21/11/17

Membangun pondasi diri

Melihat tantangan yang sudah menanti di depan mata, mulailah timbul gejolak di dalam otak "apakah bisa melewatinya..., apakah ada peluang memenangkan pertarungan sementara sebelumnya sudah mencoba dan gagal. Apakah kali ini bisa bisa berhasil....". Semoga

Niat hati menyerah, walau belum mencoba kembali namun melihat bagaimana sulitnya langkah yang harus dimainkan dan gagal sebelumnya itu membuat nyali ciut hingga sementara waktu memilih untuk menyelesaikan yang lain walaupun itu bukan misi sesungguhnya. Ya, aku memilih untuk menyelesaikan yang aku anggap mudah dan membuka hal yang baru ketimbang menyelesaikan misi, walaupun pada akhirnya apa yang aku kerjakan juga ada manfaat dan masih ada hubungannya namun tetap saja bisa merugikan karena yang aku kejar pencapaian, bukan keberhasilan. Padahal seharusnya berproses untuk bisa berhasil hingga tercapai apa yang menjadi pengharapan.

Pola pikirnya tidak salah tapi juga tidak dibenarkan, karena bila pencapaian yang dikejar, maka apa yang dicari akan aku bayar lebih mahal dari yang seharusnya. Tapi jika proses itu aku kerjakan setahap demi setahap sesuai alurnya ya yang didapat lebih baik dan bisa saja lebih besar dari yang diharapkan. Karena proses itulah yang akan mengajarkan bagaimana menyelesaikan setiap rintangan yang hadir. Hmmmm... benar juga seh, karena ketika aku ingin melengkapi untuk membuka level baru berasanya mudah saat mengerjakan, ya walaupun kadang masih saja gagal tapi seperti sudah tau celah bagaimana untuk menyelesaikannya. Sudah kagak kebingungan seperti di awal-awal yang harus putar otak bolak-balik agar bisa mendapatkan strategi yang pas menggempur rintakan dengan sisa kekuatan/amunisi yang ada.

Menganalisa/mempelajari dari kegagalan sebelumnya itu harus, agar bisa jauh lebih baik. Ingin menyerah walau masih beberapa kali langkah, namun tidak ada salahnya untuk mencoba; pergolakan dua sisi di dalam pikiran. Pantang menyerah sebelum berperang, hingga amunisi terakhir perjuangan teruslah dilanjutkan. Satu persatu mencoba formula baru, mencari cara agar bisa menyelusup. Tak perlu melihat masih seberapa banyak amunisi yang ku punya, cukupkan untuk terus menggempur dengan perhitungan. Perlahan-lahan dan akhirnya ada celah juga untuk bisa menyelesaikan misi. Keuletan yang berbuah manis dengan bisa memenangkan pertandingan, itu menjadi semangat tersendiri untuk menaklukkan setiap rintangan yang ada. (20/11/17)

17/11/17

Kebersamaan

Seorang ibu akan melindungi, proteksi kepada anaknya. Sementara ayah akan melindungi, merengkuh erat anak dan istrinya. Sementara sang anak akan merasakan kehangatan, nyaman, dan terlindungi dari dekapan mereka. Sebuah kasih sayang yang dipancarkan dari naluri, kedamaian dan ketenangan hati untuk satu rasa memiliki dalam kebersamaan yang utuh. (16/11/17)

Perjuangan akan berbuah manis

Kita tak boleh lepas dari usaha sebagaimanapun beratnya, bagaimanapun sulitnya jalan/proses yang kita lalui terus saja lanjutkan perjuangan, meskipin terkadang apa yang sudah kita lakukan tak membuahkan hasil sama sekali. Hingga timbul keputus asaan, namun teruslah bergerak karena masih ada asa tersisa didalam sisa-sisa kekuatan/tenaga yang ada dari dalam diri kita.

Berharap pada keajaiban/keberuntungan hadir untuk membuka jalan menyelesaikan segala proses menuju kearah yang lebih baik. Berhasil tidaknya itu bukan sebuah ukuran, namun mampu/sanggup menyelesaikan hingga akhir itulah pemenang yang sesungguhnya.

Hasil itu bonus dari apa yang sudah kita lakukan. Walaupun pada akhirnya tak mendapatkan bonus tersebut, setidaknya ada pembelajaran ketika melewati tahap demi tahap proses yang dilaluinya. Pembelajaran yang bisa kita gunakan untuk menganalisa dan bekal ketika kita memulai lagi. Mencoba dan terus mencoba hingga menemukan hasil yang sesuai kita harapkan. Jangan putus asa, jangan menyerah karena saat kita berhenti sebelum akhir itu sama saja menyia-nyiakan kesempatan/pengharapan yang sudah ada di depan mata.

Pastikan diri bahwa kita akan berhasil suatu saat nanti. Saat ini teruslah berproses, dan terus bergerak lanjutkan perjalanan. Jangan terkalahkan dengan keputus asaan untuk menyerah. Hancurkan lelah yang terus saja membayangi dibelakang kita untuk membujuk agar kita berhenti saat ini. (16/11/17)

15/11/17

Harus memilih

Ketika dihadapkan dengan beberapa pilihan dan harus memilih salah satu maka pertimbangkan; langkah, kesiapan dalam menghadapinya, serta tentang apapun yang akan disajikan setelahnya. Setelah memilih tak boleh mundur, berbalik ataupun ke lain arah dan harus memilih, "karena segala hal di dunia ini adalah pilihan" maka pilih salah satu yang dianggap benar-benar bisa mewakili apa yang sudah kau miliki.

Ketika kartu terbuka, aku ga tau apakah ada banyak kejutan disana yang akan membuka banyak jendela yang tertutup, atau hanya langkah kecil yang memang dibutuhkan kesabaran dan pikiran ekstra agar dapat menghabiskan semua penghalang dalam membuka jendela tanpa kehabisan waktu ataupun tenaga.

Apapun yang menjadi pilihan tentunya sudah dipertimbangkan, siap menghadapinya lengkap dengan resiko dan yakin bisa melewatinya.

Mungkin saat ini banyak pilihan yang tersedia, namun bagaimana jika pilihan itu hanya satu yang tersisa...? Ya walaupun sebenarnya itu bukan pilihan melainkan keharusan yang mau ga mau harus dijalani. Bisa jadi masih banyak pilihan namun yang terlihat jelas olehku hanya satu dan itulah yang akan aku jalani, karena ga mungkin pilihan itu jatuh ke hal yang semu. Yang sama sekali tak bisa dibayangkan, dipikir dan tak tampak. Tak perlu meng-adakan hal yang ga ada, hanya perlu adakan yang sudah ada untuk menyempurnakan. (Main game saja bisa galau gini yah....) (14/11/17)

12/11/17

Kesalahan ya diperbaiki

Kesalahan tak mungkin bisa dihapus, hanya saja kesalahan yang sudah terjadi bisa diperbaiki dengan mencari celah agar bisa tetap menyelesaikan atau bila tidak bisa di otak-atik agar sama, maka terpaksa dengan mengulangnya dari awal.

Bukan sebuah kebodohan ketika kesalahan itu hadir, hanya saja ketidak telitianlah yang menyebabkan yang seharusnya tidak dilakukan malah terjadi.

Perbaiki kesalahan itu, yaah walaupun pada akhirnya akan mengulang namun jika itu sungguh-sungguh akan menjadi baik kembali bahkan bisa jauh lebih baik dari sebelumnya dan misipun bisa diselesaikan. (11/11/17) 

11/11/17

Candu game online

Main game itu seperti candu yang akan terus menerus dimainkan tanpa mau berhenti. Tak jarang aku katakan setelah ini kalau kalah selesai besok lagi mainnya, eeeeh... bukannya menang tetep saja kalah dan main lagi. Ada rasa penasaran untuk menaklukkan, tapi jika menang juga akan tetap terus main. Bahkan sampai kadang mata sudah 3watt pun kekeh menyelesaikan. Dibela-belain menahan ngantuk hanya untuk game, dibela-belain sampai larut malam hanya demi game. Padahal jika mainan flanel, mainan kayu sudah menguap sekali langsung deh peralatan diberesi lalu tarik selimut dan tidur.

Aku baru sadar jika selama ini game yang aku mainkan cenderung simple. Liat aja tu kebanyakan puzzle yang ga banyak trik. Ga tau kenapa suka aja dengan game-game seperti itu, ya mungkin aku ga suka ribet kali ya makanya pilih game yg gampang. Kalau main game puzzle lebih santai dan aku juga bisa membagi pikiran.

Cieeeee.... cieeeee.... asal jangan membagi hati ya. Aaah abang bisa aja, tenang aja bang hati neng udah penuh abang seorang. *sambil kibas-kibasin rambut ala model shampo. Hahahaha....

"Membagi pikiran gimana maksudnya...?" Ya main game tapi pikiran bercabang, bisa dengan bicara dengan diri sendiri, berpikir cari solusi atau cari ide juga bisa. Begitulah, coba aja sendirilah kalau penasaran.

Aku pernah berpikir kenapa game ada batas/amunisi/energi. Sempet sebel saat energinya habis dan harus menunggu penuh untuk main kembali padahal lagi seru-serunya. Ya itu karena agar si pemain bisa berkedip. Hahahaha..., setidaknya ada jeda istirahat. Bayangkan saja jika energinya ful terus bisa ampe berhari-hari main game terus dan semua kegiatan dan kewajiban bakal kocar-kacir, malah bisa jadi akan seperti orang yang hidup di goa yang ga mau kemana-mana walaupun untuk ke kamar kecil sekalipun karena ga tega ninggalin game yang masih on.

Pernah baca ada seorang kekasih yang memutuskan hubungan hanya karena si pacar lebih asik dengan game ketimbang dengan kekasihnya. Ada juga yang asik dengan game walaupun ada orang di sebelah yang ngajak ngobrol, kalau itu aku bakal aku diemin diajak ngobrol tapi ga memperhatikan mending ngibrol ama tembok sekalian deh.

Aku mah maunya main game bareng kamu aja, kita main game berdua ya yo, kita tanding. Tapi jangan game balap ya kalau mau yang masih berbau mobil/motor ya game markir-in mobil aja gimana.  Dan kamu selalu kalah. Hahahahha....

Aduuuuh...., pokoknya main game harus mulai dikurangi dan dibanyakin mainan flanel, mainan kayu dan mainan kaktus ajah biar lebih eksis. Cuuuuuus nyalain radio trus ngerjain pesanan duyuu. Ayok yang mau ikutan order produk kreasi homemade, dijamin unyu deh kreasinya kaya yg buat hahahahaha.... (10/11/17)

Mimpi-mimpi dalam tujuan pasti


Memiliki petapun belum berarti tidak kesasar. Perlahan namun pasti selesaikan misi satu persatu. Sudah disediakan petunjuk, sudah ada aneka macam bantuan, namun masih saja sampai sekarang belum bisa menyelesaikan semua level.
Semakin bertambahnya level semakin banyak tantangan yang perlu ditaklukkan, semakin banyak kesulitan, makin banyak barang yang dicari dan tidak mudah untuk mendapatkan.

Perjalanan hidup yang panjang. Tujuan hidup digunakan agar kita menjalaninya bisa lebih terarah, apa yang ingin kita raih/dicapai/diinginkan. Semakin bertambahnya usia menjadikan kita semakin dewasa dalam menyikapi setiap persoalan yang datang. Masalah yang datang silih berganti, tidak serta merta kita diamkan masalah pergi sendiri melainkan haruslah diselesaikan, dicarikan solusi agar tidak membesar karena untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginan kita itu butuh perjuangan, kesabaran, kerja keras, dan terkadang sampai jatuh bangun (kristina) untuk bisa mendapatkan.

Selesaikan semua permasalahan dan rintangan satu-persatu untuk membuka jalan menuju level selanjutnya. Lengkapi levelnya, capai dan perjuangkan apa yang menjadi impian. Kedewasaan bersikap, berpikir untuk bermain logika yang secara tidak langsung membantu menjadi senjata dalam melalui perjalan hidup hingga nafas terakhir.

Berproses untuk suatu tujuan pasti yaitu kedewasaan, kesuksesan serta pencapaian dalam suatu kepastian. Mimpi jangan hanya sekedar bermimpi, karena hidup terus berjalan maka selesaikan misi agar mimpi-mimpi itu berubah menjadi reward nyata yang bisa diraih dalam genggaman tanganmu. (10/11/17)

Melawan keterbatasan

Kebuntuan datang dan memilih untuk menggunakan bantuan namun pada kenyataannya tetap saja kalah.

Bagaimanapun kita sendiri yang menjalani, orang lain hanya bisa melihat dan memberi saran ini-itu namun untuk mengikuti atau enggaknya saran yang diberikan itu balik lagi kedalam diri kita sendiri, apakah mau menerima atau tidak.

Mungkin saran itu membantu, atau hanya penyemangat saja untuk kita bisa melaluinya tanpa memberi andil mengurai keruwetan pikiran. Bisa saja bantuan itu dibutuhkan untuk sekedar penenang saja bila masih ada orang yang peduli, berdiri disamping kita itu juga terkadang sudah membantu ketimbang memberikan wejangan panjang x lebar x tinggi yang malah menambah keruwetan pikiran dan bikin emosi meningkat.

Berikan bantuan sesuai porsinya. Lebih baik lihat sikon sebelum mengulurkan bantuan apakah benar-benar membutuhkan teman untuk memberi solusi, sebagai pendengar, atau hanya teman dalam keheningan saja. Jadilah teman yang baik untuk dia.

Tapi aku ga ngerti teman baik itu seperti apa. Katanya teman yang selalu ada disaat dibutuhkan, dan itu tak selalu aku lakukan meskipun dibutuhkan tapi aku ga datang mendekat malahan pergi menjauh.
Teman yang baik adalah yang mengerti melebihi diri kita sendiri, tapi aku ga benar-benar mengerti/paham bagaimana mereka. Laah aku ga masuk kategori donk, itu berarti aku bukan teman yang baik ya, bukan orang yang pas untuk dijadikan teman. Hmmmmm...., bisa jadi seperti itu.

"Booom..."
"Kita berteman ya..."
"Ga mau. Aku ga mau jadikan kamu temanku, kamu kan belahan hatiku"
"&#:÷%#_;$&÷%@%@%×^-;;#^÷^";:(×^$_
(bahasa planet) sambil cengar cengir kaya orang dapat undian permen telor cicak"
"Aaaaah kaaaaamu..... hehehehehe" (10/11/17)

Selesaikan proses hingga akhir

Kelihatannya mudah. Namun kenyataannya tak bisa menyelesaikannya. Begitu juga tak jarang saat melihatnya, di dalam pikiran kita itu susah tapi kenyataannya malah dapat kita selesaikan dengan baik dan cepat.

Jangan menakar segala sesuatu dengan apa yang kita lihat, namun kearah pastikam bahwa di dalam pikiran tertanam bahwa 'aku' bisa melewati/ menyelesaikan dengan baik. Jangan mengecilkan/ memudahkan segala sesuatu tanpa menjalani/ melewatinya terlebih dahulu, karena apapun yang digampangkan maka dalam menjalaninya tidak akan sungguh-sungguh dan memiliki, sehingga pada saat proses/ misi selesai tidak ada reward untuk diri sendiri, tidak ada kebanggan/ kepuasan /kegembiraan karena sudah melewati/ menyelesaikan semuanya. Berasa biasa saja dan bisa jadi malah ada rasa sombong dan hambar.

Berbeda dengan ketika kita megerjakan dengan sungguh-sungguh tanpa paksaan ketika proses/ misi/ tugas itu selesai ada rasa puas. Seperti ada kebanggaan tersendiri karena 'aku' bisa menyelesaikannya dengan baik. Tanggung jawab bisa dijalankan sebaik-baiknya.(10/11/17)

Segelas milo hangat di sore hari

Diluar hujan. Sepertinya musim penghujan mulai datang maka dari itu siapkan tubuh agar tetap fit biar tak mudah diterjang virus batuk pilek yang biasa datang dimusim pancaroba.

Habis mandi untuk menghangatkan badan buat milo. Lagi coba menghilangkan ketergantungan minum teh, ya sekarang sudah lumayan namun setiap pagi teh hangat cenderung panas masih wajib ada, kalau tidak dalam hitungan jam bisa langsung pusing melanda. Takaran pun juga harus bener, boleh lebih ga boleh kurang. Telat saja kepala langsung kliyengan.

Dan entah kenapa ya setiap buat minuman selalu saja tidak bisa menakar dengan takaran yang pas. Dalam artian seperti ini, sebungkus milo ukuran 18 gram airnya segelas penuh itu gelasnya bukan gelas imut untuk menyajikan kopi ataupun teh di kedai ya. Selalu saja seperti itu, setiap buat minuman tidak pernah puas bila hanya dengan air separo. Selalu takaran air penuh dan gelas besar. Hahahahaha...., kalau yongsa bilang airnya se-ember, kalau simbok bilang airnya se-drem.

Hmmmmm...., soal rasa jangan ditanya ya karena rasanya seperti minum air putih yang berwarna, blas kagak berasa coklatnya sama sekali. Ini bukan lantaran aku yang ga doyan coklat lho ya, minum kopi pun juga begitu 1 saset kopi instan airnya segelas gede dan penuh. Aku bukan orang yang bisa menukmati rasa dari setiap minuman yang tersaji, aku orang yang hanya menuruti 'ingin' yang penting sudah keturutan dan bisa menurutinya. Beginilah caraku menghapus dahaga. 'Seng penting warek', walaupun pada akhirnya bisa kembung kebanyakan digelonggong air. (10/11/17)


::Bahasanya ngaco, harap dimaklumi kagak nemu kata yang tepat dan perbendaharaan katanya mulai berkurang.

Sigap dalam bertindak

Disaat terdesak, tengok kanan-kiri tidak ada bantuan yang bisa dijadikan pijakan, sementara kita sudah angkat tangan tidak tau lagi mengakali/ menyelesaikan misi maka itulah saatnya kita untuk mengikuti kemana arah akan membawa kita. Tak perlu melawan/gusar tak juga untuk pasrah, cukup jalankan semuanya seiring angin akan membawamu. Siapa tau ditengah perjalanan ada ranting untuk berpegang, ada keajaiban datang yang akan membawamu kearah yang lebih baik hingga bisa menyelesaikan misi dengan tepat. (10/11/17)

Bijak dalam bersikap

Terkadang disaat kita sudah menyelesaikan semuanya, dan saatnya untuk memulai lagi dengan hal baru disaat itulah kita dihadapkan oleh tantangan baru yang kita sendiri tidak tau bagaimana harus menyelesaikan apakah nantinya akan berhasil seperti yang sudah-sudah tau harus mengulang dari awal karena gagal, dan bisa juga ditegah-tengah nanti kita membutuhkan bantuan ketika merasa mengalami kebuntuan langkah.

Bantuan akan ada, bisa jadi malah datang dari beberapa sumber tapi alangkah baiknya untuk menimbang apakah kita benar-benar membutuhkan bantuan itu ataukah tidak. Dan jika kita membutuhkan bantuan, sebaiknya tidak ngasal. Jangan asal ada lalu digunakan, sebaiknya bijak untuk menentukan pilihan mana yang pas dan dirasa bisa menyelesaikan semua dalam sekali tarikan.

Meskipun ada beberapa macam bantuan yang bisa kita gunakan namun tidak harus semuanya digunakan. Sebisa mungkin selesaikan semua misi tanpa bantuan, jika memang dibutuhkan pilih salah satu saja itu sudah lebih dari cukup dan selebihnya gunakan kemampuan sendiri untuk mengakali bagaimana agar misi/ permasalahan ini bisa terselesaikan dengan baik.

Menimbang sebaik-baiknya apakah perlu bantuan untuk menyelesaikan misi ataukah tidak. Terkadang kita harus menyerah dengan keadaan dan memulainya kembali dari awal, ini bukan karena ada bantuan ataukah tidak namun lebih bijak dalam menyikapi setiap gerak dan memperkirakan kemampuan juga langkah; apakah bisa diteruskan tanpa bantuan bisa berhasil, harus menggunakan bantuan dan akan berhasil, atau memilih untuk menyelesaikan semua sebisa mungkin bisa menyelesaikan misi dan akan memulainya lagi dari awal karena merasa menggunakan bantuanpun juga misi tidak akan berhasil sehingga berpikir bijak untuk tidak menggunakan bantuan dan menyelesaikannya semampu yang bisa dilakukan. (10/11/17)

10/11/17

Nyamuk bergaya Ala atlit renang

Ini ceritanya pas makan di warung tenda. Warung yang sudah beberapa kali aku datangi karena ini warung langganan yongsa, ga ada yang istimewa sebenarnya, warung yang buka sore hari dengan menu utama penyet ada juga sayur yang tiap hari ganti tergantung istrinya lagi mood pengen masak apa karena suaminya hanya mengeksekusi lapangan saja.

Makan disini harus ekstra sabar karena yang jual kalau ngebuatin pesanan seperti orang bingung, ya bisa dibilang lama sebenarnya. Tapi yang jadi spesial adalah harganya yang bisa dibilang murah meriah dan bikin perut kenyang dengan masakan yang bisa dibilang lumayan enak.

Sebelum kami sudah ada 2 orang, satu orang selesai dan pulang, datang lagi seorang bapak- bapak. 2 orang bapak-bapak duduk bersama kamu (meja cuma satu) sepertinya sudah langganan atau karena rumahnya sekitaran warung. Bapak yang duduk di samping aku dari pertama kali dia duduk ngomong terus, cerita tentang pengalaman-pengalamannya.
"Walaupun begini aku termasuk golongon orang yang takut pada istri. Aku malah senang punya istri galak, soalnya seorang pria kalau dibiarkan dan tidak bisa kontrol waaah sudah bablas. Jadi istriku galak itu demi kebaikanku juga. Kalau aku pas kumpul-kumpul gitu ya liat istriku keluar rumah hingga ke jalan, aku langsung pulang. Dia cuma bilang 'kenapa pulang' dalam pikiranku ga pulang nanti malah rame. (Itu namanya malas ribut, pikirku)".
Pas aku jaman dinas di surabaya pun tak bela-belain pulang seminggu 2 kali biar istri senang ga kepikiran.

Dia terus saja cerita tentang kejadian-kejadian yang menjadi orang disegani. Walaupun sesekali aku ga ngerti apa yang dibicarakan, aku hanya diam dan mendengarkan. Sampai suatu ketika ada seorang pria lewat membawa tas di punggungnya. Yang menjadi perhatian kami yang ada disana pegangan raket yang terlihat dibalik tas ranselnya. Dan mulai lagi cerita dari si bapak, kali ini tenyang raket nyamuk.

"Sekarang menggunakan raket nyamuk sama saja. Nyamuknya ga berkurang. Di rumah aku gunakan raket nyamuk tapi ya tetap saja nyamuknya banyak. Tiap 'namplek' meleset terus lama-lama aku amati ternyata nyamuknya terbangnya kaya orang renang. Cuuuuuus...., jadi badannya lurus makanya dari tadi tidak ada yang kena, nyamuknya terbang kaya orang renang bisa menelusup disela-selanya" sambil memperagakan kedua tangannya lurus didepan dada seperti orang renang.

Tawapun pecah, dan parahnya seletika itu juga kubayangkan bentuk nyamuk yang terbang lurus seperti orang renang itu seperti bagaimana, ya ga nemu-nemu gambarannya karena selama ini sering menggunakan raket nyamuk dan kena sampai nyamuknya kadang kebajar di raketnya. Jangankan pake raket nyamuk, nepok nyamuk pun sering kena ga pernah mengamati dengan jelas terbangnya nyamuk seperti apa kecuali ukurannya yang berbeda. Dan saat nulis inipun masih aku bayangkan nyamuk meluncur dari sela-sela lubang raket dengan gaya renang itu seperti apa????? Tolong kamu camkan itu (dengerin mp3; nyanyi ala virgon-bukti)hahahahaa.... (09/11/17)

09/11/17

Tulisan di dinding sekolah

Tadi ketika mengambil barang ke sekolah, ya karena yang menyewa guru disana. Katanya biar ngambilnya lebih dekat, ketimbang ke rumah yang memang lunayang jauuuh apa lagi jalannya masih di perbaiki.

Ga ada yang spesial sebenarnya. Hanya gedung sekolah dasar yang sudah sepi mungkin sudah pada pulang yang masuk pagi sedangkan yang masuk siang baru pelajaran. Teringat kembali saat jaman masih pakai seragam putih merah, sesaat pikiran mulai kembali kemasa itu sesekali tersenyum mengingat masa kecil yang penuh kegembiraan. Saat mau pulang, ketika selesai merapikan barang bawaan agar mudah mengendarai motornya tiba-tiba saja seperti ditunjukkan tulisan di dinding. Emang dasar kebiasaan ya, mata kalau ada deretan abjad selalu ada naluri untuk membacanya.

Tulisan itu biasa saja "Tuhan akan menjawab setiap usaha dan perjuangan kita" tapi setelah selesai membaca hati brasa tenang. 'Ceeeeeees...' seperti mendapat suntikan semangat baru untuk terus merjuang/ berusaha melanjutkan apa yang saat ini sudah dijalankan. Terus semangat membangun pondasi untuk memperkokoh masa depan dalam mewujudkan semua harap dan cita.

Kekuatan kata yang walaupun terlihat biasa saja namun tak jarang bisa menjadi penyejuk hati. (08/11/17)

06/11/17

Berjuang Hingga Akhir


Terkadang kita dihadapan pada hal sulit, dimana untuk lanjut tidak ada amunisi untuk memperkuat gerak sedangkan berbalik dan kembalipun sangatlah tidak mungkin. Dan disaat-saat seperti inilah yang kita butuhkan strategi. Berpikir bagaimana bisa terbebas dari himpitan yang tidak memungkinkan ada solusinya, namun demikian selama amunisi belum habis, timeout belum menyala teruslah gempur, taklukkan sebanyak mungkin musuh/ persoalan/ kepungan lawan.

Tidak ada kata menyerah sampai semua level terlewati karena pemenang sejati adalah mereka yang berjuang sekuat tenaga dan pikiran untuk melampaui batas yang bisa ia dilakukan (05/11/17)

Note daur ulang



Awal mula ingin membuat buku corat-coret, meskipun sudah ada applikasi notebook yang memudahkanku untuk bermain kata, namun ada kalanya kangen juga untuk menulis secara manual di buku seperti dulu dimana selalu saja ada coretan saat salah memilih kata. Sudah ada buku yang menemaniku bertahun-tahun tapi ingin saja buat dari kertas-kertas bekas yang lumayan banyak dan belakangnya masih kosong (untung kagak ketahuan simbok, bisa di kiloin dituker ama cabe keriting diwarung). Mulai deh dipotong-potong jadi 2 biar kagak terlalu besar. Lalu disatukan dan buat sampulnya deh.

Nah saat buat sampul inilah berpikir lumayan lama. Ingin buat dari kain flanel kaya yang sebelimnya tapi sayang kainnya (perpaduan pelit, ngirit, perhitungan). Lalu keinget punya bungkus milk (ngambil dari tempat yongsa) ya udah otak-atik. Dapatnya aku potong-poyong memanjang dan di anyam. Tapi berhubung hanya 3 mau ngambil lagi kelupaan keasikan ngobrol. Nganyam juga bingung mau dibikin gimana dikarenakan panjangnya yang serba pas-pasan ya akhirnya aku akal deh pake sisa kertas kado. Siiiiip, mulai di lem sana-sini. Karena pakai lem tembak sedangkan objeknya kertas ya jadi menggumpal (aneh), obrak-abrik meja nemu dah lem putih lanjut beraksi dan jadi meskipun sudah salah motong tapi lumayan lah.

Dan saat aku lipat, taraaaaa.... di bagian lipatan malah sobek. Bingung bercampur kaget. Lalu aku amati lagi adakah yg salah dari semua yang sudah terjadi dan memang salah. *Masih basah sudah dilipat, *kertasnya terlalu tipis, *salah penggunaan lem, ... ya sebenarnya ga terlihat jelas seh tapi menurutku kurang bagus juga. Lihat kanan kiri ada kertas sisa, ya sudah aku templokin ajah untuk menutup retakan, hahahahaha.... aneh seh dilihatnya tapi ya sudahlah biar nambah warna. Daaaan bagian dalamnya untuk menutupi kardus aku gunakan sampul undangan yang sudah ga terpakai. Hahahahaha.... bener- bener ga modal yaah.

Liat hasilnya bikin ngakak. Udah isinya tebal pake buanget, sampulnya dari kertas-kertas sisa. Jian ga modal blas blaaas blaaaaas.... hahahahaha
-&-

[ ] Tak jarang apa yang direncanakan sudah terkonsep dengan detail di pikiran, akan mendapat hasil yang berbeda saat dalam prosesnya hingga jadi.
[ ] Ada hal-hal tertentu meskipun itu kecil, namun bisa merubah hasil.
[ ] Meskipun sudah berhati-hati dengan penuh kesabaran, akan tetapi selalu saja ada celah yang membuat semua berjalan tak semulus seperti yang dibayangkan.
[ ] Jangan hanya berfokus dengan satu atau dua warna, beranilah untuk bermain warna. Walaupun kontras tapi itu akan memberi jiwa baru yang membuat lebih berwarna dan membawa keceriaan bagi yang melihat.
[ ] Tidak perlu mengadakan, hanya perlu berpikir untuk memadu-padankan agar menjadi sesuatu yang terlihat apik.
[ ] Dengan sedikit tambal sulam dari sesuatu yang kita milikipun akan memberikan sesuatu yang indah, karena pada dasarnya di dalam setiap individu memiliki jiwa seni yang terkadang tak disadarinya.
[ ] Barang bekas tidak harus menjadi penghuni tempat sampah. Cobalah diperbaiki. Kalaupun tidak bisa, jadikan sesuatu yang baru.
[ ] Dan ketika akhir proses hasil mulai terlihat, tapi tak jarang akan menemui kegagalan saat eksekusi. Itu bukanlah akhir, namun kembali mencoba, boleh juga untuk memberikan sedikit sentuha  modif dari hasil yang tak sesuai itu agar tetap terlihat cantik tanpa mengurangi dari fungsi sebenarnya. Memberi warna beda untuk terus bereksperimen.
[ ] Eksperimen itu dibutuhkan dalam proses bila ingin mendaptkan hal baru yang lebih seru. (05/11/17)

Terus melangkah walau apapun yg terjadi

 Dan saat kita salah dalam memilih langkah, entah itu disengaja ataupun tidak maka bagaimanapun bentuknya haruslah dihadapi. Selesaikan sampai akhir, tak perlu sibuk memikirkan hasil akhir yang didapat. Cukuplah untuk berfikir menyelesaikan semuanya sebaik mungkin dan sebisa mungkin selesaikan sendiri tanpa bantuan.

Mungkin kita berpikir yang kita pilih itu salah. Tapi apakah tau kedepannya seperti apa...? Bisa jadi pilihan yang dianggap salah inilah yang justru membawa kita pada hal baru menjadi salah satu cara untuk menambahkan poin untuk kita belajar, dan keluar dari zona nyaman sekaligus pematah ketakutan yang sedari awal hadir menghampiri.

[ ] Takut pada mode tengkorak.
Saat pion tengkorak aku geser disisi tengkorak yang lain (min 3 pion yang sama) agar membentuk garis dengan tujuan membuka kotak warna eh eh eeeh..., bukannya menambah kotak yang terbuka malahan menutup kotak yang sudah terbuka. Padahal jalan mengurangi jumlah pion tengkorak ya menghilangkannya, maka dari itu membuat garis dari pion lain namun bagaimana pion tengkorak juga bisa terbasmi dengan sendirinya. Tapi disaat-saat tertentu aku membutuhkan pion tengkorak ini untuk membuka jalan.
Nah itu tandanya bagaimanapun bentuknya yang tidak aku sukapun bisa berguna bahkan menjadi senjata ampuh untuk membasmu musuh dan memenangkan peperangan.

:: Aku tidak membenci kok, tidak juga menghindar. Hanya menyimpannya, memilih disaat dibutuhkan karen diantara semua jenis pion hanya tengkirak ini yang garang. Bukannya itu lebih efektif. Logika jalan untuk bisa memilah dan memposisikan di tempat yang tepat (ngeles cara halus...) (05/11/17)