24/06/12

Candi Ijo, Istana di Atas Bukit

Candi Ijo adalah candi Hindu yang letaknya tidak jauh dari Candi Ratu Boko. Candi yang terletak di wilayah Groyokan, Sambirejo, Prambanan, Sleman ini terletak di atas bukit yang disebut Gumuk Ijo (Gumuk=bukit) dengan ketinggian bukit sekitar 410m di atas permukaan air laut (dpl) makanya dinamakan Candi Ijo . Candi Ijo katanya merupakan candi yang letaknya paling tinggi diantara candi-candi lain yang ada di Jogja. Bila ingin berkunjung rute yang dilalui dari Yogyakarta, berangkat melalui jalan Solo. Sampai di lampu merah pasar Prambanan belok kanan minuju jalan Jogja-Piyungan ikuti jalan tersebut sanpai ketemu papan penunjuk arah untuk belok kiri menuju Candi Ijo, ikuti terus jalan dan bila Anda takut tersasar, jangan takut untuk bertanya pada warga sekitar.  Jalan menuju Candi Ijo kecil dan menanjak bukit agak terlalu sepi karena jauh dari rumah-rumah penduduk, Anda juga akan menjumpai aktifitas penambang batu kapur yang digunakan untuk bahan bangunan.

Pengunjung tidak perlu memebeli tiket untuk memasuki areal candi cukup dengan mengisi daftar buku tamu dan memberikan sumbangan sukarela. Candi Ijo sangat sepi pengunjung karena belum terlalu populer seperti candi Prambanan ataupun Candi Ratu Boko yang letaknya tidak jauh dari Candi Ijo, ini di karena masih sedikit yang mengetahui keberadaan Candi Ijo. jadi jangan heran ketika Anda berkunjung tidak menemukan pengunjung lain selain Anda.
Candi Utama dan Candi Perwara
Ketika saya ke Candi ijo sepertinya masih di renofasi, karena banyak truk yang menurunkan muatan berupa batu-batu vulkanik untuk  menambal sulam candi yang batu-batunya tidak ditemukanatau rusak. Ketika masuk di areal candi terlihat ada 4 buah bangunan candi, 1 (satu) candi utama yang ukurannya besar sedangkan 3 (tiga) candi kecil  lainnya adalah Candi Perwara (candi pendukung) menghadap ke candi utama konon menunjukkan perwujudan penghormatan masyarakat Hindu kepada Trimurti yaitu: Brahma, Wisnu, dan Syiwa.
Candi Utama
Candi Ijo merupakan kompleks 17 buah  bangunan yang berada pada 11 teras berundak dengan candi induk menghadap ke arah barat, di dalam candi induk sendiri terdapat Lingga-Yoni. Lingga dilambangkan dengan tiang atau tonggak, bisa berbentuk persegi atau silinder, Yoni dilambangkan sebuah wadah yang berbentuk persegi atau lingkaran yang memiliki pancuran. Sejak jalan dahulu Lingga Yoni dijadikan pemujaan kepada Tuhan. Lingga Yoni merujuk pada sifat lelaki dan perempuan simbol penciptaan manusia dan dianggap sesuatu yang sangat sakral dan dianggap juga sebagai lambang kemakmuran dan awal mula kehidupan. Dan disini batu lingga yang bulat  berdiri di atas Yoni. Tempat aliran air ditopang oleh pahatan berbentuk kepala naga dan kura-kura.
Candi Perwara
Pada Candi Perwara yang berada di sebelah utara di dalamnya terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat yang disebut Homa yaitu tempat untuk pembakaran. Di dalam Candi Perwara yang ada di tengah terdapat  arca nandini, sebuah arca yang berbentuk hewan sapi, dalam metologi Hindu dianggap sebagai kendaraan Dewa Siwa. Sedangkan di dalam Candi Perwara terakhir terdapat sebuah arca yang bernama Padmasana.
Di sebelah barat kompleks candi utama terdapat bangunan candi yang ukurannya lebih kecil yang menghadap ke timur saat itu masih dalam proses pemugaran.
Material untuk Tambal Pemugaran Candi
Letaknya yang berada di perbukitan yang tinggi sehingga dari Candi Ijo bisa melihat pemandangan cantik yang berada di bawah. Dari sini juga bisa melihat dengan jelas pesawat yang alulalang di landasan pacu bandara Adisucipto.


0 komentar:

Posting Komentar