24/10/18

Yang tak lagi sama

Tempat ini tak lagi sama, bahkan berbeda banget dengan yang dulu. Tak ada lagi rumah kayu berdinding gedeg, tak ada lagi rentetan pohon jati yang daunnya berserakan mengotori pekarangan, tanaman sayur dan buah di pekarangan rumah.
Meskipun sudah berbeda namun bila melihatnya masih terlihat dengan jelas kenangan masalalu. Masa kanak-kanak dengan kegembiraan saat berkeliling di rumah simbah menggunakan simbah ataupun bermain petak umpet. Masih ingat letak masing-masing tanaman dan pohon yang dulu menjadi target untuk menjadi mainan. Mencari buah mangga, mencari undur-undur di sekitar dinding rumah simbah, mengambil daun dan bunga untuk mainan, masih terdengar dengan jelas suara sapi milik tetangga yang dulu sering aku dan adik-adik datangi sebagai hiburan dan juga suara pohon bambu yang saling beradu terkena angin.

Orang kota yang ga pernah lihat sapi, sekali lihat terlihat katronya. Hahahahaa.... sampai-sampai ga mau di ajak pulang. Secuil kenangan yang masih terekam dengan baik di otak. Masa yang sudah berlalu, yang sekarang hanya bisa mengingat dan merekam jejaknya untuk memulihkan ingatan akan cerita masalalu. Sekedar menaiki sepeda 'kebo' simbah dan berkeliling rumah menerabas kebun sampai kena marah bapak karena tanamannya rusak tergilas roda sepeda dan terinjak kaki. Mengingat kenangan masa lalu yang mengagumkan.

Rumah simbah yang membelakangi jalan menjadi ciri rumah pada jaman dahulu (menghadap ke selaran). Dan rumah simbah dari dulu sampai simbah meninggal pun masih sama, sama sekali ga ada perubahan paling juga cuma ganti dinding gedeg yang sudah lapuk dimakan rayap. Bahkan lantainya pun masih tanah. Kesederhanaan di era milenial. Simbahku cakep lho, yang terekam di otakku meskipun beliau sudah sepuh tapi tetap ketampanan dan karismanya ga memudar, apa lg pas bawa sepeda terlihat gagah tapi imut.

Kini sekitar rumah simbah sudah rame karena samping dan belakang rumah sudah ada sekolah.

Terlalu banyak perubahan dalam perjalanan hidupku, namun cerita-cerita itu akan tersimpan selamanya di dalam otakku, bila ingatanku memudar termakan usia maka coretanku inilah yang samar akan bercerita.(24/10/18)

Related Posts:

  • Bank Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak di inginkan setelah berakhirnya suatu proses, lalu di devinisikan manusia menurut derajat keterpakaiannya. Dalam proses-proses  alam sebenarnya tidak ada konsep sampah yang ada … Read More
  • Fogging Musim hujan tiba dan tiap hari hujan tak pernah absen membasahi tanah dan dedaunan. Mungkin gara-gara udara sejuk tak panas seperti pas musim kemarau itu kali yang menyebabkan beberapa binatang seperti nyamuk, kodok, lalat,… Read More
  • Suara Klakson Tiap long weekend kota di daerah ramai dengan mobil plat luar kotaan. Selama ini aku melihat dan menganalisa mengapa beberapa mobil yang berplat B bila liburan datang di kota lain saat berkendara selalu ngebut dan sering … Read More
  • Hilangnya Lagu Anak-anak Pasti dulu sering banget kan nyanyi lagu anak-anak kecil favoritnya, tapi kalau kita lihat perkembangan lagu anak Indonesia sekarang pasti semua orang sejutu kalau lagu anak Indonesia sekarang sangat kurang. Dulu kita seri… Read More
  • Pensil Warna    Gambar badut versi putra Merah, kuning, hijau serunya main aneka cat air dan krayon warna warni benar-benar menceriyakan dunia anak ya bunda. Seru melihat anak-anak mewarnai dan menggambar mereka semangat b… Read More

0 komentar:

Posting Komentar