Ada yang pernah dengar kata-kata wang sinawang gaa.......???! Bagi orang jawa pastinya pernah donk.
Sawang sinawang merupakan bahasa jawa yang memiliki arti "sawang-sawangan" atau "saling memandang" maksudnya disini si A melihat si B demikian sebaliknya si B melihat si A. Tapi jangan kelamaan memandang entar jadi naksir kan malah repot, uuuups....kalau yang ini sudah lain cerita donk aah.
Kita seringkali menganggap kehidupan orang lain lebih enak, lebih bahagia, lebih mapan, lebih beruntung, pokoknya lebih baik bila dilihat dari berbagai sudut dibanding dengan kita. Bahkan sepintas kita merasa iri dengan kehidupan orang lain yang selalu bisa ceria bagai tiada beban masalah sedangkan menganggap diri sendiri orang yang paling sengsara dan menderita. Inilah yang dinamakan wang sinawang, hanya bisa melihat luarnya atau kemasannya saja tanpa tau isi di dalamnya bagaimana.
Mungkin kehidupan orang lain lebih enak dibandingkan kita, namun itu hanya sugesti dari perasaan kita sendiri yang mengangganya demikian sedangkan bagi orang yang kita anggap beruntung itu pun bisa saja melihat kita itu lebih enak dibanding kehidupannya. Rumput tetangga lebih hijau dari rumput halaman sendiri. Padahal, sama-sama tidak tau rumput yang di tanam itu banyak serangga, sehat atau enggak bisa juga rumput yang di tanam hanya rumput sintetis (rumpul palsu).
Tak perlu jauh-jauh, saya juga kadang saat merasa capek dengan segala persoalan yang sedang dihadapi dan tak kunjung usai tanpa menemukan jawaban yang pasti pun tak jarang melihat orang lain seakan hidupnya enak selalu beruntung. Namun saat melihat kenyataan yang sebenarnya bahwa orang yang saya anggap beruntung itu memiliki permasalahan hidup lebih pelik, bahkan bila saya di posisi dia belum tentu bisa setegar itu hingga merasa malu sendiri. Membingkai segala permasalahan dengan sikap keceriaan dan tawa di hadapan orang lain. Harusnya saya juga bisa semacam itu tidak hanya mengeluh dan mengeluh saja saat menghadapi batu kerikil (kamu payah Ell).
Ya namanya juga manusia, dalam hidup kadang juga ada rasa iri dengan kehidupan yang dijalani oleh orang-orang yang ada di sekitar kita. Saat bertanya sama teman kenapa bisa santai menghadapi segala persoalan hidup yang begitu pelik seakan tiada habisnya ini, bahkan kadang seakan terlihat tanpa beban menikmati segalanya dengan suka cita, jawabnya simple nikmati hidup, asalkan kita hidup apa adanya dan banyak bersyukur dengan apa yang sudah kita dapat hidup akan lebih nikmat, lebih mudah dalam menjalaninya tidak perlu "ngoyo" jalan hidup manusia sudah ada yang atur.
Setelah di pikir-pikir benar juga ya selama ini masalah yang saya hadapi merasa paling berat diantara yang lain hingga menutup mata dengan segala yang sudah saya dapat. Walau disadari atau pun tidak disamping masalah, kita juga mendapatkan kemudahan dan kenikmatan meski itu hal kecil. Seringnya melihat terlalu jauh hingga yang ada di sepan mata tak pernah di perhitungkan.
Mencoba hidup dengan imbang, jangan selalu melihat keatas yang ada malah nambah beban pikiran karena selalu merasa kurang coba sesekali melihat ke bawah, karena dari orang-orang yang nasibnya kurang beruntung atau mungkin orang-orang dengan keterbatasan fisik tapi tetaplah berjuang sekuat tenaga menghadapi hidup dengan iklas menjalani takdirnya dengan besar hati. Tuhan tidak akan memberikan pencobaan melebihi kemampuan umatnya, kalaupun Tuhan memberikan masalah Tuhan pula akan membantu dengan menyediakan jawaban dari setiap masalah yang kita hadapi. Tuhan hanya akan menguji kesabaran dengan memberikan waktu lebih panjang agar kita bisa belajar dari setiap pencobaan-NYA.
Tak ada yang mudah namun saat bisa mengontrol perasaan maka kita bisa menjalani hidup yang syarat akan masalah, dengan rasa suka cita penuh keiklasan. Segala ujung dari syaraf yang mengontrol tubuh kita adalah otak jadi berpokir positif akan berdampak baik juga dalam diri kita. Melihat keatas agar kita termotifasi untuk lebih maju dan bisa sukses dalam hidup, melihat ke bawah agar kita lebih bisa bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan dan melihat kesamping agar kita tahu kalau kita tak sendiri, bisa berbagi dengan yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar