10/01/14

Jangan "Kemayu"

#1
P : " Maem sama apa...? Sambil melongok melihat makanan yang sedang di santap"
     " Pecel lagi, sepertinya setiap hari menu sarapan selalu pecel ya"
A : " Tadi dibelikan pecel, namanya nitip ya ngikut yang mau beli"
P : " Cuma pecel saja enggak ada tempe mendoan, atau ayam. Ini beneran cuma makan sama pecel tidak ada lauknya...., melihat dengan seksama untuk memastikan bahwa yang di lihatnya benar tidak ada lauk lain yang ada di piring"
A : " Iya, cuma pecel. Enggak tau dibelikannya ini saja."
     " Seadanya dimakan gak perlu protes."
P : " Lho kecampah, kacang panjang kenapa disisihin enggak di makan...?"
A : " Enggak suka "

P : " Kalau enggak suka kenapa tadi enggak bilang tidak usah pake kecambah sama kacang panjang jadi tidak susah memilah-milah. Padahal pecel isinya banyak kacang panjang sama kecambah terus kalau di buang makan apa....?"
A : " Ini masih ada bayam sama kol, malas ribet aah. Masa nitip mesti pesen enggak pakai ini itu malah bikin pusing yang di titipi. Yang doyan dimakan yang enggak doyan di tinggal beres kan."

P : " Bisa ya maem enggak pake apa-apa, cuma pecel saja tidak ada pendampingnya kalau aku tidak bisa mesti ada ayam kalau enggak tempe."
A : " Dibelikannya seperti ini dimakan saja, tidak usah protes. yang penting makan, kalau mau macam-macam ya berangkat belli sendiri."
P : " Yang jadi suami kamu kelak enak ya, makannya ngirit tidak aneh-aneh."
Maksudnya.....*^%$#@*^&%

#2
C : "Mbakku sayang sudah maksi ?"
     "Menunya apa...."
A : " Sudah, tadi maem sama sambal terasi"
C : "Cuma sambal ??? Hebattttttt...."
A : " Hebat bagaimana maksudnya....."
Obrolan terhenti karena kesibukan pekerjaan.

****&****

Sudah terbiasa dari kecil makan dengan menu seadanya dan juga tidak mengada-adakan yang tidak ada. Mungkin bagi sebagian orang menu seperti ini tidak biasa karena memang sudah terbiasa makan enak dan menu yang beraneka ragam hingga bingung sendiri mana yang akan dijadikan lauk tapi bagi ku menu seperti ini sudah makanan sehari-hari. Yaaa maklum saja hidup di keluarga yang pas-pasan mesti pintar-pintar berhemat yang penting tidak sampai kelaparan dan gizi masih bisa terjaga dengan baik itu sudah cukup.

Sering ibu mengingatkan walaupun sekarang sudah bekerja dan sudah punya uang sendiri bisa beli apa pun yang disuka namun tetaplah yang wajar-wajar jangan karena punya uang langsung merubah kamu, makan harus yang enak dan mahal. Makanan itu bukan dilihat dari harga ataupun tempatnya namun bagaimana kamu menikmati dan merasakan setiap suap makanan yang kamu makan. Jangan "kemayu" sekarang sudah bisa beli makanan mahal lalu makanan yang dulu biasa di makan terlupakan dan tidak doyan lagi, ketika senang jangan melupakan bagaimana rasanya ketika susah.

Jadi walaupun kamu sudah punya uang banyak bersikaplah wajar, seadanya seperti dulu. Boleh sekali-kali memanjakan dengan makanan yang berlebihan. Jangan hanya melihat ke atas tapi lihatlah ke bawah, lihat orang-orang yang  makan saja hanya sekali sehari, makan dengan nasi basi, bahkan ada yang berhari-hari tidak bisa makan kamu harus ingat itu jangan mentang-mentang punya uang lalu memilih-milih makanan. Makan seadanya dan nikmati yang sudah tersaji jangan banyak ngeluh. Hidup terus berputar mungkin saat ini kamu berada di atas tapi ketika suatu saat ketika kamu berada di bawah tidak kaget karena kamu juga pernah merasakan di posisi itu. 


0 komentar:

Posting Komentar