25/12/12

Daun Tak Pernah Membenci Angin


^-^
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia memberikan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan,  mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.

^-^

Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan simpul yang dusta.

^-^
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.

Dia sungguh bagaikan malaikat bagi keluarga kami, tak pantas. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan memberikan mekar perasaan ini.

Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahwa sejak rambutku masih dikepang dua.

Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya

"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin; Tere Liye


Related Posts:

  • Permata di Batu Karang Coba Lihat baik-baik gambar batu ini, ada yang aneh ga........?????! Ya dalam batu itu dipenuhi semacam kulit-kulit kerang yang menempel dan sepertinya sudah lama. Batu karang ini saya jumpai ketika main ke Laut Ngre… Read More
  • Awan, Ekspresi Sebuah Hati Ketika menengadah ke langit, terlihat lukisan dari gumpalan awan dalam gambar animasi. Awan yang beriringan tak bisa menentukan arah, hanya menunggu angin yang akan membawanya. Mungkin awan hanya sebuah proses dari re… Read More
  • Mau Hidup Mesti Berjuang Walaupun penglihatannya tidak begitu tajam bahkan bisa di bilang buta jika terkena cahaya namun tikus ini terus berjalan untuk mencari makan. Karena tikus ini tahu jika tidak mencari tak akan ada makanan untuk menopang hid… Read More
  • Ilalang Magic Hai..hai...haiiiiiii...... Ketika melihat rumput liar yang hidup di alam bebas ini saya teringat permainan waktu kecil. Dulu waktu mas kecil saat bermain di padang ilalang yang ditumbuhi berbagai macam rumput liar. Ketika le… Read More
  • Serba Batik Pecinta batik sejati bukan rekayasa atau di sengaja namun ini nyata dan dapatnya juga tak terduga. Saat lampu merah tepat di depan ada pemandangan yang serba batik, mungkin kalau di daerah Jogja atau Solo sudah biasa … Read More

0 komentar:

Posting Komentar