04/12/18

Nyamar jadi tukang pipa


Meskipun sudah memasuki musim penghujan namun debit air di sumber air di wilayahku masih minim bahkan bisa dibilang semakin parah karena air hanya mengalir lima hari sekali itupun dapat jatah malam, bayangin aja begadang hanya untuk mendapatkan air sampai bela-belain nyuci baju jam 12 malam ngantuk jangan di tanya deh ya. Untuk memudahkan mendapatkan air, bapak inisiatif untuk memasang sanyo untuk penampungan atas, jadi mengisi penampungan atas yang tadinya dari bak kamar mandi bawah sekarang langsung dari pipa saluran agar lebih cepat selesai, 'nadah ga sampai jam 3an bahkan kadang bisa sampai pagi itupun harus nunggu punya tetangga selesai terlebih dulu'. Ini dikarenakan rumahku yang agak ke bawah kalah dengan tetangga yang rumahnya sejajar jalan dan menggunakan sanyo. Ya beginilah nasip orang gunung dari orok air berasa begitu berharga. Jaman dulu ketika musim hujan sampai panci di gunakan untuk menampung air kalau sekarang seh mending sudah ada sumur walaupun sebenarnya airnya ga layak untuk di konsumsi.

Kemaren pulang kerja bapak sudah pasang mesin sanyo dan pagi ink tinggal pasang pipa untuk menyambungkan ke penampungan atas agar ngambil airnya bisa langsung ga lewat bak kamar mandi bawah seperti biasanya. Untuk memasang dipercayakan kepada adik lelakiku, awalnya tak kirain hanya untuk mengawasi saja ada tukang yang mengerjakannya tapi kenyataannya adiku lah yang  mendapatkan kepercayaan dari baginda raja yang titahnya tak bisa di tawar, aku yakin dengan sangat terpaksa mengerjakannya. Pagi-pagi sudah membangunkanku dan adikku untuk menerangkan sketsa di secarik kertas yang digambarnya mau dibuat seperti apa salurannya nanti. Dirasa sudah cukup jelas bapak pergi bekerja dan adik selesai memanjakan hewan peliharaannya langsung beli perlengkapan, entah apa saja yang dibelinya yang aku tau cuma pipa saja yang lain ga tau namanya.

Dikerjakanlah sendiri semuanya tanpa meminta bantuanku. Namun pukul 12 pekerjaan belum selesai ditinggal untuk 'gabur' penyaluran hobbynya. Aku lihat pipa masih kurang belum ada sambungan ke bawah, dan sepertinya tidak sesuai gambar (hanya menggunakan satu kran), dan ternyata sambungan belum di lem semua terlebih bapak meminta untuk dikirim foto dari hasil kerjanya. Entahlah apa maksudnya, seperti tidak tanggung jawab dari tugas yang sudah diberikan. Udah felling ni pasti bermasalah karena tidak ada komentar dari gambar yang aku kirim. Hati udah mulai ga nyaman dag dig dung dengan pikiran ambyar.

Jam setengah 2an bapak pulang untuk melihat hasilnya walaupun sudah aku kirimi gambarnya. Dan baru juga sampai sudah marah-marah ga karuan. Ternyata pekerjaannya salah tidak seperti yang di inginkannya, terlebih pipanya kurang hingga sore belum selesai padahal menurut perhitungan bapak hari ini air mengalir lengkap sudah kan alasan kemarahannya. Walaupun menurut perhitunganku baru besok airnya mengalir, aku seh santai dengan menenangkan hati untuk sabar (untung saja persediaanku sabar menggunung kalau enggak byeeh bisa trageri cari ortu baru dah). Akhirnya bapak mengajakku untuk membeli pipa karena bapak ga bisa bawa kalau sendiri. Selama perjalanan ke toko bangunan bapak ngomel terus ga brenti ampe merah kuping dengernya, mukanya udah ga enak banget aku hanya diem walaupun sejujurnya emosi sudah mulai kepancing tapi di dalam hati terus saja bergumam "sabar... sabaaar... sabaaaar... sambil sesekali narik napas panjang" ga mau bersuara karena jika di jawab bakal lebih panjang dan lebih serem marahnya.

Tak puas dengan hasil kerja adik yang menurut bapak salah, belum selesai sudah di tinggal, dan pipa belum di lem, terlebih ada telpon kerjaan yang datang makanya bapak harus segera balik kerja biar ga pulang malam, entah bagaimana pemikiran dua pria ini yang pasti akulah yang kena dampaknya sampai ingin nangis rasanya serba salah dan disalahkan terus. Sambil pergi kemarahannya masih terus berlanjut, sampai aku mendengar helaan napas darinya, namun sebelumnya bapak sekali lagi memberi arahan padaku tentang rancangan pipa yang di inginkannya, aku tau kekecewaan bapak, lalu aku harus bagaimana....???! Kenapa aku yang disalahkan... Andai aku tahu caranya...
Hal seperti inilah yang ga aku sukai, bapak yang mudah emosi dan pelampiasan kepada semuanya. Seringnya aku yang kepilih mendengarkan ceramah yang menyakitkan.

Oke aku akan coba kerjakan. Bapak pergi bekerja, aku pergi untuk membeli perlengkapan yang dirasa kurang, namun sesaat aku juga harus mendengar kemarahan simbok yang ga terima anak lelaki kesayangannya disalahkan. Mendengar semua ini semakin remuk hatiku, tanpa memberi sanggahan kepada kemarahan simbok akupun pergi membeli lem dan plat yang aku kira namanya knop. Untung penjualnya tau yang aku maksud. Nekat, entah nanti jadinya bagaimana dan kalaupun salah siap menanggung cacimaki bagaimanapun pedasnya aku terima.

Jujur aku bukannya ga bisa pasang pipanya tapi aku belum pernah lompat tembok dan berdiri di atap rumah yang beralas seng. Sebuah perjuangan berat, terlebih harus melompati tembok yang lumayan tinggi, bertumpu pada kursi yang sudah mulai lapuk sehingga goyang-goyang jika di injak dan puncaknya harus hati-hati untuk berpijak karena berada di atas atap seng. Kali ini dalam hati aku benar-benar meminta bantuan pada semuanya termasuk diriku sendiri agar bisa melawan ketakutan dari phobia ketinggian bisa mengerjakan dengan benar dan diarahkan cara mengerjakannya. Aku persiapkan alat-alat agar mudah ngambilnya dan ga perlu bolak-balik lompat tembok yang lumayan menyulitkan dan mulai mengotak atik menyambung dan menggergaji pipa agar sesuai dengan gambar. Perasaan yang tak ingin membuat kecewa, tak ingin membuat marah, ingin melakukan yang terbaik seperti yang di inginkan, sikap seperti inilah yang tak jarang malah membuatku terbebani dan takut.

Ternyata ga mudah menggergaji pipa sampai-sampai beberapa kali jari lecet karena mata gergari yang meleset. Sebelum di lem dipasin dulu, tapi walaupun sudah di ukur mengapa pipa ini terus saja ukurannya ga tepat ketika di pasang?
Dan sedikit bermain nalar agar kran airnya benar menaruhnya. Jadi keingat pelajaran fisika tentang kelistrikan kalau begini. Pasang, copot, bukan sekali aku lakukan untuk ngepasin bahkan harus bongkar pipa yang sudah dipaku karena kurang pas peletakannya. Aku butuh teman saat ini untuk menemaniku itu saja, karena rasa takut berada di atap seng yang kadang meliuk dan berbunyi saat di injak. Otakku terus berbicara agar adik perempuanku cepat pulang. Sedikit kalut takut salah untuk memasangnya. Sudah tak tau lagi berbagai macam pikiran campuraduk di otakku.

Ketika adiku perempuan datang dan menyapa untuk membanyu ada sedikit rasa plong setidaknya ada teman sekarang. Dia ikut bantu, meskipun hanya lihat dan pegangi pipa dari dalam jangankan lompat naik tembok saja ga berani dia, phobianya lebih parah dari aku dia mah. Buatku yang penting ada teman itu sudah banyak membantu buatku. Ketika ku jelaskan gambaran cara kerjanya dan di rasa benar saat dinalar (menurutku) sementara adikku hanya diam entah paham atau tidak deh ya maka aku mulai menyambungkan pipa dengen mengelemnya. Satu persatu pipa mulai terpasang, nah pas mau nyambung pipa yang menjulur di atap menuju ke bawah yang melewati samping rumah ini agak menyulitkan bagiku karena aku harus mencari pijakan yang benar karena seng di bagian tengah tidaklah terlalu tebal dan aku rasa ga bisa untuk di injak karena saat mencari pinggiran sempat sengnya bunyi dan sedikit melengkung saking takutnya langsung terduduk aku. Untuk sampai di ujung demi menyambung aku jalan sambil duduk (ngesot) di bagian pinggir seng udah gitu lem pipa ketinggalan pula bisa bayangin donk gimana ribetnya balik sambil ngesot. Hehehehe takut, bener-bener takut sengnya amblong (mencoba membunuh pikiran liarku). Walaupun ada rasa takut tapi dengan segala upaya akhirnya bisa menyambung knop ke bagian bawah huuuuuft.... perjuangan yang keras.

Semua sudah di lem, tinggal menggergaji pipa yang dari bak kamar mandi bawah ke penampungan atas. Saat aku gergaji airnya keluar iiiiih ini bikin kaget dan takut. Kenapa airnya keluar saat di gergaji pipanya ???! Buru-buru aku lem biar airnya ga keluar, beneran takut salah potong. Mulai berdiskusi bermain nalas dengan adikku, pipa yang aku potong pipa untuk mengisi penampungan harusnya ga ada airnya donk.... berkali-kali meyakinkan jika pipa yang aku gergaji benar tapi terpatahkan dengan air yang muncrat jadi dagdigdug. Mulai bingung ni, berpikir aku mau coba untuk memasang pipa yang nyambung ke penampungan dulu bukan yang dari bak mandi bawah sudah sedikit mantap dan benar bila dinalar, dan untuk lebih meyakinkan kutanya adikku yang masih setia menunggu di dalam, bahkan adiku sempat bilang nanti kalau salah, dimarahi ya bareng-bareng to. Ya mana aku tega lah ya.

Sebelum sempat aku gergaji, adik lelakiku datang. Menanyakan kurangnya apa, lalu aku terangkan yang di inginkan bapak dan kerjaan hanya kurang menyambung ke bagian penampungan saja. Adiku lama mudengnya (maklumin aja deh ya keduanya temenan ama obat jadi ga ngerti beginian makanya pas aku terangin mereka hanya diam. Sedikit bangga menjadi anak IPA), sempat sedikit panjang untuk menerangkan kembali gambar yang dibuat bapak dan kesalahan pengerjaan sebelumnya lanjut dengan kerjaan yang tersisa. Intinya aku yang paham dan adik hanya ngikut yang kuperintahkan. Ternyata memang sengaja tadi di tinggal dan belum di lem karena dia ingin bapak tau yang dimaksud seperti itu atau tidak dan ternyata memang salah. Coba tadi jika sudah di lem apa ga nambah kerjaan bongkar lagi. Sedikit menjelaskan jika tinggal menggergaji saluran dari bak untuk di pararel agar nantinya sanyo yang dari luar bila tidak ngangkat bisa menggunakan sanyo dari bak kamar mandi bawah seperti biasanya. Ternyata air yang keluar itu bukan dari penampungan tapi dari sisa air yang ada di pipa. Aku serahkan kerjaan ke adiku, karena menggergaji pipa mepet tembok dan berhimpitan dengan pipa pembuangan itu lumayan susah.

Sampai bapak pulang kerjaan belum sepenuhnya selesai. Bapak ga komentar apa-apa ketika melihat aku dan adik lelakiku ada di atas atap seng. Karena tinggal maku pipa saja aku tinggal masuk. Sungguh sedikit menyusahkan ketika lompat tembok ketika dari luar karena kursinya goyang-goyang, tidak ada pijakan lain. Selesai sudah kerjaan, tinggal menyambung di bagian bawah dan kerjaan benar-benar selesai. Anggap saja kerja team. Lega rasanya bisa melewati kerjaan ini, walaupun ada beberapa lecet di jari tak mengapa selama hasilnya baik. Oke bapak puas dengan kerjaanya.

Bapak sempat menerangkan cara kerja dari dua peletakan dua kran di pipa. Walaupun sudah tau tetap aku dengarkan penjelasan bapak. Ketika bapak bertanya kenapa pipanya ga disambung lurus dari pipa kran malah di luruskan mengikuti pipa yang dari bawah ya aku bilang saja untuk menyambung bagian ujungnya susah karena harus melewati seng tipis tanpa tumpuan, dan bapak membenarkan bahkan bapak juga ga percaya jika pipa pojok sambungan ke bawah aku yang ngelem karena memang sedikit susah dan ga mungkin perempuan 'petangkrian' sampai sana, dan nyatanya aku yang nyambung kan.... (inilah yang terkadang membuat sedih, selalu di anggap lemah dan tak bisa apa-apa. Selalu menjadi anak kecilnya yang lucu dan penurut).

Walaupun ga melihat hasilnya, namun melihat kita bekerja simbok sedikit bangga. Kata simbok walaupun perempuan tapi bisa pasang pipa itu pintar. Perempuan harus bisa mandiri dan bisa apa saja. Tak ada jawaban dariku karena otakku masih butek tapi, Oke siaaap kalau hanya pemikiran untuk mandiri mah udah biasa. (03/12/18)

::
Untuk menggergaji pipa gampang-gampang susah. Pegang erat pipa di kedua sisi biar ga jalan, caranya satu sisi di injak dengan kaki sisi yang lain di pegang , saat menggergaji berikan sedikit tekanan di bagian ujung gergaji maka akan cepat tergores pipanya. Peletakan gergaji agak miring sedikit tapi jari jangan terlalu dekat biar ga terluka. Mungkin awal akan miirng tapi beberapa kali di coba bisa lurus sempurna. Hehehehe....

02/12/18

Yang tak tergantikan


Kuingin Kamu
Dari awal kemunculan lagu 'kuingin kamu' langsung mencuri perhatian hingga setiap hari tak bosan untuk mendengarkan, bahkan bisa berulang-ulang. Ketika ingin corat-coret mendengarkan lagu melow yang salah satunya ini seperti mendapat transferan kata yang masuk ke otak hingga setiap kata yang tadinya macet menjadi lancar berjajar rapi membentuk abjad menjadi cerita. Bukan cerita yang layak dan indah, hanya saja sedikit banyak bisa mengeluarkan apa yang menjadi pikiran dan bercerita di dunia imajinasiku.

Kuingkin kamu, mungkin menjadi kata yang pas untuk mewakili perasaan. Iya... ga salah dengar perasaan yang selalu berharap adanya kamu... iya kamu.... beneran kamu... jangan di ragukan aku menulis dan menunjuknya dengan benar setiap katanya ya kamu Yo...
Bukan karena vokalisnya?... Bukan, dia mah biasa saja menurutku kalau masalah vokalis keren tetep masih ga berpaling dengan 
'Richard Neville Dobson' salah satu anggota five pada masanya. Mengingat masa lalu bisa ketawa sendiri karena ulah konyol yang kekanak-kanakan.

Dan sekarang 'kuingin kamu' ketambahan 'until the time is through' kembali ke daftar list setelah beberapa saat lalu terhapuskan dengan kesadaran penuh, alasannya untuk mendewasakan pikiran tapi kenyataannya ini seperti jembatan menenangkan pikiran agar bisa mendisiplinkan kata yang berjubal di otakku, lagu yang hampir setiap malam terdengar 'kuingin kamu'. (12/09/18)

::
Kalau sudah suka ya suka aja dan susah untuk berpaling. 
List lagunya melow semua.

28/11/18

Sempurna di matamu


Tak perlu sempurna untuk menjadi indah. Bila kau menyukai dan menghargainya dengan baik itulah suatu kesempurnaan yang sesungguhnya, bagaimanapun bentuknya. Sempurna dimata seriap orang memiliki nilai yang berbeda-beda karena seyiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam melihat suatu objek

(27/11/18)

25/11/18

Obsesi dari suatu mimpi


Bagaimana bagusnya entah itu apapun bila tidak dirawat dan di jaga dengan benar suatu saat akan keruh dan terlihat menjijikan.

Lihatlah aquarium itu kini tak terawat bahkan penghuninyapun satu-persatu pergi. Padahal di awal keberadaannya sangatlah indah, banyak batu aneka warna yang ditata rapi, tanaman buatan sampai dipasang lampu untuk mempercantik sehingga membuat nyaman penghuninya, bahkan sebelum airnya terlihat kotor, ia selalu punya tenaga untuk mengurasnya tapi seiring berjalannya waktu satu persatu keindahan itu berkurang sampai-sampai tak ada penghuni yang sudi untuk tinggal di dalamnya.

Yaaah, itulah hidup setiap individu akan terus berproses dengan mendatangkan perubahan dalam dirinya baik itu hal kecil ataupun besar yang akan terus berkembang mengikuti perputaran waktu. Berubah dan menuntut berusaha untuk mendapatkan yang baru tapi lupa untuk tetap mempertahankan yang lama bahkan tak segan rela memperpendek usia apa yang dimilikinya tanpa ragu ataupun berpikir panjang terlebih mempertahankan sekuat tenaga ia bisa. Semua yang ada di dunia ini mempunyai masa waktunya tersendiri (24/11/18)

10/11/18

Belajar Seduh Kopi


Ada yang aku pelajari tentang seduhan kopi kali ini. Menikmati segelas kopi tidak memerlukan jadwal, namun penyajian kopi di waktu yang pas itu bisa menciptakan suasana tersendiri bagi penikmatnya. Cita rasa kopi akan mudah dinikmati lengkap dengan sensasi dari wangi yang keluar bersamaan dengan uap dari seduhan saat meraciknya.

Segelas kopi hitam saset dengan air satu gelas penuh kata yongsa buat kopi airnya se-drum, kalau tidak penuh sampai mau tumpah tidak 'marem' itupun masih menggunakan gula bukan hanya kopi hitam semata.
Tiba-tiba ingin kopi, tapi air yang digunakan hanya dari termos yang entah di isi pagi ini atau sisa sore kemarin. Tapi aku lihat masih ada uap yang terlihat ketika kubuka penutupnya. Kopi enaknya di minum selagi panas, namun karena tadi buat segelas teh dan segelas kopi maka lebih mengedepankan teh untuk menghilangkan pusing akibat dari pagi belum minum teh hangat (sudah candu teh).

Kopi yang sudah dingin, yang hampir saja terlupakan. Aku coba menikmatinya perlahan walaupun sudah dingin. Air yang aku gunakan masih mempan karena aku lihat tidak ada ampas yang mengapung di atas. Namun entah mengapa kopi kali ini rasanya beda, aku sudah lama tidak minum kopi dan hanya ketika 'ingin' saja baru buat, tapi kali ini benar-benar beda. Kopi yang aku minum seperti masih mentah. Tidak ada bau harum dari seduhan ataupun ketika tutup gelas dibuka, dan kopinya aku rasa-rasa tidak pecah (aduh bingung menjabarkannya) ya intinya keharumannya tidak ada dan ketika separoh aku minum di perut rasanya aneh. Yang aku rasahan hanya seperti bubuk kopi utuh bukan bubuk kopi yang sudah pecah. Ya mungkin inilah yang membuat wangi kopi tidak tercium ketika tutup gelas dibuka.

Pelajarannya::
Saat membuat kopi pastikan bila menggunakan air di tremos sebaiknya menggunakan yang baru, jangan yang sudah lama pastikan jika penutup termosnya di buka banyak uap yang keluar dan jika telapak tangam ditaruh di atasnya akan terasa panasnya itu tanda air masih panas, lebih bagus lagi jika menyeduh kopi dengan cara kopi dimasak langsung dengan air ini jauh akan lebih tercium keharuman kopinya dan kopi sudah pasti benar-benar masak. Yang baik membuat kopi takaran air tidak penuh, separuh gelaspun sudah cukup karena kekentalan kopi akan lebih berasa untuk dinikmati tapi kalau aku yang penting minum kopi dan kenyang, makanya airnya segentong hahahahaha.... (09/11/18)

catatan penikmat kopi amatir yang puas walau dengan kopi saset di warung.

04/11/18

Hujan Bulan November


Gerimis untuk pertama kalinya di bulan ini dan bulan-bulan sebelumnya. Datangnya tidak merata dan hanya bikin gempar orang-orang untuk melaju lebih kencang dalam berkendara agar cepat sampai tujuan dengan pakaian tetap kering ataupun berburu mencari tempat berteduh untuk yang berada di luar.

Bau tanah yang menyegarkan tapi..., itu hanya sesaat karena gerimis sekedar mengetuk puntu sebelum dipersilahkan pun sudah berlalu. Malah bikin udara tambah panas dan gerah, meskipun dilangit masih terlihat awan hitam yang sering di identikkan dengan turunnya hujan. Mungkin nanti malam hujan bakal turun guna menjaga mimpi anak manusia.

Hujan yang di tunggu, untuk memberi kesejukan di kemarau panjang seperti sekarang ini, tapi nanti jika hujan terus menerus turun tetap saja akan di hujat karena akan ada banjir dimana-mana. Memang membingungkan apa mau manusia, sekedar minta ini-itu jika sudah kejadian tetap saja ada yang di cacat, dirasa kurang dan ga pas. (03/11/18

30/10/18

Gelap


Dari jam 18.00 mati lampu. Ini mati lampu yang terlama selama aku di desa. Mati lampu posisi di rumah jelas aman tinggal tidur sambil dengerin radio sudah pas. Tapi beda cerita jika posisi masih di jalan. Sudah kanan kiri sawah, ga ada teman selama di perjalanan bahkan kendaraan yang dari arah sebaliknyapun hanya sesekali lewat.

Penglihatan sudah mulai berkurang, apa lagi disaat gelap seperti ini. Ada sedikit rasa takut terlebih, baru kali ini berkendara disaat gelap dengan kondisi jalan yang sepi. Perasaan ketar-ketir takut nanti salah jalan dan bisa lebih jauh dari rumah membuat nyaliku ciut, lalu aku kurangi kecepatan agar bisa lebih jelas melihat jalan dan sekitar, tapi karena sendirian melihat kanan kiri sawah dan pepohonan malah jadi takut. Sangat gelap dan ga ada siapa-siapa sampai sholawatan biar hati tenang, ketika ada kendaraan yang lewat rasanya sedikit lega tapi jika ga ada yang lewat mulai ada rasa takut, takut nyasar dan lihat jalan tidak begitu jelas.

Tidak menguasai medan terlebih jalan gelap dengan kanan kiri sawah yang luas dan tidak ada barengan kendaraan yang searah denganku, kalaupun ada berada jauh di belakang sengaja memelankan agar kendaran belakang mengejar eeh malah belok atau simpangan kendaraan yang berpapasan dari arah yang berlawanan itu melegakan walau sebentar. Adanya hanya degdegan dan buru ingin cepat sampai rumah, tanpa adegan nyasar ataupun salah jalan. Dan perasaan lega datang ketika sudah masuk gapura dekat rumah, ceees adem rasanya.

Aku tidak takut gelap, hanya saja tidak begitu suka dan ga nyaman dengan gelap karena di dalam gelap seperti melihat banyak yang berseliweran. Wuuus... wuuuuuus... wuuuuuuuus....., ternyata nyamuk cari mangsa.(29/10/18)

29/10/18

Jadah tempe


Bila berkunjung ke Kaliurang daerah Yogyakarta pasti banyak dijumpai penjual makanan tradisional ini, jadah tempe. Dulu ketika dengar pertama kali jadah tempe bayanganku jadah yang dibuat sari tempe, agak susah ya bayanginnya hahahaha....

Ketika lihat dan merasakan enak juga. Sama saja seperti jadah di orang yang punya hajat, jadah bakar, ataupun yang di jual di pasar. Jadah tempe cara penyajiannya jadah dimakan dengan tempe bacem bisa juga dengan tahu atau gembos (ampas tahu) bacem suka-suka memadukannya.

Dengan harga 10rb mendapatkan jadah yang di bentuk bulat ga begitu besar dan ketebalan terte tu, lauknya 3 potong. Mau pilih tahu, tempe, ataupun gembos silahkan pilih sesuai selera kalau mau merasakan ketiganya juga boleh. Entah cara yang benar makannya bagaimana karena 2 kali beli tidak diajari makan yang enak seperti apa, penjualnya hanya bilang jadah dimakan dengan tempe udah gitu saja.

Jika cara makannya dengan menggigit jadah lalu tempe sepertinya kelamaan dan ga praktis tangan kotor semua, karena jadah yang terbuat dari beras ketan cenderung lengket bila terkena tangan (kalau lengketnya ke kamu seh okeeh yaa) aku coba makan dengan menekan-nekan jadah dengan daun agar jadi tipis lalu memotong lauk secukupnya (tempe, tahu, gembus) diletakkan di atasnya lalu jadahnya di lipat sehingga lauknya ada di tengah, menurutku lebih enak lauk gembus ya karena jarang makan makanya terasanya lebih enak. Sepertinya seperti ini makan yang pas, tapi kali ini lauknya kurang enak. Kurang manis dan agak sedikit ada rasa getar. Kalau tempenya yang digunakan setemgah jadi masih terlihat kedelainya pasti jos. Kalau berkunjung sempatkan mencoba jadah tempe ya, sesekali rasakan nikmatnya makanan tradisional. Ga rugi, rasanya enak deh.(29/10/18)

Akar


Aku bukan sebuah lilin yang sesaat menyala,menerangi dalam kegelapan bagi beberapa orang saja dengan mengorbankan dirinya untuk melebur hingga tak tersisa. Aku adalah akar yang berjuang untuk hidup dan menopang banyak kehidupan.
Aku ada. Bertahan dan berjuang untuk diri sendiri namun juga berguna untuk banyak orang juga makhluk lain.

Untuk bertahan hidup tidaklah mudah, setiap musim memiliki cara masing-masing agar bisa melaluinya hingga batang terus tumbuh besar, ranting tumbuh ke berbagai arah, dan daun yang rindang bisa untuk berteduh hingga berbuah lebat.
Meskipun menjadi tumpuan, akar tak pernah sekalipun menyombongkan diri hingga ingin dilihat dan dianggap titik terpenting kehidupan dari sebuah pohon. Tak pernah sekalipun akar berdalih menjadi legenda, akar akan tetap berada di balik tanah dan terus berjuang guna menyambung hidup.

Ketika pujian itu datang, tak ada yang membicarakan tentang akar melainkan ditujukan kepada batang yang kuat, bunga yang indah dan buah yang lebat, tapi tak ada masalah untuk akar tetap tinggal di kegelapan tanpa dikenal juga di puji. Akar akan berusaha agar batang terus tumbuh besar, kuat, menahan segala goncangan yang berusaha untuk merobohkan batangnya.

Tidak mudah perjuangan untuk akar agar bisa tumbuh hingga menjadi pohon besar dan bisa menjadi tempat hidup bagi makhluk lain juga bisa menjadi tempat berteduh dikala panas ataupun hujan. (28/10/18)

26/10/18

Cinta yang berlebihan


Disaat cinta yang kau rasakan untuknya melebihi takaran yang seharusnya. Semua terlihat indah pada awalnya, ketika kau juga mendapatkan cinta darinya walaupun kadarnya tak setara denganmu. Namun seiring berjalannya waktu, perlahan cinta itu pun akan ikut teruji untuk mengetahui seberapa dalam cinta diantara mereka untuk pasangannya. Takaran cinta yang diberikan setiap orang tidaklah sama, selalu ada selisih dari cinta yang dirasakan dan diberikan.

Terasa tak adil, dimana kau memberikan cinta untuknya melebihi kapasitas yang ada, bahkan cinta itu terasa melimpah hingga tak tersisa untuk diri sendiri namun ketika balasan yang diterima hanya secuil dari yang diberikan. Rasanya seperti cinta yang dipaksakan. Tak jarang harus menahan rasa sakit karena diacuhkan, tak dianggap bahkan akan terasa lebih sakit bila secuil cinta yang diberikannya itupun masih harus dibagi dengan yang lain. Sungguh kejam dan sungguh sangat egois.

Terlihat kejam didengar dan terasa menyiksa bila dirasa. Namun bagaimanapun hati tersakiti tak bisa menghapus ataupun menggeser cinta yang sudah terpatri. Cinta dan kepercayaan yang terenggut oleh keegoisan sesaat tak bisa melunturkan apa yang sudah ada hanya kepercayaan yang seketika luntur tak tersisa. Ingin rasanya memaki, namun rasa cinta inilah yang selalu saja menjadi tameng penyelamat untuknya. Sakit hanya dirasakan sendiri, luka yang semakin menganga tak bisa lagi diabailan apalagi sembuh dengan seketika.

Bisa apa kalau sudah begini. Rasanya ingin melepaskan segala ikatan yang sudah terjalin begitu lama tapi hati tak mampu memungkiri bahwa cinta dan ingin bersamanya teramat kuat sebagai senjata untuk memilih tetap berada disisihnya. Kepercayaan sudah terkoyak tak mungkin bisa pulih namun bagaimana bisa cinta dan rasa masih saja menjadi milikmu?! Sakit hati tak mampu mengalahkan keinginan untuk melihatmu dan berada di sampingmu.

Terlihat gila dan konyol. Sesakit apapun akan di tahan, mencoba berdamai dengan logika walau kewarasan sudah sepatutnya di pertanyakan. Apakah memang harusnya seperti ini? Aku yang tak bisa memiliki utuh dirimu, cinta tak pernah sama tak pernah mengajari apa itu berbagi, kesetiaan dan bagaimana cara menyayangi yang utuh. Semuanya perlahan hanya bertumpu pada satu sisi dan hilang di sisi sebaliknya. Cinta dan realita itu tak persis sama dengan dongen yang di agung-agungkan.

Sesaat bisa melepaskan untukmu, namun beda halnya denganku yang akan tetap sama kadar cintanya kepadamu. Apakah harus terluka untuk mencinta???! Bagaimana bisa kudapatkan cintamu secara utuh seperti dulu bila melihatkupun kau enggan. Terlihat rumit padahal mudah, hanya saja hati terlalu patuh untuk memaafkan apa yang sudah terjadi dan menekan luka walaupun itu perih dan tak bisa diobati lagi tapi, mengapa aku masih saja bertahan???...

Terlalu bodoh hanya untuk diperbudak cinta yang hanya sepihak. Cinta yang telah luntur namun tetap saja di jaga dengan sebaik-baiknya dengan harapan suatu saat nanti keadaan akan kembali, walaupun dalam hati kecil tak yakin itu bisa. (25/10/18)

::
Untukmu yg masih bertahan, kau wanita hebat. Bighug

25/10/18

Es Batu, Krisis Air


Hati ini air mati, dan dari pagi friser dan kulkas sudah kosong. Es batu sudah di ambil pelanggan semua. Rencana habis beli lauk mau buat es batu, malah kelupaan asik corat-coret dan akhirnya lik yang buat es batu. Kran masih ngalir tapi dikit, air penghabisan dari bak penampungan, efek sanyo mati.

Ni ceritanya keinget apakah lik sudah makan atau belum karena ada obat yang harus di minum di cari-cari biasa lik duduk ga ada, terdengar suara gaduh di belakang. Dan ketika aku lihat asal suara dari kamar mandi. Dari belakang hanya terlihat punggungnya saja, kirain masih nyuci eeh ternyata buat es batu. Dan terkejutnya air yang digunakan adalah air dari kamar mandi. Aah bener-bener tepok jidat kalau ini. Jorok... walaupun airnya bersih tapi ember yang digunakan kan yang biasa buat mandi.

Parahnya aku lihatnya pas sudah selesai. Hmmmm...., harus punya usus panjang kalau kaya gini. Mau tak bilangi takut salah paham dan sok menggurui, ga di bilangi itu hal yang salah. Piye jaaal.... untung ga pernah minum es batu di tempat lik dan jarang pake banget beli minuman yang ada es batunya. Paling kalau kepingin es ya buat sendiri di rumah kalau beli di luar ga pake es batu nanti di tambahi es batunya punya sendiri yang pake air rebusan mentok pake air aqua.

Dan berhubung benar-benar ga punya air untuk minum maka terpaksa 'ngangsu' dari rumah puntuk, tapi ambil airnya ga jalan melainkan menggunakan motor yang airnya dimasukin ke galon. Hahahahaha.... 'ngangsu model new'

Sama mbah sum yang katanya bu dhe cerewet dan bertingkah ga masuk akal, tapi tadi pas kesana malah mbah sum yang ngajarin cara ambil airnya, bahkan mau nungguin juga tapi aku tolak dan meminta mbah sum untuk istirahat saja di dalam. Perasaan sama aku dari dulu mbah sum santai dan ga neko-neko seh hanya saja memang kalau sudah cerita ga ada habisnya dan ada saja bahan untuk cerita, ga kasih kesempatan orang lain untuk bernapas. (24/10/18)

::
Biasanya friser kadang es batu di ambil susah dan bagian bawah es batu akan nempel dengan tatakan friser dan bisa saja jika es belum benar-benar jadi akan bicor saat diambil. Solusinya lambari dengan plastik yg agak tebal biar ga cepat robek. Ini juga lebih memudahkan untuk menguras salju. Dengan begitu es batu ga akan nempel dengan besi friser dan mudah di ambil.

24/10/18

Menikmati malam


Baru kali ini benar-benar menikmati malam. Duduk di teras dengan segelas teh panas dan suara mp3. Memandang langit malam yang tak berbintang, sementara bulan tampak malu-malu bersembunyi di balik awan. Angin semeribit menambah suasana malam semakin syahdu.

Langit malam abu-abu, namun tetap saja memberikan suasana berbeda kepadaku. Andai malam ini ada teman ngobrol pastilah malam ini akan terasa semakin indah. Sekedar bercerita tentang masalalu, berbagi cerita lucu, bahkan cerita garing pun tak masalah karena duduk berdua dan ngobrol menghabiskan sebagian malam menjadi hal yang sudah jarang ditemui. Membayangkan saja terasa asik apa lagi benar seperti itu...

Aku rela mematikan hp untuk hal semacam ini, tak akan ada secuil rasa bersalah. Dan andai itu terjadi di setiap malam benar-benar wooow, menjadi hal yang tak ternilai. Duduk berdua ngobrol sambil menikmati malam sunyi tanpa ikut campur alat elektronik. Bakar singkong, atau mendirikan tenda di depan rumah kalau tidak ya gelar tikar juga sudah bagus. hahahahaha.... semakin liar otakku berimajinasi. Yang pasti akan aku nikmati malam seperti ini selagi ada kesempatan, walaupun hanya sendiri untuk saat ini.(23/10/18)

::
Langit malam masih terlihat polos dan mengagumkan.

Yang tak lagi sama

Tempat ini tak lagi sama, bahkan berbeda banget dengan yang dulu. Tak ada lagi rumah kayu berdinding gedeg, tak ada lagi rentetan pohon jati yang daunnya berserakan mengotori pekarangan, tanaman sayur dan buah di pekarangan rumah.
Meskipun sudah berbeda namun bila melihatnya masih terlihat dengan jelas kenangan masalalu. Masa kanak-kanak dengan kegembiraan saat berkeliling di rumah simbah menggunakan simbah ataupun bermain petak umpet. Masih ingat letak masing-masing tanaman dan pohon yang dulu menjadi target untuk menjadi mainan. Mencari buah mangga, mencari undur-undur di sekitar dinding rumah simbah, mengambil daun dan bunga untuk mainan, masih terdengar dengan jelas suara sapi milik tetangga yang dulu sering aku dan adik-adik datangi sebagai hiburan dan juga suara pohon bambu yang saling beradu terkena angin.

Orang kota yang ga pernah lihat sapi, sekali lihat terlihat katronya. Hahahahaa.... sampai-sampai ga mau di ajak pulang. Secuil kenangan yang masih terekam dengan baik di otak. Masa yang sudah berlalu, yang sekarang hanya bisa mengingat dan merekam jejaknya untuk memulihkan ingatan akan cerita masalalu. Sekedar menaiki sepeda 'kebo' simbah dan berkeliling rumah menerabas kebun sampai kena marah bapak karena tanamannya rusak tergilas roda sepeda dan terinjak kaki. Mengingat kenangan masa lalu yang mengagumkan.

Rumah simbah yang membelakangi jalan menjadi ciri rumah pada jaman dahulu (menghadap ke selaran). Dan rumah simbah dari dulu sampai simbah meninggal pun masih sama, sama sekali ga ada perubahan paling juga cuma ganti dinding gedeg yang sudah lapuk dimakan rayap. Bahkan lantainya pun masih tanah. Kesederhanaan di era milenial. Simbahku cakep lho, yang terekam di otakku meskipun beliau sudah sepuh tapi tetap ketampanan dan karismanya ga memudar, apa lg pas bawa sepeda terlihat gagah tapi imut.

Kini sekitar rumah simbah sudah rame karena samping dan belakang rumah sudah ada sekolah.

Terlalu banyak perubahan dalam perjalanan hidupku, namun cerita-cerita itu akan tersimpan selamanya di dalam otakku, bila ingatanku memudar termakan usia maka coretanku inilah yang samar akan bercerita.(24/10/18)

Dikala pagi

Minum segelas teh panas sepertinya sudah menjadi tradisi dan ga bisa di ganggu gugat buatku. Dimanapun tempat, apa pun makanannya paling enak di dampingi teh hangat untuk membantu pencernaan, namun baru aku sadari racikan teh yang enak tidak sembarang di ciptakan. Ternyata banyak faktor yang ikut andil di dalamnya. Misalnya saja teh yang bagus, wangi kental dan legit kadang penjual untuk mendapatkan rasa yang pas akan mencampur teh dengan merk berbeda. Pembuat juga ikut andil lho, karena takaran yang digunakan juga akan mempengaruhi, termasuk cara mengaduk dan menyeduhnya. Yang bagus itu teh dimasukkan ke air mendidih dan sebentar dimasak agar sari teh benar-benar keluar. Dan yang ga kalah penting adalah air yang di gunakan. Beberapa hari ini aku dibuat dilema dengan teh, gimana tidak dari hari kamis tidak merasakan teh mantep yang bisa menghilangkan dahaga dan candu dari teh (sedikit tertolong dengan teh kotak sosro *bukan iklan)

Beberapa hari membuat teh dengan merk berbeda, namun semuanya berasa ampang. Padahal sudah ganti 3 kali teh dengan merk yang berbeda tapi sama sekali ga mantep, sampai kemaren beli teh yang biasa aku minum di rumah namun tetap saja tidak merasakan kesegaran teh hangat yang kuseduh di pagi hari. Duduk manis menikmati teh sambil berpikir, dimana salahnya? Ketika menikmati teh di rumah bu dhe lumayan enak dan berasa sedikit segar walaupun di siang yang terik minumnya tapi ini sudah ganti teh malah pernah mencampur beberapa teh berbeda masih sama, ga menemukan kesegaran yang seperti aku inginkan, (jangan bilang biar segar minum teh sambil mandi ya...awas pokoknya).

Berpikir dan menganalisa beberapa hari ini dan kesimpulan akhir yang aku dapat masalah ada di air untuk menyeduh. Di sini airnya termasuk ga bagus, airnya berkapur yang sangat tinggi. Di rumah airnya juga berkapur tapi ga seekatrim di sini, sepertinya air sumurnya tidak pernah di uji lap untuk memastikan apakah layak di konsumsi ataukah tidak. Di rumah bu dhe pun sebenarnya sama bahkan airnya lebih parah dibanding disini, karena airnya aku buat mandi badan gatal semua dan sedikit bau. Makanya bu dhe untuk masak bahkan mandi ambil air di rumah lor.

Baru sadar jika air ikut perperan penting dalam penyajian teh yang enak. Makanya dirasa-rasa teh yang di jual di warung berbeda-beda rasa, padahal menggunakan teh merk yang sama. Sedikit seh penjual yang benar-benar mengutamakan kualitas dagangan dibanding memikirkan untung, kebanyakan cuma ngasal yang penting laku tanpa peduli rasanya bagaimana.

Tapi pencucian gelas ikut andil juga ga ya???! Hahahaha... efek shok dengan gelas (butek) yang tidak bersih saat penyajian teh. Edun ampe kebayang segitunya lho ya.

Dari semua pengalamanku, teh yang mantep dan bikin nagih itu teh yang disajikan (dijual) di daerah pegunungan bener-bener mantep tak terkalahkan. Kalau cuma minum segelas rugi. (24/10/18)

02/10/18

Bintang yang redup

Apa yang tersisa buka hanya "mengapa" tapi juga penyesalan.
Perlahan 'andai' membuat daftar kejadian yang siap menjadi kambing hitam untuk pelampiasan emosi.
Tak mudah menghadapi ini semua seorang diri.
Apakah masih bisa diperbaiki? Atau jarus dibuang dan dilupakan?!
Segala kerumitan ini terjadi karena tidak kuatnya kami menghalau tekanan dari luar.
Rasa iba kepadanya dan goyahnya kepercayaanku kepadanya yang seharusnya tetap ku jaga
Genggaman yang begitu kuat, aku pikir akan membuatnya aman dan nyaman, namun kenyataannya yang terjadi sebaliknya.
Kamu tersakiti dan terintimidasi
Aku tak akan memaksa, walaupun hati remuk aku akan membebaskanmu memilih untuk tetap tinggal atau...
Kini semua keputusan ada ditanganmu. Lakukan apa yang menurutmu baik, aku akan tetap berada disini , namun dalam jangka waktu tertentu.
Bila kau mencariku temui aku disini, aku menunggumu. Namun bila tak kau temukan aku, itulah saatnya musim berganti. (01/10/18)

::
Korban manga

Sisi lain


Melompati keterbatasan, itulah yang seharusnya dilakukan untuk bisa bertahan dan berkarya dimasa sekarang. Segala daya upaya adalah tekat yang harus dijunjung tinggi agar mendapat pengakuan dari orang lain bahwa kita ini manusia, kita hidup dan mampu, walaupun di suatu saat nanti ketika masanya berakhir kita kembali meredup dan perlahan ditinggalkan. Namun bila ada secuil kenangan indah yang layak dipehitungkan, maka cerita suram tak akan datang dan mempertontonkan keburukannya.

Jemu dengan ketimpangan antara asa dan realita yang tampak jalan berdampingan namun pada kenyataannya tak ada yang memahami hingga pelosok terdalam.

Cinta dan realita terkadang saling dukung, namun terkadang bertolak belakang. Aku menyukai apa yang kulakukam sekarang, terus tumbuh berkembang dan menjadi dewasa. 'LIAR' (01/10/18)

Menunggu dan Menjaga

Yaaah beginilah resiko tinggal di daerah dataran tinggi. Tanah padas yang susah untuk mendapatkan sumber air terlebih di musim kemarau panjang begini air susah. Jam segini (20:59) air baru mengalir, itupun harus susah payah memancing karena kalau tidak dipancing ga bakalan keluar berhenti di tetangga yang rumahnya lebih dekat dengan sumber padahal ketika jatah air tiba seperti ini mereka berlomba-lomba mencuci baju, ya maklumlah biar bak bisa tetap penuh terisi air untuk 3hari kedepan. Kalau tidak begitu untuk mendapatkannya harus nunggu jam 2 pagi baru mengalir lancar. Bayangin saja lagi enak-enaknya mimpi harus bangun demi air padahal harus bangun pagi untuk aktifitas.

Bersusah-susah sedikit demi mendapatkan air, walaupun mengalirnya ngirit tetep setia menunggu. "Jangan pernah menggeser selang jika ga mau alirannya terhenti, karena kalau sudah berhenti mancingnya susah" itulah pesan bapak yang mengakali agar air bisa mengalir.

Air aja ku jagain biar ga sampe tumpah, apa lagi hati kamu ❤❤❤ (01/10/18)

01/10/18

Welcome Oktober

Kegilaan kali ini adalah berada di tempat umum. Dimana setiap orang yang datang bergerombol atau bersama pasangan akan menikmati suasana dengan bersantai, menikmati setiap sudut tempat ini sambil mencari tempat yang sekiranya pas dan cantik untuk menunjang hasil jepretan yang rupawan, tapi...

Aku datang kesini seorang diri dan hanya duduk bermain hp sambil ngemil, dan sesekali memberikan noda diatas kertas yang sengaja kubawa tak lupa telinga yang tetap tersumpal dengan handsfree. Walaupun sesekali terusik dengan suara yang lain, dan mencari sumber suara yang mencuri pendengaranku, terusik dengan bau yang tidak aku suka yaitu asap rokok dan mencari tau sumbernya ya walaupun harus mengerahkan kedua mata untuk awas mencari dan pada akhirnya hanya sikap penasaran saja dari asal asap rokok tersebut.

Menyapa tempat ini dan meminta sedikit tempat untukku sendiri. Inilah salah satu caraku mengusir pengat isi otakku. (01/10/18)


::
Selamat datang bulan Oktober...
Ada banyak hal baik di bulan ini menantiku 😀

29/09/18

Duniaku diantara keramaian

Sore, karena punya tujuan mencari adaptor untuk pompa asi yang hilang karena kecerobohanku yang tidak teliti saat mengambil barang di pelanggan. Ternyata tidak mudah mencarinya, atau mungkin saja aku yang tidak tau tempat yang bisa untuk mendapatkannya. Berbekal informasi dari teman agar mencarinya di citraland (CL) - matahari, ya mungkin karena dia seringnya main ke mall makanya menyarankan untuk mencari disana dan dia juga membelinya di sana.

Melawan rasa nyaman memilih tetap tinggal di kamar walaupun terlihat sumpek dan terlihat memprihatinkan, akhirnya aku tekatkan untuk beranjak pergi. Menerobos udara di luar yang sangat-sangat panas hingga membuat kepalaku sedikit pusing dan mata berair kuberjalan ke pusat keramaian. Sendiri, langkah kaki menyusuri setiap lantai, berpapasan dengan banyak orang tak aku pedulukan mereka karena memang bukan mereka tujuanku.

Kususuri setiap lintasan, kudatangi setiap toko yang kuanggap bisa membantuku namun tak ada yang punya barang yang aku maksud. Setiap lantai, setiap sudut, setiap lorong terus kususuri seorang diri sampai-sampai aku ga ngerti dimana aku ini sekarang berdiri, hanya mengandalkan ingatan yang sangat minim tentang setiap sudut mall dan langkah kaki semoga tak pernah lelah melangkah. Entah bagaimana penampilanku waktu itu sama sekali tak peduli, begitu banyak orang tak seorangpun yang aku kenal, sesekali bertanya kepada pemulik toko itulah sesaat pemecah kebisuan.

Sepertinya aku tak sanggup lebih lama lagi ditempat ini. Aku rindu dengan duniaku, mulailah aku cari teman di dalam tas bututku. Sebuah handsfree aku pasang di telinga dengan lagu yang terpasang di hp, meredam apa yang ku dengar ini membuatku sedikit tenang. Walaupun lagu yang kudengar tak bisa mengalahkan musik yang ada di sana, tak bisa mengalahkan keriuhan suara-suara di sekitarku bahkan sampai tak bisa menebak judul lagu yang sedang ku dengar. Tak pedulu, sama sekali tak peduli dengan musik yang kudengar tak terdengar samasekali karena bukan list laguku yang ingin kudengar, bahkan menggunakan handsfree tanpa suara pun sering kulakukan baik ketika sendiri ataupun di tempat umum.

Terdengar egois, mungkin memang aku orang yang paling egois di dunia ini biarkan apa penilaian mereka kepadaku. Jujur tidak setiap toko aku datangi untuk bertanya apakah mereka punya barang yang aku maksud, aku hanya mendatangi toko yang aku anggap ingin kudatangi padahal bisa saja salah satu toko yang ga aku datangi malah menjualnya. Ya, bisa saja seperti itu dan aku tau itu tapi tetap aku lakukan. Karena aku tak cukup pandai untuk berinteraksi dengan banyak orang. Hanya merekalah yang aku anggap 'nyaman' saat pertama kali lihat yang aku datangi.

"Ada apa dengan mereka sampai tak membuatmu nyaman?" Entahlah, aku pikir mereka baik dan memang baik, namun entah kenapa tak jarang aku menangkap body language yang membuatku tak nyaman. Otakku seperti sensor yang memberikan tanda dari sifat, sebenarnya tak baik bagitu mudah menilai orang bahkan sebelum berinteraksi samasekali.

Seperti membentengi diri. Tak membolehkan siapapun mendekat, bahkan suara-suara sekalipun menolaknya. Meskipun berada di keramaian namun aku tetap berada di dalam duniaku sendiri yang sama sekali tak terusik dengan keadaan sekitar. Dan sepertinya sekali lagi harus kuterobos keramaian itu seorang diri.

Terkadang untuk mendapatkan sesuatu membutuhkan perjuangan keras, itupun juga bisa saja tak mendapatkan hasil. Sesulit apapun, sekeras apapun kita tetap harus melakukannya, walaupun itu tak kita sukai sekalipun. (29/09/18)

Ruang di Zana Nyaman

Sore, karena punya tujuan mencari adaptor untuk pompa asi yang hilang karena kecerobohanku yang tidak teliti. Ternyata tidak mudah mencarinya, atau mungkin saja aku yang tidak tau tempat yang bisa untuk mendapatkannya. Berbekal informasi dari teman agar mencarinya citraland (CL) - matahari, ya mungkin karena dia seringnya main ke mall makanya menyarankan untuk mencari disana dan dia juga membelinya di sana.

Melawan rasa nyaman memilih tetap tinggal di kamar walaupun terlihat sumpek dan terlihat memprihatinkan, akhirnya aku tekatkan untuk beranjak pergi. Menerobos udara di luar yang sangat-sangat panas hingga membuat kepalaku sedikit pusing dan mata berair kuberjalan ke pusat keramaian. Sendiri, langkah kaki menyusuri setiap lantai, berpapasan dengan banyak orang tak aku pedulukan mereka karena memang bukan mereka tujuanku.

Kususuri setiap lintasan, kudatangi setiap toko yang kuanggap bisa membantuku namun tak ada yang punya barang yang aku maksud. Setiap lantai, setiap sudut, setiap lorong terus kususuri seorang diri sampai-sampai aku ga ngerti dimana aku ini sekarang berdiri, hanya mengandalkan ingatan yang sangat minim tentang seriap sudut mall dan langkah kaki semoga tak pernah lelah melangkah. Entah bagaimana penampilanku waktu itu sama sekali tak peduli, begitu banyak orang tak seorangpun yang aku kenal, sesekali bertanya kepada pemulik toko itulah sesaat pemecah kebisuan.

Sepertinya aku tak sanggup lebih lama lagi ditempat ini. Aku rindu dengan duniaku, mulailah aku cari teman di dalam tas bututku. Sebuah handsfree aku pasang di telinga dengan lagu yang terpasang di hp, meredam apa yang ku dengar ini membuatku sedikit tenang. Walaupun lagu yang kudengar tak bisa mengalahkan musik yang ada di sana, tak bisa mengalahkan keriuhan suara-suara di sekitarku bahkan sampai tak bisa menebak judul lagu yang sedang ku dengar. Tak pedulu, sama sekali tak peduli dengan musik yang kudengar tak terdengar samasekali karena bukan list laguku yang ingin kudengar, bahkan menggunakan handsfree tanpa suara pun sering kulakukan baik ketika sendiri ataupun di tempat umum.

Terdengar egois, mungkin memang aku orang yang paling egois di dunia ini biarkan apa penilaian mereka kepadaku. Jujur tidak setiap toko aku datangi untuk bertanya apakah mereka punya barang yang aku maksud, aku hanya mendatangi toko yang aku anggap ingin kudatangi padahal bisa saja salah satu toko yang ga aku datangi malah menjualnya. Ya, bisa saja seperti itu dan aku tau itu tapi tetap aku lakukan. Karena aku tak cukup pandai untuk berinteraksi dengan banyak orang. Hanya merekalah yang aku anggap 'nyaman' saat pertama kali lihat yang aku datangi.
"Ada apa dengan mereka sampai tak membuatmu nyaman?" Entahlah, aku pikir mereka baik dan memang baik, namun entah kenapa tak jarang aku menangkap body language yang membuatku tak nyaman. Otakku seperti sensor yang memberikan tanda dari sifat, sebenarnya tak baik bagitu mudah menilai orang bahkan sebelum berinteraksi samasekali.

Seperti membentengi diri. Tak membolehkan siapapun mendekat, bahkan suara-suara sekalipun menolaknya. Meskipun berada di keramaian namun aku tetap berada di dalam duniaku sendiri yang sama sekali tak terusik dengan keadaan sekitar. Dan sepertinya sekali lagi harus kuterobos keramaian itu seorang diri.

Terkadang untuk mendapatkan sesuatu membutihkan perjuangan keras, itupun juga bisa saja tak mendapatkan hasil. Sesulit apapun, sekeras apapun kita tetap harus melakukannya, walaupun itu tak kita sukai sekalipun. (29/09/18)


25/09/18

Pagi di langitku


Pagi ini langit terlihat begitu indah. Semburat emas dari timur mulai terlihat menyambut mimpi-mimpi anak manusia untuk segera di raih. Walaupun langit sedikit terlihat abu, namun pancaran mentari tak bisa menutupi keelokannya. Energi positif mulai disebar disetiap jendela rumah. Selamat pagi semesta...

Mementara itu di sebelah barat sisa malam dari kerlip lampu kota belum juga sepenuhnya padam, dan di langit bulan sepertinya masih enggan untuk undur diri menuju peraduannya. Terlihat rupawan dan entah siapa saja yang sadar akan keindahan langit di pagi ini.

Pagi yang cerah, untuk memulai langkahkan kaki mengisi genggaman dengan segudang mimpi dan harapan dari setiap anak manusia. (25/09/18)

24/09/18

Kertas

Kertas yang terlihat lembut, putih, polos, lucu dan rapuh pun terkadang bisa melukai sampai berdarah. (23/09/18) 

22/09/18

Genggaman Tangan










Biar kuraih tanganmu untuk membuat kita lebih dekat. Drama korea "Thirty But Seventeen" sepertinya masuk list yang patut di tonton deh. Selain jalan ceritanya bagus ada banyak penggalan kalimat yang sangat indah dan mengena. Lagi-lagi berkisah tentang cinta pertama, sikap tenang untuk membuat pasangannya tidak panik dan bingung, memberikan sebuah dukungan dalam menghadapi situasi yang sulit, kehangatan cinta yang mengubah kebekuan sehingga membuat suasana rumah begitu hangat, bagaimana melawan ketakutan di masalalu dari peristiwa pahit yang menimpanya, belajar menerima untuk menjalani kehidupan meskipun itu terasa pahit, pelajaran tentang waktu yang terus berputar walau bagaimanapun keadaan. Dan yang paling bikin baper menurutku adalah begitu banyak genggaman tangan yang dilakukan goo jee dan seo ree yang begitu hangat dan menenangkan, pandangan mata yang meneduhkan, keinginan untuk selalu membuat pasangannya bahagia.
Berbagai bentuk pegangan tangan untuk meenguatkan dan memberikan efek nyaman juga tenang. Tak ada keraguan, dimanapun tempat bila memungkinkan selalu saja genggaman itu hadir. Janji yang diberikan goo jee untuk selalu ada disamping seo ree dan tak akan pergi menghilang. Perjuangan seo ree menerima kenyataan dari peristiwa buruk dimasalalunya.
Pengorbanan untuk melepas cinta pertama. Peristiwa masalalu yang tidak hanya menghancurkan impian namun juga kebahagian dan hidup seseorang.
Satu kecerobohan yang berakibat fatal dan tragis untuk orang lain. Namun semua kebekuan, kesedihan, amarah, perlahan menghilang dengan adanya cinta. Cinta telah mengembalikan seperti dahulu dan waktu mengubur semua luka. (22/09/18)

::
Ada arti dalam setiap genggaman tangan, tatapan mata, dan sebuah pelukan. Dan aku meyukai itu, terlebih genggaman tanganmu yg selalu membuatku nyaman :)

20/09/18

Memory Mie Instan

Tiba-tiba pengen makan mie instan, kebetulan masih ada stok yang di beli entaha kapan (yg pasti sudah lama). Jika makan mie instan gini keinget jaman masih kerja, di loker selalu sedia mie cup buat persediaan bila pas jaga malam dan OB nya kurang siiiip bila dimintai tolong beli makan.

Hanya di CSO saja loker yang penuh makanan, dari mie instan cup, mie instan rebus, gula, kopi, teh, milo, sampai cemilan pun ada. Ya biasalah ya kita mah bukan kerja cuma numpang ngenet aja disana (yg bekerja di posisi sama pasti ngerti maksudnya, ni aku ga bilang jaga warnet kaya biasanya lho ya).

Biasanya seh belinya mie cup ABC rasa kari, kalau yang goreng soalnya rasanya ga begitu mengena di tenggorokan.  Berhubung nyari ga ada, ya yang ada sajalah pop mie imut. Habis makan rasa bumbunya nempel terus di tenggorokan. Sebaiknya jika habis makan mie instan jenis dan merk apapun usahakan untuk minum air putih yang banyak ya, ini bukan supaya kenyangnya awet namun kasihan tenggorokan kalau ga di gelonggong air putih. Terlebih yang tenggorokannya sensitif harus dan wajib minum air putih yang banyak.

Jangan keseringan makan mie instan, dan cara memasaknya juga di perhatikan. Ada baiknya untuk mie rebus menggunakan 2x penggantian air ya dan kalau ada tambahin sayuran yang banyak.

Oh ya sampai hari ini ada pertanyaan yang belum terjawab, mengapa pop mie menggunakan wadah sterofom dalam kemasannya, padahal kan untuk membuatnya langsung seduh sementara sterofom tidak di anjurkan untuk terkena langsung oleh panas????... tapi di bagian bawah kode segitiga ada tulisan PS C.F.C free dan maksudnya apa juga belum ngerti. (20/09/18)

19/09/18

Virus Meteor Garden new


FINIS. Selesai nonton drakor meteor garden 2018 ngebut 2 hari 49 episode di lahap awalnya seh ga mau lanjut terus tapi paketan internet ga mendukung. Bila dibanding dengan yang sebelumnya yang sekarang sebenarnya banyak yang ga masuk akal, namun ku suka. Nonton online, nonton juga di tv dan masih pengen ngulang nonton online nya. Entah kenapa bisa terhanyut saat nonton meteor garden 2018. 

Suka dengan karakter pemerannya, dimana Dao ming si yang keras kepala namun punya sukap dan pendirian. Perjuangan cinta yang benar-benar diperjuangkan, cintanya kepada shan cai tak ada yang mengalahkan, sedikitpun tak pernah memudar bahkan semakin besar melebihi nyawanya sendiri. Begitu kuat, tak tergoda dengan yang lain terlebih dia benar-benar menjaga dan memberikan kasih sayang yang tulus. Pelukan yang diberikan Dao ming si kepada shan cai benar-benar berasa. Pegangan tangan yang kuat namun tak menyakiti bahkan terlihat lembut untuk menjaga dan agar sance tak terlepas selalu ada di sisihnya. Setiap kata yang di ucapkan dengan tegas. Bagaimana dia mengabaikan ego untuk mengatakan perasaannya kepada sance, terang-terangan akan mengejar kemanapun sunce pergi meskipun ke planet mars sekalipun akan dikejarnya, rela masuk ke dunia sance yang jauh berbeda dari dunianya. Dan berkorban untuk pembuktian cinta dan melindungi pasangannya.

Persahabatan F4 tak kalah indahnya dimana mereka dengan tulus saling memperhatikan, membantu namun tidak mencoba untuk mengusik kehidupan pribadi. Saling mendukung dengan apapun yang sudah di putuskan ga ada kata menggurui, mereka ga sesekalipun memberikan pendapat dan lebih menanyakan rencana kedepan yang akan dilakukan. Sikap Hua ze lei yang selalu ada disaat shan cai mengalami masalah, rasa suka yang tertuju kepada sance dipendamnya sendiri hanya untuk persahabatan. Seorang pendiam namun berpikiran cepat.

Selalu ada disaat teman membutuhkan, namun tidak memberikan beban kepada yang lainnya, persahabatan yang tulus tanpa ada sedikitpun perasaan iri, menikung atau semacamnyalah dan itu sudah sangat langka di jaman sekarang. Tidak ada ego dalam persahabatan mereka.

Shan cai yang susah untuk mengutarakan perasaan, dan memang di awal bila ga terbiasa akan susah mengatakan apa yang menjadi kecamuk di dalam hatinya namun jika sudah diawali maka selanjutnya akan sedikit mudah mengutarakannya. Shan cai butuh penegasan untuk meyakinkan hatinya bahwa perasaannya tidak salah dalam memilih. Dan dari sini kita bisa belajar bahwa pasangan kita membutuhkan pengakuan (ucapan), ungkapan perasaan rasa sayang yang juga ingin di dengar bukan hanya dengan perbuatan. Meskipun dengan perbuatan bisa dilihat namun ketika mendengar pasangan mengutarakan rasa sayang, cintanya seperti ada aliran listrik yang tiba-tiba merasuki seluruh badan. Perasaan hangat dan menenangkan. Terasa seperti ada pesta kembang api di kepala, kemeriahan yang tak bisa terbayangkan.

Dan ketika melihat sosok Dao ming si dengan sorot mata yang tajam, pendirian kuat dan tau apa yang dilakukan (otaknya jalan) itu bikin senyum-senyum sendiri. Muka garang namun hati lembut dan tau bagaimana memperlakukan (menjaga) wanitanya dan memberikan penghormatan tertinggi untuk cinta. Sosok arogan namun ketika sudah tersentuh oleh cinta maka lumerlah dengan seketika. Jadi ingat kamu yoo, terlebih bentuk wajahnya hampir sama (bentuk wajah ya bukan tampang) ketika melihat rambutnya aaah sukses dah pengen jambakin rambut kamu. Baper parah dah nontonnya.

Drakor yang memberikan pelajaran tentang bagaimana memperjuangkan dan pembuktian cinta, kuatnya jalinan persahabatan yang melebihi persaudaraan, perjuangan hidup yang tak kenal kata menyerah untuk bisa mendapat pengakuan dan kesuksesan, pengorbanan cinta meski tak memiliki namun tetap merasa bahagia. Setiap orang punya masalahnya sendiri-sendiri untuk menjadi dewasa dan dengan selalu berada disisihnya untuk memberikan suport itu sudah membantu dan memberikan kekuatan untuk terus maju.

Menurutku bagus versi yang sekarang ya. Alasannya yg dulu dao ming si sukanya pake singlet dan badannya terlalu bidang berotot (ga begitu suka liatnya). Klo yg sekarang ekspresi wajahnya pas. Antara garang, imut, lucu, gemesin, galak komplit terlihat semua. Karakter setiap pemainnya pas tapi kurang suka dengan pemainnya shan cai.(19/09/18)

Kemarau Panjang

Musim kemarau yang berkepanjangan membuat rumput, pepohonan dan tanaman lainnya kering meranggas. Musim hujan yang tak kunjung tiba, udara di siang hari semakin panas oleh polusi dan semakin tergusurnya tanaman oleh beton-beton yang menjulang tinggi dan aspal. Menambah ketersediaan air tanah semakin berkurang.

Musim yang tak lagi bisa di prediksi. Memang di bulan ini di kotaku sudah dua kali turun hujan, namun itu hanya percikan air dari langit yang menyapa tanah dan pepohonan. Tak bisa aku rasakan kesejukan, bau khas tanah kering yang terkena siraman hujan itu sama sekali tak ada.

Kekeringan mulai dirasakan oleh masyarakat, sedikit banyak berdampak dengan kehidupan sehari-hari. Air yang susah, terlebih tempatku termasuk pegunungan padas yang tak dilewati air pam. Untuk membuat sumurpun susah dalam menemukan sumbernya dan kalaupun bisa entah berapa puluh meter agar keluar airnya. Dulu ada satu sumur yang berhasil di buat namun itu tak mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat di sekitarnya hingga harus untuk memenuhi kecukupan air harus mencari air di daerah bawah yang letaknya lumayan jauh dari tempat kami, dan bila tak mau susah payah ada penyaluran air dari sumur yang di kelola perorangan yang harganya juga bisa dibilang lumayan mahal itu juga harus antri menunggu giliran karena hanya satu sumber yang tak hanya menyalurkan di satu tempat saja melainkan ada beberapa titik untuk menyalurkan.

Hingga suatu ketika dengan kegigihan dan keinginan yang kuat ada beberapa orang yang berinisiatif untuk mengajukan proposal pembuatan sumur bor (air titis), awalnya hanya menjadi bahan becandaan oleh yang lain yang dianggap sia-sia dan disepelekan. Namun karena kegigihan yang tek kenal lelah berjuang hingga sumur itupun jadi. Dan kini mereka yang pada awalnya menganggap mustahil ikut merasakan hasilnya. Kapanpun bisa menggunakan air, tempat penampungan selalu penuh terisi air, dan tak perlu lagi bersusah payah jalan jauh menyusuri jalan menanjak dan licin, ataupun harus beradu mulut dengan yang lain untuk mendapatkan giliran air.

Namun di musim kemarau seperti sekarang ini cadangan air mulai menipis. Terlebih tak banyak lagi pepohonan dan tanaman yang membantu menyerap air dikala hujan tiba. Air tanah mulai berkurang, sehingga air yang biasanya mengalir lancar harus di bagi-bagi agar semuanya cukup mendapatkan air, tak jarang harus bangun malam untuk menunggu air yang di alirkan agar tempat-tempat penampungan bisa terisi penuh. Musim kemarau berkepanjangan, debit air mulai menyusut sementara yang membutuhkan begitu banyak.

Bagaimanapun air adalah sumber kehidupan, jika ga dijaga dengan baik maka bisa jadi beberapa tahun kedepan krisis air akan lebih banyak dirasakan dan semakin panjang menghantui kehidupan. (19/09/18)

16/09/18

Apa yang bisa dilakukan?

Beberapa hari lalu iseng berpikir, bertanya mau melakukan apa ketika tidak tau mau ngapain. Lalu melihat tumpukan kain flanel yang sudah lama terabaikan tiba-tiba kepikiran asal mula berkreasi. Tekat yang datang ketika melihat begitu banyak karya orang-orang hebat di IG. Ada keinginan untuk mencoba, awal mula yang aku lihat berupa buket bunga dari kain flanel namun ga begitu suka bunga tapi ga ada salahnya mencoba dan tanpa sengaja menemukan pic kaktus yang terbuat dari kain flanel, mulai tu penasaran muncul tapi ga menemukan tutorialnya. Ingin mencoba membuat namun kebingungan seberapa ukurannya dan bagaimana membuatnya, fix ga jadi.

Kembali browsing, mencari-cari apa yang bisa dibuat dengan kain flanel. Ketemu gantungan kunci yang unik dan lucu. Mulai tu berburu kain flanel, ternyata banyam motif dan warna pengen borong semua deh rasanya. Namun ketika mencoba untuk membuat pola kesusahan, harap di maklum ga bisa gambar. Oke aku akal cari gambar yang simple tetep ga bisa. Ya aku coba untuk prin gambar dan mencetaknya tapi karena gambarnya ga 100% lurus menghadap ke depan maka saat membuat pola susah juga tu ngepasinnya. Ini masih semua pola aku jiplak dari gambar, sampai mata pun aku jiplak terlebih aku belum bisa jahit sama sekali. Jadinya belajar dari youtube bagaimana menyahit kain flanel. Aku berhasil bikin pola ya walaupun masih belum pas, seenggaknya sudah mau memulai itu langkah yang baik menurutku.

Potongan flanel yang kecil membuatku kesulitan untuk menjahitnya, inginnya di lem namun contohnya di jahit bukan di lem. Nah kan ribet, bahkan agar jahitannya pas aku gunakan jarum pentul untuk menyatukan. Jadi bila ada banyak potongan yang akan disatukan dalam satu bentuk bisa menggunakan banyak jarum pentul. Belum lagi tangan yang ketusuk jarum ketika menjahit. Sebuah perjuangan awal perkenalan yang berharga. Untuk menyelesaikan satu bentuk bisa butuh waktu lama pake banget. Lama-lama bosan mainan flanel, karena tidak bisa dan tidak menemukan solusi pemecahan masalah dan hasilnya juga ga karuan (parah) menurutku.

Dari kain flanel beralih mainan kaos kaki. Ini gegara melihat liputan di tv tentang boneka kaos kaki. Penasaran ingin buat dan alasan yang melatar belakangi boleka disukai anak kecil terlebih boneka yang bentuknya unik yang tidak pasaran. Mulai mencari tutorial dan berburu kaos kaki, setiap belanja kebutuhan rumah sekalian beli kaos kaki untuk disulap jadi boneka. Ga yakin, beli tuh bukunya untuk tau cara membuatnya. Perlahan aku pelajari, kaos kaki aku potong sesuai tuntunan di buku dan di youtube dijahit sebisa aku.
Karena kain kaos kaki yang mudah terkoyak ketika di jahit maka hasilnya ga karuan. Ditambah aku yang ga bisa jahit dan ketika menarik benang teralalu kuat sehingga jahitannya benar-benar ga rapi. Ternyata ga mudah membuatnya. Akhirnya menyerah juga terlebih harga kaos kaki yang tergolong mahal, karena aku mencari penjual yang harganya miring belum nemu maka berhentilah seketika. Dan kaos kaki yang masih utuh aku pakai sendiri, ya karena aku terbiasa kalau pergi menggunakan kaos kaki.

Masih mencari dan lagi-lagi menemukan pic kreasi yang menurutku unik, kerajinan dari kertas koran. Mulai aku telusuri dari mencari gambar hingga cara membuatnya. Dirasa sudah bisa langsung praktik, kebetulan di rumah banyak kertas koran mulai deh aku potong-potong, di linting menggunakan bantuan tusuk sate dan siap di anyam. Begitu banyak kerts koran yang aku acak-acak sampai kena marah simbok yang ga rela kertas koran yang biasa dituker cabe dipotong tanpa hasil. Mulai tu aku anyam dengan melihat youtube. Ini benar-benar kerja keras, saat melilit kerts koran hingga menjadi panjang saja membutuhkan tenaga hingga kedua tanganku sakit tapi ga menyerah hingga akhirnya jadilah ulir-ulir dari kertas koran. Yaa walaupun lama dan tak jarang ulir yang sudah di buat lepas ketika mau di buat dan itu bikin gemes.
Tak sampai disini, ketika sudah sukses membuat lalu kebingungan untuk pewarnaan. Menggunakan apakah seperti yang aku lihat di youtube ataupun di IG, kebanyakan menggunakan pernis untuk pewarnaan dan menguatkan, namun aku ingin beda dengan aneka warn lalu aku coba menggunakan cat yang disapukan dengan kuas hasilnya lumayan seh tp masih belum srek saja. Membayangkan kertas koran yang terkena air akan mengelupas. Mengingat tangan yang sakit, masih belum nemu formula yang pas untuk pewarnaan maka dengan berat hati stop padahal lipatan koran masih banyak yang belum dianyam. Ya sudahlah terima saja resiko kena omelan maknyak yang awetnya kaya di formalin.

Bosan ga ada kegiatan kembali lagi mainan kain flanel. Kali ini mencoba untuk membuat boneka jari. Pertama kali kepincut saat melihat kreasi dari IG hasil yang bagus dan melihat dari fungsinya untuk edukasi anak berimajinasi dan membantu orang tua mendongeng untuk anaknya, hal yang sekatang ini amat sangat jarang dilakukan. Tapi ukurannya seberapa....???
Mengarang dengan ngepasin ukurannya dengan jariku sendiri. Bagaimana jika jarinya gede atau kecil (jari anak kecil)... jeng-jeng-jeng jeeeeeeng.....
Nekat. Yang jadi patokan jariku, mulai membuat berbagai bentuk dan mencoba menjual online. Selain jual online inginku buka lapak di tempat wisata atau di CFD atau ikut pameran(tapi bayar) namun ada rasa takut tidak laku terlebih bagaimana jika biaya sewa mahal dan ga bisa balik dari hasil penjualannya. Dan karena masih belum ada pesanan dan belum ada solusi menjual maka mulai surut kepercayaan diri dan perlahan malas untuk meneruskan. Padahal hasil kerajinanku ga jelek-jelek amat tapi mengapa jarang yang lirik (tanda tanya besar yang belum ketemu alasannya)

Mulai mencari kreasi yang bisa dipraktikan. Browsing dan ketemu kerajinan dari stik es krim. Begitu banyak contoh kreasi indah yang aku temukan dan itu membuatku penasaran untuk mencoba. Oke, saatnya berburu stik es krim. Awalnya beli di toko perlengkapan jahit namun stiknya kualitas jelek. Panjang dan tebal tidak sama, dan pinggirannya tidak rapi. Iseng cari online, nemu deh harga lumayan murah kualitas juga lumayan. Mulai deh berlagak sibuk tempel-tempel stik es krim dengan contoh dari pic hasil browsing dan video youtube. Hasilnya lumayan lah ya, termasuk rapi. Lalu yang jadi kendala, bagaimana menjualnya.....
Stik es krim jika di jual online, ketika ada yang pesan sedikit susah untuk pengirimannya dimana harus membungkusnya dengan kardus dan ongkirnya jatuhnya akan mahal karena jika barangnya kelihatan gede ongkir di hitung dari volume, bisa saja ongkir lebih mahal dari barang yang di beli. Dari sinilah ada rasa tidak enak. Trus mau bagaimana.....
Dan akhirnya balik lagi ke kain flanel. Kali ini bukan kembali membuat boneka jari melainkan membuat aneka replika makanan, hiasan pensil, pembatas buku, gantungan kunci. Sebenarnya masih banyak ide yang berseliweran tapi bingung cara eksekusinya bagaimana. Ini lumayan ada yang pesan.
Oh ya pernah ada yang nawari untuk memberi pelatihan itu setelah melihat IG ku. Sebenarnya ingin dan memang itu tujuan yg memotifasi aku untuk berkreasi namun yang aku ga yakin secara itu aku juga sudah agak lama off mainan flanel. Beneran bukan ga mau namun aku merasa belum pantas mengemban tugas itu. Dan dengan berat hati aku menolak karena merasa belum mampu, sebagai gantinya aku juga mengusulkan seseorang yang menurutku mampu. Kebetulan beliau kesehariannya kreasi yang ingin di ajarkan. Sepertinya seh deal ya. Aku ga tau kelanjutan pastinya bagaimana. Sebenarnya sayang melepas kesempatan yang datang, tapi apakah harus nekat bila dirasa belum menguasai medan. Itu sama saja menjerumuskan. Mungkin suatu saat nanti.


Ini ni yang namanya ga konsisten. Bukan menciba membuat tren malah mengejar. Sudah lama ingin bisa merajut dengan segudang impian denga rajutan. Dan gegara mba tami aku mulai merajut. Melihat mba tami bisa membuat tempat hp, makanya ada keinginan untuk bisa. Mulai deh beli perlengkapan rajut dari datang langsung mencoba dengan melihat youtube untuk belajar. Ga mudah uiii, harus menghitung dengan hitungan yang pas. Semalam satu bentuk belum terselesaikan, lanjut esok hari. Walaupun jari sudah sakit dan pergelangan tangan pegal tetep ga luntur usaha untuk bisa. Beberapa kali mengulang agar hasilnya bagus, pantang berhenti sebelum jadi. Dan ketika sudah jadi senang juga. Ternyata seperti ini, ya walaupun sebenarnya salah satunya ada hitungan kelopak yang salah namun melihat hasilnya lumayan lah ya sedikit terobati rasa penasatanku yang sudah lama mengendap. Mau coba bikin tas, tapi.... melihat begitu banyak simpul dan hitungan terlebih penjelasan yang masih belum bisa aku cerna dengan baik meskupun sudah berulang-ulang didengar. Pupus. Meskipun keinginan untuk bisa membuat tas dan kupluk untuk yongsa masih ada hingga kini.
Mungkin bila bisa membaca simbul merajut bakal mudah ya mengerjakannya.


Merajut ga selesai kini beralih ke tali kur. Melihat tas dari tali kur sama indahnya dengan merajut maka aku coba saja membuat tas dari tali kur. Awal buat belajar dari youtube orang luar yang ga ngerti bahasanya asal ikut saja bagaimana mengikatnya dan bisa, tapi ketika membuat alasnya inilah permasalahan di mulai aku ga bisa. Berulang kali aku pantengin videonya perlahan di ulang tetap ga paham. Akhirnya nyari tu cara buat alas yang bahasa Indonesia dan video mudah di pahami, tapi ga ada. Ada satu yang lumayam jelas oke aku ngikut namun hasilnya aneh. Ini bukan salah video, melainkan aku yang ada sala ikat makanya malah bentuknya jeber seperti kipas. Dan ketika membuat untuk yang kedua kalinya tetap masih sama. Kebanyakan simpul malah bergelombang.

Mengingat semua kerajinan yang sudah aku coba, baru keingat jika semua ini kerajinan yang biasa dilakukan oleh ibu-ibu. Antara satu dan yang lain saling berhubungan, andai aku bisa kuasai semua pastinya keren. Dengan begitu aku bisa membagikan ilmu kepada ibu-ibu di sekitar rumah agar mereka punya kesibukan yang menghasilkan. Dan aku sungguh ingin bisa semuanya. Pesanan kreasi flanel masih belum selesai, keinginan untuk mainan kertas koran dan kaos kaki muncul kembali, membuat tas tali kur juga masih ingin, merajut masih bikin ku penasaran, lalu belajar jahitnya kapan mulai agar bisa mainan kain. Oke, serius besok mulai ngebut kerjakan pesanan dan membuat apa yang bisa dikerjakan. PR blog juga masih banyak menanti. Bumihangsuskan malas, semangati diri sendiri untuk terus berkreasi, berjuang untuk tugas mulia. Cayoooo (16/09/18)