07/07/15

Mereka yang Peduli

Beruntungnya berada diantara mereka yang peduli

:: Miss You
Suara telpon berdering, dan ketika aku angkat terdengar suara wanita yang sepertinya begitu bahagia. Seperti seorang kekasih yang sudah tak lama jumpa, seperti pacar yang diajak berkencan terdengar begitu sumringah. "Jangan kamu baca pikiranku..." satu kalimat menggelitik, padahal ga ada niatan sedikitpun untuk menyelami pikirannya namun ucapan itu sepertinya membuatku tersadar hingga merespon dan mendapat pembenaran. "Ga melihatpun aku tau bagaimana suasana hatimu saat ini" Yang pasti ada kelegaan dan kegembiraan yang tak bisa terucap. Miss you... entah berapa kali kata itu terucap dan itu bukan basa basi, namun sebuah ungkapan dari hati yang sangat tulus.

:: Non
"Non..." Sapaan yang datang setelah beberapa kali tak terindahkan kini mendapat jawab. Ada kehawatiran dan keinginan untuk bisa ngobrol dan bercengkrama seperti dulu. Tak ada yang bisa dilakukannya kecuali menunggu semuanya kembali seperti semula, memberikan waktu untukku sendiri. Membutuhkan keberanian untuk menyapaku kali ini, ya mungkin takut mengganggu hingga selama ini memutuskan untuk membiarkanku sampai aku yang akan mengabarkan bahwa aku sudah kembali. Namun hingga batas waktu aku masih tak bergeming, masih menikmati penyepianku.

:: Ngalah
" Ben ga ngilang terus..." ketika membaca balasan dari obrolan di bbm seperti tersentak. Mendadak merasa bersalah. Ingin aku mengobrol seperti dulu namun rasa malas seperti memenjara pikiranku, masih ingin menyendiri di duniaku tak ingin di ganggu siapa pun dan tak ingin banyak berinteraksi dengan siapa pun, hanya ingin menyendiri dan menyepi. Mencari kedamaian dan lebih mengenal diri sendiri. Pada awalnya mungkin ia kaget dengan perubahan sikapku yang tiba-tiba enggak untuk ngobrol berlama-lama namun setelah aku perjelas akhirnya kau memahami juga sekelumit kebiasaan anehku.

:: Jangan terlalu lama pergi, cepatlah kembali

:: Ada banyak sapaan yang belum aku baca dan aku balas.


Tak pernah aku duga sebelumnya ternyata ada banyak orang yang menghawatirkanku, bukan kata-kata clise ataupun pemanis bibir saja yang mereka ucapkan namun sebuah ungkapan dari hati yang terlihat begitu tulus. Aku terlalu sibuk dengan diriku hingga melupakan orang-orang yang ada di sekitarku namun bolehkan aku melanjutkan proses ini hingga akhir... berikan aku waktu sedikit lebih lama lagi dan ketika semunya sudah berjalan seperti yang seharusnya maka aku akan kembali, kembali menjadi diriku seperti yang kalian kenal. (07/07)

0 komentar:

Posting Komentar