang ini. Ya mungkim ga sama persis kalimatnya dengan obrolan aslinya, namun inilah kalimat yang aku ingat ketika obrolan itu sedang berlangsung.

Terlepas dari semua itu, entah ini benar atau hanya mitos, Allah menciptakan segala sesuatu pasti ada maksud, fungsi, dan tujuannya masing-masing. Baik yang sudah kita tau ataukah yang masih tersembunyi dari semua yang telah kita muliki (terjadi). Terus belajar bersyukur dengan segala yang sudah kita dapat juga miliki. (17/05/17)


Doa dan Restu

Sekarang aku paham dengan kalimat yang sering menjadi quote ataupun kata-kata orang tentang pertanggung jawaban ketika sudah tiada dari foto diri yang di unggah di media sosial.

Pertama kali membaca, dan beberapa kali melihat posttingan di medsos dengan maksud tersebut aku masih belum tanggap, yang ada malah timbul pertanyaan "memangnya salah dengen mengunggah foto di medsos, memang apa maksudnya pertanggung jawaban dalam kalimat tersebut...??!"  Enggak salah,  akan tetapi entah mengapa kalimat itu seperti membekas, ya walaupun secara ga langsung bisa dikatakan tidak membuatku menjadi kepikiran tapi otak tanpa aku sadari seperti mengolah dengan sendirinya mencari tau dengan cara menimbang, mengolah dan mengamati kebiasaan tersebut (mengunggah foto pribadi) dan yang terjadi di masyarakat. Tak hanya itu pemberitaan tentang meninggalnya seseorang yang secara tak wajar dimana dalam berita itu membahas juga tentang post terakhir yang terkadang dikaitkan tentang firasat. Aku juga pernah baca, jika seseorang sudah meninggal lalu bagaimana nasip medsos yang ditinggalkan yang berisi foto pribadi, secara passw dan semacamnya hanya pemiliknya saja yang tau.... Mungkin bagi keluarganya yang paham (tau passw) bakal di hapus itu account, tapi bagaimana dengan yang tidak paham atau tidak tau passwnya....

Dan tiba-tiba saja hari ini benar-benar yakin, dan seperti mendapatkan penjelasan dari pengamatan yang dilakukan otakku. "Apa memangnya yang dimaksud dari pertanggung jawaban foto pribadi setelah seseorang itu meninggal...?" Ya sebenarnya jawaban pastinya seh kagak tau, karena ini hanya analisa dan hal yang bisa aku tangkap, aku rasakan dan yang bisa aku terima dari penjelasan seabrek dari analisa si otak imutku (dasar otak yang demen berkeliaran, susah diam).

Seseorang yang sudah meninggal, sebenarnya beliau bahagia dalam artian beliau tenang dan senang di alamnya sana atau tidak itu bisa dilihat dari foto yang memperlihatkan wajah beliau; ini yang bisa tau ya hanya orang-orang yang mempunyai kepekaan lebih dan punya indra ke enam.

Bila keluarga ataupun teman yang di tinggalkan melihat album foto beliau secara spontan akan mengingatkan masa hidupnya beliau, dan itu akan memunculkan kenangan yang ditinggalkan entah itu kenangan baik ataupun yang buruk dan kesedihan yang ditimbulkan akan sampai kepada beliau walaupun sudah berbeda alam. Bisa saja ada orang yang dimasa hidup beliau masih memiliki dendam, ya namanya manusia walaupun sudah bilang iklas tapi belum tentu bisa benar-benar iklas 100% ( mungkin lho ya bagi sebagian kecil orang saja), bisa saja kenangan buruk itu teringat kembali dan masih menyisakan dendam maka tidak menutup kemungkinan membuat tidak tenang beliau yang sudah tiada.

Bila hanya foto itu ada di buku album foto saja toh yang bisa lihat hanya keluarga yang punya fotonya, jadi teringatpun tentunya hal yang baik, lalu akan mendoakan agar beliau tenang disana. Karena tidak mempungkiri seseorang yang sudah meninggal sejatinya masih ada kontak terhadap orang-orang yang ditinggalkan, terutama kepada orang-orang yang disayanginya semasa hidup Beliau mengamati tindak tanduk orang-orang yang ditinggalkan, bila seseorang itu berperilaku buruk maka beliaunya tidak tenang dan sedih, begitu pula sebaliknya jika yang ditinggakan baik maka beliau pun tenang. Apa lagi jika mendapatkan kiriman doa itu akan membukakan jalan terang bagi beliau untuk berada di tempat yang indah, biau pun juga akan memberikan rasa terima kasihnya dengan membantu agar setiap doa untuk setiap keinginan  yang dipanjatkan akan sampai kepada Allah, berdoalah yang baik ya agar selalu membawa kebaikan buat dirisendiri juga orang lain.

Mungkin itu juga yang dimaksud jika doa dan restu orang tua itu bisa membukakan jalan kesuksesan. Orang tua mendoakan yang terbaik dan doa itu akan dibantu oleh leluhur agar sampai kepada Sang Pencipta. Jadi jangan meremehkan silsilah dan melupakan leluhur yah, sering-sering kirim doa untuk beliau yang sudah meninggal dan untuk orang-orang tersayang yang ada di samping kita.

Eh begitu ga seh, malah jadi bingung nih. Tapi yang aku tangkap seh begitu.
Mohon maaf ya bila dalam tulisan ini dirasa aneh. Tidak ada maksud apa pun dengan tulisan ini, hanya saja tiba-tiba saja teringat dan ingin membuat coretan, yah walaupun di hati ada rasa takut saat ngerik tapi entah kenapa jari dan otak sepertinya sepakat dan kompak untuk menari dalam barisan abjad. Dan anehnya ingin banget segera nge-post coretan ini.
Sekali lagi mohon maaf bila ada yang tidak berkenan ya. (16/05/17)

:: Hanya menuangkan apa yang menjadi pikiran dan seperti ada desakan untuk memposting coretan ini.


13/05/17

Jamu Gendong


Pagi-pagi sudah di tawari jamu, ya 'iya' aja mah kalau ini. Di jaman sekarang sudah jarang di jumpai penjual jamu gendong, kalaupun ada paling sudah pakai sepesa motor buat jualan, itu juga tidak banyak penjual. Yang lagi ngetren ya jual jamu mangkal yang kebanyakan dagangannya adalah jamu seduh. Kalau yang itu aku belum pernah coba.

Ya walaupun hanya jamu kunir asem suruh itu buatku sudah cukup lah, kalau yang lain hmmmmmm... mikir dulu apa lagi yang biasa di minum simbok langsung ngacir aja dah angkat kedua tangan, ga kebayang pahitnya kaya apa yang di minum brotowali itu masih di campur beberapa macam ramuan jamu lain dan parahnya ibuk tidak mau dikasih beras kencur untuk 'tombo'setelah menghabiskan jamu pesanannya.

Sepertinya sudah menjadi kebiasaan,walaupun kita minum jamu yang kagak pahit tetep saja dikasih beras kencur setelah habis meminum jamu pesanan baik kita merasakan pahit ataupun tidak setelah meminum jamunya.

Penjual jamu gendong sekarang sudah jarang, bukan hanya karena tidak ada generasi penerus tetapi juga sudah jarang yang mengkonsumsi jamu gendong. Padahal jamu banyak banget manfaatnya buat tubuh, bisa bikin seger, ngilangin capek serta pegel. Aku pernah baca artikel bahwa jamu bisa menyembuhkan penyakit tertentu. Jamu yang bahan dasarnya dari tumbuhan apotik hidup adalah ramuan tradisional yang dibuat turun-temurun dari jaman dulu dan sudah terbukti khasiatnya makanya sekarang banyak pabrik jamu yang meraciknya menjadi minuman ataupun bentuk serbuk agar lebih praktis dibawa dan dikonsumsi.

Sekarang orang-orang lebih suka praktis dengan membeli minuman instan yang banyak di jual di minimarket ataupun di pusat perbelanjaan dan sudah terbungkus cantik di dalam kaleng ataupun di botol. Jujur aku belum pernah beli jadi ga tau rasanya seperti apa, eeh pernah beli tapi titipan teman waktu ke minimarket, katanya seh enak dan manis ga ada pahitnya sama sekali.

Bagaimanapun aku tetep suka jamu gendong, walaupun hanya beli kunir asem yang saat di seruput masih brasa sedikit hangat itu tanda fres dari kompor, itu juga belinya tidak tiap hari selalu aku beri jeda. Ya kalau ada yang jual jamu gendong lewat di depan rumah teman-teman belilah, selain menyegarkan tubuh juga untuk membantu perekonomian mikro yang untungnya juga ga seberapa bila dilihat dari cara buatnya yang ribet dan capek masarinnya.

Kalau perlu buat sendiri di rumah malah lebih bagus. Bisa lebih terkontrol manisnya, jadi manfaat dari setiap bahan yang di oleh lebih nendang dan bisa benar-benar dirasakan tibuh. Jadi pengen buat kunir asem deh kaya dulu, aaaah ntar turun beli kunir siapa tau bisa ber-eksperimen dan mendapatkan ramuan yang pas lalu bisa jadi sumber bisnis baru. Lalalalala.... (13/05/17)

::
Kalau suka minum jamu keseringan ya, kalau bisa jangan setiap hari kasih jeda untuk mengkonsumsinya. Selain itu perbanyak minum air putih. 

20/04/17

Ketika ide saling bermunculan, ada banyak hal yang ingin dilakukan. Ingin membuat karya seni yang bisa diterima di masyarakat sampai-sampai setiap orang yang melihat ingin mendapatkan ataupun memiliki menjari prioritas utamaku. Bukan untuk dikagumi, namun agar mereka bisa menikmati dan merasakan karya seni yang aku buat.
Membuat dan terus bermain dengan benang, jarum dan gunting, memberi jiwa pada setiap karya yang terbentuk dengan tanganku lalu membuat mereka ingin memiliki dan memperlakukannya dengan baik.

Sebuah kepuasan bila melihat orang lain bisa melihat hasil karya seni itu dari dasar hati yang terdalam, bukan hanya menganggapnya indah namun juga menyukainya dengan sungguh.

Ahhhh...., saat membayangkan senyum mereka yang sumringah, dengan mata berbinar-binar karena senang ketika menerima hasil karyaku, tiba-tiba saja hatiku ikut senang. Seperti bunga warna warni yang bermekaran. Susah untuk dibayangkan, namun yang pasti senang yang tak terkira. Karya seni yang tak seberapa, mendapatkan hati dari penikmatnya.

Ini bukan hanya tentang harga ataupun sekedar mencari untung namun karya seni yang mendapatkan hati. Terus berkarya tanpa henti mencipta dengan hati. (19/04/17)

23/03/17

Perawatan dengan Putih Telur

Ngendon di rumah tanpa tersentuh bedak, pelembap, pembersih muka, dan segala macam alat tempur cewek yang tugasnya mempercantik muka malahan sekarang kalau pergi milih ketika matahari tepat di atas ubun-ubun baru keluar rumah, ya gosong dah. "Kaya biasanya dandan aja. Apa kabar bedak yang udah mulai jamuran gegara kagak pernah tersentuh.... lagian mana punya peralatan macam itu kamu....???! ngaku deh" 

Muka sudah kasar kaya kayu belum di amplas, kusam terlebih komedo udah kaya kecambah tumbuh, nongol dimana-mana dah, ya untung aja jerawat kagak ikut-ikutan merajalela, datangnya kagak keroyokan ya paling sebiji dua biji cuma numpang lewat (takut ama ujung jari yang suka iseng kali ya). Hmmmm....,

Tadi pagi pas buat teh, cari cemilan di meja liat ada telor dadar. "Trus apa hubungannya telor dadar dengan muka kusam dan item...???!" 
Tenang ya, ini baru mau di ceritain hubungannya. Kalau ada telor dadar tentu ada cangkang telor donk, nah nengok lah tumpukan sampah di 'tampah' yang ada di dapur sebelum di buang ke tempat sampah. Ada 2 butir kulit telor, aku kumpulin tu sisa-sisa putih telur dari cangkang, aku pergunakan cangkang yang lebih kecil untuk mengumpulkan agar ga ngotorin tempat dan putih telor juga tidak terbuang (melekat) di tempat yang dipake. Ya lumayan dapat saiprit tapi cukuplah untuk masker muka.

Tradisi ngeteh pagi tanpa cemilan sudah selesai, mulailah berkreasi dengan sisa kulit telor dimukaku yang kucel dan kusam, biar agak beningan dikit. Oleskan putih telur keseluruh muka dan leher ini aku gunakan jari telunjuk saja bukan kuas (malas ribetnya), sampai benar-benar rata dan habis. Diamkan sampai benar-benar kering. Jangan banyak bicara biar hasilnya bagus masker putih telornya ga retak. Setelah itu baru deh bilas dengan air sampai bersih dan cucilah muka dengan sabun pembersih muka biar amisnya juga hilang dan ga lengket. Selesai....

Seketika muka akan terasa segar, ga berminyak, sedikit lebih bening dan halus. Komedo berkurang. Oh ya kalau mau menghilangkan komedo biar benar-benar terangkat saat putih telor sudah di oles ke muka tutup dengan tisu bagian muka yang berkomedo (biasanya area T yang paling banyak) biarkan sesaat sampai kering baru deh dilepaskan. Bakal kelihatan tu komedo pada nempel di tisu.

Tips praktis yang sering aku praktikkan. Mas-mbak, kakak sekalian yang penasaran boleh di coba, ga berbahaya dan sangat mudah juga ga butuh waktu laman, tapi hasilnya langsung bisa dibuktikan. (23/03/17)

20/03/17

Pedagang Buah Sawo

Tadi siang rencana awal ingin beli perdana internet yang habis sejak hari sabtu malam. Pagi menjelang siang, berangkatlah ke kios langganan mencari perdana internet. Ga makan waktu lama tinggal tunjuk dan angkut, karena kartu sudah di daftarin pihak kiosnya. Waktu mau pulang tiba-tiba saja keingat mau beli gunting gelombang, yah mumpung keluar sekalian saja biar sewaktu-waktu mau pake tidak bingung dan repot lagi mencari, sebelum hilang ide makanya bisa langsung eksekusi kerajinan tangannya saat ide bermunculan.

Toko perlengkapan jahit tidak terlalu jauh, ga nyampe 10 menit juga sudah sampe dan kebetulan toko tidak ramai pembeli, mungkin karena masih pagi kali ya makanya ga berjubal kaya biasanya. Ternyata harganya lumayan mahal, beberapa kali tanya waktu ke toko selalu saja kosong untuk yang ukuran kecil adanya gunting gelombang kain yang gede, tapi akhirnya aku beli juga mengingat butuh dan beberapa kali cari di tempat perlengkapan jahit lain juga kosong (waktu main ke toko perlengkapan jahit). Sekalian mau beli flanel tapi bingung mau beli warna apa, lagian flanel aneka warna yang di rumah juga masih tertata rapi di rak. Ginting sudah didapat, sudah di coba juga, saking gedenya jadi bingung sendiri nanti pakainya gimana yang kebayang malah gunting pangkas tanaman. Mungkin terbiasa gunain gunting imut liat gunting super jumbo makanya bingung sendiri. hehehehe....

Di parkiran ada adegan drama, si mas yang jaga parkir dikasih bungkusan makan siang sama perempuan (sepertinya penjual di sekitar sana juga), waktu ditanya harganya bilangnya ga usah alis gratis. Dan si masnya sukses dah jadi bulan-bulanan ledekan teman-temannya. Motorku juga ga segera di keluarin, si masnya mah gitu....

Yang sudah dibeli sudah didapat. Pulang...... Oh tidak, ada pikiran untuk mencari toko perlengkapan dan mainan bayi yang ada di cabang lain yang lebih lengkap untuk lihat-lihat siapa tau ada yang bisa dibawa. Tapi ga bawa aerphone trus bagaimana bisa menemukan lokasi ?! Karena selama ini aku mencari tempat atau toko menggunakan google map, ya maklum saja meskipun di kampung sendiri tapi sama sekali ga kenal nama jalan, pernah waktu itu cari toko kain malah muter-muter melewati jalan pemuda sampai 4 kali, aku tau tempatnya tapi berhubung sekarang jalan banyak yang di buat searah makanya tidak bisa lagi lewat jalan yang biasa aku lalui makanya malah muter-muter ditempat yang sama.

Pikiran yang labil, awalnya mau cari toko perlengkapan bayi eh malah di tengah jalan pengen cari kura-kura. Dulu pernah liat orang jual kura-kura di pasar johat tapi sebelum pasarnya kebakaran kalau sekarang ya ga tau masih ada disana atau sudah pindah. Melewati daerah Johar, tengak-tengok siapa tau ketemu toko mainan atau penjual kura-kura tapi malah tergoda sama sawo. Iya sawo yang menggunung di 'tampah' penjual buah. Sementara abaikan sawo....

Hmmmm..., Sepertinya toko perlengkapan bayi ada disekitar pasar tapi disebelah mana...?! "Kebingungan yang tidak berdasar, disana banyak orang tinggal tanya beres kan..."
Mau nanya tapi sedikit keder, akhirnya balik arah dan berhenti di penjual sawo yang tadi aku lihat.
"Pados nopo mba..., karpet, salak nopo sawo...?! Kata ibu muda yang ada di lapak sebelah.
"Niki...." kataku sambil mematikan mesin kotor dan membuka sleyer yang menutup sebagian muka.
"Salak..." Kata ibu tadi memperjelas
"Mboten, niku..." kataku sambil menunjuk sawo.

Di sampingku ada ibu-ibu yang membeli sawo juga. Di lapak itu ada 2 penjual, satu mengkadap ke arahku yang satunya menghadap ke arah samping menjaga timbangan. Aku bertanya harga sawo yang dihargai 20 ribu per kilonya. Aku ga bisa menawar tapi, aku tanya harga pasnya lah. Si penjual yang ada di depanku itu berkata 17ribu sama kaya ibunya (pembeli yang ada di sampingku). Okelah aku beli sekilo, ga pake nawar selain ga bisa nawar kasihan juga kalau ditawar-tawar. Kita beli di supermarket yang lebih mahal saja tidak pakai nawar padahal udah jelas yang punya orang berduit lha ini di pasar masa ya ditawar sampai dower padahal untung pedagang juga ga begitu besar.

Si ibunya main masuk-masukin sawonya saja, padahal kan aku mau milih sendiri. Ya sudah pasrah 'pongkoan' sama penjualnya, hanya bilang untuk memilihkan yang masak siap makan jangan yanh hijau. Ibu yang tadi awal menawariku ikutan nimbrung dan mengambilkan sawo yang ada di kardur, pikirku itu stok yang belum dikeluarkan dan memasukannya ke plastik. Setelah dirasa cukup si ibu yang ada di depanku memberikan plastik berisi sawo kepada ibu yang disampingnya (yang menghadap kesamping) untuk di timbang.

Selain sawo aku juga membeli salak untuk bapak per kilo dihargai 10 ribu, lebih mahal dari tukang buah yang biasa lewat depan rumah. Aku ngikut saja, ga pakai nawar (antara ga tega, ga bisa nawar dan takut di omeli emak-emak pedagang yang pedes kalau ngomong *pedesnya melebihi sendal jepit). Menunggu ditimbang aku lihat buah-buah yang dijualnya, disana ada salak, buah naga, mangga, jambu biji dan entah apa lagi ga sempat memperhatikan seluruhnya karena diajak ngobrol sama yang nimbang katanya sekilo lebih dua sawo yang kelebihannya itu diambil dan diperlihatkan padaku, mau digenepi menjadi 20 ribu untuk dua sawo yang diambilnya tapi aku tolak, kelebihannya dikasih salak saja. Salak ditimbang sekilo baru ditambahin untuk menggenapi pembelian menjadi 30 ribu. Mau beli buah naga buat ibuk ga jadi, lain kali saja belusukan pasar lagi. Sudah ada dua buah, kebanyakan buah malah bingung makannya.

Aku llihat sekitar pasar tidak ada yang jual kura-kura, sampai aku nemerobos pasar juga ga ada kura-kura. Akhirnya pulang. Sampai rumah pamer ibuk. Tapi, waktu di buka alangkah terkejutnya melihat nasip sawo yang aku beli. Sedikit, padahal tadi si ibu yang jual banyak banget masukin sawonya tapi kenapa jadi dikit gini, ada sawo yang udah potongan, mungkin sawo ga layak jual bagian yang busuk sudah dibuang menurutku itu ulah ibu-ibu yang mengambil sawo di kardus yang aku kira stok baru.

Berkali-kali aku bilang sama ibuk tepatnya ngeyel kalau lihat si penjualnya masukin sawonya banyak, ya pas ditimbag di ambil 2 yang dibilang lebih dari sekilo. Ibu menyarankan untuk ditimbang ulang, kebetulan dirumah ada timbangan juga. Aku masih keheranan dan mulai sedikit emosi dengan barang yang aku beli, lalu ibuk mengambil sawonya dan membawanya kebelakang untuk ditimbang. Ternyata timbangannya tidak tepat sekilo, masih kurang 1 ons ya kira-kira 2 sawo lah.

Bagaimana ini...., begitu curangnya si pedagang. Mengganti barang yang aku beli saat ditimbang tanpa aku sadari, karena timbangannya tertutup oleh badan penjual yang menghadap ke samping, dan buahnya juga amburadul penyok, busuk dan yaaaah begitulah. Aku ingat lagi kejadian dipasar tadi, ingatanku masih oke ibu penjual  memasukkan sawo begitu banyak, dan ada beberapa yang berwarna agak hijau tapi ketika dilihat ulang ga ada tu yang warna hijau malah yang ada buah rusak. Memang ga semua pedagang seperti itu tapi.... ya sudahlah, mudah-mudahan berkah saja barang yang mereka jual. Buat pelajaran agar lain kali lebih hati-hati dan benar-benar memilih sendiri barang yang dibeli tidak usah mengandalkan penjualnya untuk memilih karena terkadang penjual malah memilihkan yang sedikit penyok bahkan busuk. Kalau kaya gini bikin kapok saja belanja di padar. Mungkin didasarkan pengalaman dari penjual bisa membedagan pembeli berpengalaman dipasar sama yang enggak makanya kena kibul.

Oh ya hati-hati juga bila membeli buah yang sudah dibungkus, terkadang buahnya sudah dicampur sengan stok lama yang tidak laku untuk mengurangi kerugian. (20/03/2017)