28/02/14

Inikah Arti Diam itu

Aku bilang pada hatiku sendiri aku kangen sama dia, tapi apakah dia juga demikian. Aku hawatir dengan keadaannya, namun apakah kamu tau akan hal ini. Aku menunggu sapamu di tiap hariku, itu pun tak kamu lakukan seperti biasanya hanya sebuah kalimat kiasan yang datang. Aku coba menanyakan kondisimu tapi tak ada jawaban. ya sudahlah itu memang hakmu

Mencoba mencairkan suasana, meredam egoku semata-mata untuk mengembalikan kondisi seperti semula namun tetap sama tidak ada respon. Bimbang, tak mengerti apa sebenarnya yang terjadi namun sepertinya ini hanya perasaanku, mungkin. Berkali-kali aku menanyakan pertanyaan yang sama berkali-kali pula aku menelan kecewa tanpa adanya jawaban. Selama ini aku berusaha terbuka, membiarkan segala kegiatan dan segala yang ada di sekelilingku kau ketahui supaya kau tau semuanya, agar kau bisa hadir dan bergabung di dalamnya, agar aku bisa merasakan hadirmu disana. Mencoba mengerti dan memahami dengan segala kesibukanmu, ya sudahlah mungkin memang kau butuh banyak waktu untuk dirimu

Hari ini,aku mellihatnya, mungkin engkau memiliki rahasia yang tidak perlu ku ketahui, apakah itu terlalu privacy hingga kau susah untuk berbagi denganku. Aku merasakan ada sesuatu yang terjadi padamu, apakah tak boleh aku dapatkan konfirmasi darimu? apakah sampai sebegitunya? tapi ya sudahlah tidak apa-apa.

Selama ini aku berusaha jujur, tak ada yang aku tutup-tutupi darimu. Namun sikapmu dengan jawaban yang berubah-ubah ini membuatku berpikir "apakah selama ini kau melakukan apa yang kau katakan ?" Engkau terdiam bila aku bertanya, ada apa denganmu, adakah yang salah dari diriku ? Apakah aku memang tak boleh bertanya, bukankah komunikasi itu penting buat kita atau jangan-jangan memang sudah tak di perlukan lagi.

Bila ditanya apakah aku marah "YA" aku marah bukan padamu bukan pada keadaan dan bukan pada sang waktu. Aku marah pada diriku sendiri yang tak bisa berhenti menghawatirkanmu, yang senantiasa berharap ada kabar darimu, yang ternyata tak tau segala hal tentangmu, yang terlalu banyak menuntut, dan tentang tergantungnya aku padamu. Aku memang tak berguna.

Apa arti semua ini ? bila kamu berkenan cobalah tegur ketika aku ada alpa, tolong luruskan jika memang salah. Katakan apa yang tak benar. Apakah kamu capek menghadapiku, apakah kamu mulai bosan denganku. Mohon maaf bila sikap dan perbuatanku berlebihan dan membuatmu tak nyaman. Aku sadar siapa aku yang tak lebih hanya seorang pengganggu dan tak mengerti bagaimana bersikap dan berperilaku. Dari lubuk hati yang terdalam Mohon Maaf atas semuanya.


27/02/14

Berselancar di Dunia Imajinasi

Pagi ini ada suasana agak sedikit berbeda, ketika terbangun dan melihat seisi kamar seperti orang ling-lung membutuhkan sedikit waktu untuk mengingat dan beradaptasi dengan kamar yang memang belum pernah aku tempati, yaaah critanya ini ganti kamar sudah kagak mengungsi lagi di kamar ibu. Matahari terlalu dini membangunkanku, dari sini terdengar semua kebisingan aktifitas pagi dari percakapan di sepanjang jalan dari anak-anak yang berangkat sekolah, panggilan tukang sayur dan deru mesin mobil di jalan tol yang suaranya jelas hingga ke sini tak ketinggalan jeritan dan tangisan anak-anak kecil entah diapain ibunya hingga nangis begitu. Sungguh komplek, pagi dengan aktifitasnya yang selama ini luput dari penglihatanku.

Melihat dari balik jendela kaca beberapa orang terlihat hilir mudik entah dari mana gerangan dan ketika berada di teras seakan otak ini belum sepenuhnya on, loading masih lambreta sampai-sampai beberapa kali melihat seisi rumah dengan sedikit keanehan disana. "Apakah benar ini rumahku....?!" Pertanyaan konyol dari orang yang belum sepenuhnya sadar dari tidur, hehehehe....

Segelas teh hangat, menjadi penawar dari keanehan di pagi ini setelah acara bersih-bersih rumah terselesaikan. Sepertinya jika hanya segelas teh kagak nendang deh ya, beranjak mencari-cari yang bisa dijadikan teman minum teh "roti pisang" yah lumayan lah daripada kagak ada sama sekali. Sambil melihat ke arah luar jendela pikiran sepertinya mulai berotasi, melihat deretan perumahan yang sekarang memadati bukit mengingat kembali kejadian yang baru saja terjadi "pagi dengan suasana baru" senyum-senyum sendiri.

Angin menyapa dengan kesejukannya, ada sebuah perasaan aneh sebuah kerinduan untuk si pemilik hati. Sekali lagi melihat sekeliling tiba-tiba teringat dengan sebuah peristiwa beberapa tahun lalu waktu itu masih kos di Surabaya, ketika ada rumor bila kantor mau pindah. Saat itu gosipnya ada dua pilihan tempat yaitu ke Jakarta atau kembali ke Semarang, jelas saja kita, di sini ketika pindah ke surabara seperti bedol desa, semua staf dari kantor pusat yang jumlahnya tak lebih hanya 9 orang ikut berangkat semua ke Surabaya, hanya ada 2 orang yang tidak berangkat lebih memilih balik ke cabang jadi tidak hanya perlu adaptasi dengan lingkungan kerja saja.

Di sela sebuah harapan untuk bisa kembali ke Semarang agar bisa kumpul bersama keluarga sempat Prima bertanya kepadaku 
"Menurutmu ini kembali ke semarang apa enggak"  terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan, dengan sedikit ragu aku bilang 
"Enggak, memang kita akan balik ke semarang tapi tidak sekarang, dari sini (Surabaya) sepertinya kita akan menuju ke beberapa tempat terlebih dahulu. Dan kota itu bukan Jakarta yang pasti" sambil berpikir dengan muka serius
"Kota mana mba...., memangnnya apa yang mba lihat?" lebih memperhatikan apa yang akan aku ucapkan
"Di sebuah rumah yang lumayan gede tapi tidak lama, rumahnya agak aneh"
"Aneh gimana, lihat dari mana seh.....?"
"Ya pokoknya aneh aja, dari sana pindah lagi ke tempat yang ada seperti lorong kecil tapi juga gak lama, lalu aku melihat ada sebuahjalan lurus mentok ada tempat seperti paviliun bangunan sendiri, tempatnya teduh ada pohon dan bunga-bunganya. Sepertinya disana kita akan tinggal, sendiri yang punya tidak tinggal disana. Tempatnya enak".
"Lalu apa lagi....?!"
"Sudah, cuma itu saja"
"Lho mba lelly tau dari mana"
"Ya tau saja" padahal waktu itu aku hanya menjabarkan hal yang ada di dalam otakku saja.
Namun anehnya setelah pembicaraan itu aku sempat bermimpi ada sebuah tangga yang mesti dilalui dan di atasnya ada ruangan-ruangan yang seperti kamar, enggak banyak hanya beberapa dan anehnya ada cowok yang tinggal disana, sempat heran dan bertanya "ini kos cewek apa campur seh" tapi seseorang wanita muda menjawab "ini bukan kos, namun memang ada cowok yang tinggal disini" dan mimpi pun buyar karena hari sudah pagi.

Dan ternyata benar dari Surabaya team dealing tidak langsung kembali ke kota asal yaitu Semarang tapi sempat pindah ke kontrakan, kembali ke kos semula baru pindah ke kota Yogya hingga beberapa tahun baru deh kembali ke kota asal Semrang. Lalu bagaimana dengan tangga dan kamar-kamar di atasnya.....???! itu juga benar karena pulang dari perantauan kamarku berubah menjadi di lantai atas begitu juga dengan ade-adeku.

Entah suatu kebetulan atau sebuah firasat juga kagak tapi sepertinya aku kagak pernah berpikir aneh-aneh, hanya saja ada kalanya sebuah cerita imajinasi berjalan sendiri dimanapun aku berada tak kenal tempat namun terkadang juga datang ketika beranjak tidur. Makanya aku sering merasakan adanya dejavu dalam kehidupan nyata. Bisa lucid deam ga ya, ah coba lagi siapa tau bisa aku ingin terbang bersama awan kinton wuuuuuuuuuuuuuuuuus........

26/02/14

Mencari Jejak Pemilik Hati

Apa sebenarnya yang terjadi, mengapa jadi seperti ini
Jangan sampai rasa ini memudar perlahan dan menghilang.
Banyak hal yang tak bisa aku mengerti, banyak hal yang tiba-tiba terasa hambar.
Apa yang harus aku lakukan,....

Hanya bisa terdiam menunggu
Hingga kapan penantian yang serasa menjemukan ini berlalu
Suara hati yang berharap satu keajaiban

Mungkin memang hadirku sudah tiada arti
Entah, apa arti diam itu
Mungkin lebih mudah berbicara menggunakan hati
Tanpa suara dan hening menyeruak penuh misteri

Apa aku salah dalam hal ini.....?
Salahku dimana tolong tunjukkan
Apakah ego ini terlalu mengganggu dan semakin memperparah suasana
Lalu bagaimana dengan yang ada di sudut sana
Mengertikah..., pahamkah.....,
Abaikan, anggap semua hanya angin lalu yang tiada arti
Karena aku memang bukan siapa-siapa tiada arti bagi pemilik hati

Aku salah dan selalu aku yang salah, itu cukupkah
Ababilkah diriku hingga terlihat bodoh dan menjadi biang permasalahan
Mencoba melihat dari dua lensa yang berbeda
Tetap saja yang terlihat mendung yang semakin gelap menggelayut
Merunduk dan membisu ketakutan yang mulai hadir menyelimuti diri
Bukan rengkuh yang aku dapat namun hanya pandangan kosong
Sorot mata pemilik hati yang tajam penuh kesedihan

Semuanya salah ku, ya aku yang salah
Aku terlalu banyak bermimpi, terlalu banyak berimajinasi
Aku hanya mencoba menapak di jejak kaki seseoraang
Karena yang aku lakukan bukan tanpa tujuan
Berharap pemilik hati tau bagaimana di perlakukan sama
Merasa apa yang dirasa di tapak yang sama
Namun jika ini memang salahku, silahkan salahkan aku

25/02/14

Bayangan Dalam Cermin

"Boleh nanya sesuatu.....?"
"Mau nanya apa...."
"Mas kenapa....?!"

Sebuah pertanyaan yang sering aku tanyakan padamu namun selalu mendapat jawaban dengan sebuah pertanyaan balik

"Memangnya mas kenapa...., gak kenapa-kenapa kok say"

Walau tak puas dengan jawaban yang aku dapat anggap aja itu jawaban yang memang aku butuhkan "Kagak kenapa-kenapa" itu sudah cukup :)
Sejak seminggu yang alalu aku merasakan sebuah sikap dan suasana hati yang berubah, entah apa yang terjadi dan sedang kau pikirkan hanya kamu sendiri yang tau. Aku tak akan memaksa dan tak akan mencari tau bukan karena tak perduli karena aku menghormati privasi orang lain.

Semakin hari semakin berbeda, i don't know. Aku rasa bila keadaan ini semakin berlanjut akan menjadikan semuanya semakin carut marut dan menjadi semakin jauh itu menurut penilaianku. Yaaah ngikuti arus saja menyikapinya dengan santai sepertinya jauh lebih baik, bukan mau pasrah namun aku sudah tau kok endingnya seperti apa bila jalannya seperti ini sudah beberapa kali terjadi hanya masalah waktu saja sepertinya. Aku siap apa pun yang terjadi nantinya, karena peranku di sini bukan tokoh utama hanya membantu untuk meletakkan satu bintang untuk tokoh utama :)

Namanya manusia kadang ada rasa bosan, sumpek, banyak pertimbangan ini itu wajar seh menurutku. "Jadi menurutku seperti ini wajar, begitu..." bukan gitu juga tapi melihat keadaan seperti ini kagak kaget lagi "begono maksudnya". Ya kali aja mulai bosen gitu, siapa tau kan. Namun kali ini aku tak mau bercapek-capek ria, berpikir namun tak tau apa yang harus aku pikirkan karena sekarang lebih memilih mengikuti arus saja walaupun itu akan terlihat seperti ikan mati tapi tak mengapa daripada menentang arus yang ada hanya kehabisan tenaga dan mati sia-sia iya kan. Enak-an gini mengekor dengan menapak di bekas langkah orang yang ada di depan, "jadi kagak jalan di samping lagi donk melainkan di depan belakang" iya. Aku mengendorkan langkah agar bisa berada di belakang sajalah daripada tar tersesat ujung-ujungnya salah lagi.

Santai serasa di pantai, toh selama ini aku sudah membuat channel agar apa pun yang aku lakukan dapat terakses dan terlihat dengan jelas biar tau seperti apa dunia kecil ini, mengedepankan dan membiasakan. eeh lupakan ini tadi hanya gurauan, yang benar selama ini tak pernah melakukan apa-apa, tak mencoba mencari tau dan serasa tak mau tau ya ini yang benar. Buktinya kapan hari waktu aku di tanya-tanya citra ada banyak pertanyaan yang tak bisa aku jawab, hanya jawaban dari imajinasi tentang gambar abstrak yang aku sendiri tidak tau secara pasti menggambarkan tentang apa.

Apakah benar ada benang merah...?! Bisa ada bisa enggak. Mungkin saja selama ini aku hanya mimpi. Bukannya mimpi gak ada ujung pangkalnya...., yang terlihat hanya satu penggal cerita yang tak utuh. Makanya buruan bangun dan sadar jangan keenakan memilih-milih puzzle dan menggabung-gabungkan gambar yang kamu suka saja makanya kagak jadi-jadi tu gambar.

Lamban, banyak hal yang mesti kamu kerjakan di tahun ini, ingat kan itu apa saja...., kalau lupa liat cermin dan lihat mata sosok yang ada di hadapanmu. Masih ingat beberapa tulisan yang kamu buat di twitter kan, masih ingat dua kali mimpi hal yang sama, nah fokus dan coba selesaikan semuanya. Kerjakan bagianmu, dan kado-kado istimewa yang tak kamu duga akan datang dengan sendirinya "berarti ada kemungkinan aku mendapat GEBYAR donk" iya tapi persentasenya berapa itu semua tergantung sikap kamu. Udah dulu aah pusiang, mau rehat dulu thaa...thaaa....

kadang berbicara dengan hati juga perlu ternyata
biar lebih mengenal siapa diri ini dan apa yang dimau

Segelas Teh Dini Hari

Bangun tengah malam atau pagi dini hari sepertinya akhir-akhir ini menjadi kebiasaan baru, sepertinya kerja di malam hari yang mengharuskan malam terjaga sudah mengakar dalam diri ini. Sehingga walaupun sudah pensiun menjadi "kalong" namun kadang kala masih suka terbangun jika tidur malam terlalu cepat. Kangen juga bisa tidur nyenyak, tidur yang berkualitas yang belakangan ini susah aku dapatkan. Tidur serasa tak tidur, aku mikir apa ya hingga tak bisa menikmati istirahat malamku....???? Apakah tempat tidur juga mempengaruhi kualitas tidur ?! Bisa juga begitu....., tapi dulu tidur enak-enak saja tidak ada keluhan sama sekali lalu bagaimana donk.....

Malam ini juga masih sama seperti malam-malam sebelumnya cuma bedanya malam kemaren baru bisa tidur kisaran jam 2 pagi kalau malam ini bangun jam setengah dua-an. Kayak orang ling-lung tenak-tengok kagak tau mau ngapain sedangkan suasana di rumah sudah sepi, sepertinya sudah pada tidur semua. Mencoba kembali tidur namun tetap saja mata kagak bisa di ajak kompromi, hanya termenung di atas kasur sambil merasakan badan yang masih sakit semua gara-gara berkah hari kemaren agak sedikit demam juga seh. Huuuuft..., sekali lagi melihat jam, ternyata sudah hampir jam 3 pagi namun mata juga masih asik menikmati suasana kamr yang sepi. Kangen bisa tidur enak apakah sekarang tidur berkualitas memang mahal ya hingga susah aku mendapatkannya.

 Pergi kemana kamu ngantuk, apakah pake acara nyasar hingga kagak bisa nemuin aku di kamar ini.....?! Sudah pergi kagak bilang-bilang, lupa bawa hp pula nyasar kan.


Entah badan yang kagak enak atau memang cuaca yang dingin sampai-sampai bikin hidung mampet, kalau sudah begini tidur juga tampah kagak enak. Sudah coba pake minyak kayu putih namun masih saja terasa dingin dan mampet, beranjak dari kamar menuju dapur untuk membuat teh hangat, aaah..., lumayan rasa dingin yang menghinggap sedikit teratasi dan hidung juga sudah bisa bernapas normal. Dari pada bingung aku ambil buku dan mulai mencoret-coret. Terjaga ditemani segelas teh hangat sambil mencoret-coret di lembaran-lembaran kertas bergambar. Semoga secepatnya aku bisa rasakan kenikmatan tidur di waktu malam agar tidur berkualitas juga bisa kembali datang. (L)

24/02/14

Merapi Dalam Ingatan #Mengungsi

Lega juga bisa sampai rumah walau agak sedikit molor dari jam seharusnya. Sepanjang jalan hanya berselimut debu vulkanik dari gunung merapi dan kabut yang mulai memudar. Merasakan sebuah perasaan nyaman dan aman, membayangkan andai aku tidak jadi pulang seperti prima yang kebetulan memang tidak pulang karena ada teman dari Bali yang datang untuk liburan.

Sepanjang perjalanan komunikasi dengan teman-teman di kos 'Taju' memberi sedikit rasa geli dan agak iri juga karena tidak bisa sedikit bernarsis ria dan bersenang-senang menikmati suasana pagi yang bertabur abu vulkanik. Katanya mereka bangun tidur sudah heboh dengan adanya abu vulkanik merapi yang mebutupi daun dan semua pekarangan. Cerita bergulir dari penghuni kos, bisa membayangkan bagaimana hebohnya mereka yang katanya baru pertama kali melihat dan berada di situasi seperti ini, sama kalau gitu hehehehe.... Namanya hidup di dunia digital dan era narsis sehingga tak nafdol tanpa mengabadikan kejadian langka ini melalui kamera telepon genggam mereka tak lupa mengupload di media sosial facebook yang saat itu lagi marak di gandrungi bahkan bingga sekarang pamornya juga belum meredup.






Ada celetukaan lucu dari Nia yang juga salah satu anggota penghuni kos 'Taju' katanya "etik, abunya di kumpulin di jual buat masker wajah biar tambah kinclong" hahahah...., itulah mereka. Namun karena abu yang turun tak berhenti-berhenti sehingga lama kelamaan membuat sesak napas juga, mereka pun satu persatu pada ngungsi ke tempat sodara yang agak jauh karena kalaupun mau pulang susah rumahnya jauh dan butuh biaya dadakan namanya juga anak kos, dan begitu juga dengan prima yang juga memutuskan untuk pulang ke Semarang karena tidak tahan dengan venomena turunnya abu merapi. Hari itu juga selang beberapa jam prima dan Dayu (teman yang berasal dari Bali) mudik ke Semarang menggunakan armada yang sama seperti aku tadi pagi karena memang letaknya yang mudah di jangkau dan kagak perlu repot oper atau pindah-pindah armana untuk sampai ke tujuan.
***

Selang beberapa hari abu masih menjadi momok  tersendiri meskipun sudah tidak turun lagi seperti bebnerapa hari yang lalu dan masker merupakan barang yang saat ini sangat di cari keberadaannya. Rumah dan barang-barang perabotan menjadi kotor karena abu yang berterbangan, kadang sesak napas pun sesekali terasa meskipun sudah mengenakan masker rangkap dua, yang paling parahnya bagi kami anak kos sudah cari warung yang buka bahkan untuk nyuci saja juga mesti ngungsi ke Semarang karena tak dapat menyuci di kos dan loandry juga pada tutup.

Oooh waktu itu teman-teman kos juga sempat malakukan kegiatan bakti sosial untuk sodara-sodara di pengungsian. Aku ingat waktu itu pagi-pagi sudah di sms dan memberitakan kabar dadakan ini dan ketika sampai di kos langsung saja di todong iuran suka rela karena jumlah anggota cuma sedikit makanya kita juga menodong orang-orang yang kita kenal entah adek, kakak, teman ngerumpi, pacar, siapa pun yang dikenal. Aku juga sempat bilang "S", sebut saja namanya begitu daripada berujung panjang yang memang saat itu masih ada hubungan sama dia makanya aku cerita tentang kegiatan dadakan ini ya berharap barangkali dia mau bantu, tapi bukannya memdukung dan ikut andil dalam kegiatan ini malah akunya dapat marah, bilangnya boleh ikut andil kegiatan tapi kagak boleh ikut kepengungsian lagi bahaya entar ini lah itu lah, intinya hanya larangan katanya untuk membantu tidak perlu untuk terjun langsung ke lapangan. Dongkol juga dengernya walau aku sudah bilang kalau tempatnya jauh dari merapi tetap saja kagak mau tau, sebel kan...., Namun bodo amat kegiatan baik tidak boleh disia-siakan biarin saja dia marah, tanpa mempedulikan keberatannya aku dan teman-teman tetap lanjut untuk ikut kegiatan ini, walau tak banyak tapi lumayan hasilnya.

Setelah terkumpul kita berbagi tugas erni, nia, resti memesan nasi bungkus untuk mempersingkat waktu mreka pesan di beberapa warung nasi yang buka dan warung bubur kacang hijau, chika dan dita beli air mineral gelas, aku dan wulan yang saat itu bolos kerja (ssssst....., diem) dapat bagian belanja ke supermarket sasaran utama kebutuhan bayi seperti minyak kayu putih, pampers, susu kotak, biskuit, pembalut, masker dan beberapa makanan ringan untuk anak-anak, karena prima kagak punya alasan untuk bolos makanya dia tetep kerja namun saat ke pengungsian dia ikut. Setelah semuanya terkumpul semua dan pasukan juga sudah siap langsung saja kita beriring-iringan dengan kendaraan menuju ke TKP yang saat itu berpusat di stadion Maguwo jaraknya lumayan jauh juga bila dari kos, sepanjang jalan berpacu dengan debu yang terbawa angin, tak jarang berpapasan juga dengan beberapa orang yang membawa bungkusan sepertinya mereka orang-orang yang bermukim di dekat merapi karena tubuh-tubuh mereka penuh dengan debu vulkanik yang sedang menyelamatkan barang yang dapat di bawa ke tempat pengungsian.

Berboncengan dengan membawa kardus dan sebagian kantong pelastik berisi beraneka nasi bungkus kami menuju ke pengungsian. Sampai disana gedung yang sanagt besar itu seakan tak memiliki celah kosong, sepanjang mata memandang orang-orang berseliweran. Setelah mencari tempat parkir dan membawa barang bawaan untuk di data ke petugas PMI dan tanpa menunggu lama barang-barang itu segera di bagikan bagi yang membutuhkan. Namun sangat disayangkan ternyata banyak nasi bungkus yang tak termakan bahkan hingga lauknya basi. ternyata banyak yang membawa nasi bungkus ke sini, mungkiin karena mendengar pemberitaan dari televisi yang mengatakan masih banyak warga yang tidak kebagian jatah nasi bungkus sehingga yang datang kesana sebagian membawa nasi bungkus.

Melihat pemandangan disana kepalaku jadi pusing, bahkan sempat beberapa kali mata ini hingga berkunang-kunang dan badan mulai lemas. Seperti pemandangan di rumah sakit, banyak orang-orang yang sedang berbaring dan dirawat ini karena tempat pendataan dan penyaluran bantuan memang berada di tempat perawatan, sempat beberapa kali menepi untuk memberi jalan kepada petugas sukarelawan yang memapah ataupun menandu orang yang sakit ringan. Aku gak tahan dengan situasi seperti ini, aku ga kuat bila mellihat banyak orang sakit, badan serasa lemas hingga jalanpun kaki rasanya tak sanggup makanya aku paling malas kalau di ajak ke rumah sakit. Hanya diam dan berharap untuk cepat keluar karena kepala sudah terasa semakin berat, hanya bisa diam dan berusaha menguatkan diri agar tidak sampe ambruk. Kami di sini tidak lama setelah memberikan barang-barang yang kami bawa segera kita pulang. Sangat trenyuh dan iba itu yang aku rasakan, ingin nangis mellihat mereka. Walau begitu mereka masih bisa tersenyum dan tertawa, hebat ya mereka. (L)

Baca artikel yang lain >>
1  2  3


THE AND

Pagi Penuh Berkah

Apakah ini yang di sebut berkah atau sebuah sapaan Tuhan untukku, entahlah. Kemaren sudah banyak mendengar ceramah dari ibu hingga aku harus berpura-pura tidur bila tidak, bisa sampai malam ibu mendongeng. Walaupun ingin menyangkal tapi sepertinya percuma karena ibu tak bisa merasakan dan tak mengerti juga tersiksanya aku dengan apa yang menghinggapiku. Asal ibu tau rhinitis alergi tak bisa sepenuhnya sembuh ibu, bila aku tiap hari minum obat alergi entah apa yang akan terjadi padaku karena obat yang aku minum akan membuatku tertidur hingga aku bisa melupakan tersiksanya bersin-bersin tak berhenti dan hidungku juga sakit dipencet-pencet terus akibat ingus yang meler tapi apakah ibu tau ketika aku terbagun badan ini menjadi lemas, seakan enggan melakukan semua kegiatan apa pun. Мααƒ ibu semua ini bukan inginku. Aku gak mau ada ketergantungan obat dan minum obat setiap hari juga kagak baik untuk jangka panjang.

*** 

Jam dinding menunjukkan angka 12.20 aku masih terjaga dengan coretan-coretanku di buku. "Sepertinya aku harus mengakhirinya, karena besok sudah mulai beraktifitas kembali". Tanda titik mengakhiri goresan di akhir alenia coretanku di buku, mencoba memejamkan mata, berharap malam ini bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Hanya tidur ayam yaitu tidur mata tertutup namun telinga masih bisa mendengar suara-suara di sekeliling terdengar hp ku berbunyi, "paling juga orang iseng itu lagi" pikirku sambil mengabil hp yang ada di meja yang lupa aku silent benar saja disana ada panggilan yang entah dari mana, aku paling malas nerima telepon dari orang-orang yang tak ada dalam daftar nomor di hp ku.

Hanya melihat dan memencet tombol silent agar tak ada bunyi berisik, mencoba mencari jalan pintas untuk mengganti settingan agar tak berbunyi, ternyata kagak bisa. Setelah bunyi berhenti langsung aku ubah settingan, dan kembali mencoba tidur berkualitas walau susah entah jam berapa aku baru bisa tertidur namun di tengah tidur juga beberapa kali sempat terbangun, sebuah kebiasaan yang sering datang akhir-akhir ini.

Sepertinya dari kemaren hp jarang tersentuh, biarin ajalah sementara istirahat capek juga dipencet-pencet terus. Alarm berbunyi dan itu tandanya mesti siap-siap berangkat kerja yang memang minggu ini aku mendapat giliran masuk jam 10. Aku raih hp untuk mematikan alarm di layar terdapat 7 panggilan tak terjawab, "aah paling dari orang iseng" benar saja "private number" orang iseng yang belakangan ini kembali lagi mengangguku, entah siapa dia. Sudah siap dan waktunya berangkat tanpa lupa pamitan. 

Mengeluarkan abu dari kandang, aku rasa sepertinya ada yang sedikit aneh sama abu....?! Ketika starter abu susah nyala kagak seperti biasanya yang langsung tok cer padahal kemaren minggu baru saja di servis bapak, memang aku yang bawa ke bengkel tapi pulangnya bapak yang bawa jadi kagak tau perubahannya dimana, lumayan juga dapat servis gratis dari bapak yang lagi servis semua motor di rumah. Abu tidak seperti biasanya, memang tarikannya lebih enteng dari sebelumnya dan mesinnya juga agak sedikit halus kagak ngorok lagi tapi bila di pαƙɐ jalan pelan kirasan angka 40 terasa ada sedikit keanehan di roda belakang, agak sedikit oleng. Belum yakin juga dengan penilaianku dan pagi ini aku jalan cukup pelan tidak melebihi angka 60 sambil melihat spidometer dan mencari-cari apa yang belum beres.

Kesimpulanku sama di kisaran jalan 30-40 ban belakang agak sedikit oleng, mungkin ada mor yang belum kencang, kejadian sama pernah aku alami ketika habis servis abu waktu masih di Yogja dan ketika aku kembalikan ke bengkel ternyata kata mas yang pegang abu ada mor yang kurang kencang makanya aku bisa memiliki berkata karena sudah pernah kejadian.

Hari ini tema jalan pelan, di depan ada mobil yang mengambil jalan terlalu tengah memberi tanda lampu sein ke kiri, sepertinya mau menepi namun aku yang ada di belakang memberi tanda dengan klakson agar yang nyetir tau ada motor di belakang dan juga su[aya memberi jalan aku lewat karena jarak yang terlalu dekat dan tu mobil tidak mau mengalah aku coba memperlambat laju untuk bertukar jalur tapi tiba-tiba breeeessss.... motorku di tabrak dari belakang dan sepertinya kencang ketika mau ngerem tidak sampai makanya hingga menabrak kotorku. Padahal jalanku masih terbilang di pinggir. Sekuat tenaga aku coba ngerem agar abu tak menabrak morot yang telah terparkir di pinggir jalan, pikiran sedikit blank. Berhasil abu bisa berhenti, syukurlah entah apa jadinya bila abu menabrak motor yang terparkir atau menabrak mobil pic up itu.

Alhamdulillah, Tuhan sungguh baik untung saja abu tak menyenggol 2 motor yang terparkir di sana yang sepertinya pemiliknya lagi membeli dagangan yang di jual menggunakan mobil pic up entah jual apa kagak begitu merhatiin. Salah seorang pembeli yang melihat berujar "jalannya licin karena ada pasir di jalan". Orang yang menabrakku berhenti dan mendekati aku, aku juga sempat melihat mobil yang ada di depanku tadi berhenti. "Мααƒ, mbak tidak apa-apa.." Sebuah pertanyaan yang dia ucapkan berkali-kali. Aku turun dari motor dan melihat kondisi motor, sepertinya tidak ada yang lecet. Sekali lagi melihat ke arah mobil tadi aku kira tu mobil juga kena tapi sepertinya kondisi aman hanya aku korbannya. Aku hanya diam tanpa menjawab kata Мααƒ dari orang itu, setelah mengecek abu tidak kenapa-kenapa kembali aku melanjutkan perjalanan tapi sebelum tarik gas, aku merasakan pergelangan kakiku sakit, aduh ngalamat ni nekat tanpa mempedulikan sedikit rasa nyeri kembali berjalan, "kok abu jalannya jadi aneh gini.., apa dampak dari tabrakan tadi atau bagaimana", jalan tak lebih dari 60 merasakan ada apa dengan abu.

Kaki ku sakit pergelangan tangan kananku juga, hikh hikh hikh... "Alon-alon asal kelakon" akhirnya sampai juga di kantor. Berjalan agak sedikit terpincang hingga ke ruangan, sakit.... Tapi entah apa yang terjadi setelah duduk aku merasakan badan, pergelangan kaki kanan, kedua lutut kedua tangan hingga ke pergelangan sakit semua. Hikh hikh hikh...., begini nasip kalau punya badan "ringkih" tak kuat menahan sakit dan kena apa dikit langsung sakit semua. Rasanya pengen pulang, sepertinya ada otot yang bergeser (catat otot ya bukan tulang, harap di bedakan) dan mesti cepet di urut.

Thank's abu sudah melindungiku

21/02/14

Mencari Celah Kosong

Ada beberapa orang yang menanyakan mengapa blog ini gak bercerita tentang cerita-ceritaku. Sebenarnya coretan-coretan ini bila jeli membacanya ada sebagian yang menceritakan tentang hati namun memang tak secara gamblang dan lugas takut ada yang tersinggung namanya atau ceritanya menjadi bahan coretanku. Enggak mudah juga menyusun kata walaupun di dalam otak sudah tersusun rapi namun ketika sudah buka lepi malah antara otak dan jari kagak singkron. Otak ni kadang-kadang nakal, hanya mau bermain imajinasi dan tak membiarkan jari-jari lentik menari di atas deretan huruf dan angka untuk merangkai kata (kaya kuis ya). Sebagian cerita sudah tertuang di buku hanya menunggu waktu untuk memindahkan saja karena ada beberapa cerita yang belum siap aku ungkap.

Setelah aku timbang dengan berat yang pas dan juga sudah aku masak hingga mencapai titik didih maksimal, selain itu juga sudah mendapat persetujuan dari otak dan hati mungkin aku akan menuangkan beberapa coretan tentang hidupku yang kadang asin, pahit, manis, tak jarang juga agak sedikit pedas dan getar memang tak selalu asik mengingat perjalanan hidup, semoga saja dengan memindah data dari memory hati ke sini menjadikan banyak ruang kosong di hati. Sepertinya memang sudah saatnya aku membersihkan gudang dan memilah-milah barang yang bisa kepake dan yang sudah menjadi rongsok, biarkan nilai sejarahnya akan aku nikmati lewat sebuah coretan saja.

Tapi...., sepertinya juga enggak mudah deh untuk menulisnya kayaknya ingatanku tentang masa lalu sudah mulai berkurang bahkan aku tak bisa mengingat secara detail dan pasti rentetan peristiwa yang sudah aku alami di masa lalu. Butuh sketsa dan sedikit penalaran untuk merangkainya. Semoga saja setelah dengan tulisan ini bisa menghilangkan rasa trauma dari beberapa kisah masa lalu yang kadang masih terlintas dalam pikiran, semoga bisa menyuci rasa benci dan menghilangkan noda membandel dari peristiwa-peristiwa yang sangat tak mengenakkan yang dulu membikin sedikit keder bahkan sempat juga ada yang membikin aku harus melarikan diri dari kenyataan beruntung saat itu Tuhan menunjukkan jalan keluar dan aku juga mendapat suport dari orang-orang yang ada di sekeliling aku. Sungguh beruntungnya diriku memiliki kalian semua, teman-teman yang baik dan keluarga yang sangat peduli, makasih buat semuanya.

Siapa tau lewat coretan ini juga bisa menjadi bahan cerita buat anak cucuku kelak bahkan bisa menjadi diary keluarga kan asik juga tu, jadi nanti biar generasi mendatang bisa mengetahui cerita moyangnya dari sebuah blog saja bukankah tulisan akan bercerita tentang segalanya dan akan abadi. Walau pun tulisan masih acakadut dan susah di cerna namun tak apalah akan aku coba yang penting otak masih ada kegiatan jadi kagak cuma bermalas-malas, anggap aja meng-olahragakan otak biar sehat dan kagak mudah keliyengan, bisa tahan banting, tahan uji dan bisa bertahan di tengah badai bagai bunga kaktus yang tahan di suasana gurun yang panas dan sendirian, seindah bunga krisan putih dan seabadi bunga edelweis (malah kaya jualan bunga) aku akan mencoba mendongeng (obsesi jadi guru TK kagak terwujud) kaya waktu bacain buku dongeng buat putra.

Maaf bila ada yang kagak berkenan dengan coretanku, ini semata-mata untuk menguji apakah aku sudah bisa menghilangkan rasa trauma dengan bercerita secara gamblang bukan maksud untuk membuka masa lalu ataupun reoni bernostagila mengenang masa silam. Aku menyukai masa sekarang dan masa yang akan aku jalani selanjutnya bukan masa lalu dan tak ingin kembali ke masa silam biarkan saja memory menjadi kenangan pembelajaran hidupku. Karena aku tau ada beberapa orang juga yang mengetahui sedikit cerita masa lalu bahkan terlibat di dalamnya namun aku jamin 1 dan yang lain kagak ada yang kenal kok jadi aman ya.

Tunggu kisah dan cerita akan segera terbit jadi jangan sampai lewatkan per episode nya., mengutip iklan yang akan menayangkan sinetron, korban iklan ya seperti ini. Pareeeeng.....

17/02/14

Satu Hari Bersama....

Sempat bingung melihat tanggal yang tertera di DP ketika membalas pesan yang masuk, "ini sebenarnya tanggal berapa seh..." gerak reflek pun terjadi langsung mencari kalender dan melihat deretan angka yang terpampang disana. "Perasaan tanggal 16 tu mimggu deh dan sekarang masih hari sabtu, tadi di SIM ku yang baru jadi juga tertera tanggal 15, iiih mas aneh. Ooh...... Mulai menduga-duga deh akhirnya.

Dari siang udah di tinggal tidur, sambil corat coret beberapa kali liatin layar hp masih sama pesanku belum juga terbaca semua. Kebiasaan kalo sudah tidur betah dan kalo sudah begadang lebih betah lagi huuuuft....

Minggu dini hari kebiasaan malam terjaga dan susah tidur lagi masih ada hingga kini sebenarnya bingung juga kenapa begini hingga pagi menjelang masih saja mata tidak mau terpejam. Klunthiiing..., ini bukan suara piring pecah lho ya tapi suara hp ku yang berbunyi, masih bermalas-malasan di kasur samabil godain ibuk yang malam itu tidur denganku (akibat sabotase televisi hingga tertidur) langsung aku raih hp yang saat itu berada di samping bantal dan ketika aku lihat ada pesan sebuah kiriman pic yang katanya di kirim jam 12 teng lebih dikit tapi baru nyampe pagi hari, apa kirimannya juga terkena abu gunung kelud ya sampai telat datangnya. Seribu burung kertasnya di tunggu ya, sudah bisa belum buatnya hehehehe....

Makasih mas buat semuanya, aku suka. *mudah-mudahan aja bisa gini terus kalo bisa lebih, ehmmmm.

NB: Bagi yang baca dilarang protes & ga boleh senyum-senyum sendiri

Merapi Dalam Ingatan #Diantara Hujan Abu

Baru nyampe kantor jam di komputer menunjukkan angka 19.00, yang memang jika hari jumat masuk lebih cepat dari hari biasanya ini karena esok harinya pulang lebih cepat pula. HP ku berbunyi, terlihat dalam layar ternyata bapak yang telpon.
"Halo..., enggeh bapak "
"Benk besok pulang ga" suara bapak dari seberang sana dengan panggilan khasnnya
"Iya, besok pulang ini sudah beli tiket. Ikut keberangkatan jam 05.00"
"Ya sudah, pulang saja keadaan disana masih kaya gitu"
"Iya...."
" Ya sudah hati-hati benk"
"Iya" dan teleponpun terputus.
Hari jumat (29/10/2010) aktifitas masih berjalan seperti biasa kerja malam hingga pagi, dalam ruangan yang tidak begitu luas namun juga bisa dibilang lega dengan penghuni 2 orang, ruangan di lantai 3 yang sepi hanya berjaga dengan 1 orang teman cowok, memang dia patner kerjaku selama ini. Pemberitaan tentang evakuasi merapi semakin gencar di televisi dan tak jarang juga suara sirine ambulans dan klakson kendaraan yang meraung-raung terdengar dari ruangan yang memang berada di tepi jalan besar. Beberapa kali terasa gempa yang tidak begitu besar namun sangat terasa juga. waktu itu kisaran jam 20.00 terdengar suara telepon genggamku yang aku taro di meja berbunyi, satu panggilan terlihat di layarnya dan itu dari ade lelakiku.
"Halo...." agak heran juga mengapa adeku yang satu ini tiba-tiba telepon, dia kan jarang bahkan kalau tidak penting kagak bakalan telepon paling banter sms doank.
"Mba pulang......." bingung sambil garuk-garuk jidat yang kagak gatal  dan berpikir ada apa gerangan
"Emang besok pulang kok" jawabku
"Kalau bisa pulang sekarang"
"Menangnya ada apa seh.....?! sedikit ada rasa takut dan bingung ada apa gerangan yang terjadi sebenarnya
"Pokoknya kalau bisa pulang sekarang"
"Ya kagak bisa aku belinya tiket buat besok pagi, lagian kagak bisa kalau pulang sekarang jalan di tutup semua katanya mobil-mobil pada lewat muter-muter. Besok pulang kok ikut travel yang jam 05.00" sedikit deg-degan mendengar suara di seberang bertanya-tanya ada apa gerangan
"Ya sudah, buruan pulang dan kalau bisa ambil keberangkatan yang paling pagi saja"
"Hu um " tanpa di komando sambunganpun terputus.
Huuuuft..., ada apa gerangan tiba-tiba adeku terpon adakah sesuatu yang akan terjadi.....??! sebuah pertanyaan yang entah siapa yang bisa jawab. Walau agak kepikiran namun aku coba tetap tenang dan kembali menyaksikan acara televisi sambil sesekali berbincang dengan mas agus. 

"Mas ini bau apa ya, kaya busuk-busuk gitu" mencoba bertanya kepada mas agus yang juga masih asik dengan komputernya
"Aku enggak mencium apa-apa"
"Masa bau kaya gini enggak tercium seh, kaya busuk-busuk gitu kok" sambil mengendus dan garuk-garuk ga jelas 
"Ooh mungkin saluran di kamar mandi mampet" mas agus beranjak dari tempat duduknya dan menuju kamar mandi tak berapa lama terdengar bunyi air bergemericik. Sepertinya mas agus menyemprot saluran air agar tidak bau, karena entah mengapa saluran air yang kering malah membuat bau yang kagak sedap.
"Kan pintunya tertutup masa masih bau" terlihat pintu kamar mandi yang memang tertutup rapat
"Sudah tidak bau kan" mas agus muncul dari balik pintu kamar mandi, dan menutup pintunya kembali
"Masih kok" mengendus-endus sambil sesekali memencet hidung untuk mempertajam penciumanku dan meyakinkan bau yang terhirup memang masih ada
"Niiii, baunya tambah. Masa seh mas kagak kecium"
"Hu um, ini bukan bau sampah seperti bau belerang, AC nya ditambah aja biar baunya hilang"
Tanpa di komando dua kali langsung aku raih remot AC dan udara dinginpun mulai terasa di kulit untuk menghalau rasa dingin, AC dihadapkan ke atas dan pintu di buka lebar. Ini yang biasa kita lakukan menyalakan AC namun pintu agak sedikit di buka walaupun resiko nyamuk kadang ada yang masuk mencari korban, ini agar sirkulasi udara tetap terjaga. Namun ketika mau membuka pintu mas agus mencium bau menyengat,
"Wo baunya dari luar bukan dari kamar mandi. Ini bukan bau sampah." mas agus menutup kembali pintu
tililiit...tililiit...tililiit.... terpon di meja mas agus berbunyi
"Halo.., iya pak disini juga bau. Iya pak makasih" entah bicara sama siapa
"Ada apa mas...." setelah telepon tertutup langsung aku coba menanyakan siapa yang menelepon
"Pak edy, nanya apa di atas juga tercium bau belerang karena di luar ada hujan abu" security yang baik selalu mengabari jika ada sesuatu bahkan tiap tengah malam selalu mengontrol ke atas walau hanya sekedar nengok makanya tau kalau kita kadang tidur diwaktu kerja, hehehehe
"Mosok mas, liat yooo" rasa penasaran mulai menghinggapiku ingin tau hujan abu seperti apa
Dan ketika aku buka pintu bau belerang begitu sangat menyengat, kembali ke dalam untuk mengambil jaket untuk menutup hidung walaupun sudah memakai masker sepertinya kurang mempan menahan baunya, baru melangkahkan kaki melewari pintu baunya semakin menusuk sehingga ku urungkan niat untuk melihat hujan abu, lebih baik kembali ke ruangan dan melanjutkan berselancar. Tok tokkk tokkkk.... terdengar suara pintu di ketuk dan dari balik pintu ternyata pak edy yang datang
"Di luar hujan abu, tebal banget" pak edy mengabarkan situasi di luar
"Sudah pake masker belum, kalau belum itu di bawah masih ada"
"Sudah pak, terima kasih" mas agus menyahut.
"Ya sudah kalau gitu kirain belum bawa masker" menutup pintu dan berlalu
Menghabiskan malam dengan bau belerang yang menyesakkan dada dan ramainya suara motor yang berlalulalang.

Jam 04.30 kantor tutup, karena memang hanya 5 hari kerja. kemaren berangkat kerja sekalian membawa perbekalan untuk pulang ke rumah karena di Yogya hanya numpang kerja saja. Berjalan kaki sendiri menuju shuttel bus yang tempatnya bersebelahan dengan kosku, mas agus sudah pulang mengendarai motor walaupun satu arah tapi sungkan juga mau nebeng, lebih baik jalan saja lah toh jalan terang dan ada beberapa orang yang masih terjaga dan juga tempatnya tak begitu jauh kira-kira hanya + 5km saja. Sambil menenteng tas membawa payung, menggunakan masker dan badan sudah terbungkus jaket, di sepanjang jalan abu vulkanik sudah menutupi semua jalan hingga tak ada setitik aspal pun yang terlihat, sepi tak terlihat mobil maupun motor yang melintas benar-benar sunyi. Remang lampu jalan yang berwarna orange membuat abu tampak seperti salju. Indah dan romantis bahkan sambil jalan pun juga sempat-sempatnya membayangkan hal yang sedikit norak namun juga oke. Sempat juga beberapa kali kaki bermain dengan abu vulkanik yang menutupi jalan, iseng menapakkan jejak kesana kemari dan memutar-mutar payung yang aku bawa untung saja tidak ada orang lewat hanya sempat bertegur sapa dengan satpam yang berjaga di gudang elektronik yang entah siapa namanya namun setiap melihat, baik beliau maupun aku selalu bertegur sapa tapi tidak hanya beliau ada juga beberapa satpam maupun pegawai di tempat lain yang selalu bertegur sapa kepadaku karena memang di sekitar sana hampir semuanya berderet tempat usaha dan perkantoran.

Tak menunggu lama pukul 05.00 teng travel yang sudah menjadi langganan pun berangkat. Perjalanan kali ini tak seperti biasanya dimana pak sopir melaju dengan kencangnya namun kali ini mobil berjalan lambat ini karena abu vuklanik dari merapi menutupi pandangan, bahkan jarak pandang sangatlah minim sehingga harus berhati-hati. 'Alon-alon asal kelakon'  sepanjang jalan yang terlihat hanya abu, hingga lepas dari kota Magelang baru abu mulai berkurang. Perjalanan yang sangat mendebarkan duduk di depan sedangkan debu-debu yang tertiup angin menutupi pandangan sehingga mobil-mobil yang melintas diwajibkan menyalakan lampu agar terlihat dan tak jarang sopir-sopir juga membunyikan klakson untuk memberi tanda. Jarak Jogja-Semarang yang biasanya di tempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam ini bisa sampai 4 jam. Dan perjalanan pun berakhir di kota kelahiran, ibuk anakmu datang.  ^.~

BERSAMBUNG....


Baca artikel selanjutnya
1 2 3


16/02/14

Merapi dalam Ingatan #Hujan Pasir

Menyambung pembicaraan tentang hujan abu dari gunung kelud yang meletus kamis kemaren (13/02/2014) banyak pemberitaan baik di media cetak, elektronik maupun di jejaring sosial yang saat ini masih menjadi dan menjadi media galau-galauan anak jaman sekarang sangatlah mudah untuk menemukan gambar tentang segala hal yang terjadi di sekitar kita dan saat ini tema yang masih menghangat tentang hujan abu gunung kelud yang masih gergejolak. Melihat beberapa gambar menjadikanku teringat tentang kejadian meletusnya gunung berapi beberapa tahun yang lalu. Kalau tidak salah ingat tanggal 26 oktober 2010 merapi meletus, letusan di iringi keluarnya awan panas dan juga terlihat semburan material vulkanik. Hujan abu mulai vulkanik mulai dirasakan di sekitar namun belum sampai ke kota sehingga aktifitas masih berjalan seperti biasa.

Seperti biasa menjalankan rutinitas 'ngalong' demi selembar tiket pulang dan penggemukan celengan sapi yang mulai kelaparan masuk jam delapan, selama beberapa kali baik di kos maupun di tempat kerja merasakan getaran gempa. Dan selama di Yogja sepertinya merasakan getaran-getaran gempa serasa sudah menjadi hal biasa karena sudah sering merasakannya.
"Mas barusan gempa ya...." terasa sebuah getaran yang lumayan kenceng
"Hu um, kerasa banget ya" timpal mas agus yang juga merasaknnya
Dan kita pun kembali sibuk dengan komputer masing-masing
Kriiing...kriiing kriiiiiing..... bunyi telepon extention di meja tak berpenghuni (di ruanganku ada 3 meja terpisah) aku pun beranjak mengangkatnya
"Halo...."
"Ini elly, ya"
"iya mas, ada apa ya" terdengar suara mas cahyo yang menelepon dari lantai bawah
"Ini aku mau pulang, sana mau pulang ga"
"Emangnya boleh ya..." agak sedikit bingung
"Barusan aku sudah tanya pak Adi dan dealing Yogja di boleh pulang. Barusan ada gempa atas kerasa ga...."
"Iya kerasa"
"Nah itu barusan aku telpon pak Adi minta ijin pulang, tadi pas gempa aku dan anak-anak (yang dimaksud anak disini teman seruangan) langsung berlarian keluar takut, trauma gempa yang dulu masih ada makanya ada gempa langsung berlarian ini tadi sampai krisna jatuh nabrak kursi. Coba atas telepon pak Fredy boleh pulang enggak masalahnya jalan-jalan sudah pada di tutup disini tinggal aku pudjo sama kresna sudah pulang dari tadi"
"Gitu ya, ya coba aku telepon pak Fredy"
"Iya, coba telepon dulu pak fredy, tadi aku juga sudah telepon Jakarta kalau mau pulang gara-gara gempa-gempa merapi, kasihan juga anak istriku di rumah sendirian keadaan kaya gini. Sudah ya aku pulang dulu"
"Iya mas" telepon pun di tutup
"Mas, barusan mas Cahyo telepon katanya dealing Yogja sudah pada pulang, sini mau ikut pulang ga" menjelaskan kepada mas agus yang duduk di meja seberang
"Pulang kenapa...?"
"Takut, katanya gempa yang berasa barusan yg bawah pada lari keluar, trauma gempa yang dulu masih ada trus telpon pak Adi juga di ijinin dan sudah telpon jakarta juga kalau mau pulang. Kalau mau pulang suruh ijin pak Fredy dulu jalan-jalan sudah pada di tutup, bilangnya seh gitu"
"Ini bawah sudah kosong berarti"
"Iya, yang lain sudah pulang dari tadi tinggal mass cahyo"
"Bentar aku tanya pak Fredy dulu" mass agus langsung menganggkat gagang telepon
"Katanya pak Fredy di sini masih aman yang  di ungsiin radius 20km" mas agus mencoba menyampaikan obrolan selesai berbincang-bincang dengan orang di seberang
"Ya sudah kalau gitu, lagian jarak kos sini juga kagak begitu jauh + cuma 5km doank"
"Tar aah liat gunung merapi dulu" Aku pun keluar, dari kejauhan terlihat cahaya berwarna merah agak ke orange seperti menyala dan di atasnya terlihat awan ke abu-abuan yang sangat tebal
"Gunungnya kagak keliatan kok mas, ketutup wedus gembel"
Letusan merapi yang mengeluarkan material vulkanik membuat kota Yogja hari itu terjadi hujan pasir bahkan ada juga sebagian wilayah yang terkena hujan pasir bercampur kerikil. Masker menjadi  barang yang sangat di cari bahkan apotek maupun di minimarket semua habis terjual, stok yang datang langsung ludes tanpa menunggu lama, untung saja aku selalu siap masker ini karena aku sering terkena flu jadi membutuhkan masker agar tidak menular ke orang lain.

Dan perbincangan seputar merapi pun masih berlangsung lama sambil melihat siaran televisi yang juga hampir semuanya memberitakan hal yang sama. Hingga pagi menjelang kami tetap bertahan di ruangan.

Merapi masih terbatuk-batuk, berita tentang pengungsi dan perkembangan sekitaran meletusnya merapi selalu update diberitakan hampir setiap jam di televisi-televisi nasional. Namun di daerah kota masih terbilang aman hanya saja sudah mesti menggunakan masker buat menangkal hujan pasir yang sudah dari sore mulai jatuh.

BERSAMBUNG........


coretan yang lain >>
1  2  3 
          

14/02/14

Valentin Romantis Besama Hujan Abu

14 february kata orang hari Valentine atau disebut juga hari kasih sayang. Oh ya tadi juga ada yang bbm
"Gak valentine neh :D " wiiiih agak sedikit bingung juga, ada angin apa ni tiba-tiba kasih pertanyaan aneh gini.
"Valentine apa " mencoba mencari tau apa arti valentine sebenarnya
"Siapa tau biasa valentine hehehe "
"Kagak tau valentine apa an. Emang valentine apa an mas " sedikit ide jahil mulai muncul, ingin ngerjain dia
"Sukurlah...."
Kok syukurlah...., yaaah sepertinya bukan pengikut pujangga cinta pudar sudah rasa ingin ngerjain. Tahu gitu tadi bilang "ayo ngerayain dan minta coklat yang banyak ya, hahahhaa.... " walaupun kagak doyan coklat tapi lumayan bisa buat oleh-oleh ibu di rumah 
"Biasanya seh orang-orang ikut-ikutan hari kasih sayang gitu, tapi kalau mas ya kasih sayang ya tiap hari" membacanya sambil senyum-senyum sendiri ingin godain aaah
"Nah ya ketahuan suka valentine ya"
"Gak pernah"
"Kasih sayang cuma hari ini terus hari-hari lain gimana...?"
"Makanya nanya, kan mas bilang kasih sayang ya tiap hari " di belakangnya ada emot bibir merah monyong
Mengapa valentine identik dengan coklat, bunga mawar dan nuansa pink.....?! Kagak ngerti valentine itu apa dan sepertinya semuanya itu memang tidak cocok untukku karena aku ga suka semuanya, aku ga suka warna pink, buatku coklat itu rasanya pahit tiap gigitan malah bikin pusing dan bunga mawar bunga yang paling rapuh sedunia hanya bisa di lihat bila di sentuh kelopaknya akan cepat rontok dan tak bertahan lama menurutku baunya masih kalah wangi dengan krisan putih ataupun edelweis.

Hari valentine tahun ini yang jatuh pada hari jumat kali ini sepertinya akan memberi kesan mendalam bagi sebagian masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa. Kamis malam gunung kelud yang ada di kota Kediri - Jawa Timur menunjukkan kuasanya katanya meletus kisaran jam 22.00 berhubung sudah terlelap dalam tidur nyenyak makanya tidak tahu kabar terbaru. Tengah malam menuju dini hari tiba-tiba terjaga dari tidur gara-gara mendengar suara orang teriak-teriak eeeh gak taunya suara acara televisi yang masih menyala dan sedang menayangkan program acara uji nyali, benar-benar berisik melihat jam di dinding baru jam 02.30 kembali mencoba memejamkan mata melanjutkan mimpi namun mata ini sepertinya sudah ngambek dan susah untuk terpejam "klunting klunting....(ini bukan suara lonceng sapi ya)" suara hp berbunyi berkali-kali, sambil ngantuk dan sedikit malas aku raih hp yang ada di meja melihat siapa yang masih terjaga hingga jam segini ternyata banyak BC (Broadcast) yang masuk yang memberitakan bila gunung kelud meletus. Katanya dentungannya hingga sampai ke kota Yogyakarta dan Solo dan sekitarnya woow jauh juga ya. Ingin membuka surat kabar online namun aku lebih memilih mencoba untuk terlelap karena besok harus bangun pagi ada tugas dan kewajiban yang sudah menunggu walaupun  lama mencoba akhirnya tertidur juga.

Pagi pun tiba, di sela aktifitas aku sempat mengintip stattus teman-teman dan sepertinya mereka semua sudah kompakan dengan tulisan 'hujan abu', valentine istimewa dengan ujan abu, masih banyak lagi status yang initinya berujung pada valentine dan hujan abu tak lupa menambahkan pic abu yang menyelimuti pekarangan, jalan atau yang jatuh di atas pohon sebagian lagi ada yang pasang larva yang keluar dari gunung kelud. Sepertinya ini juga menjadi tema di semua jejaring sosial deh ya. Abu gunung kelud sampai kemana-mana, mendengar cerita dan membaca koran online hingga penerbangan di beberapa bandara di batalkan dan terpampang foto sebuah pesawat terbang yang atapnya tertutup abu vulkanik. Bahkan ada berita jika kota Solo dan Yogyakarta juga abu yang turun sampai tebal hingga jarak pandang minim sehingga membuat matahari enggan keluar.

Tak hanya kota Yogyakarta dan Solo saja dari pagi beberapa kota yang masih masuk kabupaten Semarang juga tak luput dari guyuran hujan abu dan bisa di bilang juga tebal. Namun untuk Semarang kota hujan abu mulai turun sekitar pukul 09.00 walau hanya kecil dan tak kasat mata namun terlihat jelas di kaca mobil yang lewat terlihat putih dan kotor ini juga sangat mengganggu bagi para pengendara motor karena membuat mata agak sedikit mengganjal dan terasa bedih. Namun aktifitas masih berjalan normal dan di jalan raya juga banyak kendaraan yang beralulalang seperti biasanya. Ketika menjelang siang ada sedikit angin segar karena hujan mulai mengguyur kota ini, walau hanya rintik-rintik namun ini sudah menjadi obat mujarap sehingga abu vulkanik tak banyak yang berterbangan sehingga bisa mengganggu pernafasan.

Di kantor banyak marketing pada membahas masalah hujan abu dan kehebohan berlanjut ketika pada berame-rame membeli masker. Mungkin tidak hanya marketing di tempatku saja tapi hampir sebagian orang yang beraktifitas di luar rumah sepertinya juga sedang berburu masker, ini terbukti ketika aku pulang kerja dan mampir ke apotik untuk membeli obat ton*k*m bayer karena semenjak masih di kantor tiba-tiba kepalaku pusing dan mata terasa nyut-nyutan kagak nyaman deh dan saat melihat ke arah kaca juga benar saja mataku tidak jernih terlihat agak sedikit hijau dan ini bisa di pastikan darah rendahku kambuh. Setelah di ambulkan obat yang aku minta dan membayar, sambil memasukkan kembalian ke dompet,
"Mbak ada masker enggak" iseng-iseng bertanya kalau ada ya alhamdulillah bisa buat jaga-jaga kalau enggak ya sudahlah tak jadi soal.
"Maskernya habis, dari tadi siang sudah habis padahal hari ini kiriman datang dua kali kalau mau nanti kiriman yang ke tiga datang tapi agak sore an.
"Oooow, ya udah makasih mbak" lalu aku pun beranjak pulang ke rumah
Melihat si abu sudah bersih lagi terkena siraman air hujan setelah sebelumnya kena abu yang tadi sebagian ada yang menempel di body motor.


 Hujan abu vulkanik dari gunung kelud 
yang mengguyur beberapa kota di Pulau Jawa

Melihat foto-foto yang di upload tentang abu kelud dan setelah mendengar perkataan dari si mbak penjaga apotek jika masker habis jadi teringat waktu merapi meletus dulu...... BERSAMBUNG


Baca artikel yang lain >>
1  2  3


13/02/14

Kepastian yang Dia Tunggu

Pepesan kosong atau ngobrol yang selalu berubah ubah tema, kali ini tema awalnya tentang tanpa kesengajaan menemukan candi yang bisa dimasukkan dalam list petualangan karena tempatnya yang bersih dan sudah tertata rapi namun masih jarang pengunjung. Namanya juga pepesan kosong dari ngobrolin candi beralih ke acara kantor, aturan baru dan entah dari mana datangnya tiba-tiba saja ada yang curcor lho ;) 
"Eeh aku seminggu kemaren sampai benar-benar ga betah di kantor, pengen pergi.... janjian ke pantai juga gagal karena hujan..." nyindir ni critanya, namun sedikit agak bingung dan mencoba menerka-nerka, menyambungkan dengan obrolan apakah masih bersambung atau sudah beda tema
"Lha kenapa begitu, tumben kontrol diri kurang" jawaban yang asal ceplos pun meluncur
"Galau total...katanya anak-anaksekarang" wkakakakaa...., membaca sambil ketawa ngakak sejadi-jadinya untung ornagnya kagak liat
"Weh galau sudah ga musim malah dirimu baru mulai to mas" 
"Ada apa memangnya....?" sambil menebak-nebak tak pasti
"Wee biar seperti remaja kok...., di gantung mbak-mbak sampai hampir mati aku..." baca sambil garuk-garuk kagak paham yang dibaca
"Maksudnya....."
"Gimana yo istilahnya..., di kasih harapan palsu ..." mulai paham dengan arah pembicaraan dan ternyata tebakanku bener kan kembali lagi masalah cinta.
"Kok bisa, memangnya dirimu ga nembak ya...." preman lagi jatuh cinta otakku mulai usil.
"Halaah dia di tanya temannya soal pacare saja nunjuk aku, sudah dua kali...pas itu aku juga ada...eeh bareng di seriusin...tidak ngasih jawaban..." sambil mengerutkan dahi, bingung ini bagaimana asal mula cerita ya kenapa hanya dapat tengahnya saja tapi sok PD saja
"Hahahaha, dipastiin saja mas tembak sekali lagi tapi langsung minta jawaban saat itu juga jangan bmau jika minta waktu buat mikir" pikiran mulai flashback ke masalalu saat dia nembak tanpa bisa di tawar-tawar.
"Malah ngakak....kemaren malah ngomong minta coklat buat hari valentin segala...katanya buat perhatian teman gitu kok...itu jawaban bukan ya..."
"Daripada jadi pikiran mending minggu besok ajak keluar cari suasana enak lalu tembak, selesein semua hari itu juga jadi dirimu kan ya enak mas"
"Katakanlah bisa ambil sikap meski gimana selanjutnya" sambil garuk-garuk kagak jelas
"Susah di ajak keluar non....gak seperti dirimu...banyak alesan saja...mungkin beda agama mikire...kan umurnya cuma selisih paling 2 tahun saja sama aku..." hasem sepertinya biasanya aku yang ngajak bolang deh bukan sebaliknya. Pemutar balikan fakta
"Lha dirimu gimana menyikapi beda agama..."
"Siap ga banyak perbedaan" 
"Wah kalau aku sudah ga berpikir jika beda agama....aku saja pernah jalan sama mbak-mbak berjilbab...., melihat pengalaman biasanya ortu yang tidak suka....sepertinya asik yo non jika beda....yang ini aku belum pernah ke rumah..."
"Ya begini saja, besok ajak dia keluar, alasane (atur aja alasannya) tapi bilang penting banget, jika dia masih banyak alasan anggap itu jawaban, tapi jika mau langsung tembak dan minta jawaban saat itu juga jangan mau bila minta waktu". 
"Jadi dirimu bisa ambil sikap buat selanjutnya sama dia" Kagak tahu mesti bicara apa susah menjabarkan.
"Tapi jika di jemput apa diantar ke tempat kerjan mau...masak ya mau di tembak di jalanan sambil naik motor....apa mungkin dimanfaatin saja yo non?"
"Makanya dari itu di coba dulu saja, jadi dirimu ya ngerti dia sebenarnya gimana perasaane sama kamu, biar ngerti juga di manfaatnin apa enggak gitu lho" sebenarnya takut salah omong dan sudah tidak tau mesti bilang apa lagi
"Sudah gak kurang-kurang ya, ini sudah berjalan tahunan kok yo....3 tahun sudah ada lho non" lama banget ya, bener-bener cinta itu unik
"Makanya anggap ini pamungkas masa ya mau di gantung terus, iyo kalau bener, kalau enggak bagaimanacoba"
"Eh gini tak tanya jika mbak-mbak sudah berani ngaku pacar di depan teman-temannya sebenarnya dia punya rasa gak sih? Iki menurut pandangan cewek umumnya saja lho...., tiap aku antar pulang ke tempat kakaknya dia juga cerita-cerita kok sapa yang antar...."
"Jika nyebut nama kemungkinan dia juga suka masalahnya jika ngaku depan teman seperti kaya membanggakan cowoknya, masalahnya jarang cewek suka di antar jemput cowok selain pacar apalagi rutin" ini dilihat dari kacamataku, kagak tau dengan yang lain ya
"Tapi mending pastiin saja mas biar bisa cepet bisa di lamar" gimana ideku cemerlang kan, gak sia-sia punya teman aku
"Halaah malah jadi bingung aku....lha mungkin aku saja yang ke ge er an ya non....tapi aku pernah di bilang 'siapa kok di perhatikan'..."
"Terus jawabnya bagaimana...." walaupun sebenarnya kagak ngerti yang di maksud gimana 
"Ada kemungkinan dia ga mau di ajak keluar gara-gara belum siap jelasin sama ortunya mas, masih takut belum ketemu jawaban bila di tanya-tanya, menurutku begitu"
"Mau ke rumahnya juga tidak boleh..., aku juga belum tahu rumahnya..." semakin bingung cerita macam gimana ini
"Buntuti saja pas pulang" kembali ide-ide cemerlangku bermunculan
"Memangnya pas ngantar jemput dimana masak tidak datang ke rumah" jangan-jangan janjian di pinggir jalan ni, wiiih kaya apa aja pikiranku mulai bekerja sepertinya
"Maunya dijemput di terminal  kalau enggak di rumah kakaknya....yen dianter..." 
"Ya ini berarti tinggal dirimu mau begini terus apa cari kepastian ?!"
"Jika ga mau diajak keluar dan dirimu penasaran, pas nganter pulang kerja di ajak mampir maem lalu mulai ngobrol masalah pribadi".
"Kalau bisa sebelum valentine sudah ada jawaban biar bisa ngerayain berdua"
"Halaah valentinan segala....valentinan dengan dirimu saja yo di pantai..." nah ini ngajak ke pantai cuma cari teman ngilangin galau pasti tar nunggu adeku ada waktu longgar sudah janji ngajak bolang gila-gilaan,
"Halah musim hujan ke pantai jelek pemandangannya"
"Yo sekali-kali mengukir kenangan pas valentine to mas"
"Aku ga bisa...tapi sepertinya perlu dicoba ni...hujan gimana terang benderang yo kalau daerah sekitaran pantai"
"Apanya yang ga bisa?"
"Ya gak bisa kalau merayakan hari-hari besar....banyak lupanya...tanggal lahirku sendiri saja kadang lupa"
"eeh mau ulang tahun to dirimu non...." uuuups..., kalau yang satu ini ga mau komentar kabur saja deh 

Sebenarnya ingin ngerayain juga di pantai tapi sepertinya memang belum saatnya karena masih musim hujan dan juga celengan spidermanku belum penuh, siapa tau ada pantai yang bisa di beli trus di HM ;)
Pengennya ngerayain di pantai bareng 'dia'

05/02/14

Ketika Harus Pergi


Walaupun sosoknya sudah tak ada di sisih kita namun segala kenangan saat bersamanya akan selalu di setiap sudut mata kita memandang karena beliau ada dalam diri ini. 99% yang melihatnya pasti akan terharu.

01/02/14

Sibuk itu Apa....???

A : "Ell kalau kamu tiap hari di suruh laporan hasil kerjamu bagaimana kaya '....' (sensor nama)?"
L : "Laporan apa....?"
A : "Ya ngelaporin kegiatan kamu, kamu ngapain aja hari ini....intinya semuanya yang kamu lakukan"
L : "Laporan kagak tiap hari lah pak paling pas ada kegiatan saja masa ya tiap hari, aneh"
A : "Sapa tau mintanya di laporan kegiatan kamu tiap hari "
L : " Hehehehee....., enggak tau mau ngelaporin apa. Kagak pernah kepikiran"

Mungkin bagi sebagian orang mudah saja bila di tanya seperti itu malah bisa menjadi curcor (curhat colongan) tapi buat aku ini menjadi sebuah pertanyaan yang amat sangat sulit untuk di jawab karena tidak menemukan jawaban yang pas, mengapa demikian karena di devisi aku kerjanya hanya melihat transaksi yang masuk, kerjaan biasanya ada jika pagi hari untuk buat laporan dan memproses penarikan dana udah selebihnya hanya melihat transaksi saja, kadang sampai cari-cari kesibukan sendiri.

Bila yang lain pada ngeluh banyak kerjaan tapi sampai sekarang masih bingung banyak kerjaan itu seperti apa ya..., hingga tak jarang sebagian orang sudah kerja hingga lupa makan dan di rumah masih juga lembur mengerjakan kerjaan sampai larut malam yang memang sengaja di bawa pulang karena belum selesai dan waktunya mepet harus sudah selesai. Kalau dulu pernah merasakan tapi sejak mengacu sistem online sudah longgaran, tapi sesibuk-sibuknya kerjaan di bagianku kagak pernah tu hingga membawa kerjaan ke rumah mungkin ketika di kantor kerja gila-gilaan sampai badan capek tak dirasa namun ketika jam pulang tiba dan saat kaki melangkah keluar dari pintu ya sudah bebas.

Pintu bagai penghubung dua dunia  ketika melangkah ke dalam mesti bersiap-siap untuk bersibuk-sibuk ria dan ketika langkah meninggalkan pintu maka saatnya masuk ke kehidupan kita yang senarnya.

Aku pernah mendengar sebuah kalimat yang bikin geli bila mendengar ini yang bilang teman yang devisinya seperti aku tapi di cabang lain "aku kalau di tanya orang kerja dimana selalu aku jawab kerja di warnet, enggak aku saja yang lain juga bilang gitu" hahahaha...., kalian tau kenapa bilang begitu....??? ya itu tadi karena tidak tau arti sibuk kerja itu seperti apa dan ketika bekerja hanya menghadapi komputer yang terhubung dengan internet dan aksesnya jauh dari lelet dan kerjaan sehari-hari hanya browsing, buka jejaring sosial, chatting, ngerumpi sambil ngemil, kadang di devisi lain juga bisa saat jam kerja malah shooping, makan siang berjam-jam. Itu kalau pas kagak ada kerjaan tapi kalau pas rame baru deh kerja itu juga bisa disambi-sambi.

Kadang sampai bosan dan bingung mau browsing apa lagi semuanya sudah di jelajahi dan banyak juga artikel yang sudah di baca sedangkan kerjaan juga sudah beres semua. Nah lho, ada yang perlu bantuan.....jangan sungkan-sungkan ya bilang aja aku siap buat berantakan kerjaan kalian :P