17/05/17

Arti Andeng-andeng

Tuhan membentuk kita menjadi seorang pribadi yang berbeda-beda, dengan ciri dan bentuk yang tak sama persis antara satu dengan yang lainnya. Kita adalah makhluk yang memiliki banyak keistimewaan yang Tuhan ciptakan.

Cerita ini aku dapat dari seorang teman yang sudah seperti saudara buatku. Awal kisah saat aku main kerumahnya, ya namanya teman pastinya ngobrol ngalor ngidul ceritanya lalu sampailah ketika ia berkata padaku.
"Mba andeng-andengnya (tahi lalat) di muka banyak ya". Aku yang mendengar itu hanya tersenyum, karena tidak hanya kali ini mendengar kalimat seperti itu.
"Hehehehe....."  Ga ada kata yang bisa aku katakan untuk membalas mbaku yang satu ini.
"Sama mba, saya juga banyak, berati kita sama ya mba"
"Iya mba, punyaku banyak banget". Balasku sambil melihat dengan seksama andeng-andeng yang ada di wajah seorang wanita cantik di depanku. Ya walaupun ga sebanyak punyaku seh kayanya.

"Dulu waktu masih sekolah, pas naik bus ada seorang kakek bilang sama aku. Ndok andeng-andengmu akeh ya, berati koe orangnya sabar"
"Maksudnya sabar gimana mba....??? Tanyaku, karena aku bukan tipe orang yang sabar dalam beberapa hal seh.
"Kata kakek itu andeng-andeng yang tumbuh di muka itu menandakan orang itu sabar dalam menjalani setiap ujian yang Allah kasih. Allah banyak memberikan ujian untuknya."
"Oooow, begitu to. Padahal andeng-andeng yang ada di wajahku banyak banget mba, kayanya ada deh 13 an"
"Itu berarti mba sabar".
"Mba juga donk, kan kita sama"
"Iya mba. dan anehnya andeng-andeng itu akan bertambah jumlahnya."
"Iya benar. Itu kenapa mba bisa begitu....???"
"Ya artinya itu seperti pertanda bahwa mba sudah bisa melewati satu ujian dari Allah."
"Oooow, gtu. Andeng-andengku banyak ik mba. Ga hanya di muka di lengan juga ada, bahkan di jadi pun ada".  Ceritaku sambil memperlihatkan andeng-andeng yang ada di jari kelingking kananku.
"Enggak mba. Yang dimaksud hanya andeng-andeng yang ada di muka saja".
"Tak kirain di tempat lain juga termasuk"
"Enggak mba. Kalau andeng-andeng mba banyak yang ada di muka itu tandanya mba orangnya sabar. Itu tanda dari Allah mba."
"Iya mba. Mba juga sama sabar dan baik banget".

Entah kepana percakapan ini sering terngiang di pikiranku, dan rasanya gatal ingin membuat coretan tentang ini. Ya mungkim ga sama persis kalimatnya dengan obrolan aslinya, namun inilah kalimat yang aku ingat ketika obrolan itu sedang berlangsung.

Terlepas dari semua itu, entah ini benar atau hanya mitos, Allah menciptakan segala sesuatu pasti ada maksud, fungsi, dan tujuannya masing-masing. Baik yang sudah kita tau ataukah yang masih tersembunyi dari semua yang telah kita muliki (terjadi). Terus belajar bersyukur dengan segala yang sudah kita dapat juga miliki. (17/05/17)


Related Posts:

  • Kurban di Bulan Penuh Berkah Dalam penanggalan islam bulan Dzulhijjah merupakan bulan penuh berkah dan penuh kelimpahan kebaikan. Di bulan ini Seorang muslim bisa menyempurnakan ibadahnya dengan menjalankan rukun islam yang ke-5 yaitu "menunaikan ibadah… Read More
  • Pernikahan Jawa-China Sebelumnya maaf bila tulisan saya menyinggung perasaan bukan maksud untuk ngobrolin yang berbau SARA, seandainya teman-teman ada yang tau tolong bantu saya untuk meluruskan dan sebaiknya jangan dimasukkan ke hati karena seka… Read More
  • Mitos Pernikahan Suku Sunda - Jawa Pernahkah anda mendengar bahwa orang Sunda dilarang menikah dengan orang Jawa atau sebaliknya? Ternyata hal itu hingga kini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat kita. Lalu apa sebabnya? Mitos tersebut hingga kini ma… Read More
  • Jamas Kereta kencana Selain tadisi jamasan pencucian benda-benda pusaka di Keraton Yogyakarta juga melakukan jamasan untuk kereta pusaka. Jamasan kereta yang di adakan Keraton Yogyakarta ini di awali dengan doa yang dipimpin oleh seorang penga… Read More
  • Ora Ilok "Makna Dibalik Larangan" Kata-kata "ora ilok" bagi orang Jawa khususnya orang tua jaman dahulu sering dijadikan senjata untuk mengingatkan sesuatu perbuatan yang tercela, sesuatu yang memalukan atau tidak pantas kepada sang anak. Karakter masyarakat… Read More

0 komentar:

Posting Komentar