18/06/15

Uluran Tanganmu

Bisakah aku pinjam tanganmu sebentar saja, bukan untuk aku gigit namun untukku genggam agar rasa takut ini hilang. Tak pernah aku merasakan ketakutan seperti saat ini selama hidupku, namun satu pesan singkat dari orang yang tak aku kenal sudah membuatku berkidik gemetar. Padahal aku juga tak tau siapa dia yang mengirimkan sebait pesan tak bernama ini.

Malam semakin larut namun mata masih asik menikmati keremangan lampu di sudut ruang yang tak begitu luas. Cerita panjang pun mengalir dengan sendirinya disela perbincangan yang sedari tadi berlangsung dengan sedikit perdebatan dan kelucuannya. Dia mendengarkan cerita yang mengalir dari deretan aksara yang aku ketik di bbm, entah ia mengerti atau enggak terus saja cerita berlanjut hingga akhir.

Namun sepertinya ia menyimak setiap kata yang terucap dan menanggapi ceritaku dengan bijak. Tak banyak yang ia ucapkan namun kata yang diucapkannya sedikit banyak sudah menolongku, dan tangan itu juga ia ulurkan kepadaku untuk ku raih. Genggaman tangan yang nyaman, tanpa disadari sudah melunturkan rasa takutku lalu menggantinya dengan kenyamanan yang selalu ia tawarkan kepadaku.

Dia..., yang saat ini selalu meminjamkan bahunya disaat lelah mendera, meminjamkan tangannya untuk menopangku dan sudi mendengarkan ceritaku dan yang seperti tak berujung juga sudi menyediakan tisu dikala air mata ini mulai membasahi sudut nataku. (22/02)


Thx mas Mumo

0 komentar:

Posting Komentar