14 february kata orang hari Valentine atau disebut juga hari kasih sayang. Oh ya tadi juga ada yang bbm
"Gak valentine neh :D " wiiiih agak sedikit bingung juga, ada angin apa ni tiba-tiba kasih pertanyaan aneh gini.
"Valentine apa " mencoba mencari tau apa arti valentine sebenarnya
"Siapa tau biasa valentine hehehe "
"Kagak tau valentine apa an. Emang valentine apa an mas " sedikit ide jahil mulai muncul, ingin ngerjain dia
"Sukurlah...."
Kok syukurlah...., yaaah sepertinya bukan pengikut pujangga cinta pudar sudah rasa ingin ngerjain. Tahu gitu tadi bilang "ayo ngerayain dan minta coklat yang banyak ya, hahahhaa.... " walaupun kagak doyan coklat tapi lumayan bisa buat oleh-oleh ibu di rumah
"Biasanya seh orang-orang ikut-ikutan hari kasih sayang gitu, tapi kalau mas ya kasih sayang ya tiap hari" membacanya sambil senyum-senyum sendiri ingin godain aaah
"Nah ya ketahuan suka valentine ya"
"Gak pernah"
"Kasih sayang cuma hari ini terus hari-hari lain gimana...?"
"Makanya nanya, kan mas bilang kasih sayang ya tiap hari " di belakangnya ada emot bibir merah monyong
Mengapa valentine identik dengan coklat, bunga mawar dan nuansa pink.....?! Kagak ngerti valentine itu apa dan sepertinya semuanya itu memang tidak cocok untukku karena aku ga suka semuanya, aku ga suka warna pink, buatku coklat itu rasanya pahit tiap gigitan malah bikin pusing dan bunga mawar bunga yang paling rapuh sedunia hanya bisa di lihat bila di sentuh kelopaknya akan cepat rontok dan tak bertahan lama menurutku baunya masih kalah wangi dengan krisan putih ataupun edelweis.
Hari valentine tahun ini yang jatuh pada hari jumat kali ini sepertinya akan memberi kesan mendalam bagi sebagian masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa. Kamis malam gunung kelud yang ada di kota Kediri - Jawa Timur menunjukkan kuasanya katanya meletus kisaran jam 22.00 berhubung sudah terlelap dalam tidur nyenyak makanya tidak tahu kabar terbaru. Tengah malam menuju dini hari tiba-tiba terjaga dari tidur gara-gara mendengar suara orang teriak-teriak eeeh gak taunya suara acara televisi yang masih menyala dan sedang menayangkan program acara uji nyali, benar-benar berisik melihat jam di dinding baru jam 02.30 kembali mencoba memejamkan mata melanjutkan mimpi namun mata ini sepertinya sudah ngambek dan susah untuk terpejam "klunting klunting....(ini bukan suara lonceng sapi ya)" suara hp berbunyi berkali-kali, sambil ngantuk dan sedikit malas aku raih hp yang ada di meja melihat siapa yang masih terjaga hingga jam segini ternyata banyak BC (Broadcast) yang masuk yang memberitakan bila gunung kelud meletus. Katanya dentungannya hingga sampai ke kota Yogyakarta dan Solo dan sekitarnya woow jauh juga ya. Ingin membuka surat kabar online namun aku lebih memilih mencoba untuk terlelap karena besok harus bangun pagi ada tugas dan kewajiban yang sudah menunggu walaupun lama mencoba akhirnya tertidur juga.
Pagi pun tiba, di sela aktifitas aku sempat mengintip stattus teman-teman dan sepertinya mereka semua sudah kompakan dengan tulisan 'hujan abu', valentine istimewa dengan ujan abu, masih banyak lagi status yang initinya berujung pada valentine dan hujan abu tak lupa menambahkan pic abu yang menyelimuti pekarangan, jalan atau yang jatuh di atas pohon sebagian lagi ada yang pasang larva yang keluar dari gunung kelud. Sepertinya ini juga menjadi tema di semua jejaring sosial deh ya. Abu gunung kelud sampai kemana-mana, mendengar cerita dan membaca koran online hingga penerbangan di beberapa bandara di batalkan dan terpampang foto sebuah pesawat terbang yang atapnya tertutup abu vulkanik. Bahkan ada berita jika kota Solo dan Yogyakarta juga abu yang turun sampai tebal hingga jarak pandang minim sehingga membuat matahari enggan keluar.
Tak hanya kota Yogyakarta dan Solo saja dari pagi beberapa kota yang masih masuk kabupaten Semarang juga tak luput dari guyuran hujan abu dan bisa di bilang juga tebal. Namun untuk Semarang kota hujan abu mulai turun sekitar pukul 09.00 walau hanya kecil dan tak kasat mata namun terlihat jelas di kaca mobil yang lewat terlihat putih dan kotor ini juga sangat mengganggu bagi para pengendara motor karena membuat mata agak sedikit mengganjal dan terasa bedih. Namun aktifitas masih berjalan normal dan di jalan raya juga banyak kendaraan yang beralulalang seperti biasanya. Ketika menjelang siang ada sedikit angin segar karena hujan mulai mengguyur kota ini, walau hanya rintik-rintik namun ini sudah menjadi obat mujarap sehingga abu vulkanik tak banyak yang berterbangan sehingga bisa mengganggu pernafasan.
Di kantor banyak marketing pada membahas masalah hujan abu dan kehebohan berlanjut ketika pada berame-rame membeli masker. Mungkin tidak hanya marketing di tempatku saja tapi hampir sebagian orang yang beraktifitas di luar rumah sepertinya juga sedang berburu masker, ini terbukti ketika aku pulang kerja dan mampir ke apotik untuk membeli obat ton*k*m bayer karena semenjak masih di kantor tiba-tiba kepalaku pusing dan mata terasa nyut-nyutan kagak nyaman deh dan saat melihat ke arah kaca juga benar saja mataku tidak jernih terlihat agak sedikit hijau dan ini bisa di pastikan darah rendahku kambuh. Setelah di ambulkan obat yang aku minta dan membayar, sambil memasukkan kembalian ke dompet,
"Mbak ada masker enggak" iseng-iseng bertanya kalau ada ya alhamdulillah bisa buat jaga-jaga kalau enggak ya sudahlah tak jadi soal.
"Maskernya habis, dari tadi siang sudah habis padahal hari ini kiriman datang dua kali kalau mau nanti kiriman yang ke tiga datang tapi agak sore an.
"Oooow, ya udah makasih mbak" lalu aku pun beranjak pulang ke rumah
Melihat si abu sudah bersih lagi terkena siraman air hujan setelah sebelumnya kena abu yang tadi sebagian ada yang menempel di body motor.
Melihat foto-foto yang di upload tentang abu kelud dan setelah mendengar perkataan dari si mbak penjaga apotek jika masker habis jadi teringat waktu merapi meletus dulu...... BERSAMBUNG
Baca artikel yang lain >>
Tak hanya kota Yogyakarta dan Solo saja dari pagi beberapa kota yang masih masuk kabupaten Semarang juga tak luput dari guyuran hujan abu dan bisa di bilang juga tebal. Namun untuk Semarang kota hujan abu mulai turun sekitar pukul 09.00 walau hanya kecil dan tak kasat mata namun terlihat jelas di kaca mobil yang lewat terlihat putih dan kotor ini juga sangat mengganggu bagi para pengendara motor karena membuat mata agak sedikit mengganjal dan terasa bedih. Namun aktifitas masih berjalan normal dan di jalan raya juga banyak kendaraan yang beralulalang seperti biasanya. Ketika menjelang siang ada sedikit angin segar karena hujan mulai mengguyur kota ini, walau hanya rintik-rintik namun ini sudah menjadi obat mujarap sehingga abu vulkanik tak banyak yang berterbangan sehingga bisa mengganggu pernafasan.
Di kantor banyak marketing pada membahas masalah hujan abu dan kehebohan berlanjut ketika pada berame-rame membeli masker. Mungkin tidak hanya marketing di tempatku saja tapi hampir sebagian orang yang beraktifitas di luar rumah sepertinya juga sedang berburu masker, ini terbukti ketika aku pulang kerja dan mampir ke apotik untuk membeli obat ton*k*m bayer karena semenjak masih di kantor tiba-tiba kepalaku pusing dan mata terasa nyut-nyutan kagak nyaman deh dan saat melihat ke arah kaca juga benar saja mataku tidak jernih terlihat agak sedikit hijau dan ini bisa di pastikan darah rendahku kambuh. Setelah di ambulkan obat yang aku minta dan membayar, sambil memasukkan kembalian ke dompet,
"Mbak ada masker enggak" iseng-iseng bertanya kalau ada ya alhamdulillah bisa buat jaga-jaga kalau enggak ya sudahlah tak jadi soal.
"Maskernya habis, dari tadi siang sudah habis padahal hari ini kiriman datang dua kali kalau mau nanti kiriman yang ke tiga datang tapi agak sore an.
"Oooow, ya udah makasih mbak" lalu aku pun beranjak pulang ke rumah
Melihat si abu sudah bersih lagi terkena siraman air hujan setelah sebelumnya kena abu yang tadi sebagian ada yang menempel di body motor.
Hujan abu vulkanik dari gunung kelud
yang mengguyur beberapa kota di Pulau Jawa
Melihat foto-foto yang di upload tentang abu kelud dan setelah mendengar perkataan dari si mbak penjaga apotek jika masker habis jadi teringat waktu merapi meletus dulu...... BERSAMBUNG
Baca artikel yang lain >>
0 komentar:
Posting Komentar