14/06/12

Rumah Ke-3

Hari ini (14/6/2012) terakhir aku menginjakkan kaki di kantor ini. Di sini bagaikan di rumah sendiri bersama-sama dengan teman seperjuangan kerja bareng, berangkat merantau dari awal bareng, suka duka dirasakan bersama. Bahkan malah sudah seperti sodara. Di kantor ini pula aku bertemu teman baru yang baik, humoris dan apa adanya.


Gedung yang menyimpan kenangan senyum-senyum sebuah ketulusan tentang persahabatan, kerjasama, galau, amarah dan segala macam cerita warna warni kehidupan.


Bangku yang terbuat dari kayu yang kokoh, saksi bisu para marketing yang lagi melepaskan gumpalan asap putih yang terbang dan menghilang terbawa angin.


Nah klo yang ni namanya anak tangga, tapi yang ini istimewa karena hanya tangga inilah yang bisa mengharuskan kaki melangkah. Bingung kan...., hahahhahaha coba aja kalau tidak mau melangkah mana bisa nyampe ruangan yang ada di lantai 3.


Entah apa alasannya meja bilyard ini di letakkan pas di deman pintu ruangan lantai 2 dan pas di belokan, menguntungkan juga ceh buat rame-rame kalo pas malam (kalau pas ada yang main).


Nah ini dia pintu yang aku bilang tadi, pintu ruangan lantai 2, foto ini aku ambil setelah penghuni lantai 2 boyongan ke tempat lain jadi maklum saja kalau kosong dan sedikit berantakan.


Ini dia ruangan yang paling padat penghuninya, hehehehe.... ya iya lah isinya marketing smua lihat aja tu isinya cuma meja sama kursi berderet-deret gtu. Dan sebelum meninggalkan gedung ini aku sempat pindah dari lantai 3 ke ruangan ini, tu samping mesin foto copy. Lantai 2 horror, setiap kaki melangkah feeling aku selalu menyuruh untuh untuk melihat ke suatu sudut-sudut tertentu yang bikin dag dig duk. Sungguh cocok buat uji nyali, kalau ga percaya coba aja.


Kalau yang ini tangga lantai 3, tangga menuju puncak, kalau sudah sampai atas rasanya plong. Padahal cuma naik 3 lantai tapi agak capek juga kalau udah nyampe atas, menandakan kalau tidak pernah olahraga dan tiak pernah bergerak. huuuuft.....


Bangunan gazebo yang diletakkan di dalam ruangan ini terbuat dari kayu dengan ukir-ukiran dan cukup luas biasanya digunakan sebagai tempat sholat. Ada juga mushola kecil yang hanya muat buat 3 orang. Tempatnya adem karena angin langsung bisa masuk dari samping-samping yang cuma di batasi dengan atap yang rendah dan balkon kecil. Saat pagi hari bisa menghirup udara segar sambil menyongsong matahari keluar dari peraduan kalau beruntung terlihat juga puncak gunung merapi.


Nah ini ada di samping kanan gazebo, tempat makan dan dapur tapi dapurnya biasa digunakan buat mojok saat ngobrol di telpon. Dan di samping kiri itu baru ruangan aku, di sensor aj yeeee. Hehehehe.....

Semua ini akan menjadi kenangan dan menjadi sekelumit cerita tentang perjalanan mengarungi kehidupan dalam sebuah proses pendewasaan. (L)

0 komentar:

Posting Komentar