12/06/11

Kisah Cinta Dio #Kegagalan Bukan Akhir dari Segalanya

Kegagalan Bukan Akhir dari Segalanya

Ara kenal Dio melalui jejaring sosial yang saat ini sedang jadi tren, mereka kenal sudah lama namun karena tidak terlalu kenal maka intensitas komunikasi mereka cuma sekedar saling sapa. Suatu ketika, saat mereka mengobrol tiba-tiba Dio cerita tentang kegagalan cintanya dengan Nana yang sudah mereka jalani sejak awal kuliah. Kini Dio bekerja sebagai marketing di suatu perusahaan investasi. Nana yang juga bekerja di perusahaan yang sama namun sebagai akunting kadang membantu pekerjaan Dio dengan mencari nasabah agar mau menanamkan modal untuk berinvestasi. Menurut cerita, selama jadian dengan Nana Dio seakan jadi budak. Semua Nana yang atur sampai-sampai kadang harus hutang hanya untuk makan dan membeli rokok gara-gara semua pengeluaran diatur oleh Nana. Semua tabungan dan uang yang Dio dapat dibawa  oleh Nana, Dio hanya dapat uang secukupnya buat biaya makan (kaya anak kecil aja masih di kasih jatah uang saku sama orang tuanya) tak jarang malah amarah yang didapat Dio saat dia membelanjakan uang hasil kerjanya yang menurut Nana hanya menghambur-hamburkan uang. Namun saat Nana berbelanja Dio harus selalu mengikuti dan menuruti semua keinginan Nana kalau di ingatkan agar tidak menghambur-hamburkan uang malah Dio mendapat amarah dan caci maki (sungguh sadis ya, lagian mau juga tuh cowok ditekan ama cewek. hmmmmm.....).

Nana selalu memberikan suport agar Dio bekerja keras supaya mendapatkan uang banyak tidak peduli kondisi Dio sedang fit maupun tidak, persis seperti sapi perahan .Yaaaaah karena cinta apa pun di lakukan dan selalu mengalah demi kebahagiaan kekasihnya sampai-sampai ibu dan adik-adiknya tidak keurus. Semuanya hasil kerjanya untuk Nana semuanya dan ketika ibunya  meminta sedikit uang untuk biaya hidup dan biaya sekolah adik-adiknya tak langsung didapat hanya janji besok-besok yang Dio berikan padahal sang ibu meminta dengan mengiba namun hati Dio terlalu keras untuk seorang ibu yang melahirkannya.

Hingga suatu ketika saat Dio mendapat nasabah besar pemberian dari rekan kerjanya namun setengah berjalan beberapa bulan nasabat tersebut meminta agar uang yang di investasikannya untuk di kembalikan bersama laba yang di janjikan sampai-sampai nasabah mengancam mau melapor pada polisi bila uangnya tidak segera dikembalikan. Karena kasus ini Dio mendapat tegur dari atasannya namun setelah diselidiki ternyata uang nasabah tidak di setor seluruhnya tetapi digunakan teman untuk kebutuhan pribadinya sendiri bahkan teman Dio menjanjikan keuntungan yang berlipat ganda atas modal yang di tanamkan. Dio harus mengganti semua uang nasabah yang telah mereka percayakan dalam pasar investasi yang dipake temannya, apesnya lagi teman patner kerjanya tidak berbuat apa-apa bahkan selalu menghindar saat diminta untuk mengembalikan uang yang dibawanya. Dio bingung harus gimana bayarnya.....???, sedangkan Nana yang saat itu sangat diharapkan ada disampingnya malah pergi menjauh karena mereka sedang ada ribut-ribut kecil.
Namun sangat disesalkan Nana meninggalkan Dio terpuruk sendiri bahkan tanpa sungkan menuntut hak atas kerjanya selama ini seakan tidak mau tahu kesulitan yang sedang dialami kekasihnya. Dio terpuruk tidak ada teman satu pun yang datang memberikan bantuan ataupun sekedar memberikan suport. Dio hanya bisa berbagi cerita dengan ibundanya yang selalu memberikan perhatian walaupun sudah dilupakan saat Dio masih punya banyak uang, memang  kasih sayang bunda tulus memperi tanpa menuntut imbalan bagi anak-anaknya.

Ara prihatin dengan semua yang telah Dio alami, namun Ara cuma bisa kasih suport agar Dio kuat menghadapi semua cobaan yang sedang dia alami, melupakan semua kejadian pahit yang membuat Dio terpuruk hinggga Dio memutuskan berhenti kerja dan menenangkan diri dirumah untuk mulai bangkit dari keterpurukan, memulai lagi semuanya dari awal. Berkat kata-kata Ara yang membuat Dio menyadari sudah saatnya dia bangkit memulai merintis usaha yang baru dengan uang tabungan yang masih tersisa. Dio mulai membuat rencana usaha apa saja yang akan dikerjakan.

Setelah percakapan itu Dio dan Ara mulai akrab. Hingga suatu hari dio memberanikan diri Menyatakan cinta kepada Ara "gayung pun bersambut" Ara menerima Dio, kini mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Seperti kebanyakan orang awal kisah cinta begitu indah saling mengagumi dan tidak henti-henti pujian sering terlontar dari mulut mereka.
Kisah kasih yang didasari oleh saling kepercayaan, keterbukaan, kejujur dan kesetiaan walaupun kadang ada bumbu-bumbu kecemburuan kecil tapi wajarlah. Kalau dipikir aneh juga mereka 'jadian' namun belum pernah bertatap muka. Bahkan jarak yang jauh pun tidak menjadi masalah buat mereka semuanya mereka hadapi dengan kunci kepercayaan antara keduanya.

Berbagai cerita tentang ide-ide yang Dio  rancangan untuk memulai usaha dari membuka distro dan tentang hubungan mereka kedepan menjadi pembicaraan yang saat itu sering mereka jadikan topik. Ara selalu memberikan suport agar Dio punya semangat untuk mewujudkan semua gagasan yang telah terkonsep dalam pikiranya. Mereka sudah merencanakan masa depan bersama, namun karena Dio seorang yang ambisius ingin cepet sukses di usia mudanya. Dio bukan orang yang sabar. Usaha distro yang baru dirintisnya belum terlihat hasilnya Dio sudah memulai merancang dan memulai usaha yang baru membuka warnet buat game online join sama teman, memang bagus prospek kedepannya tapi Dio tidak pernah memperhitungkan resiko yang akan dia tanggung kalo usaha yang baru dirintisnya tidak berkembang. Selalu memikirkan keuntungan dan membuat usaha yg terlihat "waaah....". Mungkin masih ada rasa gengsi yang besar (ya kalo ga mau di sebut sombong), ingin menunjukkan kesuksesan yang dia raih terhadap teman-teman yang dulu menganggap dia kecil. Karena Dio juga saat baru memulai buka distro semua teman sudah dikabari seakan ingin menunjukkan kalau dia sudah sukses usaha sensiri tidak kerja ikut orang lagi.

Ara sudah sering mengingatkan tentang sifat ambius dan tanpa perencanaan matang yang nantinya akan merepotkan dirinya sendiri namun tidak pernah didengar malah menganggap Ara ingin menjatuhkan mentalnya untuk memulai usaha. Benar juga yang dihawatirkan Ara usaha distronya gagal, bukan untung yang didapat malah Dio nombok bayar gaji karyawan-karyawan usaha game online pun tidak jalan cuman sampai rencana tanpa tindak lanjut. Disinilah hebatnya Dio, tak pernah patah semangat satu usaha kandas merambah usaha yg lain dan diwujudkanlah ada saja ide dalam otaknya tentang usaha-usaha lain yang menurutnya sangat menjanjikan. Dio mengajak kerjasama teman membuat toko roti dan souvenir.

BERSAMBUNG.....

0 komentar:

Posting Komentar