16/09/18

Apa yang bisa dilakukan?

Beberapa hari lalu iseng berpikir, bertanya mau melakukan apa ketika tidak tau mau ngapain. Lalu melihat tumpukan kain flanel yang sudah lama terabaikan tiba-tiba kepikiran asal mula berkreasi. Tekat yang datang ketika melihat begitu banyak karya orang-orang hebat di IG. Ada keinginan untuk mencoba, awal mula yang aku lihat berupa buket bunga dari kain flanel namun ga begitu suka bunga tapi ga ada salahnya mencoba dan tanpa sengaja menemukan pic kaktus yang terbuat dari kain flanel, mulai tu penasaran muncul tapi ga menemukan tutorialnya. Ingin mencoba membuat namun kebingungan seberapa ukurannya dan bagaimana membuatnya, fix ga jadi.

Kembali browsing, mencari-cari apa yang bisa dibuat dengan kain flanel. Ketemu gantungan kunci yang unik dan lucu. Mulai tu berburu kain flanel, ternyata banyam motif dan warna pengen borong semua deh rasanya. Namun ketika mencoba untuk membuat pola kesusahan, harap di maklum ga bisa gambar. Oke aku akal cari gambar yang simple tetep ga bisa. Ya aku coba untuk prin gambar dan mencetaknya tapi karena gambarnya ga 100% lurus menghadap ke depan maka saat membuat pola susah juga tu ngepasinnya. Ini masih semua pola aku jiplak dari gambar, sampai mata pun aku jiplak terlebih aku belum bisa jahit sama sekali. Jadinya belajar dari youtube bagaimana menyahit kain flanel. Aku berhasil bikin pola ya walaupun masih belum pas, seenggaknya sudah mau memulai itu langkah yang baik menurutku.

Potongan flanel yang kecil membuatku kesulitan untuk menjahitnya, inginnya di lem namun contohnya di jahit bukan di lem. Nah kan ribet, bahkan agar jahitannya pas aku gunakan jarum pentul untuk menyatukan. Jadi bila ada banyak potongan yang akan disatukan dalam satu bentuk bisa menggunakan banyak jarum pentul. Belum lagi tangan yang ketusuk jarum ketika menjahit. Sebuah perjuangan awal perkenalan yang berharga. Untuk menyelesaikan satu bentuk bisa butuh waktu lama pake banget. Lama-lama bosan mainan flanel, karena tidak bisa dan tidak menemukan solusi pemecahan masalah dan hasilnya juga ga karuan (parah) menurutku.

Dari kain flanel beralih mainan kaos kaki. Ini gegara melihat liputan di tv tentang boneka kaos kaki. Penasaran ingin buat dan alasan yang melatar belakangi boleka disukai anak kecil terlebih boneka yang bentuknya unik yang tidak pasaran. Mulai mencari tutorial dan berburu kaos kaki, setiap belanja kebutuhan rumah sekalian beli kaos kaki untuk disulap jadi boneka. Ga yakin, beli tuh bukunya untuk tau cara membuatnya. Perlahan aku pelajari, kaos kaki aku potong sesuai tuntunan di buku dan di youtube dijahit sebisa aku.
Karena kain kaos kaki yang mudah terkoyak ketika di jahit maka hasilnya ga karuan. Ditambah aku yang ga bisa jahit dan ketika menarik benang teralalu kuat sehingga jahitannya benar-benar ga rapi. Ternyata ga mudah membuatnya. Akhirnya menyerah juga terlebih harga kaos kaki yang tergolong mahal, karena aku mencari penjual yang harganya miring belum nemu maka berhentilah seketika. Dan kaos kaki yang masih utuh aku pakai sendiri, ya karena aku terbiasa kalau pergi menggunakan kaos kaki.

Masih mencari dan lagi-lagi menemukan pic kreasi yang menurutku unik, kerajinan dari kertas koran. Mulai aku telusuri dari mencari gambar hingga cara membuatnya. Dirasa sudah bisa langsung praktik, kebetulan di rumah banyak kertas koran mulai deh aku potong-potong, di linting menggunakan bantuan tusuk sate dan siap di anyam. Begitu banyak kerts koran yang aku acak-acak sampai kena marah simbok yang ga rela kertas koran yang biasa dituker cabe dipotong tanpa hasil. Mulai tu aku anyam dengan melihat youtube. Ini benar-benar kerja keras, saat melilit kerts koran hingga menjadi panjang saja membutuhkan tenaga hingga kedua tanganku sakit tapi ga menyerah hingga akhirnya jadilah ulir-ulir dari kertas koran. Yaa walaupun lama dan tak jarang ulir yang sudah di buat lepas ketika mau di buat dan itu bikin gemes.
Tak sampai disini, ketika sudah sukses membuat lalu kebingungan untuk pewarnaan. Menggunakan apakah seperti yang aku lihat di youtube ataupun di IG, kebanyakan menggunakan pernis untuk pewarnaan dan menguatkan, namun aku ingin beda dengan aneka warn lalu aku coba menggunakan cat yang disapukan dengan kuas hasilnya lumayan seh tp masih belum srek saja. Membayangkan kertas koran yang terkena air akan mengelupas. Mengingat tangan yang sakit, masih belum nemu formula yang pas untuk pewarnaan maka dengan berat hati stop padahal lipatan koran masih banyak yang belum dianyam. Ya sudahlah terima saja resiko kena omelan maknyak yang awetnya kaya di formalin.

Bosan ga ada kegiatan kembali lagi mainan kain flanel. Kali ini mencoba untuk membuat boneka jari. Pertama kali kepincut saat melihat kreasi dari IG hasil yang bagus dan melihat dari fungsinya untuk edukasi anak berimajinasi dan membantu orang tua mendongeng untuk anaknya, hal yang sekatang ini amat sangat jarang dilakukan. Tapi ukurannya seberapa....???
Mengarang dengan ngepasin ukurannya dengan jariku sendiri. Bagaimana jika jarinya gede atau kecil (jari anak kecil)... jeng-jeng-jeng jeeeeeeng.....
Nekat. Yang jadi patokan jariku, mulai membuat berbagai bentuk dan mencoba menjual online. Selain jual online inginku buka lapak di tempat wisata atau di CFD atau ikut pameran(tapi bayar) namun ada rasa takut tidak laku terlebih bagaimana jika biaya sewa mahal dan ga bisa balik dari hasil penjualannya. Dan karena masih belum ada pesanan dan belum ada solusi menjual maka mulai surut kepercayaan diri dan perlahan malas untuk meneruskan. Padahal hasil kerajinanku ga jelek-jelek amat tapi mengapa jarang yang lirik (tanda tanya besar yang belum ketemu alasannya)

Mulai mencari kreasi yang bisa dipraktikan. Browsing dan ketemu kerajinan dari stik es krim. Begitu banyak contoh kreasi indah yang aku temukan dan itu membuatku penasaran untuk mencoba. Oke, saatnya berburu stik es krim. Awalnya beli di toko perlengkapan jahit namun stiknya kualitas jelek. Panjang dan tebal tidak sama, dan pinggirannya tidak rapi. Iseng cari online, nemu deh harga lumayan murah kualitas juga lumayan. Mulai deh berlagak sibuk tempel-tempel stik es krim dengan contoh dari pic hasil browsing dan video youtube. Hasilnya lumayan lah ya, termasuk rapi. Lalu yang jadi kendala, bagaimana menjualnya.....
Stik es krim jika di jual online, ketika ada yang pesan sedikit susah untuk pengirimannya dimana harus membungkusnya dengan kardus dan ongkirnya jatuhnya akan mahal karena jika barangnya kelihatan gede ongkir di hitung dari volume, bisa saja ongkir lebih mahal dari barang yang di beli. Dari sinilah ada rasa tidak enak. Trus mau bagaimana.....
Dan akhirnya balik lagi ke kain flanel. Kali ini bukan kembali membuat boneka jari melainkan membuat aneka replika makanan, hiasan pensil, pembatas buku, gantungan kunci. Sebenarnya masih banyak ide yang berseliweran tapi bingung cara eksekusinya bagaimana. Ini lumayan ada yang pesan.
Oh ya pernah ada yang nawari untuk memberi pelatihan itu setelah melihat IG ku. Sebenarnya ingin dan memang itu tujuan yg memotifasi aku untuk berkreasi namun yang aku ga yakin secara itu aku juga sudah agak lama off mainan flanel. Beneran bukan ga mau namun aku merasa belum pantas mengemban tugas itu. Dan dengan berat hati aku menolak karena merasa belum mampu, sebagai gantinya aku juga mengusulkan seseorang yang menurutku mampu. Kebetulan beliau kesehariannya kreasi yang ingin di ajarkan. Sepertinya seh deal ya. Aku ga tau kelanjutan pastinya bagaimana. Sebenarnya sayang melepas kesempatan yang datang, tapi apakah harus nekat bila dirasa belum menguasai medan. Itu sama saja menjerumuskan. Mungkin suatu saat nanti.


Ini ni yang namanya ga konsisten. Bukan menciba membuat tren malah mengejar. Sudah lama ingin bisa merajut dengan segudang impian denga rajutan. Dan gegara mba tami aku mulai merajut. Melihat mba tami bisa membuat tempat hp, makanya ada keinginan untuk bisa. Mulai deh beli perlengkapan rajut dari datang langsung mencoba dengan melihat youtube untuk belajar. Ga mudah uiii, harus menghitung dengan hitungan yang pas. Semalam satu bentuk belum terselesaikan, lanjut esok hari. Walaupun jari sudah sakit dan pergelangan tangan pegal tetep ga luntur usaha untuk bisa. Beberapa kali mengulang agar hasilnya bagus, pantang berhenti sebelum jadi. Dan ketika sudah jadi senang juga. Ternyata seperti ini, ya walaupun sebenarnya salah satunya ada hitungan kelopak yang salah namun melihat hasilnya lumayan lah ya sedikit terobati rasa penasatanku yang sudah lama mengendap. Mau coba bikin tas, tapi.... melihat begitu banyak simpul dan hitungan terlebih penjelasan yang masih belum bisa aku cerna dengan baik meskupun sudah berulang-ulang didengar. Pupus. Meskipun keinginan untuk bisa membuat tas dan kupluk untuk yongsa masih ada hingga kini.
Mungkin bila bisa membaca simbul merajut bakal mudah ya mengerjakannya.


Merajut ga selesai kini beralih ke tali kur. Melihat tas dari tali kur sama indahnya dengan merajut maka aku coba saja membuat tas dari tali kur. Awal buat belajar dari youtube orang luar yang ga ngerti bahasanya asal ikut saja bagaimana mengikatnya dan bisa, tapi ketika membuat alasnya inilah permasalahan di mulai aku ga bisa. Berulang kali aku pantengin videonya perlahan di ulang tetap ga paham. Akhirnya nyari tu cara buat alas yang bahasa Indonesia dan video mudah di pahami, tapi ga ada. Ada satu yang lumayam jelas oke aku ngikut namun hasilnya aneh. Ini bukan salah video, melainkan aku yang ada sala ikat makanya malah bentuknya jeber seperti kipas. Dan ketika membuat untuk yang kedua kalinya tetap masih sama. Kebanyakan simpul malah bergelombang.

Mengingat semua kerajinan yang sudah aku coba, baru keingat jika semua ini kerajinan yang biasa dilakukan oleh ibu-ibu. Antara satu dan yang lain saling berhubungan, andai aku bisa kuasai semua pastinya keren. Dengan begitu aku bisa membagikan ilmu kepada ibu-ibu di sekitar rumah agar mereka punya kesibukan yang menghasilkan. Dan aku sungguh ingin bisa semuanya. Pesanan kreasi flanel masih belum selesai, keinginan untuk mainan kertas koran dan kaos kaki muncul kembali, membuat tas tali kur juga masih ingin, merajut masih bikin ku penasaran, lalu belajar jahitnya kapan mulai agar bisa mainan kain. Oke, serius besok mulai ngebut kerjakan pesanan dan membuat apa yang bisa dikerjakan. PR blog juga masih banyak menanti. Bumihangsuskan malas, semangati diri sendiri untuk terus berkreasi, berjuang untuk tugas mulia. Cayoooo (16/09/18)

0 komentar:

Posting Komentar